• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Metode Analisis Data

Metode yang dilakukan peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini adalah berupa kuesioner.

80

Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulus (Malhotra, 2009:298). Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dan dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden (Riduwan dan Kuncoro, 2012:20).

Untuk melakukan analisis, setiap pertanyaan diberi skor numerik, berkisar dari -2 sampai +2 atau 1 sampai 5. Analisis dapat dilakukan item per item, atau skor total yang dapat dihitung untuk masing-masing responden dengan menjumlahkan seluruh item (Malhotra, 2009:298). Skala pengukuran dan bobot yang digunakan untuk menilai tingkat kesetujuan responden adalah Sangat Setuju (5), Setuju (4), Ragu-Ragu (3), Tidak Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1). Instrument pertanyaan atau pernyataan ini akan menghasilkan total skor bagi tiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap nilai skor seperti instrumen dibawah ini:

81 Tabel 3.1 Skala Likert Sangat Tidak Setuju Tidak

Setuju Ragu-ragu Setuju

Sangat Setuju

1 2 3 4 5

Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan yang ada pada kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu dengan melakukan try out terhadap beberapa responden.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel 2016 dan IBM SPSS Statistics 23 for Windows. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil analisis jalur (path analysis) untuk menganalisis data yang diperoleh, karena dari model kerangka berpikir yang disusun terdapat keterkaitan hubungan antara sejumlah variabel yang dapat diestimasi secara simultan.

1. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk menguji sejauh mana kecukupan dan kelayakan data yang digunakan di dalam penelitian. Uji kualitas data ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner yang digunakan.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

82

atau pernyataaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016:52). Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2014:203). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output dari Corrected Item-Total Correlation

dengan r tabel. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel pada α = 5%, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2016:53).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014:203). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

83

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016:47). Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha, di mana jika nilai

Cronbach’s Alpha dari suatu variabel > 0,70 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut dinyatakan reliabel atau handal.

2. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2016:19). Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2014:238-239).

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2016:93). Korelasi dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan bahwa

nilai r tidak lebih dari (-1≤ r ≤ 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1

84

berarti korelasinya sangat kuat (Riduwan dan Kuncoro, 2012:62). Untuk penentuan kekuatan hubungan digunakan kriteria sebagai berikut:

0,80 ≤ r ≤ 1,000 : Sangat Kuat 0,60 ≤ r ≤ 0,799 : Kuat

0,40 ≤ r ≤ 0,599 : Cukup Kuat 0,20 ≤ r ≤ 0,399 : Rendah

0,00 ≤ r ≤ 0,199 : Sangat Rendah

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel Ha : Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel

Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nlai

probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau

sama dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka Ho ditolak

dan Ha diterima, artinya signifikan.

4. Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasar teori (Ghozali, 2016:237).

85

Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner (Ghozali, 2016:237).

Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitian ini, maka peneliti harus merumuskan terlebih dahulu persamaan struktural dan diagram jalur. Hal ini disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan dan teori yang digunakan untuk penelitian. Dimana dalam diagram jalur ini akan dijelaskan tentang hubungan antar variabel independen yaitu experiential marketing (X1) dan brand trust (X2), dengan variabel dependen yaitu kepuasan konsumen (Y) dan loyalitas merek (Z) dengan menggunakan rumus model persamaan dua jalur sebagai berikut:

86 Gambar 3.1 Diagram Jalur Struktur 1 �= �����+�����+� Struktur 2 �= �����+�����+����+� E. Pengujian Hipotesis

Dokumen terkait