A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif untuk menggali informasi secara mendalam mengenai sumber pembentuk efikasi diri (self efficacy) dalam upaya berhenti merokok pada mantan perokok di kota Watampone. Jenis penelitian kualitatif yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas atau hal yang terpenting dari kejadian atau gejala sosial. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. (Satori dan Komariah, 2012)
Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan metode dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan pertanyaan bagaimana atau mengapa, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer di dalam konteks kehidupan nyata. Metode studi kasus adalah dengan mengamati secara
mendalam pada subjek penelitian, digunakan karena individu memiliki aspek unik dari dirinya yang tidak dapat ditiru. (Yin, 2002)
Uraian di atas, sesuai dengan pengalaman mantan pecandu rokok dalam menghentikan kebiasaannya (oriented smoking cessation). Berhenti merokok merupakan suatu dunia tersendiri, dunia yang memberikan pengalaman penuh subjektifitas, karena merokok juga merupakan suatu dunia tersendiri. Para pecandu rokok (smoker) yang berhasil untuk berhenti memiliki pengalaman yang berbeda-beda walaupun mereka hidup dalam dunia yang sama.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kota Watampone, Kabupaten Bone tahun 2015. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah masih tingginya masalah kesehatan terkait dengan perilaku merokok di Kota Watampone. Di Kabupaten Bone, sebanyak 56.251 rumah tangga yang dipantau dari 126.862 jumlah rumah tangga se Kabupaten Bone ditemukan 30.194 rumah tangga yang anggota keluarganya merokok dalam rumah. Selain itu, sejauh ini data keberhasilan upaya berhenti merokok dan penelitian yang pernah menggali proses perubahan berhenti merokok dengan melibatkan efikasi diri (self efficacy) belum cukup tersedia di Sulawesi Selatan terutama di Kabupaten Bone. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2015 hingga April 2015.
C. Informan Penelitian 1. Karakteristik Informan Kunci
Adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah 9 orang mantan perokok dengan kriteria:
1. Pernah menjadi perokok.
2. Sudah berhenti merokok, minimal enam bulan sebelum pengambilan data (perubahan perilaku akan terbentuk minimal 6 bulan; Prochaska, Diclemente 1985).
3. Berhenti merokok karena adanya kesadaran dan keinginan dari diri sendiri, bukan karena divonis penyakit tertentu yang mengharuskan untuk berhenti merokok.
2. Karakteristik informan terdekat
Informan terdekat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah informan yang tinggal serumah dengan informan kunci dan atau informan yang mengetahui pengalaman informan kunci sejak merokok hingga berhenti merokok seperti orangtua, saudara, anak, atau teman dekatnya.
3. Teknik Pemilihan Informan Penelitian
Adapun teknik pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Penentuan informan dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari informan sebelumnya, peneliti menetapkan informan lainnya yang
dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap. Jumlah informan yang peneliti temukan sebanyak 13 orang namun yang memenuhi syarat sebagai informan penelitian hanya sebanyak 9 orang. Adapun 4 orang lainnya dikeluarkan dari informan penelitian disebabkan oleh:
1. Informasi yang didapatkan dari informan terdekat tidak menunjukkan kesesuaian dengan hasil wawancara mendalam dengan informan kunci.
2. Setelah dilakukan wawancara mendalam ternyata informan mengakui bahwa alasannya untuk berhenti merokok bukan karena kesadaran sendiri.
D. Teknik Pengumpulan Data
Upaya untuk mendapatkan data penelitian yang objektif di lapangan, maka diperlukan pengumpulan data yaitu:
1. Data Primer
Wawancara mendalam (Indepth Interview) dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi.
2. Data Sekunder
Berupa data atau informasi yang diperoleh dari informan terdekat dari informan kunci.
E. Keabsahan Data
Peneliti menggunakan tiga validitas penelitian:
1. Pertama, pengujian credibility yaitu dengan perpanjangan pengamatan dan triangulasi sumber data yakni dilakukan dengan cara membandingkan (cross check) antara informasi informan dengan anggota keluarga / orang terdekat informan, hal ini dilakukan untuk melihat korelasi informasi yang didapatkan.
2. Kedua, pengujian dependability yaitu melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian dengan auditor (dosen pembimbing). 3. Ketiga, pengujian confirmability yaitu hasil penelitian ini disepakati
oleh dosen pembimbing, peneliti, informan dan orang terdekat informan. (Satori dan Komariah, 2012).
F. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman wawancara mendalam. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan termasuk pendapat dan ide-idenya (Sugiyono, 2013). Pada wawancara ini, peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara yang umum, yaitu menggunakan lembaran yang berisi garis besar pokok-pokok, topik-topik atau masalah-masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan. Pedoman umum untuk
pertanyaan awal wawancara akan dibuat sama, sedangkan perkembangan berikutnya akan menyesuaikan dengan kekhasan di lapangan pada masing-masing informan. Selain pedoman wawancara, proses pengumpulan data dilakukan dengan mempersiapkan peralatan lain seperti alat tulis menulis, dan alat perekam.
G. Teknik Analisis dan Pengolahan Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Milles dan Huberman (1992) yang dilakukan dengan menggali tema-tema yang menonjol dalam teks pada tingkat yang berbeda dengan tujuan untuk memfasilitasi penataan dan penggambaran tema global
(thematic analysis) dengan alur sebagai berikut :
1. Pengorganisasian data
Data yang dikumpulkan dari berbagai metode pengumpulan data ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkrip.
2. Reduksi data / data emik
Proses pemilihan, pemusatan, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang ditemukan di lapangan dan melakukan analisis melalui penggolongan, reduksi data yang tidak perlu, mengarahkan dan mengorganisir data.
3. Model data / data display
Kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan mencakup berbagai matrik, grafik, dan bagan informasi yang tersusun menjadi sesuatu yang dapat diakses secara langsung dalam bentuk praktis.
4. Penyajian data
Data yang telah diperoleh dari informan tanpa intervensi peneliti yang disajikan dalam bentuk teks naratif.
5. Penarikan kesimpulan / konsep
Pencarian makna dan kata kunci peristiwa untuk membentuk pola dan alur sebab akibat untuk membentuk konsep yang kemudian dijadikan preposisi.
Data yang terkumpul berupa data deskriptif informan mulai mengenal rokok sampai kecanduan rokok, proses berhenti merokok dan peristiwa yang menyebabkan dia berhenti dari merokok dalam kaitannya dengan efikasi diri.