DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama 6 (enam) bulan, sejak bulan Mei hingga Oktober 2011. Penelitian dilaksanakan di tujuh (7) pasar (Lampiran 2a dan 2b), dengan rincian sebagai berikut :
1. Pasar Piru di Kabupaten Seram Bagian Barat, Binaya di Kabupaten Maluku Tengah dan Bula di Kabupaten Seram Bagian Timur,
2. Pasar Tulehu yang berada di Kecamatan Salahutu dan Leihitu di Kecamatan Leihitu, serta
3. Pasar Passo dan Mardika yang berada di Kota Ambon yang merupakan pasar sentral pemasaran produk perikanan yang ada dan dekat dengan kawasan tersebut.
Kabupaten Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur terletak di pulau Seram serta meliputi beberapa pulau kecil di sekitar pulau Seram. Sebagian besar Kabupaten Maluku Tengah terletak di Pulau Seram dan sebagian lagi di Pulau Ambon serta beberapa pulau kecil di sekitarnya (Lampiran 1). Alasan pemilihan lokasi-lokasi penelitian ini adalah :
1. Pasar Tulehu dan Leihitu yang berada di Kecamatan Salahutu dan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, secara geografis terletak di Pulau Ambon bersama dengan Kota Ambon dan merupakan sentra produksi perikanan di Kota Ambon. Kedua daerah ini juga merupakan pintu masuk bagi produk perikanan dari pulau Seram maupun pulau-pulau kecil lainnya yang ada di sekitar pulau Seram maupun pulau Ambon.
2. Pasar Piru, Masohi dan Bula yang terletak di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur merupakan kabupaten- kabupaten yang dekat dengan kota Ambon.
3. Pasar Mardika merupakan pasar sentral di Kota Ambon dan untuk mencapai pasar Mardika dari pasar-pasar yang telah disebutkan di atas, pasar Passo harus dilalui terlebih dahulu. Itu berarti ikan segar yang akan dibawa ke pasar Mardika dari pasar-pasar di atas harus ditransitkan dahulu di pasar Passo kemudian diteruskan ke pasar Mardika.
3.2 Pengumpulan Data
Populasi dari penelitian ini adalah pedagang pengumpul dan pedagang pengecer produk perikanan di tujuh (7) pasar yang telah disebutkan. Dua puluh lima orang pedagang pengumpul dan seratus orang pedagang pengecer dari kelima (5) pasar di Kawasan Maluku Tengah dan dua (2) pasar di Kota Ambon, ditarik secara simple random sampling, kemudian diwawancarai berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survei dengan pendekatan sistem untuk menganalisis sistem pemasaran produk perikanan di kawasan tersebut. Harga produk-produk perikanan yang dipasarkan di pasar- pasar di atas dicatat setiap hari selama 4 (empat) bulan untuk menganalisis ada tidaknya integrasi pasar dengan memperhatikan faktor-faktor spasial dan temporal yang penting dan berpengaruh terhadap hubungan harga produk perikanan tersebut.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi pustaka dan survei lapangan. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data sekunder, sedangkan survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer.
Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dan dilakukan terhadap pedagang perantara, pedagang pengecer dan para birokrat yang berkepentingan dalam bidang pemasaran produk perikanan. Data primer yang dikumpulkan meliputi : 1 Series data harian harga tiga (3) jenis ikan segar yang dominan didaratkan
dan/atau dijual selama empat (4) bulan, atau 106 hari secara bersamaan (hari Minggu diabaikan) di enam (6) pasar eceran atau sentra produksi di Kawasan Maluku Tengah dan pasar sentral di Kota Ambon.
2 Kondisi sosial ekonomi pedagang pengecer ikan segar yang meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman berjualan, jumlah tanggungan keluarga dan pekerjaan sampingan, selain berjualan produk perikanan. 3 Keragaan usaha meliputi jenis dan jumlah ikan segar yang biasa dijual dan
terjual per musim.
4 Cara memasarkan produk, cara memperoleh sumber dan bentuk informasi tentang harga.
5 Perolehan modal untuk memulai maupun memperbesar usaha dan jumlah biaya pemasaran yang dikeluarkan.
6 Kinerja lembaga penunjang pemasaran dan kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah dalam usaha pemasaran produk perikanan.
Data sekunder yang dibutuhkan meliputi kondisi geografis daerah penelitian, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, jumlah dan jenis alat tangkap yang digunakan nelayan, perkembangan produksi perikanan, inflasi dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan pemasaran produk perikanan. Data dikumpulkan dari laporan instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku maupun Kabupaten di kawasan Maluku Tengah, Dinas Perindustrian, Bank Indonesia Cabang Maluku dan hasil penelitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya.
3.3 Pengolahan dan Analisis Data
3.3.1 Analisis Structure-Conduct-Performance 3.3.1.1 Market Structure
Dalam penelitian ini digunakan market concentration (konsentrasi pasar) untuk melihat market structure yang diukur berdasarkan persentase dari penjual/aset/ pangsa pasar. Ukuran yang paling umum digunakan untuk mengukur konsentrasi pasar adalah Concentration Ratio (CR), yang didefinisikan sebagai persentase dari keseluruhan output industri yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan terbesar dilihat dari berbagai indikator. Secara matematik, rumus CR adalah :
dimana:
CRm = rasio konsentrasi dari pedagang ikan dalam pasar
Pi = jumlah pangsa pasar dari m produsen atau pedagang terbesar, yang
dinyatakan dalam persentase.
CR yang digunakan dalam penelitian ini adalah CR4, sehingga persamaan
CR4 = rasio konsentrasi empat pedagang ikan terbesar
Pi = jumlah pangsa pasar dari produsen atau pedagang terbesar ke-i, yang
dinyatakan dalam persentase. Angka ini diperoleh dari perbandingan volume penjualan dari masing-masing produsen, atau empat (4) pedagang ikan terbesar dengan volume penjualan seluruh produsen, atau pedagang dalam pasar.
Pasar dianggap sangat terkonsentrasi atau oligopoli apabila CR4 sedikitnya
bernilai 40% (Parker and Connor diacu dalam Sayaka 2006). Sementara Subanidja (2006) menyatakan bahwa pada situasi pasar monopoli, CR4 akan
bernilai 100%, sedangkan untuk persaingan sempurna CR4 mendekati nilai nol
(0). Selanjutnya Shepherd diacu dalam Rosyidi (2009) membagi tipe pasar atas enam bentuk, mulai dari monopoli murni hingga persaingan sempurna dengan kondisinya pada Tabel 6.
Tabel 6 Tipe pasar, kondisi utama dan pengertiannya
Tipe Pasar Kondisi Utama Pengertiannya