• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berkembang di Ciater

B. Metode Penelitian

B. Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yang dimaksud mengacu kepada prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deksriptif.

Menurut Suparlan “pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan untuk memahami prinsip-prinsip umum yang mendasari suatu gejala yang menjadi pusat perhatian penulis dan hubungan antara gejala-gejala yang terlibat di dalamnya”.1

Menurut Natzir “metode penelitian deskriptif yang dipergunakan adalah metode studi kasus yang berarti penelitian tentang subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas, subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat”.2

Penelitian deskriptif dilakukan peneliti dengan mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk hubungan, kegiatan-kegiatan, pandangan, proses-proses yang sedang berlangsung beserta pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena

.

C. Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

1

Parsudi Suparlan, Pengantar Metode Penulisan: Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Press, 1996),hlm.41

2

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.3

Sedangkan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.4

Yang menjadi populasi dalam penelitan ini yaitu perkumpulan teater lenong Betawi Marong Group di Ciater, Tangerang Selatan.

D. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Telah dijelaskan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah perkumpulan teater lenong Betawi Marong Group di Ciater, Tangerang Selatan. Oleh karena itu, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ketua pimpinan dan 9 anggota lenong Betawi Marong Group.

E. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”.5

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah “teknik pengambilan sampel sumber data dngan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan”.6

Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran teater lenong Betawi Marong Group dalam pembentukan identitas Budaya Betawi maka yang menjadi sampel adalah Bapak Marong selaku pimpinan teater lenong Betawi Marong Group dan 9 pemain teater lenong Betawi Marong Group.

Pertimbangan peneliti memilih Bapak Marong sebagai sampel adalah karna beliau merupakan pimpinan perkumpulan tersebut sehingga penulis meyakini bahwa beliau dapat memberikan jawaban yang dapat dipercaya.

3

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2008) cet, 4 h. 80 4 Ibid,. h.80 5 Ibid,.h. 81 6 Ibid,. h.219

Responden kedua yaitu Bapak Ita, pertimbangan peneliti memilih Bapak Ita sebagai responden adalah karena beliau merupakan penasehat perkumpulan tersebut, responden ketiga dan keempat adalah Bapak Katong dan Bapak Maceng. Pertimbangan peneliti memilih mereka sebagai sampel adalah yaitu karena mereka adalah pemain atau bodor utama dalam perkumpulan lenong Betawi Marong Group.

Responden kelima yaitu bapak Agus. Pertimbangan peneliti memilih Bapak Agus sebagai sampel adalah karna beliau merupakan pemain gambang kromong yang paling lama ikut dalam perkumpulan lenong Betawi Marong Group. Responden selanjutnya adalah Bapak Rudi, Ibu Ati, Dini. Ongkih, dan Maceng. Pertimbangan peneliti memilih mereka sebagai sampel adalah saran dari beberapa responden lainnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Keingintahuan peneliti terhadap teater lenong mengantarkan penulis melakukan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan sosial manusia. Dalam pendekatan kualitatif pengukuran makna dari gejala tidak hanya dilihat dalam satu konteks saja, tetapi juga dapat dilihat dari banyak konteks yang tidak terkontrol. Pendekatan kualitatif yang menjadi sasaran penelitan, adalah kehidupan sosial atau masyarakat sebagai sebuah sistem, atau sebuah kesatuan yang menyeluruh.7 Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam pendekatan kualitatif adalah dengan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat gambaran perilaku dan kejadian dengan cara peneliti mengamati langsung ke lapangan. Ini dilakukan agar peneliti mengerti perilaku orang-orang setempat, dan peneliti bisa mengukur

7

Parsudi Suparlan, Pengantar Metode Penulisan: Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Press, 1996),h.17

aspek tertentu sebagai acuan dari apa yang ingin diteliti. Dengan melakukan observasi peneliti akan lebih mudah dalam mendapatkan data dari informan, karena dengan melakukan observasi peneliti akan mudah mengenal karakter dan perilaku informan. Obeservasi yang dilakukan peneliti yaitu obeservasi partisipasi pasif. Dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.8

Observasi pertama dilakukan peneliti pada bulan Januari 2014 di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan. Setelah sampai di objek lokasi penelitian dan bertanya kepada pengelola, peneliti mendapat informasi ternyata di Setu Babakan sanggar teater lenong sudah tidak ada. Kemudian peneliti akhirnya mencoba observasi di teater lenong yang berlokasi di Kelurahan Ciater, observasi dilakukan pada bulan Mei 2014, ketika sampai di objek lokasi penelitian, peneliti mulai mengamati hal-hal dan seluk beluk yang terkait dengan kebutuhan penelitian.

2. Wawancara

“Wawancara adalah cara memperoleh informasi atau keterangan dengan menanyakan masalah yang diteliti kepada narasumber atau informan”.9

Teknik wawancara yang digunakan pada penelitian kualitatif ini adalah wawancara secara mendalam. Proses dalam wawancara mendalam ini dilakukan secara tatap muka, antara pewawancara dengan informan. Dalam wawancara mendalam ini digunakan pula pedoman wawancara, recorder, alat tulis, dan kamera. Dalam melakukan wawancara peneliti harus mengetahui etika dalam penelitian kualitatif.

3. Studi pustaka

Studi kepustakaan dengan teknik ini segala usaha yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mengumpulkan informasi-informasi yang lebih khusus tentang masalah yang sedang diteliti. Memanfaatkan informasi yang

8

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2008) cet, 4 h. 227

9

ada kaitannya dengan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Mengumpulkan dan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan materi dan metodologi penelitian tersebut serta menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang berkaitan dengan teater lenong. Informasi tersebut diperoleh dari buku-buku ilmiah, jurnal, skripsi, tesis dan buku-buku Dinas Kebudyaan DKI Jakarta, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.

4. Dokumentasi

“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya”.10

Hasil penelitian dari observasi, wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian yaitu data-data pemain lenong Betawi Marong Group, video ketika lenong Betawi mengadakan pementasan dan juga foto-foto yang berhubungan dengan penelitian.