• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian hukum adalah suatu jalan yang ditempuh dalam suatu penelitian tertentu yang berlangsung menurut suatu rencana tertentu.52 Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.53 Penelitian (research) sesuai dengan tujuannya dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.54

Metode penelitian menyajikan cara atau langkah-langkah dalam melakukan penelitian secara sistematis dan logis sehingga hasil penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Secara garis besar metode penelitian tesis ini mencakup mengenai jenis dan sifat penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian tesis ini adalah penelitian yuridis normatif atau penelitian hukum doktrinal yang dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan hukum yang diteliti yakni

51 Osman Simanjuntak, Tekhik Penuntutan dan Upaya Hukum, PT.Grasindo, Jakarta, 1995, h.128.

52 Jhony Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu Publishing, Malang, 2006, h. 26.

53 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, 1996,h. 2.

54 Muslam Abbdurrahman, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, UMM Press, Malang, 2009, h. 91.

Upaya Hukum Perempuan Batak Toba Untuk Mendapatkan Harta Warisan Melalui Lembaga Peradilan (Studi Putusan No. 144/Pdt/G/2016/PN-MDN).

Penelitian yuridis normatif atau penelitian hukum doktrinal yaitu penelitian hukum yang meggunakan sumber data sekunder atau data yang diperoleh melalui bahan-bahan pustaka dengan meneliti sumber-sumber bacaan yang relevan dengan tema penelitian, meliputi penelitian terhadap asas-asas hukum, sumber-sumber hukum, teori hukum, buku-buku, peraturan perundang-undangan yang bersifat teoretis ilmiah serta dapat menganalisa permasalahan yang dibahas.55Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal dikonsepkan sebagai apa yang tertulis di dalam peraturang perundang-undangan (law in the books) atau hukum yang dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berprilaku manusia yang dianggap pantas.56

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, bersifat deskriptif maksudnya dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran secara rinci dan sistematis tentang permasalahan yang akan diteliti. Analisis dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat untukmenjawab permasalahan.57

2. Sumber Data

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif maka sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

55 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, P.T Raja Grafindo Persada, Cetakan Kelima, Jakarta, 2001, h. 13-14.

56 Muslam Abdurrahman, op.cit.,h. 127.

57 Sunaryati Haryono, Penelitian Hukum Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, Alumni, Bandung, 1994, h. 102.

bahan penelitian yang berupa bahan-bahan hukum, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier, seperti :

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, dan terdiri dari norma atau kaedah dasar yakni pembukaan Undang-Undang Dasar, Kitab Undang-undang Hukum Perdata , Undang-undang Perkawinan, putusan Pengadilan Negeri No. 144/PDT.G/2016/PN-MDN, dan bahan hukum yang tidak dikodifikasikan seperti misalnya hukum adat.58

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti misalnya rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum, dan seterusnya.59

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Contohnya adalah kamus, ensiklopedia, dan seterusnya.60

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data mempunyai hubungan yang erat dengan sumber bahan hukum, karena dengan pengumpulan data akan diperoleh bahan hukum yang diperlukan selanjutnya dianalisis sesuai kehendak yang diharapkan.61 Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan (Library research)yang dilakukan dengan cara menginventarisis, mempelajari, dan mendalami bahan hukum berupa peraturan

58 Soerjono Soekanto, op. Cit., h. 52.

59 Ibid.

60 Ibid.

61 Sri Mamudji, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Hukum, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Cetakan Pertama, Jakarta, 2005, h. 22.

perundang-undangan, buku-buku, tulisan ilmiah, dokumen-dokumen hukum dan karya-karya ilmiah yang terkait dengan penelitian ini. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data melalui penelitian lapangan (field research) dengan wawancara informan.

4. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari:

a. Studi Dokumen

Metode ini merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen, menelaah bahan-bahan kepustakaan yang meliputi bahan hukum primer, baru kemudian bahan hukum sekunder dan tersier.62

b. Pedoman Wawancara

Pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan membuat daftar pertanyaan yang sudah direncanakan dengan narasumber yaitu satu orang Hakim Pengadilan Negeri Medan dan lima orang Ketua Adat Batak Toba di Medan

5. Analisis Data

Dari hasil pengumpulan data primer dan data sekunder sesuai dengan yang diharapkan, maka untuk mengetahui data yang akurat, dilakukan pemeriksaan dan pengelompokkan agar menghasilkan data yang lebih sederhana sehingga mudah

62 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, op.cit.,h.13

dibaca dan dimengerti. Selanjutnya dilakukan klasifikasi data menurut jenisnya dalam bentuk persentase.

Kemudian data yang telah disusun secara sistematik dalam bentuk persentase dianalisis secara kualitatif dengan metode deskriptif analisis sehingga dapat diperoleh gambaran secara menyeluruh tentang gejala dan fakta yang terdapat dalam pelaksanaan warisan di dalam Masyarakat Batak Toba, Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dengan menggunakan metode induktif sebagai jawaban dari masalah yang lebih dirumuskan.

BAB II

PORSI WARIS BAGI PEREMPUAN BATAK TOBA TERHADAP