• Tidak ada hasil yang ditemukan

Our Products

Dalam dokumen CFIN Annual Report 2011 (Halaman 54-57)

53 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Clipan Finance yang telah berdiri sejak tahun 1982, pada mulanya lebih dikenal dengan kegiatan sewa pembiayaan alat berat atau lebih dikenal dengan pembiayaan sewa guna usaha. Seiring berjalannya waktu, dengan pemikiran serta pertimbangan yang matang mengenai prospek usaha ke depan, tingkat risiko dan hal penting lainnya maka fokus utama pembiayaan Perseroan dialihkan dari sewa pembiayaan alat berat ke pembiayaan konsumen mobil bekas. Perubahan tersebut tentu saja didukung dengan kebijakan-kebijakan dan strategi usaha yang tepat sasaran, dan pilihan yang diambil oleh Perseroan tersebut sangat tepat karena dalam periode lebih kurang 3 tahun, Perseroan telah dapat menikmati hasil yang menggembirakan.

Saat ini, sesuai dengan ijin yang dimiliki, kegiatan utama Perseroan adalah memberikan jasa sebagai berikut:

? Pembiayaan Konsumen untuk pengadaan mobil bekas dan mobil baru,

? Sewa Pembiayaan untuk pengadaan barang modal seperti alat-alat berat, kendaraan bermotor, tongkang, tug boat dan mesin produksi,

? Anjak Piutang yang lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam negeri. Sepanjang tahun 2011, fokus Perseroan masih pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang jumlah portfolionya mencapai 51% dari jumlah portfolio keseluruhan.

Perseroan memasarkan produknya melalui 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia.

Clipan Finance, established in 1982, was originally known for its leasing of heavy equipment business, more popularly known as lease financing. Over time, with thoughtful and careful consideration of its future business prospects, risk levels, and other important matters, the main focus of the Company's financing endeavors were shifted from lease financing of heavy equipment to financing of used consumer cars. This shift in focus was naturally supported by sound and effectively targeted policies and business strategies, and the Company's decision proved to be suitable, as in less than 3 years the Company was able to obtain satisfactory results.

Currently, pursuant to the licenses it has obtained, the Company’s main business line is to provide the following services:

• Consumer Financing for the procurement of used cars and new cars,

• Lease Financing for procurement of capital goods, such as heavy equipment, motor vehicles, barges, tug boats, and manufacturing machineries,

• Factoring, focused more on financing of purchases and/or transfers and management of short-term bills or receivables of companies from domestic trade transactions.

Throughout 2011, the Company remained focused on the retail automotive consumer financing, whose portfolio accounted for 51% of its total financing portfolio.

The Company markets its financing products through its 18 branch offices and 15 marketing offices in major cities in Indonesia.

PEMBIAYAAN KONSUMEN

Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar ritel otomotif dimana tingkat pendapatan konsumen berada di sektor usaha menengah dan menengah keatas. Segmentasi portfolio pembiayaan konsumen lebih difokuskan pada kendaraan bekas non niaga yang selalu tumbuh dan mempunyai pangsa pasar terbesar khususnya kendaraan bekas yang diproduksi oleh produsen mobil Jepang. Hal ini mengingat besarnya tingkat penguasaan pangsa pasar produsen Jepang dengan harga harga kendaraan bekas rata-rata di atas Rp 50 juta keatas dan sebagian kecil pembiayaan kendaraan baru dengan harga rata-rata diatas Rp 100 juta, dengan tetap memperhatikan jenis dan merek yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi.

Pada tahun 2011, pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan mobil bekas bagi nasabah yang membeli mobil dari showroom dan dealer rekanan secara kredit dengan suku bunga tetap dan periode pinjaman antara satu hingga empat tahun dan uang muka rata-rata 20%-25% untuk kendaraan bekas dan 10%-15% untuk kendaraan baru. Dipilihnya pembiayaan mobil bekas sebagai fokus utama karena selain margin bunga bersih yang cukup tinggi, tingkat risiko yang rendah dan aset yang dibiayai masih memiliki tingkat pengembalian yang tinggi sehingga menguntungkan bagi Perseroan. Pembiayaan mobil baru bukan merupakan fokus utama karena tingkat suku bunga yang tidak bersaing dan Perseroan harus berkompetisi dengan bank-bank yang menawarkan suku bunga yang rendah.

Pada tahun 2011, jumlah pembiayaan konsumen baru mencapai Rp 2.402 miliar atau tumbuh sebesar 54% dibandingkan tahun 2010. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 57% dari total pembiayaan selama tahun 2011.

Produk-produk Kami

Our Products

Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 54 CONSUMER FINANCING

The Company's business is focused on the retail automotive market, in which there is middle to high level of income. The segmentation of consumer financing portfolio is more focused on non-commercial used cars which has consistently been growing and currently has the largest share of the market, especially used cars from Japanese car manufacturers. This is because the market share of Japanese manufacturers with a price range for used cars of over Rp 50 million and a small portion of financing of new car has an average price of above Rp 100 million, with respect to types and brands with high resale value.

In 2011, consumer financing consisted of financing of used cars provided to customers who purchased cars from showrooms and partnering dealers by means of credit, with a fixed interest rate and period of between one to four years, and average down payment of 20%-25% of the total value for used cars, and 10%-15% for new cars. Financing of used cars has been chosen as the Company's main focus in consumer financing, for the net interest margin is high, the risk revel is low, and the assets being financed have a high rate of return, so as to financially benefit the Company. The financing of new cars has not been the Company's main focus, as interest rates have not been competitive enough and the Company would then have to compete with banks offering lower interest rates.

In 2011, the amount of new consumer financing reached Rp 2,402 billion, or growing 54% from the 2010 figure. This contributed 57% to the Company's total financing in 2011.

SEWA PEMBIAYAAN

ANJAK PIUTANG

Sewa Pembiayaan merupakan pembiayaan berupa barang modal khususnya alat-alat berat dengan jangka waktu pembiayaan rata-rata 3 tahun dan uang muka berkisar antara 20%-30%. Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar korporasi sektor usaha transportasi dan komoditas dimana eksposur pembiayaan barang modal yang disewagunausahankan terdiversifikasi pada sektor transportasi, pertambangan dan pengembangan lahan perkebunan.

Segmentasi portfolio pembiayaan lebih difokuskan pada pembiayaan barang modal unit baru dan khusus untuk pembiayaan alat berat difokuskan pada alat berat yang umum digunakan dan memiliki risiko yang rendah seperti excavator, buldozer dan lainnya yang diproduksi oleh authorized supplier yang terkemuka. Selain itu beberapa kriteria yang ditetapkan untuk pembiayaan khususnya alat berat adalah selain diharuskan bahwa kegiatan usaha nasabah sudah berjalan dan menghasilkan, pengalaman konsumen mengoperasikan alat berat juga merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi.

Pada tahun 2011, jumlah sewa pembiayaan baru mencapai Rp 803 miliar atau tumbuh sebesar 19% dibandingkan tahun 2010. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 19% dari total pembiayaan selama tahun 2011.

Fokus bisnis dan segmentasi portfolio pembiayaan ini lebih kepada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam negeri disektor industri dan properti dengan jangka waktu maksimum 1 tahun. Hal ini memberikan keuntungan bagi Perseroan karena perputaran dana yang relatif cepat dan mengurangi risiko fluktuasi tingkat suku bunga.

Untuk transaksi pembiayaan anjak piutang selain pembelian/pengalihan piutang, Perseroan mewajibkan nasabah untuk memberikan jaminan tambahan dalam bentuk aset tetap yang nilainya lebih tinggi dari nilai pembiayaan. Jumlah pembiayaan rata-rata adalah 80% dari total tagihan/piutang yang dialihkan.

Pada tahun 2011, jumlah pembiayaan anjak piutang meningkat cukup signifikan dan mencapai Rp 989 miliar atau tumbuh sebesar 53% dibandingkan tahun 2010. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 24% dari total pembiayaan selama tahun 2011.

55 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2011 Annual Report

Produk-produk Kami

Our Products

LEASE FINANCING

Finance lease is financing of capital goods, especially heavy equipment, with an average financing term of 3 years and down payment of between 20%- 30% of total value. The Company is focused on the transportation and commodity sectors, where the exposure of capital goods being leased is fairly diversified among transportation, mining, and plantation sectors.

The segmentation of the Company's financing portfolio has been more focused on the financing of new capital goods and especially for the financing of heavy equipment, focused on the commonly used heavy equipment with known low level of risk, such as excavators, bulldozers and other machineries from leading and authorized suppliers. In addition, the Company has determined a range of criteria for financing, in particular heavy equipment, which require that the customers' business activities to be already running and generating revenues, and that the customers are experienced in handling and operating the heavy equipment.

In 2011, total new finance leases reached Rp 803 billion or growing 19% from the 2010 figure. This contributed 19% to the total amount of financing in 2011.

FACTORING

The Company's business focus and segmentation of factoring portfolio has been directed more on financing for purchases and/or transfers and also management of receivables or short-term bills from domestic trade transactions in the industry and property sectors, with the maximum term of 1 year. This has been beneficial for the Company, due to the relatively rapid turnover of funds and reduced risk of interest rate fluctuations.

For transactions of factoring with the exception of purchases/transfer of receivables, the Company requires customers to provide additional collateral in the form of a fixed asset whose value is higher than the asset being financed. The average amount being financed is about 80% of the total value of the bills/ receivables being transferred.

In 2011, total factoring amount significantly increased and reached Rp 989 billion, or growing 53% from the 2010 figure. This contributed 24% to the Company's total financing in 2011.

Laporan Tahunan 2011 PT Clipan Finance Indonesia Tbk 56

Kinerja Operasional

Dalam dokumen CFIN Annual Report 2011 (Halaman 54-57)

Dokumen terkait