• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI PERMAINAN PAPAN “KUBACI”,

C. Minat Membaca Alkitab

Minat merupakan ketertarikan dari dalam diri seseorang terhadap suatu objek yang berasal dari hati dan bukan karena adanya paksaan. Sebelum kita membicarakan minat membaca Alkitab ini lebih dalam, ada baiknya kita memulainya dari pembahasan mengenai pemahaman tentang minat, kemudian

pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi minat membaca, dilanjutkan dengan pemahaman tentang Alkitab dan barulah mengenali lebih dalam minat membaca Alkitab.

1. Pemahaman tentang Minat

Minat dapat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk dapat merasa tertarik pada suatu bidang atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang untuk mempelajari materi itu (Winkel, 1989: 105). Minat pada dasarnya adalah penerimaan terhadap suatu hubungan antara diri sendiri dengan di luar dirinya secara sadar dan disengaja. Apabila hubungan tersebut semakin kuat atau semakin dekat, minat yang ditampilkannya juga semakin besar.

Slameto (2014: 180) menjelaskan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Suatu minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal daripada yang lainnya, dapat juga dinyatakan melalui partisipasi aktif dalam suatu aktivitas. Dengan kata lain, seseorang dikatakan memiliki minat terhadap sesuatu, apabila ia mempunyai perasaan senang, perasaan tertarik dan penuh perhatian terhadap sesuatu hal tersebut.

Suatu “minat” telah diterangkan sebagai “sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan pribadinya” (Hurlock, 1978: 114–118). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan

menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan ketertarikan dari dalam diri seseorang terhadap suatu objek yang berasal dari hati dan bukan karena adanya paksaan dari pihak luar. Hal ini menunjukkan bahwa minat yang dimiliki oleh seseorang merupakan hasil dari proses pemikiran, emosi, serta pembelajaran, sehingga menimbulkan suatu keinginan untuk mendalami objek atau melakukan kegiatan tertentu.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Minat Membaca Alkitab a. Media

Penggunaan media dalam pendampingan dapat membuat anak menjadi tertarik untuk membaca. Dengan kata lain, media sebagai pengundang daya tarik anak untuk membaca. Dalam hal ini Mueller, (2005: 8) mengatakan:

Interaksi dengan orang lain sangat penting untuk memaksimalkan manfaat tulisan di sekitar kita sebagai alat pengembangan kemampuan baca-tulis. Interaksi ini dapat dimulai dengan penggunaan petunjuk-petunjuk kontekstual secara bertahap (gambar, tokoh kartun, warna, bentuk bidang, foto, dan seterusnya) hingga ke huruf dan kata tertulis itu sendiri. Pendamping dapat mengembangkan penggunaan tulisan sebagai alat pengajaran dalam konteks, latar belakang, dan penggunaan yang bervariasi.

Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa media dalam pendampingan sangat mudah didapatkan. Hal yang terpenting ialah melalui media ini anak menjadi tertarik dengan media tersebut dan berminat untuk membaca Alkitab. Dengan adanya media anak semakin dipermudah dalam menangkap makna yang tertulis pada Alkitab.

b. Lingkungan

Anak mempunyai kecenderungan untuk memerhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Lingkungan pertama yang ada di sekitar anak dimulai dari dalam keluarga itu sendiri, kemudian meluas sampai ke lingkungan masyarakat. Keluarga adalah penyemaian pendidikan paling awal dan paling mendasar (Harjanto, 2011:70). Oleh karena itu, menumbuhkan minat membaca pada anak harus dilakukan sedini mungkin mulai dari level keluarga. Apabila keluarga tersebut dekat dengan Alkitab, pasti anak juga anak dekat dengan Alkitab. Anak mencintai, membuka, dan membaca Alkitab. Orangtua yang selalu membaca Alkitab mendorong anak untuk mengikuti dan memiliki minat membaca Alkitab.

c. Buku Bacaan

Buku bacaan yang sedang dibaca juga mempunyai peran penting dalam memacu anak untuk senang membaca. Buku yang bagus mesti sesuai dengan minat dan tingkat kemampuan membaca anak (Muktiono, 2003: 74). Sejalan dengan pernyataan tersebut, Adhim (2004: 158) mengatakan bahwa memberikan buku yang sesuai dengan minat anak akan memacu anak untuk cepat memahami. Buku bacaan anak yang menyinggung kisah maupun tempat yang ada dalam Alkitab dapat menjadi batu loncatan bagi anak untuk memiliki minat membaca Alkitab.

3. Pemahaman tentang Alkitab

Alkitab bukanlah sekadar pelengkap dari kepercayaan orang Kristen, melainkan ia adalah firman Allah yang intrinsik dan oleh karenanya berotoritas

bagi iman Kristen. Alkitab adalah catatan yang objektif dari wahyu Allah yang penulisannya dikerjakan oleh Roh Kudus yang menggerakan para penulis supaya berita tentang keselamatan Allah melalui Yesus Kristus dapat disampaikan kepada semua umat manusia. Darmawijaya (2009: 23) mengatakan:

Bila seseorang membalik-balik Kitab Suci yang kita miliki, entah itu Alkitab dengan Deuterokanonika atau Alkitab dalam bahasa Indonesia sehari-hari, segera akan melihat bahwa yang kita sebut Kitab Suci sebetulnya merupakan sebuah kumpulan aneka tulisan. Kitab Suci merupakan perpustakaan mini. Bila orang mencari penjelasan dalam pengantar berbagai kitab yang ada di dalamnya, semakin jelas bahwa Kitab Suci kita merupakan sebuah kumpulan kitab-kitab yang melingkupi jangka waktu sekitar sepuluh abad.

Sepuluh abad merupakan waktu yang cukup lama dari masa sekarang ini namun peristiwa yang terjadi dalam Alkitab tetap dikenal oleh orang-orang pada masa sekarang ini. Hanya saja orang sekarang sudah puas dengan kata mengenal semua peristiwa yang terjadi dalam Alkitab. Padahal baik jika orang-orang mau untuk mengenal lebih, bahkan mendalaminya, lewat bacaan-bacaan yang disajikan dalam Alkitab.

Alkitab yang tersusun dari lautan kata-kata mulai ditinggalkan oleh para pembacanya, secara khusus kalangan anak-anak dan kaum muda, karena zaman yang sudah berubah. Mengajak anak untuk membaca Alkitab bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi di zaman sekarang (Indra, 2008: 11). Melihat kenyataan ini sudah banyak terobosan-terobosan untuk membuat Alkitab dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak dengan ilustrasi gambar-gambar yang menarik. Bahkan akhir-akhir ini banyak film pendek yang menceritakan kisah-kisah dalam Alkitab. Terobosan-terobosan baru terus diusahakan untuk mengajak mengenal, mencintai dan mendalami Alkitab secara khusus kepada anak-anak.

4. Minat Membaca Alkitab

Minat membaca setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang minat membacanya tinggi, ada yang biasa-biasa saja, ada juga yang rendah dalam membaca. Minat membaca warga gereja harus dipacu agar mengalami pencerahan dan pencerdasan dalam kehidupannya. Ditambah lagi bahwa setiap agama memliki kitab sucinya masing-masing. Demikian pula dalam agama Katolik yang memiliki Alkitab. Alkitab merupakan Firman Allah yang ditujukan bagi umat-Nya. Ironis apabila Firman Allah yang mulia itu tidak dibaca dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Alkitab dan minat membaca Alkitab mesti menjadi bagian integral dari kehidupan warga gereja. Pengetahuan, wawasan, imajinasi mengenai seputar Alkitab dapat diperoleh melalui membaca Alkitab itu sendiri. Seorang tokoh pernah berucap: "mencintai kegiatan membaca adalah mengubah jam-jam penuh kebosanan dengan jam-jam penuh kesenangan" (Muktiono, 2003: 21).