• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. DESKRIPSI DAN KONDISI LOKASI PENELITIAN

6.2 Nilai Ekonomi Jasa Air dan Jasa Karbon Agroforestri Serta

6.2.1 Valuasi Ekonomi Jasa Air Agroforestri

a. Identifikasi supply air dan pengguna serta proporsi per penggunaan

Identifikasi dan pengukuran debit pada 13 sumber air agroforestri,

menghasilkan total supply agroforestri desa Sumberejo adalah 3.309.552 m3

Penggunaan per tahun yang sudah komersil terdiri dari:

pertahun. Sedangkan identifikasi pengguna terbagi kedalam klasifikasi untuk penggunaan yang sudah komersil (k) dan belum komersil (nk) atau nilai potensial (potential value). Sedangkan prosentase porsi pemanfaatan dari total supply ditetapkan dalam nomenklatur a%.

1) PAM Desa TirtoKencono sebesar 23.725 m3

2) PDAM Tirtasari, Baturetno sebesar 1.261.440 m

(a:0,70%);

3

Penggunaan pertahun yang belum komersil terdiri dari: (a: 38,12%).

1) Masyarakat dalam Desa non komersil (nk) sebesar 1.259.712 m3

2) Pengairan sawah di dalam Desa seluas 22 ha (2 x panen @ 4 ton/ tahun: 140.800 m

(a:38,06 %);

3

3) Pengairan sawah di luar Desa, di Desa Saradan dan Temon seluas 209 ha (2 x panen @ 6 ton/ tahun:sebesar 624.325 m

(a:4,25%)

3

b. Valuasi nilai ekonomi jasa air penggunaan sudah komersil

per tahun (a: 18,86%).

1) PAM Desa Tirto Kencono

jaringan pipa distribusi yang dibangun melalui proyek PAMSIRA Kimpraswil yang selanjutnya menjadi investasi Badan Pengelola Prasarana Desa Sumberejo, dan distribusi komersil dilakukan melalui pembentukan Perusahaan Air Minum Tirto

Kencono untuk distribusi air minum dengan tarif Rp.2500 per m3

Dari wawancara dan pengumpulan data di kantor PAM tersebut didapatkan volume distribusi air per tahun dengan rata-rata pemakaian 10 m

.

3

per keluarga per bulan, juga keterangan menurut kalkulasi pihak PAM tarif tersebut

seharusnya direvisi menjadi Rp.3100 per m3

Nilai penggunaan jasa air komersil PAM Desa Tirto Kencono menggunakan metode biaya penuh dan prinsip umum biaya air, (Rogers, et al, 2000), dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel 14. Kemudian menurut prosedur metoda yang digunakan matriks dikonversi ke dalam bentuk: Biaya penuh BJD air PAM Tirta Kencono (Rp.) yang dapat dilihat pada gambar 16.

, sesuai dengan kenyataan biaya operasional.

Dari hasil perhitungan dan pendekatan-pendekatan yang digunakan diperoleh biaya air secara penuh, sebesar Rp1.763.741.008/tahun. Nilai tersebut

menggambarkan Nilai Guna Lestari dari 23.725 m3

2) PDAM Tirta Sari Baturetno

(a: 0,70%) air agroforestri yang telah menginternalisasikan eksternalitas di dalamnya sehingga mencerminkan nilai manfaat yang lestari dari hulu sampai hilir. Selanjutnya biaya penuh ini dapat dijadikan dasar perhitungan tarif Biaya Sumberdaya air PAM Tirto Kencono sehingga dapat diperoleh besar tarif normal yang ideal pada kondisi produksi saat ini, yaitu: Rp.74.341 per m3. Nilai lingkungan (tarif normal- tarif berlaku/Rp.2500) adalah Rp. 71.841 /m3.

Pada saat penelitian diketahui sedang terjadi proses re-negosiasi nilai provisi antara pihak desa dan PDAM Tirta Sari Baturetno, namun posisi tawar

Desa lebih lemah, karena adanya asimetri informasi perihal volume penggunaan air dan besar dugaan nilai ekonomi air sesungguhnya. Sementara pihak PDAM tidak transparan mengenai proporsi komponen air agroforestri dalam proses produksi, PDAM malah mengeluhkan pihaknya saat itu sedang mengalami kerugian.

Posisi yang kurang menguntungkan tersebut, membuat pihak Desa merubah pola negosiasi menjadi ancaman akan memutus supply air. Terkait salah satu tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai ekonomi air agroforestri, kejadian tersebut mengindikasikan, bahwa telah ada kejelasan

property right dan pihak pemanfaat air agroforestri.

Konflik terkait besaran nilai provisi menjelaskan secara ekonomi, bahwa nilai imbal jasa wajib dipersepsikan oleh pemanfaat sebagai biaya pelayanan pada petani dan sebagai insentif pemenuhan kewajiban memelihara atau meningkatakan pelayanan berupa keberadaan agroforestri dan tersedianya air secara berkesinambungan.

Selanjutnya metode biaya penuh air diaplikasikan untuk penghitungan nilai guna lestari air agroforestri komersil distribusi air oleh PDAM Tirtasari. Hasil perhitungan volume air yang digunakan untuk supply ke PDAM Tirtasari per

tahun adalah 1.261.440 m3 dengan porsi penggunaan (a): 38,12%. Sedangkan

perhitungan didapatkan nilai biaya penuh Rp.92.257.293.049/tahun, nilai tersebut

menggambarkan Nilai Guna Lestari air agroforestry yang telah

menginternalisasikan eksternalitas di dalamnya sehingga mencerminkan nilai manfaat yang lestari dari hulu sampai hilir. Lebih lanjut diperoleh besar tarif normal yang ideal pada kondisi produksi saat ini, yaitu:Rp.73.136/m3.Nilai provisi

PDAM Tirtasari lingkungan Rp. 2,500.000 untuk penggunaan 1.261.440 m3 per

normal-Nilai provisi) Rp73.134/m3.

c. Penggunaan air non komersil (potential value)

1) Penggunaan lngsung dari sumber Masyarakat dalam Desa

Dari penggunaan air rumah tangga langsung dari sumber sebesar

1.259.712

m

3 a: 38,06 % dan biaya investasi Rp 2.347.680.000, didapatkan nilai

air Rp. 89.359.546.795 per 1.259.712 m3 per tahun atau tarif normal/nilai

lingkungan Rp.70.936/

m

3

2) Penggunaan untuk pengairan sawah di dalam Desa .

Perhitungan nilai ekonomi air untuk pengairan sawah seluas 22 ha (2 x panen @ 4 ton/ tahun: a: 4,25%, dan biaya investasi Rp.10.027.857.692 per 140.800 m3 pertahun diperoleh tarif normal/nilai lingkungan Rp.71.221/ m

3) Pengairan sawah di luar Desa, di Desa Saradan dan Temon

3

Perhitungan nilai ekonomi air untuk pengairan sawah seluas 209 ha (2 x panen @ 6 ton/tahun: a: 18,86% dan biaya investasi Rp44.347.423.675 per

624.325 m3 per tahun, diperoleh tarif normal Rp. 71.033/ m

Dari penjumlahan harga bayangan /tarif normal per penggunaan didapatkan total nilai ekonomi air agroforestri adalah Rp. 74.341 + Rp.73.136 +

Rp.70.936 + Rp.71.221 + Rp.71.033 = Rp.360.667/

m

3

3

6.2.2 Valuasi Jasa Karbon Agroforestri

(rata-rata Rp.72.133/m3). Dengan demikian atau total nilai ekonomi air agroforestri desa Sumberejo dengan luas 293,46 ha, adalah Rp.238.727.914.416,- per tahun. Selanjutnya nilai ekonomi air akan diinternalisasikan ke dalam penghitungan analisa kelayakan

finansial per strata, dengan nilai masing-masing pertahun: a) Strata 1: Rp. 117.068.000; b) Strata 2: Rp. 371.198.432 ; dan c) Strata 3: Rp. 699.983.600

Untuk mendapatkan volume stock karbon tegakan agroforestry, digunakan penafsiran landsat ETM pada titik lokasi Desa Sumberejo. Dari hasil penafsiran

didapatkan:

Tabel 19. Hasil Penafsiran Luas, Volume dan Karbon Agroforestri Desa Sumberejo

Lokasi Agroforestri Luas (ha)

Total m3 dan Rataan Volume Kayu m3/ha

Biomassa (tb) Stok karbon (t CO2) Desa Sumberejo 293,46 4.208, 42 14,34 2.377, 20 8,10 8569,73 29,20 Sumber: Data primer, 2011

Stok karbon 8.569,73 t CO2 atau rata-rata 29,20 t CO2

Menghitung nilai stok karbon agroforestri dimulai dengan menghitung biaya abatasi dengan cara:

per ha, sejalan dengan referensi dan masih masuk selang hasil carbon agroforestri, yaitu 32,7 tCO2 per ha (Boer, 2004 dan Basuki, 2008, dan Litbang kehutanan, 2010).

Biaya oportunitas.(biaya reboisasi agroforestri) Rp.2.347.680.000 Biaya transaksi 39,2% (Ginoga dan Lugina, 2007) Rp. 920.290.560 Biaya Abatasi Rp. 3.267.018.640 Penghitungan nilai jasa serap karbon agroforestri bersih (NC) selama proyek 20 tahun, dilakukan menggunakan formula (dengan asumsi riap volume dan riap tebang tahunan tetap):

NC = Riap serap karbon – Riap emisi karbon dari penebangan.

Penghitungan harga bayangan: Biaya Abatasi /Volume tC)2

Nilai ekonomi jasa karbon agroforestri desa Sumberejo dalam Tabel 20, selanjutnya digunakan dalam analisa kelayakan finansial, dengan nilai pada masing-masing strata per tahun (kurs Rp.9000/US$), adalah: a) Strata 1: Rp.181.051.329 ; b) Strata 2: Rp.507.679.009; dan c) Strata 3: Rp.821.805.397.

Tabel 20. Penghitungan Nilai Karbon Agroforestri Desa Sumberejo

No. Uraian Volume (m3) tCO2

Harga (US$/tCO2)

1. Stock karbon 4.208,42 8569,73 42

2 Nilai ekonomi stock karbon 363.002

3.

Riap agroforestri selama per tahun Riap volume Jati:4,3 m3/ha/tahun

Mahoni: 8,1 m3/ha/tahun Luas jati dan mahoni masing-

masing 146,73 ha

1.819,452 3.735,941

4. Riap tebangan per tahun Rata-rata penebangan 14% dari riap volume 257,52 528,774

5. Nilai serap karbon bersih per tahun 1561,932 3207,167 113

6.

Nilai serap karbon bersih 20 tahun 32.071,67 3.630.021

6.3 Analisis Finansial Kelayakan Usaha Agroforestri tanpa dan dengan