• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I: PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

1. Sifat dan Jenis Penelitian

Jenis Penelitian kualitatif ini masuk dalam kategori library research. Oleh

karenanya, peneliti berusaha menemukan kesimpulan dari penelitian ini, dengan

melakukan pengkajian secara mendalam terhadap sumber-sumber data penelitian,

baik primer maupun sekender.

2. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan tematik atau

maudû’î, yakni salah satu bentuk pendekatan dalam tafsir al-Qur’ân dan lazim

disebut dengan istilah "tafsîr maudû’î". Pendekatan tafsîr maudû’î adalah suatu

pendekatan dengan metode menghimpun ayat-ayat al-Qur’ân yang terkait dengan

satu tema dalam rangka menjelaskan makna, menghubungkan dan menyingkap

tujuan yang dimaksud oleh keseluruhan ayat-ayat tersebut, yang dibahas.

29

Pendekatan ini merupakan kolaborasi dari beberapa pendekatan, termasuk

di dalamnya; pendekatan kebahasaan dan historis. Karena di dalam cara kerjanya,

tafsir maudû’î menggunakan beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Menentukan topik yang akan dibahas;

b. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut;

c. Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya disertai dengan

pengetahuan tentang asbâb al-nuzûl-nya;

29

M. Roem Rowi, Menafsir Ulum al-Qur’ân, Upaya Apresiasi Tema-Tema Pokok Ulum

d. Memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam surahnya masing-masing;

e. Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna (out line);

f. Melengkapi pembahasan dengan hadîts-hadîts yang relevan dengan pokok

bahasan;

g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan; dengan mengompromikan

antara yang 'âmm dengan yang khâs, antara mutlaq dengan muqayyad atau

yang pada lahirnya bertentangan, sehingga kesemuanya bertemu dalam satu

muara, tanpa perbedaan ataupun pemaksaan.

30

Dengan demikian dalam tafsir maudû’î, ayat-ayat al-Qur’ân diteliti dari

seluruh seginya, dan dikaji secara sistematis, bulat, utuh, holistik, dan terpadu

dalam suatu tema tertentu, serta berusaha memahami, dan menyimpulkannya

secara induktif dalam suatu kesimpulan yang utuh dan komprehensip. Cara ini

memberikan kemungkinan bagi peneliti/penafsir untuk tidak mencampur

adukkannya dengan persoalan-persoalan lain yang bukan temanya.

Dalam kerja tafsir maudû’î, pengetahuan tentang sejarah dan perilaku

masyarakatnya, terutama yang berhubungan dengan turunnya suatu ayat tertentu,

sedikit banyak dapat diketahui dari asbâb al-nuzûl ayat-ayat tersebut. Namun,

yang menjadi permasalahan adalah; tidak semua ayat mempunyai sabab al-nuzûl,

demikian juga sebagian besar riwayat tentang asbâb al-nuzûl tidak selalu dapat

menggambarkan (dengan jelas) situasi sosial pada masa turunnya suatu ayat

tertentu. Atas beberapa pertimbangan inilah, penulis ingin memberi porsi yang

lebih besar terhadap pengetahuan tentang sejarah sosial pada saat turunnya

ayat-ayat dimaksud (yakni tentang perkawinan lintas agama)

31

. Hal ini, semata-mata

untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi sosial; di mana, dan

pada situasi bagaimana ayat-ayat tersebut turun, yang tentunya semua itu

30

Abd al-Hayyi al-Farmawî, al-Bidâyah fi al-Tafsîr al-Maudû’î, Cet. II, (Mesir: al-Hadârah al-'Arabiyah, 1977), h. 62

31

Sejarah sosial dapat dipahami sebagai kajian sejarah dengan pendekatan sosiologi, yang banyak mengkaji tentang fenomena-fenomena sosial, konflik sosial, struktur sosial, pelapisan sosial, sistem sosial, peran-peran sosial, perubahan dan perkembangan sosial masa lalu, dan lain-lain. Selengkapnya, lihat: Basri MS, Metodologi Penelitian Sejarah (Pendekatan, Teori, dan

dimaksudkan untuk memberikan kemudahan di dalam usaha melakukan analisis

dalam tesis ini.

3. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang hendak dikaji dalam penelitian ini, terdiri dari:

a. Sumber data primer

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan, bahwa penelitian ini

menggunakan pendekatan tematik/tafsir maudû’î. Maka, data primer yang

digunakan oleh penulis adalah ayat-ayat al-Qur’ân.

b. Sumber data sekender

Data sekender yang di perlukan dalam penelitian ini, meliputi: (1)

Kitab-kitab tafsir al-Qur’ân, (2) teks-teks hadits, (3) Kitab-kitab-Kitab-kitab pendukung yang secara

langsung berhubungan dengan pemahaman al-Qur’ân, maupun hadits, seperti

‘Ulûm al-Qur’ân, ‘Ulûm al-hadîts, dan lain-lain; dan juga (4) buku-buku

keislaman dan umum lainnya, yang masih mempunyai relevansi dengan

pembahasan ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan cara dokumentasi

(documentation). Kata "dokumen" yang berarti barang-barang tertulis,

menunjukkan bahwa, di dalam melaksanakan metode ini, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis, baik primer maupun sekender. Sedangkan, secara terperinci

telah disebutkan pada cara kerja tafsir maudû’î.

32

5. Analisa Data

Analisa data merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumya

(pengumpulan data, dll). Dalam hal ini, "data mentah yang telah dikumpulkan

perlu dipecah-pecah dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, serta

32

Lihat kembali poin 2 (pendekatan penelitian). Setidaknya dapat diketahui bahwa setelah menentukan topik yang akan dibahas; data primer (dalam hal ini) ayat-ayat al-Qur’ân yang berkaitan dengan masalah perkawinan lintas agama, dihimpun. Kemudian ayat-ayat tersebut disusun sesuai dengan masa turunnya disertai dengan pengetahuan tentang asbab al-nuzûl-nya; dilanjutkan dengan memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam surahnya masing-masing. Kemudian baru menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna (out line). Dilanjutkan dengan melengkapi pembahasan dengan hadits-hadits yang relevan dengan pokok bahasan. Baru kemudian mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan beberapa cara yang telah ditentukan dalam cara kerja tafsir maudû’î.

diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk

menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa".

33

Dapat dikatakan

pula bahwa, data yang telah terkumpul akan dilakukan pemilihan pereduksian dan

pengelaborasian. Untuk selanjutnya dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.

Jadi, melalui kegiatan ini, semua data dan informasi yang telah terkumpul akan

disederhanakan dan diformulasikan menjadi kesimpulan-kesimpulan yang singkat

dan bermakna. Dengan demikian, jelaslah bahwa analisa data merupakan bagian

yang amat penting dalam metode Ilmiah, karena dengannya, data tersebut dapat

diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

Dari beberapa rumusan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa analisa

data dimaksudkan untuk mengklasifikasi atau mengorganisasikan data. Data yang

sudah terkumpul, kemudian diatur, diurutkan, dikelompokkan, di beri kode

(nomor) untuk memudahkan didalam mengecekan data. Analisa data ini dilakukan

secara berulang-ulang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan

dalam penelitian ini. Dengan demikian, secara teoritis analisis di lakukan

berulang-ulang guna memecahkan masalah.

Di samping itu, dalam penelitian kualitatif terdapat dua strategi analisis

data yang sering digunakan yaitu model strategi analisis deskriptif kualitatif dan

analisis verifikatif kualitatif.

34

Adapun analisa data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis kritis, deskriptif kualitatif, dan analisis isi (Content).