• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat menghasilkan data yang akurat setelah melakukan perhitungan angka yang tepat. Selain itu metode

kuantitatif lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.

Metode penelitian menurut Wiradi, “Metode adalah seperangkat

langkah (apa yang harus dilakukan) yang disusun secara sistematis (urutan

logis).” Sedangkan metodologi penelitian adalah cara untuk mencapai suatu maksud sehubungan dengan upaya tertentu, maka metode menyangkut masalah kerja yaitu memahami objek.

Dalam penelitian ini peneliti berusaha mendeskripsikan temuan di lapangan apa adanya dan berusaha mengurangi pengaruh terhadap objek penelitian sehingga data yang diperoleh dapat diolah secara memadai.

Bentuk penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research). Dimana peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

Selain itu, penulis juga memilih format deskriptif dalam penelitian ini. Format deskriptif adalah format yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variable yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.9 Dan untuk melengkapi penelitian ini, penulis juga menggunakan metode survey. Metode survey adalah metode (penelitian) yang menggunakan kuesioner sebagai instrument utama untuk mengumpulkan data.10

9

M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana: 2008), Edisi Pertama, cet Ke. 3, h.36.

10

Prasetya Irawan, Logika dan prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, (Jakarta: STIA-LAN, 2000), cet. Ke-1, h.68.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian skripsi ini menggunakan metode deskripsi analisis dalam bentuk korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan variable bebas (independent variable) yaitu penggunaan metode dakwah Ustadz Andrew Irfan Tanudjaja dan variable terikat (dependent variable) yaitu mutu jamaah Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

Tabel 1.1

Variabel dan Indikator Penggunaan Metode Dakwah Dalam Meningkatkan Mutu Jamaah

NO VARIABEL SUB VARIABEL SUB-SUB VARIABEL

1 Penggunaan metode dakwah (Variabel X) 1. Metode Ceramah 2. Metode Diskusi 3. Metode Konseling 4. Metode Syair 5. Metode Sajak 6. Metode Referensi

1. Da‟i memberikan materi

ceramah kepada jamaah. 2. Da‟i memberikan kesem

patan tanya jawab kepada jamaah.

3. Da‟i menjadi psikolog untuk jamaah.

4. Da‟i menyampaikan dakwah

nya dengan syair/lagu-lagu bernuansa islami.

5. Da‟i menyampaikan dakwah

nya dengan sajak-sajak bernuansa islami.

kepada jamaah sebagai bahan bacaan. 2 Mutu Jamaah (Variabel Y) 1. Aspek Kognitif 2. Aspek Afektif 3. Aspek Psikomotorik

1. Jamaah semakin bertambah pengetahuannya tentang agama.

2. Jamaah semakin merubah sikap kearah yang lebih baik 3. Jamaah dapat mengaplikasi

kan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dalam tindakan nyata.

2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kantor sekretariat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta yang berlokasi di Gedung Plaza Nagari Pakubuwono lt.1 Blok B No 22, Jakarta Selatan. Serta di Komplek Ruko Duta Merlin Blok B No. 31-32 d/a IKA Group, Lt. 4, Jalan Gajah Mada Raya, Jakarta Pusat yang merupakan tempat pengajian rutin jamaah Persatuan Islam tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta dan di kediaman Ustadz Andrew Irfan Tanudjaja di Jalan Tegalan III No, 15A, Matraman, Jakarta Timur.

Peneliti memilih lokasi tersebut karena ditempat tersebut peneliti dapat memperoleh data, dan peneliti akan mewawancarai pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta. Sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Mei 2011.

3. Populasi dan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi, dalam penelitian ini populasi berjumlah kira-kira 300 orang. Adapun rumus yang peneliti gunakan untuk menetapkan sampel adalah:11

n = N 1 + Ne² n = Jumlah sampel yang dicari N = Jumlah Populasi

e = Nilai presisi/kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel). Dalam hal ini standar batas kritis 5%.

n = N 1 + Ne² = 300 1 + 300 x ( ) ² = 300 1 + 300 x (0,05) ² = 300 1 + 300 x 0,0025 = 300 1 + 0,75 = 300 11

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2005) 137-138.

1,75 = 171 sampel

Dari jumlah sampel diatas sebesar 171 orang yang di ambil menjadi responden adalah yang memiliki persyaratan sebagai berikut:

1. Umur responden tidak lebih dari 60 tahun.

2. Responden telah mengikuti pengajian oleh Ustadz Andrew Irfan Tanudjaja secara rutin selama enam bulan.

Berdasarkan persyaratan diatas maka sampel yang diambil sebanyak 30 orang jamaah.

4. Sumber Data

Sumber data ada dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diambil dari responden yang bersangkutan. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapat dari pihak kedua, tidak secara langsung dari subjek penelitian.12

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer, yaitu menyebarkan angket pada responden yang dituju yaitu jamaah Persatuan Islam tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta. Sumber data lainnya dalam penelitian ini didapat dari ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta, Ustadz Andrew Irfan Tanuadjaja selaku nara sumber, buku-buku, internet, catatan atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

12

Nana Danapriyatna dan roni Setiawan, Pengantar Statistika (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), cet. Ke-1, h.8.

5. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer, yaitu menyebarkan angket kepada responden. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah:

1) Observasi

Observasi dalam arti luas pengamatan dan pencatatan yang tidak hanya terbatas pada pengamatan langsung dan tidak langsung, termaksud dalam pengamatan tidak langsung adalah questionnaire

dan test.13 Peneliti mengobservasi dakwah Ustadz Andrew Irfan Tanudjaja secara langsung di dalam pengajian Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta. Dalam observasi peneliti juga mewawancarai nara sumber yang terdiri dari ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta, Ustadz Andrew Irfan Tanudjaja dan salah satu jamaah untuk memperoleh data.

2) Angket atau Quesioner

Angket atau questioner adalah alat pengumpul data yang berisi daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada responden penelitian. Pertanyaan-pertanyaan pada angket bisa berbentuk tertutup (berstruktur) dan bisa juga berbentuk terbuka (tidak berstruktur). Dalam Penelitian ini digunakan angket terbuka (tidak berstruktur), sehingga responden dapat memilih jawaban yang dikendaki. Melalui angket inilah dapat diberikan beberapa

13

pertanyaan mengenai hubungan penggunaan metode dakwah Ustadz Andrew Irfan Tanudjaja dengan mutu jamaah pengajian Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

3) Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan penjawab (responden) dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Peneliti melakukan wawancara terhadap Ustadz Andrew Irfan Tanudjaja dan staff Humas Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

4) Dokumentasi

Dokumentasi yaitu peneliti mengumpulkan data-data mengenai hal-hal yang akan diteliti, dan juga berhubungan dengan objek penelitian. Dengan cara mengumpulkan data melalui buku-buku, internet, dan lain sebagainya.

b. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh peneliti. Di dalam buku lain sering disebut pengolahan data ada yang menyebut data preparation, ada pula data

analysis (analisis data). Dalam menganalisis data, peneliti menggnakan

skala likert. Adapun nilai positif diberikan skor sebagaimana berikut: a. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

c. Kurang Setuju (KS) diberi skor 3 d. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Untuk menghubungkan antara dua variable (hubungan penggunaan metode dakwah dengan mutu jamaah) peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut: N∑XY –(∑X )( ∑Y ) r = √[ N∑X2 - (∑X )2 ] [ N∑Y2 - (∑X )2 ] Keterangan:

rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Number of cases

∑x : Jumlah skor X

∑y : Jumlah skor Y

∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

c. Interpretasi Hasil Analisis Data

Selanjutnya untuk memberikan interpretasi terhadap besar kecilnya nilai “r” hubungan antara variable x dan variable y digunakan

interpretasi secara sederhana atau kasar dengan acuan table dibawah ini:

Tabel 1.2

Interpretasi Besarnya Product Moment Besarnya “r”

Product Moment

INTERPRETASI

0,00 – 0,20 Antara variable X dan variable Y memang terdapat korelasi, akan tetapi sangat rendah. Maka dianggap tidak ada korelasi. > 0,20 – 0,40 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi lemah atau

rendah.

> 0,40 – 0,70 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi sedang. > 0,70 – 0,90 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi kuat atau

tinggi.

> 0,90 – 1,00 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi sangat kuat atau sangat tinggi.

Dari berbagai data dan informasi yang telah diperoleh, kemudian disajikan dalam bentuk tulisan yang disertai dengan analisis penulis. Dalam hal ini, analisa dilakukan melalui elaborasi data untuk menunjukkan keadaan dan gambaran sebenarnya. Data yang diperoleh melalui angket kemudian diolah melalui tahapan yaitu:

a. Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti, ditelaah dan dirumuskan pengelompokkannya untuk memperoleh data yang benar-benar sempurna.

b. Tabulating, yaitu mentabulasi atau memindahkan jawaban-jawaban responden dalam table kemudian dicari prosentasi untuk dianalisis.

c. Analisis dan interpretasi, yaitu menjelaskan data kuantitatif dalam bentuk verbal (kata-kata), sehingga prosentase menjadi bermakna.

d. Kesimpulan, yaitu penulis memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan interpretasi data.