TINJAUAN PUSTAKA
2.7. Modal Sosial; Guna Mengatasi Masalah Ekonomi
Modal sosial memiliki manfaat untuk mengatasi masalah ekonomi maupun masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Menurut Collier (1998) dalam Winarni (2011) modal sosial memiliki peranan untuk mengatasi kegagalan pasar terutama dalam hal informasi, permasalahan oportunistik, maupun permasalahan free rider (pemboncengan gratis) sehingga dapat memudahkan aksi kolektif. Bersamaan dengan physical capital dan human capital, modal sosial dapat memfasilitasi aktivitas yang produktif. Sependapat dengan hal tersebut, menurut Paldam (2000) dalam Winarni (2011) modal sosial akan menentukan bagaimana orang-orang mudahnya bekerja bersama sehingga dapat menurunkan biaya transaksi, memuluskan aksi kolektif serta dapat mengurangi permasalahan pemboncengan
gratis (free rider) terutama dalam berbagai kontrak maupun penyediaan barang bersama.
Modal sosial dapat digunakan dalam berbagai kebutuhan, namun yang paling umum ialah modal sosial biasanya digunakan dalam upaya pemberdayaan masyarakat. World Bank memberikan perhatian khusus dengan mengkaji implementasi maupun peranan modal sosial untuk mengentaskan kemiskinan di negara-negara berkembang (Syahyuti, 2008). Sedangkan menurut Lin (2001) dalam Vipriyanti (2007) modal sosial dapat berguna untuk meningkatkan efektivitas pembangunan melalui;
a) Tersedianya aliran informasi simetris yang dapat menghindari munculnya biaya transaksi.
b) Terciptanya pengaruh yang kuat antar pelaku pembangunan dalam pengambilan keputusan.
c) Adanya jaminan sosial dalam memperoleh akses yang lebih baik terhadap berbagai sumber.
d) Terbentuknya rasa saling berbagi antar anggota organisasi sehingga tersedia dukungan yang bersifat emosional dan pengakuan publik.
46 2.3. Studi Terdahulu
Tabel 2.5 Matriks Penelitian Terdahulu Mengenai Modal Sosial
No. Nama Tujuan Penelitian Metode Hasil Ket.
1 Borshalina, Tita. 2015. Marketing Strategy and the Development of Batik Trusmi In the Regency of Cirebon which Used Natural Coloring Matters. Social and
Behavioral Sciences. No.169.
PP 217-226.
melihat pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi dan juga melihat pengaruh inovasi terhadap kinerja UKM Batik Trusm serta melihat beberapa pengaruh tidak langsung antara
orientasi pasar terhadap kinerja melalui inovasi UKM Batik Trusmi.
Metode kualitatif
UMKM Batik Trusmi berinovasi dengan menggunakan pewarna alami yang di mana diambil dari daun mangga, kulit pohon, tembakau, dll dapat meminimalisir penggunaan limbah. Penggunaan pewarna alami juga memberikan nilai positif terhadap harga jual yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pewarna sintetis.
2 Margried, Nancy. 2015. Batik Fractal Community: Creative Engagement through
untuk memberdayakan masyarakat dengan ekonomi rendah dalam kegiatan kreatif yang memanfaatkan teknologi maju.
Metode kualitatif
Perangkat lunak Jbatik bukan hanya alat yang digunakan untuk mengubah pola batik dari manual ke digital, namun juga dapat meningkatkan partisipasi generasi muda dalam
47
No. Nama Tujuan Penelitian Metode Hasil Ket.
Technology. Social and
Behavioral Sciences. No.
184. PP 214-222.
membuat batik. adanya Teknologi juga telah berhasil menjembatani antara yang lebih muda dengan generasi yang lebih tua dalam berkreativitas dan menimbulkan dampak ekonomi bagi mereka.
3 Thompson, Maria. 2018. Social capital, innovation and economic growth. Journal of
Behavioral and Experimental Economics. Vol 73, PP
46-52.
Melihat peran modal sosial dengan kaitannya kegiatan inovasi dan pertumbuhan ekonomi
Metode kualitatif
Modal sosial merangsang kegiatan inovasi, yang menghasilkan
keuntungan monopoli yang lebih tinggi, serta modal sosial
menghasilkan penguatan diri yang lebih tinggi.
4 Kusuma, Arifin Fafan. 2015. Nilai-nilai modal sosial yang terkandung dalam
Perkembangan pariwisata (studi kota solo). Jurnal
mengeksplorasi peran dan nilai modal sosial dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Metode kualitatif
Adanya modal sosial berperan sebagai wadah untuk membangun pariwisata di kota Solo, karena mampu menimbulkan kerjasama
48
No. Nama Tujuan Penelitian Metode Hasil Ket.
Bisnis dan Ekonomi. Vol. 22,
No. 1. PP 65-84.
masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata.
5 Pertiwi, Michelia Nindya. 2014. Fungsi paguyuban kampung batik dalam
pelestarian batik semarang di Kota Semarang. Solidarity. Vol. 3, No. 1. PP 56-63.
Untuk mengetahui fungsi paguyuban kampung batik dalam melestarikan batik semerang serta mengetahui faktor pendorong dan penghambat dalam pelestarian batik semarang.
Metode Kualitatif
Beberapa fungsi dari adanya paguyuban kampung batik adalah sebagai fungsi ekonomi, fungsi sosial budaya, dan fungsi pelestarian kebudayaan. Sedangkan aktivitas yang dilakukan oleh paguyuban kampung batik untuk melestarikan batik semarang adalah dengan cara mengadakan promosi dan pameran, mengadakan pembinaan,
mengadakan pengembangan inovasi terhadap motif dan corak batik.
6 Anantanyu, Sapja. 2011. Kelembagaan petani: peran dan strategi Pengembangan
Untuk mengetahui peran dan strategi kelembagaan dalam memperbaiki taraf
Metode Kualitatif
Peningkatan kapastias kelembagaan petani dilakukan sejalan dengan kegiatan penyuluhan pertanian
49
No. Nama Tujuan Penelitian Metode Hasil Ket.
kapasitasnya. SEPA. Vol. 7, No. 2. PP 102-109.
hidup, harkat dan martabat seorang petani.
dengan memotivasi petani untuk berpartisipasi dalam kelembagaan petani. Upaya yang harus dilakukan bagi pemangku kepentingan
khususnya pemerintah adalah meningkatkan kapasitas penyuluh lapangan, menggunakan pendekatan paritisipatif serta memperkuat
kelembagaan penyuluhan.
7 Rahman, Aisyah Abdul. 2014. Failure and potential of profit-loss sharing contracts: A perspective of New Institutional, Economic (NIE) Theory.
Pacific-Basin Finance Journal. Vol. 28,
PP 136-151.
Secara teoritis mengevaluasi mengapa pembagian keuntungan (Profit-Loss Sharing) selalu gagal dan melihat potensinya dalam lingkup New
Institutional Economics Theory (NIE).
Agar didapatkan hasil untuk menarik argumen teoritis yang pasti apakah institusi perbankan syariah tersebut
Metode kualitatif
Penulis menyarankan agar kontrak
Profit-Loss Sharing paling baik
diposisikan jika bank syariah tersebut memainkan peran sebagai
50
No. Nama Tujuan Penelitian Metode Hasil Ket.
harus bertindak sebagai perantara keuangan atau sebagai pengusaha.
8 Vega, Dora E. 2016. Situating community forestry enterprises within New Institutional
Economic theory: What are the implications for their
organization?. Journal of Forest
Economics. Vol. 25, PP 1-13.
Bertujuan untuk mengidentifikasi fitur organisasi utama serta kelemahan yang ada di Community forestry
enterprises (CFEs) dengan
menggunakan teori New Institution
Economics (NIE). Teori tersebut
difokuskan pada argumen mengenai efisiensi ekonomi, khususnya pada pengurangan biaya transaksi yang berfungsi sebagai insentif untuk tidakan kolektif oleh kelompok pemilik.
Metode kualitatif
Diperlukan faktor lain yang memotivasi dan mendorong kelompok untuk mencapai tujuan tertentu juga diperlukan karena jenis organisasi tersebut mengandalkan sumber daya tidak berwujud yang tidak tersedia bagi perusahaan tradisional milik investor.
51
No. Nama Tujuan Penelitian Metode Hasil Ket.
9 Meador, E. John. 2017. On a unified theory of development: New institutional economics & the charismatic leader. Journal
of Rural Studies. Vol.53, PP
144-155.
Masyarakat pedesaan yang sekarang ini mengalami tantangan dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi dan sosial harus mampu berkembang. Melalui penjangkauan, penyuluhan, pendidikan,dan pelatihan diharapkan masyarakat pedesaan mambu berkembang mengurangi tantangan yang ada. Melalui
pandangan kelembagaan baru agar lebih memahami situasi permasalahan pertumbuhan yang ada di pedesaan.
Metode kualitatif
Penciptaan kelembagaan pada pedesaan tidak terjadi secara spontan, namun hal tersebut terjadi seacara alami karena adanya proses perilaku dalam masyarakat
pedesaan. Pada akhirnya masyarakat pedesaan dapat bereksplorasi dan menjadikan kelembagaan sebagai acuan pembangunan terpadu.
52
No. Nama Tujuan Penelitian Metode Hasil Ket.
10 Roggero, Matteo. 2015. Adapting institutions: exploring climate adaptation through institutional economics and set relations. Ecological Economics. Vol. 118, PP 114-122.
Penelitian ini membahas tentang adaptasi iklim dari perspektif ekonomi kelembagaan, dengan fokus pada pemerintah daerah dengan
mengeksplorasi peran mereka sebagai birokrasi yang menangani sistem yang saling ketergantungan.
Metode kualitatif
Penelitian tersebut menemukan bahwa kelembagaan integratif
merupakan kondisi yang cukup untuk di gunkan, karena administrasi negara dapat menghindari tambahan biaya terkait adanya konflik di antara pengguna sumber daya.
11 Priyatna, Fatriyandi Nur. 2007. Strategi pengembangan
kelembagaan kelompok nelayan sebagai kelembagaan pengelola waduk di perairan waduk wadas lintang, kabupaten wonosobo.
Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari kelembagaan lokal yang ada di Waduk Wadas Lintang dan peluang serta upaya
pengembangannya menjadi kelembagaan pengelola waduk.
Metode kualitatif
Penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa kelembagaan yang ada adalah kelembagaan formal dan kelembagaan informal dan memiliki pengaruh signifikan terhadap faktor penerimaan anggota terhadap
53
No. Nama Tujuan Penelitian Metode Hasil Ket.
Jurnal Bijak dan Riset Sosek KP. Vol. 2, No. 2. PP 209-217
Penelitian dilakukan di empat desa di Kecamatan Wadas Lintang, Waduk Wadas Lintang, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah pada bulan Agustus - Oktober tahun 2006.
keberadaan dan fungsi kelembagaan lokal serta tingkat partisipasi anggota yang lebih tinggi pada kelembagaan formal. Pilihan strategi fasilitasi dapat diterapkan oleh pemerintah dalam upaya pengembangan kelembagaan kelompok nelayan dengan melalui tahapan pembentukan dan
penyusunan kelembagaan; penguatan; dan pengembangan kelompok nelayan menggunakan pendekatan partisipasi dan “learning
process” dalam semua proses pengambilan keputusan.