• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

A. Metode Penelitian

Menurut Singarimbun et. al. (1995), langkah-langkah yang lazim ditempuh dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah penelitian dan menetukan tujuan survai. 2. Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan. 3. Pengambilan sampel.

4. Pembuatan kuesioner.

5. Pekerjaan lapangan, termasuk memilih dan melatih pewawancara. 6. Pengolahan data.

7. Analisa dan pelaporan.

Metode penelitian yang digunakan adalah : 1. Metode penarikan contoh

Riset ini dilakukan dengan menggunakan kaidah kuantitatif dengan melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (kuesioner). Pengambilan sampel dilakukan pada wilayah pemukiman penduduk yang merupakan konsumen rumah tangga.

Menurut Maholtra dalam Simamora (2004), proses sampling mengikuti tahap-tahap berikut ini :

a. Tentukan target populasi. b. Tentukan kerangka sampling. c. Pilih teknik sampling yang sesuai. d. Tentukan jumlah sampel.

e. Lakukan proses sampling.

1.1. Menentukan target populasi.

Unit sampel : Rumah tanggayang tinggal di lima kompleks perumahan di wilayah Cibubur. Populasi kompleks perumahan yang ditetapkan adalah Puri Sriwedari Cibubur, Raffles Hills, Taman Laguna Cibubur, Kota Wisata, dan Kota Legenda.

Elemen : Para decision maker dalam keluarga, hal ini dikarenakan seorang decision maker dalam rumah tangga adalah orang yang menentukan pembelian suatu produk, terutama produk rumah tangga. Berusia antara 25-40 tahun, karena diasumsikan pada usia tersebut seorang responden dapat menilai sesuatu dengan tepat dan rasional.

Responden tersebut harus memiliki anak, karena diasumsikan umumnya produk sosis dalam rumah tangga dikonsumsi oleh anak-anak, atau keluarga yang telah memiliki anak-anak, dengan usia minimal 5 tahun.

Tingkatan : Responden yang dituju harus masuk ke dalam kelas ekonomi menengah ke atas. Hal ini dikarenakan, merek Kimbo merupakan merek produk premium, begitu juga dengan merek pesaingnya yakni Farmhouse.

Scoop : Wilayah Cibubur. Waktu : Tahun 2006.

1.2. Menentukan kerangka sampling.

Gambar 9. Kerangka Sampling Wilayah Penelitian. CIBUBUR

Puri Sriwedari Cibubur

Raffles Hills Kota Wisata

Kota Legenda

Taman Laguna

Responden di rumah tangga Quota Sampling 50 responden 20 responden 40 responden 40 responden 50 responden

1.3. Menentukan teknik pengambilan sampel.

Pada kerangka sampling sebelumnya, teknik sampling yang digunakan adalah adalah non-probability sampling. Untuk penentuan lokasi lima kompleks perumahan di Cibubur digunakan teknik quota sampling, dimana peneliti memeriksa variabel-variabel segmentasi populasi, misalnya jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat penghasilan dan pengeluaran. Variabel ini disebut kategori pengendali ataupun kuota. Kemudian responden dipilih secara convenience atau judgement. Syaratnya, proporsi sampel harus sama dengan proporsi target populasi. Dalam pemilihan rumah-rumah responden yang diberikan kuisioner, dilakukan secara sembarang hingga memenuhi jumlah sampel responden yang diharapkan (200 orang).

1.4. Menentukan jumlah sampel.

Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus (Simamora, 2004) :

n = (Zα/2 . S / E)2 Keterangan :

n = jumlah sampel.

Zα/2 = nilai Z,tingkat keyakinan 95 %. S = standar deviasi.

E = Error yang diharapkan.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang digunakan sebagai berikut : Zα/2 = 95 % (1,96)

E = 5 % S = 0,36

Maka pada penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan berjumlah 200 responden

2. Metode uji validitas dan reliabilitas kuesioner

Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan menyebarkan sejumlah kuesioner terlebih dahulu, untuk selanjutnya akan diuji lebih lanjut.

a. Uji Validitas

Menurut Simamora (2004), uji validitas akan dilakukan dengan metode analisis butir. Prosedurnya adalah, skor butir-butir pertanyaan (sebagai variabel X) dikorelasikan dengan skor total (sebagai variabel Y). Dari koefisien korelasi yang dihasilkan dapat ditentukan butir pertanyaan mana yang valid dan mana yang tidak valid dan harus diganti. Syarat sebuah butir pertanyaan dianggap valid adalah jika koefisien korelasinya dianggap signifikan.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini akan digunakan metode Spearman-Brown dan metode korelasi product moment.

Adapun menurut Simamora (2004), rumus dari metode Spearman-Brown ini adalah :

r11 = 2 x r1/21/1 / (1 + r1/21/1)

Keterangan : r11 = reliabilitas kuesioner.

r1/21/1 = rxy yang disebutkan sebagai koefisien korelasi antara dua belahan kuesioner.

Sedangkan menurut Simamora (2004), untuk rumus metode korelasi product moment, akan digunakan rumus :

rxy = NXY – (X)(Y) / ((NX2-X2)( (NY2-Y2))0.5

Jadi dengan metode ini kuesioner yang reliabel adalah jika kuesioner tersebut reliabel pada tingkat keyakinan 95 % karena rxy > r product moment.

3. Metode pengumpulan data

Untuk pengumpulan data primer, dilakukan dengan teknik komunikasi tidak langsung, yakni dengan melakukan penyebaran kuesioner (pertanyaan terstruktur) yang dilakukan dari rumah ke rumah (door to door), serta menggunakan teknik komunikasi langsung yaitu melalui wawancara langsung dengan pihak supermarket atau outlet yang menjual produk sosis Kimbo dan Farmhouse. Data-data yang akan dikumpulkan melalui wawancara dengan pihak outlet adalah mengenai data harga produk merek Kimbo dan Farmhouse, data total penjualan merek Kimbo dan Farmhouse, serta data mengenai variasi produk merek Kimbo dan Farmhouse yang dijual di outlet tersebut.

Untuk supermarket dan outlet yang dipilih, adalah yang terletak di kawasan Cibubur, karena diasumsikan bahwa konsumen-konsumen di Cibubur lebih sering berbelanja di lokasi tersebut. Adapun, untuk supermarket dan outlet yang akan dijadikan acuan adalah, Hypermart cabang Cibubur Junction, Superindo cabang Plasa Cibubur, Alfamart, Indomaret, dan Hero cabang Citra Grand.

Pengumpulan data primer juga dilakukan dengan melakukan wawancara dengan bagian marketing pihak perusahaan PT. Madusari Nusaperdana selaku produsen produk sosis merek Kimbo. Sementara itu, untuk pengumpulan data sekunder akan dilakukan dengan teknik studi dokumenter yakni melalui data pada penelitian-penelitian terdahulu, hasil riset lembaga marketing AC Nielsen Indonesia, dan hasil riset lembaga marketing Frontier Indonesia.

4. Metode pengolahan dan analisis data

Data kuantitatif pada penelitian ini diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 13.0 untuk memudahkan pengolahan data. Untuk analisis data menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) digunakan program khusus yakni LISREL 8.30.

Digunakannya metode Structural Equation Modelling (SEM), karena metode ini dapat menganalisis seberapa besar pengaruh (korelasi) elemen-elemen ekuitas merek yang diteliti terhadap ekuitas merek itu sendiri. Sehingga nantinya dapat diketahui besarnya nilai ekuitas merek yang diteliti, yang dapat mengindikasikan keberhasilannya dalam persaingan pasar.

5. Kerangka penelitian

Penelitian mengenai ekuitas merek ini akan menggunakan dua macam kerangka penelitian, yakni kerangka penelitian global (Gambar 10) dan kerangka penelitian untuk metode Structural Equation Modelling (Gambar 11).

Ruang lingkup dari penelitian adalah membahas mengenai kelima elemen ekuitas merek, seperti bisa dilihat pada kerangka penelitian global (Gambar 10), peneliti hanya akan membahas mengenai elemen-elemen ekuitas merek beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti Brand Awareness (kesadaran merek / BAWAR) dengan faktor-faktornya yaitu: top of mind brand (TOM) dan brand advertising (TOMAD), Brand Association (asosiasi merek / ASSBRAND) dengan faktor-faktornya yaitu: perceived value (PERVAL), brand personality (BRNDPER), dan organizations association (ORGASSC), Perceived Quality (persepsi kualitas merek / PERQUAL) dengan faktor-faktornya yaitu: persepsi kualitas (PERQUAL), leadership/popularity (LEADER), Brand Loyalty (loyalitas merek / BLOYAL) dengan faktor-faktornya yaitu: optimum price (OPTPRICE), dan satisfaction (SATISF).

Pada kerangka penelitian baik untuk yang global maupun yang SEM, cause marketing merupakan dampak dari tinggi atau rendahnya nilai ekuitas suatu merek. Cause marketing dengan faktor-faktornya yaitu: Seberapa besar perhatian sebuah merek terhadap isu penting dalam masyarakat (BRNDCARE), dan bagaimana hubungan antara pelanggan dengan merek (RELATION).

Pada kerangka penelitian metode Structural Equation Modelling (Gambar 11), keempat elemen ekuitas merek tersebut akan memiliki nilai-nilai, yang menunjukkan seberapa besar pengaruhnya terhadap ekuitas merek itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelima elemen ekuitas tersebut, juga dianalisis seberapa besar pengaruhnya.

Pada kerangka penelitian metode Structural Equation Modelling (Gambar 11), variabel

γ

n,

λ

n, dan

δ

n menunjukkan nilai besarnya pengaruh masing-masing elemen ekuitas merek dan faktor yang mempengaruhinya, terhadap ekuitas merek tersebut. Produk yang akan diteliti adalah produk daging olahan sosis, dan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah produk sosis merek Kimbo dan merek pesaingnya yakni, Farmhouse. Penelitian ini akan menganalisis ekuitas merek dari

empat elemen penyusun ekuitas merek itu sendiri, yakni kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek dan loyalitas merek.

Penelitian ini akan menganalisis ekuitas merek yang terkuat, khususnya antara produk sosis merek Kimbo dan produk sosis merek Farmhouse. Kemudian, hasilnya akan menjadi informasi bagi PT. Madusari Nusaperdana selaku produsen sosis merek Kimbo, dalam menentukan strategi bauran pemasaran yang tepat dan efektif.

Dokumen terkait