• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL FAKULTAS USHULUDDIN, FAKULTAS KEDOKTERAN DAN MAHASISWA

B. Motivasi Mahasiswa Menghafal al-Qur’an

2. Motivasi Ekstrinsik

Keberhasilan mahasiswa dalam menghafal al-Qur’an tidak jauh dari dukungan orang tua agar mendapat ridho dan keberkahan dalam menghafal al-Qur’an. Selain itu, dukungan dari guru, teman dan lingkungan/

masyarakat sangat berpengaruh dalam proses menghafal untuk mencapai keberhasilannya.

Dalam wawancara penulis, beberapa mahasiswa menjelaskan motivasinya untuk menghafal Qur’an seperti Arini. “Saya menghafal al-Qur’an berawal dari impian kakek yang menginginkan seorang anak penghafal al-Qur’an namun tidak bisa terwujud karena terpaut usia

17 Nurussinayah, Wawancara.

18 Luthfi Zain, Wawancara.

19 Ririn Eka Aryanti, Wawancara.

anaknya yang bertambah umur semakin tua. Sehingga saya terinspirasi untuk menghafal al-Qur’an supaya keinginan sang kakek tercapai walaupun hanya sebagai cucunya.”20 Selain itu, Amirah juga memberi pernyataan bahwa dia yang terlahir dari keluarga penghafal al-Qur’an sehingga dirinya tidak mau kalah dari yang lain sehingga tumbuh rasa semangat untuk menyelesaikan hafalannya hingga 30 juz.21

Sedangkan Zein bermula ketika mengikuti suatu pengajian, di mana salah satu kegiatan dalam pengajian tersebut adalah menghafal surat-surat pendek. Kemudian saat akan memasuki Sekolah Menengah Pertama, dia memasuki Pondok Pesantren tujuannya agar lebih memfokuskan untuk menghafal al-Qur’an22 Nada menuturkan alasannya dirinya menghafal al-Qur’an karena jika dia menghafal al-al-Qur’an maka dia akan mendapatkan hadiah dari ayahnya sehingga dia bersemangat untuk menghafal al-Qur’an.23 Tidak lain dengan Radina mengaku bahwa ketika dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ada mata pelajaran taḥfīẓ, di mana cara dalam menghafalnya dilakukan secara bersama-sama dengan teman-temannya sehingga dirinya merasa lebih mudah untuk menghafal. Berawal dari situlah dia ingin melanjutkan menghafal al-Qur’an. Kemudian Farhan sejak kecil orang tua yang mengajarkannya untuk menghafal al-Qur’an.

Salah satu caranya yaitu ketika dalam perjalanan saat sedang bepergian menghafal ayat suci al-Qur’an beserta makna atau artinya dan orang tuanya mengajarkan bahwa orang yang menghafal al-Qur’an itu ibarat orang yang memakai baju putih, di mana ketika dia melakukan sesuatu yang kotor maka akan terlihat nodanya. Dan Ahmad Asmul bercerita bahwa bermula dari

20 Arini Mafazal Izzati, Wawancara.

21 Amirah Balqis, Wawancara.

22 Zein Fuad, Wawancara.

23 Nada Syifa Syahida, Wawancara.

masuk Pesantren dan ada kegiatan taḥfīẓ yang bersifat tidak wajib mengikutinya, namun Asmul mengikuti kegiatan taḥfīẓ tersebut karena ada kakaknya yang ikut andil dalam kegiatan taḥfīẓ tersebut sehingga menjadi lebih semangat.

Dari hasil wawancara penulis, para informan menjelaskan bahwa dalam menghafal al-Qur’an sangatlah diperlukan adanya motivasi, karena sebagai bentuk dukungan untuk mereka agar lebih semangat dalam menghafal al-Qur’an.

C. Manfaat dan Hambatan dalam Menghafal al-Qur’an 1. Manfaat

Salah satu faedah atau manfaat dalam menghafal al-Qur’an berdasarkan pendapat para ulama adalah mendapatkan sebuah kemenangan dan kebahagiaan baik di dunia dan akhirat jika seseorang dalam menghafal al-Qur’an menyertai amal sholeh dan sebuah keikhlasan. Selain itu, para penghafal akan mendapatkan anugerah dari Allah berupa ingatan dan pemikiran yang cemerlang.24

a. Perilaku

Perilaku seseorang dalam menghafal al-Qur’an sebagai suatu bekal bagi kehidupan seseorang baik di dunia maupun akhirat, oleh karena itu para penghafal al-Qur’an harus memiliki perilaku atau sikap yang baik untuk membatasi diri dari suatu perbuatan yang telah Allah larang sehingga akan terbentuknya akhlak yang baik dan mulia.

Arini mengatakan “orang yang memiliki hafalan itu berbeda dengan mereka yang tidak memiliki hafalan karena hidupnya lebih banyak bergaul dengan al-Qur’an, walaupun akhlak tidak menjamin namun setidaknya sudah berusaha untuk menjadi yang lebih baik, belajar lebih sabar dan

24 Sa’dullah, 9 Cara Cepat Menghafal al-Qur’an (Jakarta: Gema Insani, 2008), 21.

ikhlas."25 Amirah juga mengatakan “al-Qur’an yang menjadi wasilah anugerah Allah yang paling besar, menjadikan diri merasa dekat dengan Allah, hati terjaga karena penjagaan hati tergantung pada bagaimana penjagaan terhadap al-Qur’an. Selain itu al-Qur’an juga menjadi benteng dari kemaksiatan dan menjadikan anugerah yang paling agung.” 26 Kemudian pernyataan dari Ahmad Asmul “Setelah menghafal al-Qur’an merasa lebih tenang dan lebih menikmati dalam menjalani setiap kegiatan yang ada.”27

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa semua mempunyai perilaku yang baik, karena menghafal al-Qur’an merupakan perbuatan mulia sehingga Allah memperbolehkan untuk memiliki rasa iri pada para penghafal al-Qur’an karena mereka memiliki keistimewaan sangat luar biasa dibandingkan dengan orang mukmin yang tidak memiliki hafalan al-Qur’an.

b. Pemahaman

Pemahaman seseorang yang sedang menghafal dan mengamalkan al-Qur’an sebaiknya didasari dengan sebuah pemahaman karena dapat berpengaruh pada bacaan, hafalan dan memaknai isi dari kandungan ayat-ayat al-Qur’an. Maka dari itu, manfaat memahami al-Qur’an itu penting untuk mendukung kelancaran dalam menghafal dan pengamalannya.

Luthfi mengatakan bahwa al-Qur’an merupakan salah satu bagian Allah yang mana manusia bisa langsung dekat dengan Kalam Allah.28 Maka dari itu, manfaat menghafal al-Qur’an yaitu agar dapat menjadi syafa’at atau penolong di akhirat kelak dan menjadi petunjuk serta penuntun yang paling

25 Arini Mafazal Izzati, Wawancara.

26 Amirah Balqis, Wawancara.

27 Ahmad Asmul Asmar Wawancara.

28 Luthfi Zain, Wawancara.

sempurna.29 Karena al-Qur’an itu telah Allah mudahkan seperti dalam

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?.” 30 (QS. Al-Qamar[54]: 17)

Ayat di atas telah dijelaskan bahwa Allah telah memudahkan al-Qur’an untuk ditadabburi dan direnungi makna-maknanya supaya bertambah keimanan dan keyakinannya.”31

Dari hasil wawancara ketiganya, bahwa memahami isi al-Qur’an itu sangat diperlukan karena seseorang tidak dapat mengetahui isi al-Qur’an itu sendiri jika dia tidak tahu makna atau artinya. Maka dari itu untuk memahami isi al-Qur’an selain belajar Qiroah dan Ibadah juga mempelajari Bahasa Arab.

Dokumen terkait