Pimpinan CabangBranch Manager
55
Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Data Perusahaan
Corporate Data Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga triwulan III-2015 mencapai Rp. 2.982,6 triliun atau tumbuh 4,73 persen, melambat jika dibandingkan pencapaian triwulan III-2014 yang tumbuh 4,92 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 10,83 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 6,56 persen diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. (Sumber: Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik No.101/11/Th.XVIII, 5 November 2015).
Nilai tukar rupiah menguat setelah mengalami tekanan depresiasi dibulan September 2015. Penguatan terhadap nilai rupiah terjadi diawal Oktober 2015. Menurunnya ketidak pastian dipasar global setelah kenaikan Fed Fund Rate (FFR) di AS pada bulan Desember 2015 mendorong kembalinya aliran modal asing ke pasar surat berharga Negara. Membaiknya optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah dan paket stabilisasi nilai tukar yang dikeluarkan Bank Indonesia. Sementara itu inflasi 2015 tercatat cukup rendah yakni sebesar 3,35% (yoy), lebih rendah dari inflasi tahun sebelumnya. (sumber:
Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, January 2016).
Kondisi Industri Asuransi di Indonesia
Sampai dengan Kuartal II 2015 Industri perasuransian mengalami penurunan aset sebesar 1,3% menjadi Rp. 777,3 triliun. Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai investasi karena iklim pasar modal yang masih fluktuatif. Jumlah investasi asuransi mengalami penurunan sebesar 2,2% atau sebesar Rp. 622,0 triliun.
Dari sisi kinerja asuransi, premi bruto dan klaim bruto adalah masing-masing sebesar Rp. 70,45 triliun dan Rp. 45,7 triliun atau meningkat sebesar 23,5% dan 8,8%
dibanding dengan triwulan sebelumnya. Komposisi premi bruto industri Perasuransian didominasi Asuransi Jiwa sebesar 40,5%, diikuti oleh Asuransi Sosial sebesar 31,6%, Asuransi Umum dan Reasuransi sebesar 23,9%, dan Asuransi Wajib sebesar 4,0% (sumber: Laporan triwulanan OJK Triwulan II-2015).
Indonesia’s economic growth in 2015, based on Gross Regional Domestic Product at Current Price of III third quarter of 2015 reached Rp. 2,982.6 trillion or increasedby 4.73 percent, down when compared with that of the third quarter of 2014, which grew 4.92 percent. On the production side, the growth was driven by virtuallyall fields of business, with Information and Communication achieved the highest growth of 10.83 percent. On the expenditure side,the highest growth was the Government Consumption Expenditure of 6.56 percent followed by Consumption Expenditure Component. (Source: Press Release Central Statistics Agency 101/11 / Th .XVIII, November 5, 2015).
Rupiah is strengthened after depreciated in September 2015. The strengthening of Rupiah occurred at the beginning of October 2015. With the uncertainty in the global market decreasing following the increase in the US’s Fed Funds Rate (FFR) in December 2015, the foreign capital flowed back into Indonesia’s securities market. The increasing optimism over Indonesia economic outlook was in line with series of government policy package and package of stabilization of exchange rate issued by Bank Indonesia. Meanwhile, inflation rate was relatively low in 2015 amounted to 3.35% (yoy), lower than that of the previous year. (Source: Bank Indonesia Monetary Policy, January 2016).
Insurance Industry in Indonesia
As of Quarter II of 2015, the assets of insurance industry was decreased by 1.3% to Rp. 777.3 trillion due to the decrease in the amount of investment impacted by the volatile climate of capital market. Total insurance investments decreased by 2.2% or by Rp. 622,0 trillion.
In terms of insurance performance, gross premiums and gross claims were Rp. 70,45 trillion and Rp. 45,7 trillion respectively, increased by 23.5% and 8.8% compared to that of the previous quarter. The composition of gross premiums in the Insurance industry was dominated by Life Insurance, amounted to 40.5%, followed by Social Insurance of 31.6%, General Insurance and Reinsurance of 23.9%, and Compulsory Insurance of 4.0% (source:
FSA Quarterly Report Quarter II -2015).
56
Persaingan Industri Asuransi di Indonesia masih cukup ketat, per Oktober 2015 terdapat 79 Asuransi Umum dan 50 Asuransi Jiwa yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan memiliki izin untuk beroperasi di Indonesia.
Dengan jumlah perusahaan Asuransi Umum yang banyak dimana seluruhnya bergerak untuk memperebutkan pangsa pasar yang relatif sama maka kompetisi masih cukup terasa. Namun demikian, kompetisi yang ketat telah bergeser tidak lagi berfokus ke rate premi mengingat OJK telah mengatur rate premi untuk beberapa lini usaha asuransi, tetapi lebih ke arah pelayanan yang ditawarkan dan mampu diberikan oleh perusahaan asuransi.
1. Aspek Pemasaran
Ditengah melambatnya perekonomian Indonesia, ABDA berhasil membukukan premi bruto 2015 sebesar Rp. 1.376,10 miliar atau mengalami kenaikan bila dibandingkan pendapatan premi bruto tahun 2014 sebesar Rp. 1.292,99 miliar.
Kenaikan jumlah premi juga diikuti dengan kenaikan jumlah klaim dimana klaim neto 2015 sebesar Rp. 708,17 milyar atau mengalami kenaikan bila dibandingkan klaim neto tahun lalu sebesar Rp. 646,71 milyar.
Premi yang diperoleh tahun 2015 ini sebagian besar berasal dari lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor, walaupun lini usaha lainnya juga memberikan kontribusi yang meningkat, namun pertumbuhan Asuransi Kendaraan Bermotor berada pada tingkat yang lebih dominan.Tercatat lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor berhasil membukukan Premi bruto sebesar Rp. 1.025,35 milyar atau 74,51 % dari total premi diikuti lini usaha asuransi Kesehatan, Kebakaran, Pengangkutan dan Aneka.
Secara berkelanjutan lini usaha lainnya akan terus ditingkatkan sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam penyediaan keberagaman produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan sekaligus sebagai upaya penyeimbangan portofolio.
Beberapa strategy perusahaan yang terus dilaksanakan meliputi:
• Memperluas jaringan Pelanggan baru,
Perusahaan akan terus berupaya menambah pelanggan baru tanpa mengurangi perhatian terhadap kepentingan pelanggan yang sudah ada, menjangkau lebih jauh dengan menambah kantor cabang, Kantor Perwakilan dan kantor pelayanan klaim diseluruh wilayah Indonesia sebagai upaya mendekatkan diri dan melayani kepentingan para pelanggan.
Laporan Manajemen
Management Report Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Sekilas Perusahaan
Company in Brief
The competition in Indonesia Insurance Industry is still quite tight, as of October 2015 there were 79 General Insurance companies and 50 Life Insurance companies listed in the Financial Services Authority, which has permission to operate in Indonesia.
With a large number of general insurance companies competing for the same market share, consequently the competition in this industry is very tight. However, the focus of competition has from previously on premium rate, given that the FSA has set the premium rate for a number of insurance businesses, to competing on the services offered by the insurance companies.
1. Aspects of Marketing
In 2015, in the midst of an economic slowdown in Indonesia, the Company recorded a gross premium of Rp. 1,376.10 billion, an increase when compared to 2014 gross premium income of Rp. 1,292.99 billion.
Premium increases is also followed by the increase in the number of claims, which recorded net claims amounting to Rp. 708.17 billion, or an increase when compared to last year’s net claims amounting to Rp. 646.71 billion.
The premiums earned in 2015 mostly came from the Motor Vehicle Insurance business line. Although other business lines also have increased contribution, but the growth of the Motor Vehicle Insurance was more dominant. Motor Vehicle Insurance business line recorded a gross premium of Rp. 1,025.35 billion, or 74.51% of the total premium, followed by Health, Fire, Transportation and Miscellaneous insurance.
Other business lines will be upgraded on an ongoing basis as evidence to the Company’s commitment in providing diverse products to suit customer needs, as well as part of balancing the Company’s portfolio.
Some of the Company’s strategy continuously implemented were:
• Expanding the network ofnew customers
The Company will continue to expand its business network in order to gain new customers without compromising its attention to the interests of existing customers. To further reach its customers by adding branch offices, representative offices and claims service offices throughout Indonesia, as an effort to get closer to and serve the interests of customers better.
57
Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Data Perusahaan
Corporate Data Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
• Meningkatkan layanan kepada pelanggan
Perusahaan terus berupaya memberikan peningkatan layanan kepada pelanggan dengan memberikan akses yang mudah dalam menghubungi perusahaan berupa pelayanan call centre 24 jam untuk kemudahan proses penutupan asuransi dan klaim, serta berbagai akses lainnya seperti Website, SMS gateway, e-mail maupun datang langsung ke kantor ABDA terdekat yang pada akhirnya akan memberikan kemudahan dan kepuasan pada pelanggan.
• Manajemen Risiko yang terintegrasi
Aset yang berkualitas akan dicapai melalui praktek pengelolaan risiko yang berhati-hati melalui pendekatan kuantitatif dan analisa risiko yang menyeluruh, dengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan produksi, tingkat risiko dan profit.
Di tahun 2015 Perusahaan kembali berhasil menerima beberapa penghargaan sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbaik berdasarkan aset yang diberikan oleh beberapa lembaga pemeringkatan ternama di Indonesia.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata penerimaan publik atas keberadaan Perusahaan dan sekaligus menjadi motivasi untuk berbuat yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor
Lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor telah menjadi pilar utama dalam pendapatan premi terbesar ABDA selama beberapa tahun terakhir. Masih tingginya kebutuhan masyarakat atas kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat turut berdampak pada tingginya kebutuhan Asuransi Kendaraan Bermotor.
• Improving customer service
The Company strives to improve its service to customers, among others by providing easy access to contact the Company, in the form of 24 hour call center service, to ease the process of insurance coverage and claims, as well as various other access such Website, SMS gateway, e-mail or come directly to the nearest office, in order to provide convenience and customer satisfaction.
• The Integrated Risk Management
Quality assets can be owned through prudential risk management using quantitative approach and thorough risk analysis, to maintain balance between the growth of production, the level of risk and profit.
In 2015, the Company received several awards, including as the Best General Insurance Company based on assets. The awards were bestowed by well-known rating agencies in Indonesia. This result is a clear evidence of public recognition over the Company’s presence and becomes a motivation to achieve better in the future.
Motor Vehicle Insurance Business Line
Motor Vehicle Insurance has become ABDA’s main pillar in aquiring premiums over the last few years. Public’s high demand for motor vehicles, both two-wheeled and four-wheeled, led to high demand for Motor Vehicle Insurance.
58
Laporan ManajemenManagement Report Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Sekilas Perusahaan
Company in Brief
Penerapan peraturan regulator terkait besaran premi kendaraan bermotor yang diatur berdasarkan Surat Edaran OJK No. 21/SEOJK.01/2015 tentang Penerapan Tarif Premi atau Kontribusi Pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2015, juga telah memberikan dampak menurunnya pada perolehan premi asuransi kendaraan bermotor di ABDA.
Hal ini sehubungan dengan harga baru kendaraan bermotor yang mengalami kenaikan di tahun 2015 sehingga mengakibatkan pergeseran kategori jenis kendaraan mengikuti kenaikan harga kendaraan tersebut. Beberapa jenis kendaraan yang sebelumnya termasuk pada kategori 2 dimana range harga mulai dari Rp. 125 juta sampai dengan Rp. 200 juta dengan rate premi batas atas dan batas bawah sebesar 2,72%
dan 2,47% mengalami perubahan kategori menjadi kategori 3 dimana range harganya mulai dari Rp. 200 juta sampai dengan Rp. 400 juta. Hal ini mengakibatkan terkoreksinya rate premi kendaraan tersebut turun menjadi 1,88% untuk tarif batas atas dan 1,71% untuk tarif batas bawah.
Namun demikian ditengah kondisi perekonomian yang menurun dan pengetatan peraturan regulator, ABDA mampu mempertahankan trend positif dan berhasil membukukan pendapatan premi bruto dari lini usaha Kendaraan Bermotor di tahun 2015 sebesar Rp. 1.025,35 miliar atau naik 5,47% jika dibandingkan dengan perolehan premi periode yang sama tahun 2014.
The enactment of the regulation on premium rate for motor vehicles, as stipulated in the FSA Circular Letter No. 21/SEOJK.01/2015 on the Application of Premium Rate or Contributions on Property Insurance and Motor Vehicle Insurance in 2015, also has decreased impacted ABDA’s motor vehicle insurance premium income.
With the increase in the prices of motor vehicles in 2015, the category of vehicle was shifted along with the increase in prices. Some types of vehicles that previously were included in category 2, price range of Rp. 125 million up to Rp. 200 million, with upper limit and lower limit premium rate of 2.72% and 2.47%
respectively was changed to category 3 with prices ranging from Rp. 200 million up to Rp. 400 million. This resulted in the correction of the vehicle premium rate, which was dropped to 1.88% for the upper limit rate and 1.71% for the lower limit.
Amid the deteriorating economic situation and the tightening of regulations by the regulator, ABDA managed to maintain a positive trend and recorded a gross premium income from Motor Vehicles insurance amounted to Rp. 1.025.35 billion, up 5.47% when compared to 2014.
Merek Brand
2013 (FY) 2014 (FY) 2015 (Jan-Oct)
Toyota
Unit Market Unit Unit
Share
Kondisi perekonomian yang melambat di tahun 2015 menyebabkan penurunan jumlah kendaraan roda empat yang dijual dipasaran. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menyebutkan bahwa dalam periode January – October 2015, tercatat penjualan kendaraan roda empat sebanyak 853 ribu unit atau turun sekitar 18 % dari periode yang sama tahun 2014 sebanyak 1,03 juta.
The slow economic growth in 2015 led to a decrease in total sales of four-wheeled vehicles in the market.
The Association of Indonesian Automotive Industries (GAIKINDO) reported that during the period of January - October 2015, the sales of four-wheel vehicles was 853.000 units, down about 18% from the same period in 2014 which was 1.03 million units.
59
Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report Synergizing Strength Accelerating Growth
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Data Perusahaan
Corporate Data Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Beberapa langkah strategis dilakukan untuk tetap mempertahankan dominasi pencapaian premi dari lini usaha kendaraan bermotor ini antara lain:
• Menambah jaringan kerjasama dengan beberapa perusahaan multi finance.
• Meningkatkan portfolio asuransi kendaraan bermotor pada rekanan bisnis seperti bank baik bank swasta maupun bank pemerintah.
• Meningkatkan pelayanan untuk melampaui harapan dari Tertanggung dengan membuka akses 24 jam untuk call centre dan layanan Roadside Assistance bagi pemilik polis kendaraan bermotor.
Pelayanan Road Side Assistance ABDA
Terhitung mulai tanggal 1 Desember 2015, ABDA memberikan fasilitas tambahan berupa layanan Roadside Assistance yang akan memberikan nilai lebih terhadap produk asuransi kendaraan bermotor yang ditawarkan ABDA. Fasilitas ini diberikan kepada seluruh polis kendaraan bermotor roda empat yang ditutup dengan jaminan comprehensive setelah tanggal 1 Desember 2015 dengan layanan yang meliputi:
• Derek 24 jam akibat kecelakaan.
• Derek 24 jam akibat kendaraan mogok.
• Layanan Fuel Delivery, memberikan bantuan pengiriman 5 liter bensin jika kendaraan Tertanggung mengalami mogok akibat kehabisan bensin di perjalanan.
• Layanan Flat Tire, memberikan bantuan pemasangan ban serep jika terjadi ban kempes.
• Layanan Battery Boosting, memberikan bantuan menghidupkan kendaraan Tertanggung yang mogok akibat aki/accu yang rusak.
• Layanan Locksmith, memberikan bantuan untuk membuka pintu jika kendaraan Tertanggung terkunci karena kunci tertinggal didalam kendaraan.
• Layanan call centre 24 jam yang dapat diakses dengan mudah oleh Tertanggung guna pelaporan klaim maupun permintaan layanan Roadside Assistance.
Dengan pelayanan yang prima dan terpadu akan memberikan kepuasan tersendiri bagi nasabah dalam berinteraksi dengan ABDA yang pada akhirnya akan menjadi faktor penentu bagi kelangsungan kerjasama yang langgeng.
Several strategic undertakings were made in order to maintain the domination of premium achievement from motor vehicle insurance, among others by:
• Expanding cooperation network with a number of multi finance companies.
• Increasing motor vehicle portfolio on business partners, such as private or government banks.
• Improving services to exceed the expectations of the insured by opening a 24-hour access to call centers and Roadside Assistance service for holders of motor vehicle policy.
ABDA Roadside Assistance Services
Commencing December 1, 2015, ABDA provides additional facilities namely Roadside Assistance services adding value to the motor vehicle insurance products offered by ABDA. This facility is provided to all policy holders of four wheeled vehicles insurance covered with comprehensive guarantee after December 1, 2015. And the services of which include:
• 24-hour towing service due to accident.
• 24-hour towing service due to machinery break down.
• Fuel Delivery Services, providing the delivery of 5 liters gasoline if the insured vehicle ran out of gas.
• Flat Tire Service, provide assistance to replace flat tire with spare.
• Battery Boosting Service, providing assistance when the insured vehicle won’t start due to battery problem.
• Locksmith Service, providing assitance to open the door when the insured vehicle is accidentally locked out.
• A conveniently accessible 24-hour Call Centre Service for reporting claim or requestingRoadside Assistance services.
With such an excellent and integrated service, ABDA gives customers ultimate satisfaction that ultimately will be the key factor for a long lasting partnership.
Lini Usaha Asuransi Kebakaran
Pada lini usaha ini mencakup jenis asuransi Property All Risk dan asuransi kebakaran (PSAKI) dimana pada tahun 2015 ini berhasil membukukan premi sebesar Rp. 55,98 miliar atau mengalami kenaikan premi yang cukup besar yakni 48,24 % jika dibandingkan perolehan premi tahun 2014 sebesar Rp. 37,76 Milyar.
Hal ini tidak lepas dari dampak positif pengaturan tarif premi yang dikeluarkan oleh Regulator berdasarkan Surat Edaran OJK No. 21/SEOJK.01/2015 tentang Penerapan Tarif Premi atau Kontribusi Pada Lini Usaha Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kendaraan Bermotor Tahun 2015.
Fire Insurance Business Line
This line of business includes Property All Risk insurance and fire insurance (PSAKI), and in 2015 it recorded a premium of Rp. 55.98 billion or increased considerably by 48.24% when compared to premium income in 2014, which was Rp. 37.76 billion.
It is part of the positive impact of the new regulation that set the premium rates, issued by the Regulator based on the FSA Circular Letter No. 21/SEOJK.01/2015 regarding the Premium Rate or Contributions On Property Insurance and Motor Vehicle Insurance in 2015.
60
Laporan ManajemenManagement Report Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis Sekilas Perusahaan
Company in Brief
Lini Usaha Asuransi Kesehatan
Lini usaha Asuransi yang juga menjadi andalan dan memiliki kontribusi pendapatan premi terbesar kedua bagi perusahaan adalah Asuransi Kesehatan. Namun pada tahun 2015 sektor usaha ini mengalami tekanan yang berat dengan berlakunya aturan Pemerintah berupa kewajiban bagi seluruh perusahaan untuk mengikutkan karyawan ke program jaminan pemeliharaan kesehatan yang dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).
Health Insurance Business Line
Health Insurance business lines is also the mainstay of the Company contributing the second largest premium income. However, in 2015 this business sector was under heavy pressure due to the enactment of the Government’s regulation requiring all companies to include their employees in the health care program implemented by the Social Security Agency of Health (BPJS Health).
Beberapa inisiatif telah diambil dalam rangka meningkatkan hasil dari lini usaha asuransi kebakaran dimana salah satu diantaranya adalah dengan meningkatkan kerjasama dengan mitra bisnis pialang asuransi. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan saat ini terdapat 163 perusahaan pialang asuransi.
Banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang pialang asuransi ini merupakan partner bisnis yang sangat potential dalam rangka penetrasi pasar di Industri Asuransi terutama untuk lini usaha asuransi kebakaran.
Several initiatives have been taken in order to improve the results of fire insurance business line, one of them is to increase cooperation with business partners,namely insurance brokers. Based on data from the Financial Services Authority, currently there were 163 insurance brokers. The large number of companies engaging in the business of insurance brokerage is a highly potential business partner in order to penetrate the market of insurance industry, especially for fire insurance business line.
Divisi Accident & HealthAccident & Health Division
61
Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Asuransi ABDA Laporan Tahunan 2015 Annual Report