• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

3.6 Metode Pengukuran .1Beban Kerja .1Beban Kerja

Beban kerja adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan kepada pasien di unit rawat inap

Kuesioner

menggunakan skala Gutman berisi 17 pertanyaan yang berisi jawaban “ Ya” atau “Tidak”. Jika responden menjawab “Ya” diberi skor 1 sedangkan “Tidak” diberi skor 0 - Ringan: 0-5 - sedang : 6-11 - Berat : 12-17 (Arikunto, 2009) Ordinal Dependen Kelelahan kerja Kelelahan kerja adalah perasaan berupa keluhan gejala bersifat subjektif yang dirasakan karena pekerjaan yang diukur dengan subjective self rating test dari Industrial Fatique Research Committee (IFRC) Kuesioner menggunakan perasaan subyektif kelelahan kerja IFRC yang berisi 30 daftar

pertanyaan yang terdiri dari 10 tanda pelemahan kegiatan, 10 tanda pelemahan motivasi, dan 10 tanda pelemahan fisik - rendah : 0 - 21 - sedang : 22- 44 - tinggi : 45- 67 - sangat tinggi : 68- 90 (Tarwaka, 2015) Ordinal 3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Beban Kerja

Pengukuran beban kerja dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi 17 pertanyaan. Setiap pertanyaan akan berisi satu jawaban “Ya” atau

“Tidak”. Jika responden menjawab “Ya” maka diberi skor 1, sedangkan jika responden menjawab “Tidak” maka diberi skor 0. Jumlah tertinggi yang dicapai responden adalah 17 sedangkan jumlah terendah adalah 0. Penilaian beban kerja dibagi 3 kategori yaitu “beban kerja ringan”, “beban kerja sedang”, “beban kerja berat”. Rentang skor dibagi tiga sama besar.

Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh, maka beban kerja dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Ringan : Apabila jumlah skor 0-5 b. Sedang : Apabila jumlah skor 6-11

c. Berat : Apabila jumlah skor 12-17 (Arikunto, 2009) 3.6.2 Kelelahan kerja

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner Subjective self rating test dari Industrial Fatique Research Committee (IFRC) . Pertanyaan bersifat subyektif dan tingkat kelelahan pada pekerja diukur dengan menjumlahkan skor dari seluruh pertanyaan. Desain penilaian menggunakan skoring dengan skala likert (Tarwaka, 2015).

Kuesioner berisi 30 pertanyaan dengan 4 kode pilihan yaitu : a. Skor 0 = Tidak pernah merasakan

b. Skor 1 = Kadang-kadang merasakan c. Skor 2 = Sering merasakan

d. Skor 3 = Sering sekali merasakan

Jumlah skor dihitung pada masing-masing kolom dari 30 pertanyaan dan menjumlahkannya menjadi total skor individu. Skor individu terendah adalah 0

dan skor individu tertinggi adalah 90. Berdasarkan jumlah nilai yang diperloleh maka dapat diketahui tingkat kelelahan kerja yang dikategorikan sebagai berikut : a. Rendah, bila responden memperoleh jumlah nilai 0-21

b. Sedang, bila responden memperoleh jumlah nilai 22-44 c. Tinggi, bila responden memperoleh jumlah nilai 45-67 d. Sangat tinggi, bila responden memperoleh jumlah nilai 68-90 3.7 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini yaitu :

1. Analisis univariate adalah analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel-variabel independen dan dependen. Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karateristik variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Analisis univariate dalam penelitian ini berupa karateristik umur, jenis kelamin,status pernikahan, masa kerja, beban kerja dan kelelahan kerja (Notoatmodjo, 2010).

2. Analisis bivariate adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariate dalam penelitian ini untuk melihat hubungan dua variabel independen dengan dependen menggunakan uji chi square dan α 0,05 pada taraf kepercayaan 95%. (Notoatmodjo, 2010). Bila hasil uji chi square tidak memenuhi syarat karena terdapat jumlah sel yang nilai expected- nya kurang dari lima ada 50%, uji yang dipakai adalah uji alternatifnya yaitu uji fisher.

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Tk IV 01.07.02 atau yang lebih dikenal dengan Rumah Sakit Tentara Binjai yang berlokasi di Jalan Bandung No. 8 Binjai, Sumatera Utara. Rumah Sakit Tentara Binjai mempunyai luas wilayah 16.200 �2 yang terdiri dari tapak bangunan rumah sakit, bangunan akper dan taman, parkir, dan ruang terbuka hijau.

Rumah Sakit Tk IV 01.07.02 Binjai disusun berdasarkan surat perintah Kasad Nomor : Sprin /124/ V/2006 tanggal 23 Juni 2006 serta izin operasional berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor YM. 02.04.3.2.5217 tanggal 18 Oktober 2006 tentang pemberian izin penyelenggaraan kepada Markas Besar TNI-AD Jalan Medan Merdeka No. 2 Jakarta Pusat untuk menyelenggarakan rumah sakit umum dengan nama “Rumah Sakit tentara Tk IV Binjai” Jalan Bandung No. 4 Binjai, Provinsi Sumatera Utara. Rumah Sakit Tk IV 01.07.02 Binjai merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang memiliki manajemen sendiri di bawah pengawasan Detasemen Kesehatan wilayah 01.04.01 Pematang Siantar dan Kesdam I/BB dengan perjalanan sejarah sebagai berikut : a. Pada tahun 1987 terbentuklah Rumah Sakit Militer dengan sebutan

“HOSPITAL MILITER” dan sebagai kepala Kesehatan Resort Militer Kapten CKM Dr. Suryadi.

b. Pada tahun 1982 sebutan “HOSPITAL MILITER” dirubah menjadi Rumah Sakit Tk IV dan sebagai Kepala Rumah Sakit Kolonel CKM Dr. Siddik Rauf.

c. Pada tahun 1986 sebutan “Rumah Sakit Tk IV” dirubah menjadi Poliklinik 01.08.02 dan sebagai kepala Poliklinik 01.08.02 Pns Herman Hurianto.

d. Pada tahun 2002 sebutan “Poliklinik 01.08.02” dirubah menjadi Polban 01.07.02 Binjai dan sebagai Kepala Polban Kapten CKM Dr.Farhaan Abdullah, Sp THT.

e. Pada tahun 2006 sebutan “Polban 01.07.02” dirubah menjadi Rumah Sakit Tentara Tk IV 01.07.02 dan sebagai kepala Rumah Sakit Tentara Tk IV 01.07.02 Mayor CKM Dr. Farhaan Abdullah, SP THT.

f. Pada tahun 2009 s.d 2013 Rumah Sakit Tentara Tk IV 01.07.02 dikepalai oleh Mayor CKM dr. Mhd. Irsan Bas dikepalai oleh Mayor CKM dr. Mhd. Irsan Basroel, SpKK.

g. Pada tahun 2013 s.d sekarang Rumah Sakit Tentara Tk IV 01.07.02 Binjai dikepalai oleh Mayor CKM dr. Darma Malem, Sp. THT-KL.

4.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Tentara Binjai 1. Visi Rumah Sakit Tentara Binjai

“Rumah Sakit Tentara Binjai menjadi rumah sakit pilihan utama di Kota Binjai yang memberikan pelayanan prima dengan berorientasi pada kebutuhan pelanggan”.

2. Misi Rumah Sakit Tentara Binjai Misi Rumah Sakit Tentara Binjai yaitu :

a. Mewujudkan Rumah Sakit Tentara Binjai sebagai rumah sakit pelayanan umum yang bermutu dan mengutamakan kepuasan pelanggan

b. Mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

c. Memberikan kontribusi positif melalui pengelolaan usaha rumah sakit yang mandiri dan professional