• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalatn pembicaraan metodologi penelitian ini, akan dibahas beberapa komponen yang meliputi:

1. Populasi, Sampel, Teknik Sampling a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.7 Sementara menurut Sutrisno Hadi, populasi adalah semua kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel hendak di generalisasikan.8

6Hadi Sutrisno, Metodologi Research Jilid II, Andi Offset, Yogyakarta, 1995 7Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 115

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP "Jam'iyyatut Tholibin" Tegalsari, Wadas, Kec. Kandangan, Kab. Temanggung Tahun 2006/2007.

b. Sampel

Sampel adalah sebagaian atau wakil dari populasi yang di teliti.9 Yang dianggap mewakili, terhadap populasi yang diambil.

Dalam masalah pengambilan sampel, tampaknya tidak ada ketentuan baku yang harus diambil oleh peneliti. Namun demikian, juga ada yang memberikan ancer-ancer terhadap masalah pengambilan sampel ini yaitu peneliti dapat berpedoman pada subyeknya. Suharsimi Arikunto mengatakan sebagai berikut:

“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih.”10

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dalam penelitian ini, pengambilan sampelnya sebesar 50% dari 104 siswa, yakni 52 siswa, yang kemudian penulis bulatkan menjadi 50 siswa. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan KH. Drs. Mukhtasor, Kepala Sekolah SMP "Jam'iyyatut Tholibin" menyatakan bahwa jumlah siswa kelas I berjumlah 31 siswa, kelas II berjumlah 38 siswa, dan kelas III berjumlah 35 siswa.

9Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 120 '°Ibid, him. 120

c. Teknik Sampling

Adalah cara yang dipergunakan untuk pengambilan sampel. Adapun yang penulis gunakan adalah teknik sampling atau secara acak, yaitu memberikan hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel.11

2. Variabel Penelitian

Sebelum penulis memaparkan lebih lanjut maka penulis dengan mengambil judul diatas, dibuat menjadi dua verabel, yang nantinya masing-masing variabel itu diuraikan menjadi beberapa indikator. Variabel pertama yaitu akhlak anak dalam keluarga, dan variabel kedua yaitu kedisiplinan belajar di sekolah.

3. Definisi Operasional

Setiap istilah yang termaktub dalam judul ini. Secara terperinci perlu penulis jelaskan sesuai dengan interpretasi yang dimaksud. Sehingga terhindar dari penafsiran-penafsiran yang kurang sesuai dengan konteks pembahasan dalam judul ini, lebih dari itu agar pembaca dapat memahami makna istilah pada setiap variabel penelitian, antara lain :

1. Akhlak Anak Dalam Keluarga a. Akhlak

Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa A rab___ dalam bentuk ja ,v a \ sedang mufrodnya adalah( yang dalam Kamus Bahasa Arab Indonesia karya Mahmud Yunus berarti

perangai.lz Sedangkan dalam Kamus Al Muyassar karya Zaid Husein Al Hamid berarti perilaku.13 Menurut W. J. S. Poerwadarminta akhlak adalah budi pekerti, watak, tabiat.14

b. Anak

Anak adalah manusia yang masih kecil.15 Anak adalah makhluk yang senantiasa tumbuh dan berkembang baik fisik maupun psikisnya.

Menurut Abu Ahmadi dan Zul Afdi Ardian mengatakan bahwa masa sebelum masa dewasa adalah masa muda, sepanjang masa mudanya bagi setiap anak mengalami banyak perkembangan baik jasmani maupu rohani.16

c. Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan masyarakat terkecil sekurang- kurangnya terdiri dari pasangan suami istri. Keluarga dimaksud di sini adalah keluarga yang terbentuk dari sebuah perkawinan yang syah.

Untuk itu yang penulis maksud dengan akhlak anak dalam kelauarga adalah sejumlah prinsip dan nilai yang mengatur perangai,

,2Yunus Mahmud, Kamus Arab Indonesia, Yayasan Penyelenggara *tenteriemah/Pentafsiran Al Qur'an, PT. Hidakarya Agung, Cetakan VIII, Jakarta, 1990. him. 120

,3A1 Hamid Zeid Husein, Kamus A l Muyassar, Raja Murah, Pekalongan, 1982, him. 200 ,4W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, him. 25

l5W. J. S. Poerwadarminta, op. cit., him. 38

l6Abu Ahmadi dan Zul Afdi Ardian, Ilmu Jiwa Anak, CV. Armico, Bandung. 1989. him.

budi pekerti, tingkah laku, watak, tabiat, yang ada pada diri anak/manusia yang masih kecil yang hidUb dalam lingkdngan keluarga.

Untuk mengukur akhlak anak dalam keluarga, sebagai variabel bebas, digunakan indikator-indikator sebagai berikut:

a. Akhlak Anak Terhadap Orang Tua • Menghormati orang tua

• Patuh terhadap perintah orang tua • Menuruti nasehat orang tua • Berbicara dengah sopan • Mehdo'akan orang tua • Membantu orang tua

b. Akhlak Artak terhadap Kakak dan Adik (Saudara) • Mengtlorrtiati kakak dan adik

• Sopan terhadajj kakak dan adik • Menyayartgi kakak dan adik

• Berbuat baik

dan

memberi contoh yang baik c. Perilaku Keagamdati

• Rajin sholat lima waktu • Rajin mengaji

• Sholat berjama'ah

• Melaksanakan ibadah sunat

• Mengucapkan salam terhadap orang lain bila bertemu • Jujur

• Minta maaf apabila berbuat salah 2. Kedisiplinan Belajar Di Sekolah

a. Kedisiplinan

Kedisiplinan berasal dari kata “disiplin” yang mendapat awalam ke- dan akhiran -an Disiplin adalah latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib (di sekolah dan sebagainya).1' Tata tertib itu sendiri berarti serangkaian harapan yang telah ditentukan sebelumnya. b. Belajar

Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam meilienuhl kebutuhan hidupnya.7 18 Menurut W. J. S. Poerwadarminta, belajar adalah berusaha supaya beroleh kepandaian (ilmu dan sebagainya) dengan menghafal (melatih diri dan sebagainya) misal membaca, ilmu pasti.19

I7W. J. S. Poerwadarminta, op. cit., him. 254

18Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, Edisi Revisi. 1995. him. Z

c. Sekolah

Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran.20 Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serankaian kegiatan terencana dan terorganisisr, termasuk kegiatan dalam rangka pross belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan itu bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif di dalam diri anak yang sedang menuju ke kedewasaan, sejauh perubahan-perubahan itu dapat diusahakan melalui usaha belajar.21

Yang penulis maksud dengan kedisiplinan belajar di sekolah adalah ketaatan pada peraturan atau tata tertib kaitannya dengan berusaha memperoleh kepandaian dan ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman di lembaga untuk belajar/di sekolah.

Untuk mengukur kedisiplinan belajar di sekolah, sebagai variabel terikat, digunakan indikator-indikatir sebagai berikut:

• Rajin masuk sekolah • Datang tidak terlambat • Pulang pada waktunya

• Mendengarkan keterangan guru

• Memperhatikan materi yang sedang dijelaskan

20Ibid., him. 889

• Aktif dalam kelas

• Mencatat hal-hal yang penting • Membuat ringkasan

• Mengerjakan tugas sekolah

• Menggunakan waktu istirahat sebaik-baiknya • Memanfaatkan waktu kosong untuk belajar • Lapor kepada guru piket apabila guru tidak hadir • Belajar dirumah dengan rajin

• Mengadakan latihan dan praktek • Mematuhi peraturan sekolah • Ij in j ika berhalangan

3. SMP "Jam'iyyatut Tholibin" Tegalsari, Wadas, Kec. Kandangan, Kab. Temanggung

SMP "Jam'iyyatut Tholibin" adalah lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasioanal yang dikelola oleh Lembaga Pendidikian M a'arif NU yang beralamat di Dsn. Tegalsari, Ds. Wadas, Kec. Kandangan, Kab. Temanggung.

4. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Library Research/Studi Pustaka

Dalam pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan (biku-buku), penulis mengadakan penelitian terhadap buku-buku yang ada hubungannya dengan permasalahan ini.

b. Field Research/Studi Lapangan 1) Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu pengumpulan data di mana peneliti mengadakan pengamatan langsung.22 Menurut Sutrisno Had i, observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki.23

Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang situasi dan kondisi SMP "Jam'iyyatut Tholibin" Tegalsari,

. f'

Wadas, Kec. Kandangan, Kab. Temanggung. 2) Metode Angket

Metode angket atau questioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.24

Teknik ini penulis pergunakan untuk memperoleh data mengenai akhlak anak dalam keluarga dan kedisiplinan belajar di

22Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 147

23Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II, Andi Offset, Yogyakarta, 1995, him. 136 24Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 140

sekolah pada siswa SMP "Jam'iyyatut Tholibin" Tegalsari, Wadas, Kec. Kandangan, Kab. Temanggung.

Berdasarkan cara menjawabnya metode angket ini terbagi mencadi dua macam yaitu :

a) Metode tertutup

Artinya pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya. b) Metode terbuka

Artinya responden diberi kesempatan untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

Adapun metode yang penulis gunakan adalah metode tertutup.

3) Metode Interview

Metode interview adalah metode penelitian yang dipergunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu.25 26

Menurut Suharsimi Arikunto, interview yang sering disebut juga dengan wawancara/kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang

25Ibid, him. 141

26Koentjaraninrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, Cetakan VIII, 1986, him. 129

dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.27 28

Metode ini digunakan secara langsung pada sumber data untuk memperoleh data mengenai akhlak anak dalam keluarga serta kedisiplinan belajar di sekolah pada siswa SMP "Jam'iyyatut Tholibin" Tegalsari, Wadas, Kec. Kandangan, Kab. Temanggung yang telah terwujud.

4). Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang- barang tertulis. Seperti buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah siswa, guru, dan karyawan. Penulis memilih metode ini agar penyajian data dalam penelitian ini lebih kongkrit.

5. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang sedang dilakukan.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data ini adalah sebagai berikut:

27Suharsimi Arikunto, op. cit., him. 145 28Ibid., him. 149

a. Analisis Pendahuluan

Untuk mengetahui akhlak anak dalam keluarga dan kedisiplinan belajar di sekolah dengan menggunakan rumus :

N

Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah Responden b. Analisis Lanjut

Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah korelasi antara akhlak anak dalam keluarga dengan kedisiplinan belajar di sekolah pada Siswa SMP “Jam'iyyatut Tholibin” Tegalsari Ds. Wadas, Kec. Kandangan, Kab. Temanggung dan sekaligus menguji hipotesis yang telah diajukan, digunakan teknik analisis data Product Moment

dengan menggunakan rumus sebagai berikut: P = — x \ 0 0 %

(IXXZY)

X = Jumlah hasil dari variabel X ZY = Jumlah hasil dari variabel Y

I X 2 = Jumlah hasil dari variabel X dikuadratkan ZY2 = Jumlah hasil dari variabel Y dikuadratkan N = Jumlah siswa yang diselidiki.29

Dokumen terkait