• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL DAFTAR GAMBAR

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Artinya, penelitian ini fokus pada upaya menemukan serta mengkonstruksikan mata rantai periwayatan hadis kaum sufi yang terdapat dalam al-Kutub at-Tis‘ah. Adapun data primernya berupa karya-karya ulama yang berkaitan dengan biografi dan sejenisnya, baik tentang rijāl al-ḥadīṡ maupun

ṭabaqāt aṣ-ṣūfiyah.

Semisal at-Tārīkh al-Kabīr karya al-Bukhārī (w. 256 H),

al-Jarḥ wa at-Ta‘dīl karya Ibn Abī Ḥātim ar-Rāzī (w. 327 H), Tahżīb al-Kamāl karya al-Mizzī (w. 742 H), Tażkirah al-Ḥuffāẓ

dan Mīzān al-I‘tidāl keduanya karya aż-Żahabī (w. 748 H),92

Tahżīb at-Tahżīb karya Ibn Ḥajar al-‘Asqalānī (w. 852 H), Mausū‘ah Rijāl al-Kutub at-Tis‘ah karya al-Bandārī dan Sayed

92 Abū ‘Abd Allāh Syams al-Dīn aż-Żahabī, Kitāb Tażkirah al-Ḥuffāẓ (Beirut: Dār Kutub ‘Ilmiyyah, t.t.); Abū ‘Abd Allāh Syams Dīn aż-Żahabī, Mīzān

Kasrawī, Ṭabaqāt aṣ-Ṣūfiyyah karya Abū Abdur Raḥmān as-Sulamī (w. 412 H), Ḥilyah Auliyā’ karya Abū Nua‘im al-Aṣbihānī (w. 430 H), ar-Risālah al-Qusyairiyyah karya ‘Abdul Karīm al-Qusyairī (w. 465 H), serta buku-buku yang berkaitan dengan biografi tokoh secara umum.

Data sekundernya berupa karya-karya lain yang langsung atau tidak langsung berkaitan dengan jaringan periwayatan hadis atau dengan tokoh dan ajaran tasawuf secara umum. Selain itu, peneliti juga memanfaatkan e-library seperti:

al-Maktabah asy-Syāmilah yang diproduksi oleh

www.arrawdah.com edisi 3.48,93 Mausū‘ah al-Ḥadīṡ asy-Syarīf

al-Kutub at-Tis‘ah edisi 2.1 yang diproduksi oleh Harf

Information Technology Mesir tahun 199894 dan Jawāmi‘

al-Kalim versi 4.5 yang diproduksi oleh www.islamweb.net dalam

mencari dan mengidentifikasi sufi perawi hadis.95

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah: pertama, melakukan penelusuran terhadap sejumlah perawi yang memiliki kecenderungan sufistik dalam beragam literatur

rijāl al-ḥadīṡ dan rijāl aṣ-ṣūfiyyah. Kedua, mengidentifikasi

nama sufi perawi serta mengkategorikan sesuai dengan tingkat generasi yang ada. Ketiga, menelusuri sebaran riwayat dari

93 al-Maktabah asy-Syāmilah, Al-Maktabah Asy-Syāmilah, version 3.48 (www.arrawdah.com, 2015), www.shamela.ws.

94 Mausū‘ah al-Ḥadīṡ Syarīf al-Kutub at-Tis‘ah, Mausū‘ah al-Ḥadīṡ

asy-Syarīf al-Kutub at-Tis‘ah, version 2.1 (Mesir: Harf Information Technology, 1998).

95 Jawāmi‘ al-Kalim, Jawāmi‘ al-Kalim, version 4.5 (www.islamweb.net, 2013), www.islamweb.net.

mereka dalam al-Kutub at-Tis‘ah. Keempat, menginventarisir sejumlah tokoh sufi perawi berikut mata rantai dan kualitas periwayatannya serta mengaitkannya dengan sebaran tema yang mereka riwayatkan.

2. Metode Pengumpulan Data

Studi ini menggunakan metode dokumentasi dalam mengumpulkan data yang diperoleh. Peneliti mengkaji dokumen-dokumen tertulis yang didapat, kemudian hasilnya dicatat dan didokumentasikan baik melalui komputer sebagai alat bantu pengumpulan data maupun melalui pengopian referensi-referensi yang didapat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Florence M.A. Hilbish, setidaknya ada tiga bentuk catatan yang dapat dibuat dalam proses pengumpulan data, yaitu: quotation (kutipan langsung); citation (kutipan tidak langsung); dan summary (ringkasan) dan comment (komentar).96

Karena penelitian ini bersifat kesejarahan, maka metode sejarah juga dimanfaatkan dalam proses pengumpulan data yang ditemukan. Data-data tersebut kemudian diseleksi dan diuji keaslian dan kesahihannya melalui kritik eksternal dan kritik internal. Selanjutnya, data tersebut dideskripsikan serta disistematiskan menjadi sebuah teks naratif agar mudah untuk dianalisa dan dielaborasi lebih mendalam guna menemukan hasil analisa yang diharapkan. Semua proses deskripsi ini

96 Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 56.

dilakukan guna memudahkan peneliti untuk menyimpulkan hasil penelitian dengan valid dan reliable.

3. Analisis dan Interpretasi Data

Karena penelitian ini masuk dalam kajian keilmuan hadis, maka metode kritik hadis menjadi salah satu metode analisis yang digunakan. Melalui metode ini, peneliti menilai dan menganalisa kesahihan serta kualitas periwayatan yang dimiliki oleh sufi perawi. Metode ini bertujuan untuk mengungkap proses transmisi periwayatan hadis kaum sufi dilihat dari kualitas serta corak periwayatannya. Selain itu, diharapkan pula akan ditemukan deskripsi yang sistematis, serta mampu mengungkap secara terbuka beragam gagasan, tradisi pemikiran, dan nilai di dalamnya. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode kritik hadis ini secara komprehensif baik yang diterapkan untuk kritik sanad maupun kritik matan.

Peneliti juga menggunakan metode deskriptif-interpretatif dalam proses analisis data yang didapat. Metode ini dimaksudkan sebagai metode teknis ketika peneliti menarasikan sebuah gambaran objek telaah. Alasan utama dari penggunaan metode ini adalah bahwa studi ini berkaitan erat dengan realitas kesejarahan. Sebuah realitas yang menyimpan beragam pemikiran dan realitas dialektis yang perlu dinarasikan sedetail mungkin. Alun Munslow menyatakan bahwa narasi sejarah tidak sekedar mempresentasikan temuan-temuan data mentah, namun ia merupakan situs atau tempat dimana strategi-strategi

penjabaran yang berbeda-beda tersebut beroperasi, baik secara estetika, moral, rasional, maupun empiris.97 Dengan demikian, metode ini sangat berguna dalam menganalisa mata rantai kaum sufi dalam proses tumbuh berkembangnya transmisi hadis secara lebih akurat dan reliable.

Melalui analisis tersebut, peneliti berupaya melakukan konstruksi secara objektif beragam realitas yang terungkap perihal mata rantai periwayatan hadis yang tumbuh dan terbentuk di kalangan kaum Sufi. Tumbuh berkembangnya tradisi periwayatan hadis di kalangan mereka akan dijelaskan secara objektif sebagai sebuah realitas kesejarahan. Oleh karenanya, penelitian ini tidak hanya memaparkan data-data historis secara naratif-kronologis, melainkan melihat pula realitas-realitas historis yang saling bersinggungan dan berkait, bahkan hingga saling mempengaruhi satu sama lainnya.