• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Produksi Sayuran Alami dan Pertanian Hortikultura

IDENTIFIKASI SUMBERDAYA ALAM KAMOJANG

7.1 Nilai Ekonomi Manfaat Langsung

7.1.5 Nilai Produksi Sayuran Alami dan Pertanian Hortikultura

Dari data yang diperoleh di kawasan panas bumi Kamojang, dapat dikatakan bahwa kawasan ini sangat banyak memiliki sumber bahan makanan salah satunya seperti pertanian hortikultura untuk manusia dan ekosistem yang ada disekitar kawasan. Manfaat ini akan selalu dirasakan apabila masyarakat yang ada di kawasan panas bumi Kamojang menjaga dan melestarikan keberadaanya dan kemungkinan besar masih ada sumber-sumber makanan lain yang terdapat dalam kawasan ini.

Hal ini dapat dilihat dari potensi yang ada di kawasan panas bumi Kamojang dengan sayur-sayuran yang tumbuh secara alami di sekitar kawasan dan pertanian hortikultura yang dijadikan bahan makanan dalam kehidupan kesehariannya bagi masyarakat yang hidup dan menetap disekitar kawasan Kamojang.

a. Nilai Ekonomi Sayuran

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang beraktifitas disekitar kawasan panas bumi kamojang diperoleh jenis sayur-sayuran dari hutan seperti Jamur hutan, Umbut, Daun pakis, Terong hutan dan Bayam untuk dijual dan konsumsi sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Untuk jenis sayuran dan nilai ekonomi sayuran alami dapat dilihat pada uraian tabel 15 berikut:

Tabel 15 Nilai Ekonomi Sayuran yang bersumber dari alam di Kawasan Kamojang

Jenis Sayuran

Jumlah Satuan Harga (Rp) Pengambilan (Bln) Nilai sayuran (Rp) Jamur 100 Gram 2.000* 1790 3.580.000

Daun Pakis 1 Ikat 1.500 21 31.500

Terong Hutan 1 Kg 1.500 21 31.500

Bayam 1 Ikat 2.000 23 46.000

Nilai Ekonomi Sayuran 3.689.000

Nilai Ekonomi Sayuran untuk 2.719KK/Bulan 10.030.391.000 Nilai Ekonomi Sayuran per Tahun 120.364.692.000

Sumber : Data Primer (diolah), 2011

Keterangan :

*Harga komoditi ditingkat petani 2011.

Penduduk sekitar kawasan yang memanfaatkan sayuran ± 80% dari 3.399 KK yaitu 2.719 KK.

Untuk pengambilan jenis sayuran yang didapat dari alam secara langsung dengan rata-rata pengambilan per bulan yaitu Jamur 1.790 gram, Daun Pakis 21 ikat, Terong Hutan 21 Kg dan Bayam 23 ikat, maka dari perhitungan tersebut diperoleh nilai ekonomi sayuran per bulan adalah Rp 3.689.000. Berdasarkan hasil tersebut maka total nilai sayuran di kawasan panas bumi Kamojang selama satu tahun adalah Rp 120.364.692.000.

Sebagaimana diketahui bahwa jenis tanaman yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di pedesaan atau sekitar hutan banyak sekali menggunakan jenis-jenis tumbuhan seperti Terong Hutan, Bayam dan Daun Pakis untuk keperluan hidup sehari-harinya. Tidak kurang dari 370 jenis tanaman penghasil sayuran, sekitar 70 jenis tanaman berumbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 55 jenis tanaman rempah-rempah yang secara teratur dimanfaatkan.

b. Nilai Ekonomi Hortikultura

Sesuai dengan hasil wawancara dengan masyarakat yang memiliki pertanian hortikultura dan kondisi yang ada dilapangan lahan hak milik dengan luas 9,35 hektar yang dikelolah sebagai pertanian hortikulturan oleh masyarakat yang hidup dan menetap disekitar kawasan panas bumi Kamojang, kawasan Kamojang sangat memberikan manfaat dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Komoditi yang ditanam oleh petani adalah Tomat, Kol, Wortel dan Cabe dengan lama panen untuk masing-masing komoditi antara 3- 4 bulan sehingga dalam setahun petani hortikultura bisa memanen kurang lebih 3 kali pada setiap komoditi.

Nilai ekonomi panen sumberdaya alam sektor pertanian hortikultura diperoleh dari pengkalian antara jumlah total hasil hasil panen dengan harga jual masing-masing komoditi. Beberapa komoditi yang dimasukan dalam perhitungan nilai ekonomi diantaranya tomat, kol, wortel dan cabe. Nilai total ekonomi panen per komoditi per hektar diperoleh dari pengurangan antara nilai ekonomi panen masing komoditi dengan biaya produksi masing-masing komoditi. Nilai ekonomi panen dan biaya produksi masing-masing komoditi diperoleh dari biaya yang dikeluarkan petani dalam satu kali panen. Adapun biaya tersebut terdiri dari biaya tenaga kerja dan sarana produksi. Untuk perhitungan nilai ekonomi pertanian

64

hortikultura di kawasan panas bumi Kamojang dapat dilihat pada uraian Tabel 16 berikut ini :

Tabel 16 Nilai Ekonomi Pertanian Hortikultura di Kawasan Panas Bumi Kamojang

Sumber : Data Primer (diolah), 2011

Jenis Sayuran

*Harga komoditi ditingkat petani 2011.

Perhitungan Nilai

Tomat

Jumlah hasil panen (Ton/Ha/Tahun) 7

Luas lahan (Ha) 1,35

Jumlah panen (per Tahun) 3

Jumlah Total hasil panen (Ton/Tahun 21

Nilai Jual (Rp./Kg) 2000

Nilai Ekonomi Panen (Rp/Tahun) 56.700.000

Biaya Imput 30.192.750

Nilai Total Produksi (Rp/Tahun) 26.507.250

Kol

Jumlah hasil panen (Ton/Ha/Tahun) 35

Luas lahan (Ha) 3

Jumlah panen (per Tahun) 3

Jumlah Total hasil panen (Ton/Tahun 105

Nilai Jual (Rp./Kg) 2000

Nilai Ekonomi Panen (Rp/Tahun) 630.000.000

Biaya Imput 100.665.000

Nilai Total Produksi (Rp/Tahun) 529.335.000 Jumlah hasil panen (Ton/Ha/Tahun)

Wortel

25

Luas lahan (Ha) 2

Jumlah panen (per Tahun) 3

Jumlah Total hasil panen (Ton/Tahun 150

Nilai Jual (Rp./Kg) 2.500

Nilai Ekonomi Panen (Rp/Tahun) 375.000.000

Biaya Imput 112.380.000

Nilai Total Produksi (Rp/Tahun) 262.620.000

Cabe

Jumlah hasil panen (Ton/Ha/Tahun) 6,4

Luas lahan (Ha) 3

Jumlah panen (per Tahun) 3

Jumlah Total hasil panen (Ton/Tahun) 57,6

Nilai Jual (Rp./Kg) 23.000

Nilai Ekonomi Panen (Rp/Tahun) 1.324.800.000

Biaya Imput 358.605.000

Nilai Total Produksi (Rp/Tahun) 966.195.000 Total Nilai Ekonomi Hortikultura (Rp/Tahun) 1.784.657.250

Berdasarkan hasil perhitungan diatas makan diperoleh total nilai ekonomi sumberdaya alam sektor pertanian hortikultura per tahun untuk komoditi Tomat adalah sebesar Rp 26.507.250, Kol/Kubis per tahun adalah sebesar Rp529.335.000, Wortel per tahun adalah sebesar Rp 262.620.000, dan Cabe merah per tahun adalah sebesar Rp 966.195.000. Total nilai ekonomi pertanian hortikultura yang diperoleh dalam setahun adalah Rp 1.782.600.000.

Nilai ekonomi sumberdaya alam per tahun seluruh komoditi pertanian hortikultura tersebut, sudah dikurangi dengan nilai air untuk semua jenis sayuran. Perhitungan dalam mengeluarkan nilai air dari nilai produksi sumberdaya alam sektor pertanian hortikultura untuk semua jenis komoditi, menggunakan model perhitungan water residual value.

Perhitungan water residual value merupakan cara yang paling sederhana dalam menilai air yaitu nilai produksi pertanian hortikultura dikurangi dengan biaya input dan dibagi dengan jumlah air yang digunakan per periode produksi. Jumlah air per periode produksi untuk komoditi hortikultura di kawasan Kamojang yaitu sebesar 15 liter/detik/hektar selama dua jam disetiap 10 hari pasca tanam sampai pasca panen. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka total nilai ekonomi sumberdaya alam pertanian hortikultura per tahun di kawasan Kamojang setelah dikurangi nilai air diperoleh sebesar Rp 1.784.657.250.

Dokumen terkait