VII. NILAI EKONOMI TOTAL WILAYAH SUB DAS BIYONGA
7.2 Nilai Non-Guna ( Non-Use Value )
7.2.2 Nilai Warisan ( Bequest Value )
Nilai warisan (bequest value) merupakan nilai sumberdaya alam yang tidak dapat dipasarkan (non-market valuation) dan didasarkan pada survei dimana kesediaan membayar (willingness to pay) diperoleh langsung dari responden. Kesediaan tersebut langsung diungkapkan oleh responden secara lisan maupun tertulis. Analisis kesediaan membayar dari responden untuk nilai warisan (bequest value) Sub DAS Biyonga didapat melalui sebuah skenario sehingga setiap responden bersedia untuk membayar.
Hasil skenario tersebut diperoleh dari jumlah responden yang bersedia membayar yaitu sebanyak 80 responden. Semua responden yang diwawancarai bersedia membayar untuk nilai warisan Sub DAS Biyonga sesuai dengan kemampuan mereka, sedangkan angka WTP yang muncul tersebut merupakan penawaran langsung dari responden tanpa ada paksaan. Nilai WTP warisan Sub DAS Biyonga (Januari 2011) dapat dilihat pada Tabel 30.
Nilai WTP per bulan diperoleh dari hasil perkalian antara besaran WTP per bulan yang bersedia dibayarkan oleh responden dengan jumlah responden yang bersedia membayar. Nilai total WTP per bulan diperoleh dari penjumlahan seluruh nilai WTP per bulan yaitu sebesar Rp.930.000,00. Nilai median WTP diperoleh dari nilai tengah WTP untuk responden yang bersedia membayar yaitu sebesar Rp.15.000,00.
Tabel 30. Nilai WTP Warisan Sub DAS Biyonga (Januari 2011) WTP (Rp/Bulan) Frekuensi Responden Nilai WTP (Rp/Bulan) 5.000 30 150.000,00 10.000 20 200.000,00 15.000 12 180.000,00 20.000 10 200.000,00 25.000 8 200.000,00 Total 80 930.000,00 Nilai Median WTP 15.000,00 Nilai Median WTP/Tahun 180.000,00
Nilai Total WTP/Tahun 39.456.900.000,00 Sumber : Data Primer (Diolah), 2011.
Nilai median WTP per tahun diperoleh dari hasil perkalian antara nilai median WTP dengan jumlah bulan dalam satu tahun yaitu sebesar Rp.180.000,00. Nilai total WTP per tahun merupakan estimasi dari nilai warisan Sub DAS Biyonga yang diperoleh dari hasil perkalian antara nilai median WTP per tahun dengan jumlah penduduk yang bekerja di Kabupaten Gorontalo (219.205 jiwa) yaitu sebesar Rp.39.456.900.000,00.
Jika dibandingkan dengan nilai ekowisata, nilai warisan di wilayah Sub DAS Biyonga sangat besar. Nilai tersebut sangat besar disebabkan karena kesediaan membayar dari masyarakat yang berada di dalam wilayah Sub DAS Biyonga sangat besar. Jika dibandingkan dengan nilai keberadaan, nilai warisan diwilayah Sub DAS Biyonga sangat kecil. Nilai tersebut sangat kecil disebabkan karena jumlah penduduk yang bekerja di Kabupaten Gorontalo cukup sedikit. Masyarakat yang berada di wilayah Sub DAS Biyonga menganggap bahwa Sub DAS Biyonga tidak hanya sebagai tempat tinggal mereka, namun juga sebagai tempat berusaha untuk menyambung kehidupan mereka.
Analisis yang digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi nilai WTP warisan dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Variabel yang mempengaruhi nilai WTP warisan telah ditetapkan sebanyak sembilan variabel yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, anggota keluarga, asal daerah, jarak tempat tinggal, kelestarian lingkungan dan pengetahuan fungsi DAS. Variabel pekerjaan, asal daerah, kelestarian lingkungan dan pengetahuan fungsi DAS menggunakan peubah dummy sebagai peubah indikator untuk variabel independen yang skala pengukurannya interval, ordinal dan nominal. Seluruh variabel tersebut
merupakan variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai WTP warisan. Hasil analisis regresi nilai WTP warisan Sub DAS Biyonga dapat dilihat pada Tabel 31.
Model yang dihasilkan dalam penelitian ini sudah cukup baik, hal tersebut ditunjukkan oleh angka R2 sebesar 57,2 persen. Artinya, sebesar 57,2 persen keragaman WTP warisan dapat diterangkan oleh keragaman variabel-variabel penjelas yang terdapat dalam model, sedangkan sisanya 42,8 persen diterangkan oleh variabel-variabel lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai F-Hitung yang diperoleh dalam model ini yaitu sebesar 8,26 dengan nilai Sig sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas dalam model secara bersama- sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTP warisan yang dilakukan pada taraf α. Nilai Durbin-Watson yang diperoleh dalam model ini yaitu sebesar 1,70202, artinya tidak ada autokorelasi didalam model tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa asumsi sisaan menyebar bebas dapat dipenuhi.
Tabel 31. Hasil Analisis Regresi Nilai WTP Warisan Sub DAS Biyonga Variabel Coef SE Coef T-Stat P-Value Keterangan
Constant -0.4988 0.7739 -0,64 0,521 -
Usia 0.000145 0.008947 0,02 0,987 Tidak Nyata
Pendidikan 0.01095 0.02530 0,43 0,666 Tidak Nyata
Pekerjaan_Petani (D) 0.1641 0.3148 0,52 0,604 Tidak Nyata Pekerjaan_Nelayan (D) 0.7020 0.3422 2,05 0,044* Nyata Pekerjaan_PNS (D) 0.1143 0.2586 0,44 0,660 Tidak Nyata
Pendapatan 0.8126 0.1103 7,36 0,000* Nyata
Anggota Keluarga -0.03019 0.04950 -0,61 0,544 Tidak Nyata Asal Daerah (D) -0.1825 0.2334 -0,78 0,437 Tidak Nyata Jarak Tempat Tinggal -0.02960 0.06337 -0,47 0,642 Tidak Nyata Kelestarian Lingkungan (D) 0.1300 0.2727 0,48 0,635 Tidak Nyata Pengetahuan DAS (D) 0.2499 0.2492 1,00 0,319 Tidak Nyata
R Square (R2) 57,2%
R Square (R2) Adjusted 50,3%
F-Hitung 8,26 (Sig 0,000)
Durbin-Watson 1,70202
Sumber : Data Primer (Diolah), 2011. *Taraf nyata 95%.
Model yang dihasilkan dalam analisis regresi nilai WTP warisan Sub DAS Biyonga yaitu:
WTPw = –0,499 + 0,00014 UR + 0,0110 TP + 0,164 PK_PETANI + 0,702 PK_NELAYAN + 0,114 PK_PNS + 0,813 PD– 0,0302 KL– 0,182 AD – 0,0296 JT + 0,130 LN + 0,250 FU
Pada model tersebut variabel independen yang berpengaruh nyata adalah pekerjaan dengan profesi sebagai nelayan dan pendapatan. Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai nelayan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 persen terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang kurang
dari taraf α (0,04<0,10). Nilai koefisien variabel pekerjaan dengan profesi sebagai nelayan bertanda positif, artinya bahwa semakin banyak responden yang berprofesi sebagai nelayan maka kecenderungan responden untuk memberikan penilaian terhadap WTP warisan akan semakin besar. Nelayan sangat menggantungkan kehidupannya terhadap sumberdaya alam Sub DAS Biyonga, sehingga penilaian terhadap warisan Sub DAS tersebut cukup tinggi. Variabel pendapatan berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 persen terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang kurang dari taraf α (0,00<0,05). Nilai koefisien variabel pendapatan bertanda positif, artinya bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan responden maka kecenderungan responden untuk memberikan penilaian terhadap WTP warisan akan semakin besar. Apabila kebutuhan dasarnya telah terpenuhi maka responden akan cenderung mengalihkan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Sementara itu, ada beberapa variabel independen lainnya yang berpengaruh tidak nyata (baik pada taraf kepercayaan 95%, 90%, 85% dan 80%) adalah usia, pendidikan, pekerjaan dengan profesi sebagai petani dan PNS, anggota keluarga, asal daerah, jarak tempat tinggal, kelestarian lingkungan dan pengetahuan fungsi DAS. Variabel usia berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α (0,98>0,20). Artinya bahwa pengaruh dari variabel usia terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel pendidikan berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α (0,66>0,20). Artinya bahwa pengaruh dari variabel pendidikan terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan.
Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai petani berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf
sebagai petani terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel pekerjaan dengan profesi sebagai PNS berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α (0,66>0,20). Artinya bahwa pengaruh dari variabel pekerjaan dengan profesi sebagai PNS terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan.
Variabel anggota keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α (0,54>0,20). Artinya bahwa pengaruh dari variabel anggota keluarga terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel asal daerah berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α (0,43>0,20). Artinya bahwa pengaruh dari variabel asal daerah terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan.
Variabel jarak tempat tinggal berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α (0,64>0,20). Artinya bahwa pengaruh dari variabel jarak tempat tinggal terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel kelestarian lingkungan berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α (0,63>0,20). Artinya bahwa pengaruh dari variabel kelestarian lingkungan terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan. Variabel pengetahuan fungsi DAS berpengaruh tidak nyata terhadap nilai WTP warisan disebabkan karena nilai P-Value yang lebih dari taraf α (0,31>0,20). Artinya bahwa pengaruh dari variabel pengetahuan fungsi DAS terhadap kecenderungan responden dalam memberikan penilaian WTP warisan tidak terlalu signifikan.