• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLIKATUR KONVENSIONAL

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam metodologi penelitian ini akan disajikan beberapa bagian. Bagian tersebut meliputi jenis penelitian, sumber data dan penelitian, intrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknis analisis data dan triangulasi.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (library research) yang menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan literatur kepustakaan, baik berupa surat kabar, buku, catatan, ataupun hasil dari penelitian sejenis yang terdahulu.

Menurut Zed (2008:4-5) setidaknya terdapat empat ciriutama penelitian kepustakaan, yaitu: pertama peneliti berhadapan langsung dengan teks (nash) atau data angka dan bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata (eye witness) berupa kejadian, orang, atau benda lainnya. Kedua, data pustaka bersifat siap pakai (ready mode) hal ini berarti peneliti tidak kemana-mana kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan.Ketiga, data perpustakaan umummnya sumber sekunder, artinya peniliti memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.Kemudian keempat adalahkondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, berhadapan dengan data “mati” yang

Bogdant dan Taylor (1975) dalam Moleong (2002:3) menyatakan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.

Penelitian ini bersifat deskriptif karena akan mendesripsikan implikatur seperti apa yang terdapat dalam kartun editorial Oom Pasikom pada harian KOMPAS tahun 2011. Selain itu, penelitian ini juga termasuk dalam jenis penelitian sekunder karena data yang dipergunakan adalah data kepustakaan yang terdapat dalam tuturan kartun editorial di media massa, yang bukan dari sumber pertama.

3.2. Sumber Data dan Data Penelitian

Arikunto (2002:107) memaparkan bahwa sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu dari teks yang terdapat dalam kartun editorial Oom Pasikom pada harianKOMPAS tahun 2011. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.Selain itu penulis juga menyertakan data lain berupa buku-buku yang menyangkut kajian ilmu pragmatik dalam hal ini implikatur, guna mendeskripsikan tujuan penelitian ini.

Sudaryanto (1988:10) dalam Susanti (2011:57) menuturkan bahwa data penelitian adalah bahan penelitian itu sendiri. Melalui bahan itulah diharapkan objek penelitian dapat dijelaskan, karena di dalam bahan itulah terdapat objek penelitian yang dimaksud.

Dengan kata lain, data adalah sasaran penelitian beserta konteksnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil data berupa tuturan atau kalimat yang terdapat dalam kartun editorial Oom Pasikom harian KOMPAS tahun 2011.

3.3Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, cepat dan sistematis sehingga mudah diolah, demikian pendapat Arikunto (2006:160).

Namun dalam penelitian ini instrument penelitiannya adalah diri peneliti sendiri, tentu saja dengan berbekal ilmu pragmatik dan lingustik. Seperti pendapat Soewandi (1991:3) yang mengatakan bahwa instrumen penelitian kualitatif bergantung pada diri peneliti sendiri sebagai alat pengumpul data dengan cara mengamati (mengobservasi objek penelitian).

Dikarenakan instrument penelitian kualitatif adalah diri peneliti sendiri maka diperlukan objektifitas yang kuat. Jika tidak, tujuan penelitian yang sudah dirancang sebelumnya akan sulit tercapai dengan baik karena diragukan keabsahannya.

Menurut Moleong (2006:169) dalam Andreas (2011:28-29) menuturkan ciri peneliti sebagai alat pengumpul data harus memenuhi syarat sebagai berikut. 1. Responsif maksudnya peneliti bersifat interaktif terhadap orang dan

lingkungan.

2.

Dapat menyesuaikan diri maksudnya sikap menyesuaikan terhadap keadaan dan situasi pengumpulan data.

3.

Menekankan keutuhan maksudnya peneliti berkepentingan dengan konteks dalam keadaan utuh.

4.

Mendasarkan diri atas pengetahuan maksudnya peneliti sebagai pengumpul data dengan menggunakan berbagai metode, tentu saja telah membekali diri dengan pengetahuan, dan mungkin latihan-latihan yang diperlukan.

5.

Memproses secepatnya maksudnya, peneliti setelah mendapatkan data segera diproses secepatnya.

6.

Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan maksudnya, peneliti mempunyai kemampuan lebih dalam, menghaluskan, ataupun menguji silang informasi yang mulanya meragukan baginya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan prosedur standar yang sistematis untuk memperoleh data penelitian yang dibutuhkan. Terdapat hubungan yang tegas antara permasalahan yang ingin dipecahkan dengan teknik pengumpulan data, karena masalah akan memberikan arah dalam penentuan teknik apa yang dipergunakan dalam mengumpulkan data.

Seperti yang diuraikan Zed (2004:17) dalam Andreas (2011:29) penelitian kepustakaan mempunyai empat langkah teknis yang dipakai dalam urusan riset, yaitu menyiapkan alat perlengkapan,menyiapkan bibliografi kerja, mengorganisasikan waktu dan akhirnya, kemudian membaca dan mencatat bahan penilitian.

Penelitian ini tidak dapat terlepas dari upaya menyimak data yang berbentuk kartun editorial. Oleh karena itu penelitian ini juga menggunakan teknik simak atau penyimakan, yaitu dengan menyimak data berupa kalimat dalam kartun editorial Oom Pasikom. Kalimat dalam kartun editorial dipadu dengan gambar secara keseluruhan lalu dihubungkan dengan konteks kejadian terkait yang pada saat itu hangat di masyarakat, kemudian menyimak referensi guna mencari termasuk jenis implikatur apakah yang terdapat dalam kartun editorial tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat.

Teknik catat ini dilakukan dengan cara mencatat setiap kata dan kalimat yang terdapat dalam kartun editorial, kemudian mencatat deskripsi gambar yang tergabung dalam kalimat tersebut berdasarkan relevansinya terhadap kejadian ketika kartun editorial terbit.

Pelaksanaan teknik catat dalam penelitian ini adalah dengan menginventarisasi setiap data yang telah ditemukan dan dikumpulkan. Untuk mempermudah penginventarisan data digunakan tabel berikut ini.

Tabel 3.1Tabel Jenis Ejekan dan Sindiran

No Tanggal Jenis Ejekan dan Sindiran Keterangan

3.5Teknik Analisis Data

Analisis data adalah tahapan paling penting dalam melakukan penelitian. Tahapan ini memerlukan ketelatenan, kejelian dan ketelitian untuk dapat menghasilkan hasil analisis yang tepat. Sudaryanto (1993:8) dalam Andreas (2011:30) mengatakan bahwa tahap analisis data sebagai puncak penelitian/sentral. Tahapan ini merupakan tahapan titik dapat ditemukan dan tidaknya kaidah yang menjadi sumber sekaligus titik sasaran observasi.

Lebih lanjut, teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan. Metode padan dalam Sudaryanto (1993:13) adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa (language) yang bersangkutan. Dalam menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan metode padan referensial yang alat penentunya adalah konteks situasi sebelum dan ketika kartun editorial tersebut terbit dan metode padan pragmatis yang alat penentunya adalah berbagai jenis implikatur. Metode padan digunakan untuk mendeskripsikan jenis implikatur dan bagaimana implikaturnya.

Seperti dipaparkan oleh Nurastuti (2007:130) teknik analisis data dibedakan menjadi dua, yaitu analisis deskriptif dan analisis statistika. Penelitian ini juga menggunakan teknik analisis deskriptif karena menjabarkan kalimat ke dalam bentuk penjelasan yang lebih rinci, namum tetap sistematis. Hal ini terkait dengan pendapat Nurastuti (2007:130) bahwa penelitian dengan analisis deskriptif yaitu merinci dan menjelaskan secara panjang lebar keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat.

Data akan dianalisis dengan lebih lanjut dan dijabarkan dalam langkah-langkah sebagai berikut.

1. Peneliti menginventarisasi berita dari harian KOMPAS yang relevan untuk menjelaskan implikatur yang terdapat dalam kartun editorial Oom Pasikom. 2. Peneliti mengklasifikasikan kalimat dalam kartun editorial Oom

Pasikomberdasarkan cara yang digunakan oleh karikaturis menyampaikan kritik, yakni menyindir atau mengejek.

3. Peneliti mengidentifikasi implikatur mengenai kartun editorial Oom Pasikom berdasarkan berita dari harian KOMPAS yang relevan.

4. Peneliti mendeskripsikan data implikatur yang terdapat dalam kartun editorial Oom Pasikom.

41

BAB IV