• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pengumpulan dan Pengujian Data

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data di PT. Mitrasatrya Perkasautama dilakukan pada divisi pemasaran saja. Alasannya adalah divisi pemasaran merupakan salah satu divisi yang memiliki jumlah karyawan terbanyak di perusahaan dan membuka aksesnya untuk dapat melakukan penelitian mengenai sistem penggajian. Selain divisi pemasaran terdapat satu divisi lagi yang memiliki karyawan dalam jumlah banyak, yaitu divisi operasional atau bagian pabrik. Di divisi ini tidak dilakukan penelitian karena topik yang terkait dengan penelitian cukup sensitif dengan situasi buruh di pabrik.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan komunikasi langsung, komunikasi tidak langsung dan observasi. Untuk teknik komunikasi menggunakan alat berupa interview atau wawancara dengan manajer di divisi pemasaran dan beberapa karyawan. Teknik komunikasi tidak langsung menggunakan alat berupa kuesioner atau angket yang disebarkan kepada karyawan di divisi pemasaran yang terdapat di beberapa kota. Lampiran kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 3. Teknik observasi dilakukan secara langsung di lapangan, yaitu di area penjualan produk kacang Mr. P.

Jumlah karyawan yang terdapat di divisi pemasaran adalah 48 orang. Dari 48 kueisoner yang disebar, hanya 46 orang saja yang kembali dan dinyatakan dapat diperhitungkan hasil kuesionernya. Return rate kuesioner ini adalah sebesar 95.8%.

2. Pengujian Data

Pengujian data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Menurut Joreskog dan Sorborn (1996), model persamaan struktural adalah teknik variabel ganda yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan keterkaitan hubungan linear secara simultan variabel-variabel pengamatan, yang sekaligus melibatkan laten yang tidak dapat diukur secara langsung. Dengan kata lain, SEM dapat digunakan untuk menganalisis hubungan kausal yang rumit, yang di dalamnya terdapat variabel bebas, variabel terikat dan variabel laten.

SEM terdiri dari measurement model dan path model. Measurement model menspesifikasikan hubungan antara variabel laten dan variable penjelas yang digunakan untuk mengkonstruksinya, sedangkan path model menspesifikasikan hubungan sebab akibat dan mengidentifikasi variansi yang dapat dijelaskan dan yang tidak dapat dijelaskan (Hoyle, 1995).

Abbas (2001) menyatakan bahwa variabel di dalam SEM terdiri dari variabel manifest dan variabel laten. Variabel manifest adalah variabel yang dapat diamati dan diukur langsung, sedangkan variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diamati dan diukur langsung, tetapi dapat dibangun atau dibentuk oleh variabel lain yang dapat diukur. Variabel laten diberi simbol ! (ksi) dan # (eta). Variabel yang digunakan untuk membangun variabel laten disebut variabel indicators disebut factor loading yang diberi simbol $ (lambda).

Selanjutnya, Joreskog dan Sorborn (1996) menambahkan bahwa variabel laten tak bebas dan variabel laten bebas mempunyai hubungan linear struktural sebagai berikut :

" = %" + #! + &

dimana : % = matriks koefisien variabel laten tidak bebas berukuran m x m # = matriks koefisien variabel laten bebas berukuran m x n " = vekor variabel laten tak bebas (endogenous) berukuran m x 1 ! = vektor variabel laten bebas (eksogenous) berukuran n x 1 & = vektor sisaan acak berukuran m x 1

Terdapat dua persamaan matriks yang digunakan untuk menjelaskan model pengukuran. Persamaan pertama untuk variabel penjelas tidak bebas, yaitu (Joreskog dan Sorborn, 1996) :

y = 'y" + (

keterangan : y = vektor variabel penjelas tidak bebas yang berukuran p x 1

'y = matriks koefisien yang mengindikasikan pengaruh variabel laten tidak bebas terhadap variabel penjelas tak bebas yang berukuran p x m

" = vektor variabel laten tak bebas yang berukuran m x 1 ( = vektor kesalahan pengukuran variabel penjelas tak bebas yang berukuran p x 1

Persamaan kedua untuk variabel penjelas bebas, yaitu : x = 'x! + )

keterangan : x = vektor variabel penjelas bebas yang berukuran q x 1 'x = matriks koefisien yang mengindikasikan pengaruh variabel laten bebas terhadap variabel penjelas bebas yang berukuran q x n

! = vektor variabel laten bebas berukuran n x 1

) = vektor kesalahan pengukuran variabel penjelas bebas yang berukuran q x 1

Silomun (2002) menyatakan bahwa parameter yang diduga dalam SEM meliputi parameter pada model pengukuran, parameter pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen, parameter pengaruh antar variabel endogen, parameter korelasi antar variabel eksogen dan parameter error. Dengan kata lain, parameter yang diduga cukup banyak, sehingga penerapan SEM dengan aplikasi beberapa program komputer, sangat kritis terhadap pemenuhan besarnya sampel. Beberapa pedoman penentuan besarnya sample size, yaitu :

! Bila pendugaan parameter menggunakan metode kemungkinan maksimum, besar sampel yang disarankan adalah 100-200 dan minimum absolutnya adalah 50

! Sebanyak 5-10 kali jumlah parameter yang ada di dalam model yang akan diduga

! Sama dengan 5-10 kali jumlah variabel manifest (indikator) dari keseluruhan variabel laten

Menurut Silomun (2002), langkah-langkah dalam SEM adalah sebagai berikut :

Salah satu paket perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mengoperasikan metode SEM adalah Linear Structural Relationship (LISREL) 8.72. Metode LISREL secara khusus dirancang untuk mengakomodasikan bentuk-bentuk recursive dan reciprocal causation, simultaneity, interdependence, latent variable dan measurement errors serta mengestimasi koefisien-koefisien dari sejumlah persamaan struktural yang linear. Oleh sebab itu, metode ini dapat menganalisis model-model dari bentuk yang relatif paling sederhana, seperti multiple regression sampai model yang rumit, seperti path analysis dan full structural equation model (Joreskog dan Sorborn, 1996).

Interpretasi dan Modifikasi Model

Pengembangan Model Berbasis Konsep dan Teori

Mengkonstruksi Diagram

Path

Konversi Diagram Path ke Model Struktural

Memilih Matriks Input

Menilai Masalah Identifikasi

Evaluasi Goodness of Fit

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Mitrasatrya Perkasautama yang didirikan pada tanggal 28 September 1986 adalah perusahaan yang bergerak di bidang proses pengolahan makanan dan minuman ringan. Perusahaan ini merupakan perusahaan milik keluarga Budiman. Selain memiliki PT. Mitrasatrya Perkasautama, keluarga Budiman juga memiliki PT. Surya Fajar dan Supermarket Mitra Indo.

Produk pertama yang diproduksi adalah kacang ‘tanah’ panggang (roasted peanut) rasa madu. Produk ini dikemas dalam kantong plastik transparan yang diberi label dengan merk Mr. P. huruf “P” diambil dari kata “Peanut” yang berarti kacang tanah. Pemberian nama tersebut dipilih dengan tujuan untuk mudah diingat dan berasosiasi langsung pada produk.

Untuk memenuhi selera serta dengan tujuan untuk memuaskan konsumen, maka PT. Mitrasatrya Perkasautama telah melakukan beberapa perbaikan melalui pengawasan mutu (quality control) dan penganekaragaman jenis produk.

Pada tahun 1989, kemasan Mr. P diubah dari kemasan plastik menjadi aluminium foil. Mr. P juga memproduksi kacang tanah panggang dengan berbagai jenis rasa, seperti rasa balado (sambal) dan rasa bawang goreng. Selain kacang tanah, Mr. P juga mengolah kacang mete rasa asin gurih dan rasa madu. Di dalam produk varian Mr. P juga tersedia kacang kulit, kacang telor, kacang coated dengan rasa rumput laut, jagung bakar, ayam bawang, barbeque, dan cabe pedas.

PT. Mitrasatrya Perkasautama memiliki visi “Menjadi sebuah perusahaan makanan-minuman terkemuka dan dikenal baik di dalam maupun di luar negeri dalam bidang inovasi produk yang berkualitas dengan menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama”. Adapun misi perusahaan sebagai berikut :

1. Memuaskan pelanggan melalui penelitian, pengembangan, penjualan dan pelayanan yang baik.

2. Meningkatkan mutu karyawan dengan pelatihan yang berkesinambungan dan sistematik.

3. Membina kerja sama yang baik dan profesional antara perusahaan dan pemasok yang merupakan kebutuhan yang saling menguntungkan.

4. Memberikan tingkat pengembalian investasi yang baik kepada pemegang saham.

Prinsip perusahaan di dalam menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya pada hakekatnya adalah untuk mencapai tujuan kepuasan konsumen, kesejahteraan karyawan dan keuntungan perusahaan. Motto perusahaan ini adalah “Good Product, Good Coorporate Governance, Good Return”.