• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Kerja dan Kegiatan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta

BAB II TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI

PROFIL PERSATUAN ISLAM TIONGHOA INDONESIA (PITI) JAKARTA DAN PROFIL H. ANDREW IRFAN TANUADJAJA

B. Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta

2. Program Kerja dan Kegiatan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta

a. Program Kerja

Sebagai sebuah organisasi dakwah, PITI Jakarta merumuskan beberapa kegiatan di dalam menjalankan fungsinya yang diharapkan nantinya bisa menyentuh dan bermanfaat khususnya bagi para mualaf dalam rangka membekali diri mereka dengan ilmu, pemahaman, keyakinan, dan amal-amal soleh agar secara bertahap kualitas, keislaman dan keimanan mereka menjadi baik dan hati mereka menjadi kuat memegang teguh Islam.

Program kerja PITI Jakarta dilakukan oleh pengurus pusat yang bersifat makro dan strategis, koordinator wilayah yang bersifat koordinasi dan membina pelaksana program, dilakukan pula oleh pengurus daerah dan pengurus cabang sebagai pelaksana program.

Pengurus pusat mempunyai program kerja yang bersifat makro dan strategis, yaitu: 64

1) Membangun image (citra) eksistensi PITI di mata organisasi nasional dan internasional.

64

2) Panduan dan tuntunan berorganisasi ke struktur organisasi yang lebih bawah tentang administrasi kesekretariatan dan pembbagian tugas (job description).

3) Membuka, membina dan menjalin serta meningkatkan hubungan sillahturahmi ataupun kerjasama dengan organisasi dakwah baik nasional dan internasional terutama dengan perkumpulan muslim se Asia Tenggara, RRT dan Taiwan.

4) Penyusunan materi strategi dakwah, dakwah dan pembinaan anggota.

5) Penyusunan materi kaderisasi.

6) Penyusunan aturan-aturan tentang tata cara pemakaman.

7) Penertbitan buku-buku suku tentang ajaran Islam dan tata cara sholat.

8) Penetapan hymne PITI, usulan Pengurus Daerah Palembang sebagai hymne PITI setelah dilakukan penyempurnaan lirik PITI terakhir yakni kata-kata Pembina Iman Tauhid menjadi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia.

Program kerja yang dilakukan oleh koordinator wilayah yang bersifat koordinasi pelaksanaan program adalah:

1) Mengkoordinasi program kerja dengan dan diantara struktur organisasi yang lebih bawah.

2) Membuka, membina dan menjalin serta meningkatkan hubungan silahturahmi dan kerjasama dengan organisasi dakwah di tingkat wilayahnya.

3) Mendirikan dan membina program kerja pusat-pusat informasi, konsultasi dan advokasi di wilayahnya.

4) Menjalin hubungan yang baik dengan lembaga ataupun yayasan Tionghoa setempat, guna membantu atau menjembatani dan meningkatkan komunikasi antara mereka dengan umat Islam. 5) Menerbitkan media komunikasi sesuai dengan situasi dan kondisi

wilayahnya.

6) Menyelenggarakan majelis ta‟lim tiga bulanan.

Pengurus Daerah dan Cabang sebagai pelaksana program mempunyai program kerja yang bersifat program pelaksana, yaitu:

1) Menyelenggarakan pusat-pusat informasi, konsultasi dan advokasi di kantor-kantor secretariat.

2) Menyelenggarakan majelis ta‟lim mingguan dan bulanan.

3) Menyelenggarakan kursus-kursus singkat untuk belajar membaca al-Qur‟an dan rukun-rukun Islam terutama rukun solat.

4) Mengidupkan ukhuwah islamiah (persaudaraan Islam) diantara pengurus dan anggota melalui kegiatan silahturahmi.

5) Menjalin hubungan yang baik dengan lembaga ataupun yayasan Tionghoa setempat, guna membantu dan menjembatani serta meningkatkan komunikasi antara mereka dengan umat Islam. Kegiatan-kegiatan tersebut terdiri dari atas internal organisasi, berupa: pendataan mualaf di wilayah DKI Jakarta, konsolidasi cabang-cabang organisasi untuk mengoptimalisasi kerja; kerjasama engan instansi pemerintah pusat dan daerah, ormas Islam maupun lainnya dalam rangka ukhuwah islamiah, persatuan dan kesatuan bangsa, sosialisasi, dan kesejahteraah anggota; dan peningkatan SDM pengurus anggota.

Kegiatan yang menjadi tujuan ataupun target utama PITI Jakarta adalah pegislaman, pembinaan mualaf dan keluarganya dalam majelis

ta‟lim baik bentuknya belajar baca tulis al-Qur‟an, mempelajari pokok -pokok keimanan dan tata cara bersuci dan solat serta rukun-rukun Islam lainnya, konsultasi keislaman dan menjembatani keluarga mualaf yang mempunyai masalah karena keislamannya seperti diusir oleh keluarga, bakti sosial, santunan pendidikan dan pembekalan keterampilan untuk mencapai kemandirian, fasilitas umroh dan haji untuk mualaf dengan instansi islam, silahturahmi khususnya sesama anggota maupun masyarakat kaum muslimin pada umumnya.

Jika diperlukan melakukan fasilitasi dengan dunia usaha untuk membuka lapangan pekerjaan bagi anggota-anggotanya maupun hubungan bisnis dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan ekonomi,

kegiatan-kegiatan yang bersifat seni dan budaya dalam konteks dakwah, pengajaran bahasa Arab dan Mandarin, serta penerbitan buku, majalah, leaflet pelajaran, informasi keislaman dan berita di lingkungan PITI Jakarta.

b. Kegiatan PITI

Sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan, maka akan direalisasikan menjadi sebuah kegiatan. Kegiatan PITI Jakarta yang utama adalah berdakwah yaitu pengIslaman etnis Tionghoa khususnya. PengIslaman ini bermaksud agar orang-orang Tionghoa yang masih beragama non-Islam, masuk dan memeluk Islam, serta mengembalikan orang-orang yang murtad untuk memeluk Islam kembali. Dalam menjalankan dakwahnya, PITI Jakarta sudah banyak mengalami pasang surut.

Dakwah PITI Jakarta dilakukan dengan banyak cara, seperti yang diungkapkan oleh H. Syarif Tanudjaja, dakwah PITI Jakarta bukan hanya dilakukan dengan cara yang biasa dilakukan orang-ornag lain seperti berdakwah dengan cara naik diatas mimbar dan berceramah. Menurutnya cara seperti itu baik, tetapi terkadang akan membuat orang-orang akan merasa bosan, PITI Jakarta mempunyai cara lain yang dapat mengembangkan dakwahnya dengan mudah yaitu dengan cara membuat situs.

Situs ini adalah bagian dari program kerja PITI Jakarta masa bakti 2008-2013, yang bertujuan untuk mensosialisasikan keberadaan

PITI Jakarta dengan lingkup aktivitasnya dan syiar Islam khususnya bagi etnis Tionghoa yang mulai tertarik dengan ajaran Islam. Serta melakukan pelayanan dalam bentuk konsultasi serta bimbingan bagi mualaf yang dengan keislamannya menimbulkan permasalahan di lingkungan keluarganya yang non-muslim.65

Selain dengan berdakwah melalaui situs, PITI Jakarta juga selalu mengadakan pengkajian rutin. Pengkajian yang dilakukan setiap satu minggu sekali ini, memfokuskan kepada pembahasan ayat demi ayat secara mendalam agar masuk ke dalam pikiran jamaah. Dengan demikian melalui forum pengkajian ini, peserta tidak hanya menghafal ayat-ayat Allah, tetapi juga lebih mengerti apa isi dari al-Qur‟an.

H. Syarif Tanudjaja juga mengatakan kegiatan yang mendukung dakwah PITI Jakarta salah satunya adalah dengan membuat film. Pada tahun 2009 ini PITI Jakarta talah launching sebuah film yang akan ditayangkan pada bula Ramadhan pada tahun 2011. Film yang sedang dirilis ini adalah sebuah film yang bertemakan pengalaman pribadi seorang mualaf, dari ketika masih beragama non muslim sampai saat masuk Islam dan mengalami masalah dengan keluarganya yang menolak masuk Islam.

Selain melakukan kegiatan yang sudah dijadwalkan di dalam program kerja, PITI Jakarta juga melakukan kegiatan lain seperti merayakan tahun baru imlek, sebuah perayaan yang istimewa bagi

65

Wawancara dengan H. Syarif Tanudjaja, Ketua Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta, tanggal 25 April 2011

orang-orang Tionghoa. Merayakan imlek tidaklah haram, dikarenakan Imlek bukanlah sebuah ritual agama akan tetapi bagi rakyat Tiongkok, perayaan Imlek memang selalu dikulturasi dengan agama dan keyakinan masing-masing. Misalnya bagi agama Islam dengan cara solat malam dan sujud syukur, ini bermaksud sebagai rasa terimakasih kepada Allah karena telah memberi rezeki. Steven juga bercerita bahwa Imlek bukanlah sebuah ritual agama, seperti yang dilakukan muslim Tionghoa di Jogja, mereka merayakan Imlek di Masjid Syuhadda.

Adapun agenda-agenda rutin yang selalu diadakan oleh PITI Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Pengajian Rutin Muallaf

Pengajian ini diadakan setiap Jum‟at kesatu dan ketiga di

setiap bulan mulai setelah Magrib sampai setelah Isya, bertempat di Komplek Ruko Duta Merlin Blok B Nomor 31-32, d/a IKA Group, Lt 4 Jalan Gajah Mada Raya, Jakarta Pusat dan di kediaman Ustad Andrew Irfan Tanudjaja di Jalan Tegalan III No, 15A, Matraman, Jakarta Timur. Kegiatan ini tanpa dipungut biaya.

2. Pengkajian

JADWAL ACARA KETERANGAN

Setiap Minggu Jam 10.00-12.00

Setiap Minggu Jam 09.00-11.00

Motivasi Ahad Ceramah memotivasi muslim Tionghoa dengan materi yang umum untuk menambah pengetahuan mengenai Islam dan juga menjadi wadah silahturahmi bagi etnis muslim Tionghoa dengan masyarakat baik muslim maupun non muslim yang ingin mengetahui tentang Islam atau ingin memeluk Islam

Setiap Minggu Jam 11.00-12.00

Belajar Membaca Al-Qur‟an

Bagi yang ingin belajar membaca dan menulis huruf-huruf al-Qur‟an dapat

mengikuti program ini. Dibuka untuk umum. Dalam program ini akan dibimbing secara perlahan-lahan bahkan bagi yang belum pernah belajar / berinteraksi dengan huruf-huruf al-Qur‟an

Setiap Kamis malam sesudah shalat Isya

Pembacaan yasin dan tahlil

Bagi yang ingin mengikuti pembacaan surat yasiin dan tahlil. Setiap kamis malam dengan tempat yang berbeda-beda, dirumah jamaah atau di kediaman Ustadz Andrew Irfan Tanudjaja.

c Tujuan dan Sasaran PITI Jakarta

Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta, sebagai organisasi dakwah sosial keagamaan yang berskala nasional berfungsi sebagai tempat singgah silahturahmi untuk belajar ilmu agama dan cara beribadah bagi etnis Tionghoa yang tertarik dan ingin memeluk agama Islam serta tempat berbagi pengalaman bagi merka yang baru masuk Islam.

Apapun dan bagaimanapun konsisi organisasinya, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta, sangat diperlukan oleh etnis Tionghoa baik yang muslim maupun non-muslim.

Bagi muslim Tionghoa, PITI Jakarta sebagai wadah silahturahmi untuk saling memperkuat semangat dalam menjalankan agama Islam si lingkungan keluarganya yang masih non muslim. Bagi etnis Tioghoa non muslim, PITI Jakarta menjadi jembata antara mereka dengan umat Islam. Bagi pemerintah PITI Jakarta sebagai komponen bangsa yang

dapat berperan strategis sebagai jembatan penghubung antar suku dan etnis, sebagai perekat untuk mempererat dan sebagai benang perajut persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia (RI).

Adapun tujuan PITI Jakarta secara umum adalah:

1) Menjalin hubungan Ukhuwah Islamiah sesama etnis Tionghoa yang muslim.

2) Membangun komunitas yang sesuai dengan ajaran Islam. 3) Mengajarkan kepada anggota tentang ajaran Islam.

4) Menjadikan PITI Jakarta sebagai wadah untuk menambah dan menuntut ilmu pengetahuan agama Islam bagi etnis Tionghoa.

Sedangkan yang menjadi sasaran PITI Jakarta adalah: 1) Etnis Tionghoa di Jakarta yang sudah memeluk agama Islam. 2) Etnis Tionghoa yang mau memeluk agama Islam tanpa ada paksaan. 3) Memberikan wawasan cara pandang yang proposional.

d. Sarana dan Prasarana PITI Jakarta

Dalam sebuah organisasi yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pendanaan, karena tanpa sumber ini organisasi tidak akan berjalan dengan efektif. Tentang pendanaan PITI Jakarta adalah dari iuran dan suka rela dari pengurus dan anggota tanpa ada aturan bahwa

setiap anggota diwajibkan membayar iuran. Disamping itu, pendanaan kadang-kadang juga dibantu oleh pihak pemerintah, itupun haarus diajukan sebuah permohonan bantuan dana PITI Jakarta.

Diantara sarana dan prasarana PITI Jakarta, yaitu: 1. Secretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)

2. Website (http://pitijakarta.org/) 3. Ruang Perpustakaan

4. Ruang Rapat. 3. Struktur Organisasi

NO JABATAN TUGAS

1 Penasehat  Dewan penasehat berfungsi memberi teguran jika ada indikasi pelanggaran pengurus terhadap AD/ART dan dapat mengusulkan Sidang Istimewa setelah memberi peringatan dua kali.

 Dewan penasehat dalam sruktur organisasi memiliki garis konsultatif, koordinatif dan control.

 Dewan penasehat berfungsi memberi teguran jika ada indikasi pelanggaran pengurus terhadap AD/ART dan dapat mengusulkan Sidang Istimewa setelah memberi peringatan dua kali.

 Dewan penasehat dalam sruktur organisasi memiliki garis konsultatif, koordinatif dan control.

2 Ketua Umum

Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

Merumuskan kebijakan untuk pengembangan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

Mengkoordinasikan kegiatan dan pengembangan organisasi.

Bertanggung jawab terhadap seluruh Keputusan Musyawarah Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta dan melaksanakan program kerja sebaik-baiknya dengan seluruh jajaran pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab lain yang dipandang perlu menurut kepentingan dan perkembangan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Musayawarah Nasional Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

3 Ketua I Hubungan dan Kerjasama Antar Lembaga

Membuat Program Kerja dan laporan periodik yang berkaitan dengan bidang hubungan dan kerjasama antar lembaga.

Mempromosikan kegiatan-kegiatan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta kepada lembaga/organisasi (pemerintah, universitas, LSM, private sector).

Membangun kerjasama dengan lembaga dan organisasi yang dapat meningkatkan partisipasi anggota Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta..

Mengkoordinasikan kegiatan kerjasama lintas lembaga dan organisasi.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

3 Ketua II Penataan dan Pengembangan Organisasi

 Membuat Program Kerja dan laporan periodik yang berkaitan dengan bidang penataan dan pengembangan organisasi.

 Mengembangkan dan memperkuat kelembagaan organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta di tingkat pusat dan daerah.

 Mengkoordinasikan kegiatan Dewan Pengurus Pusat dengan Dewan Pengurus Daerah.

 Mengkoordinasikan secara khusus persiapan pelaksnaan Musayawarah Nasional (MUNAS), Musyawarah Daerah (MUSDA), pembentukan Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS).

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum sesuai dengan kepentingan dan perkembangan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.  Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada

Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

4 Ketua III Keanggotaan dan Pemberdayaan Anggota

 Membuat Program Kerja dan laporan periodik yang berkaitan dengan bidang keanggotaan dan pemberdayaan potensi anggota.

 Menata dan memperkuat sistem registrasi dan updating data anggota Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

 Mengembangkan kegiatan yang berorientasi pada pemberdayaan potensi anggota Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta di tingkat daerah.  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua

Umum sesuai dengan kepentingan dan perkembangan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.  Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada

Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta.

5 Sekretaris  Mengelola kegiatan kesekretariatan dan kehumasan.  Mendokumentasikan kegiatan Persatuan Islam Tionghoa

Indonesia (PITI) Jakarta termasuk rapat pengurus, pertemuan tahunan, kongres, dan surat menyurat.

Umum/Harian dan disebarkan kepada semua anggota.  Bertanggung jawab pada Ketua Umum.

6 Wakil Sekretaris

 Membantu Sekretaris didalam melaksanakan tugas-tugas keadminstrasian organisasi sehari-hari.

 Berkoordinasi dengan Sekretaris dalam memberikan pelayanan kepada para pengurus.

 Mewakili sekretaris dalam melaksanakan seluruh tugas-tugasnya, apabila didalam pelaksanaan tugasnya sekretaris berhalangan.

 Bertanggung jawab kepada Ketua. 7 Kepala

Sekretariat

 Penyelenggaraan urusan penyusunan program dan evaluasi.

 Penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan.  Penyelenggaraan administrasi umum dan anggota.  Penyelenggaraan urusan perlengkapan.

8 Bendahara  Membantu Ketua didalam keuangan organisasi.

 Bersama-sama dengan Ketua menanda tangani giro pos pengeluaran dana yang disetujui untuk kepentingan organisasi.

untuk keperluan laporan keuangan yang akan disampaikan.

 Bertanggung jawab kepada ketua. 9 Wakil

Bendahara

 Mewakili Bendahara apabila berhalangan hadir terutama untuk setiap aktivitas di bidang pengelolahan kekayaan dan keuangan organisasi.

 Merumuskan dan mengusulkan segala peraturan organisasi tentang system pembukuan keuangan organisasi untuk menjadi kebijakan organisasi.

 Menyelenggarakan aktifitas pembukuan terhadap transaksi pengeluaran dan pemasukan keuangan secara rutin.

C. Profile H. Andrew Irfan Tanuadjaja