• Tidak ada hasil yang ditemukan

P ENGEMBANGAN K ELEMBAGAAN E KONOMI DAN I KLIM U SAHA K ONDUSIF

P EMBANGUNAN B IDANG S UMBER D AYA M ANUSIA

(KAT), DAN P ENYANDANG M ASALAH K ESEJAHTERAAN S OSIAL L AINNYA

1. P ENGEMBANGAN K ELEMBAGAAN E KONOMI DAN I KLIM U SAHA K ONDUSIF

1.1 PROGRAM PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN REALISASI INVESTASI Program ini bertujuan menciptakan iklim investasi yang berdaya saing global. Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2005 adalah mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang disebutkan, kegiatan-kegiatan pokoknya adalah:

1. Melakukan kajian kebijakan penanaman modal baik dalam dan luar negeri; 2. Menyempurnakan peraturan perundang-undangan di bidang investasi; 3. Konsolidasi perencanaan penanaman modal di pusat dan daerah; 4. Memberikan insentif penanaman modal yang lebih menarik; 5. Menyederhanakan prosedur pelayanan penanaman modal, 6. Melakukan pemantauan pelaksanaan proyek PMDN dan PMA; 7. Melakukan pembinaan pelaksanaan proyek PMDN dan PMA; 8. Melakukan pengawasan pelaksanaan proyek PMDN dan PMA,

9. Mengembangkan sistem informasi penanaman modal di pusat dan daerah, serta 10.Menguatkan kelembagaan penanaman modal di pusat dan daerah.

1.2PROGRAM PENINGKATAN PROMOSI DAN KERJASAMA INVESTASI

Program ini bertujuan membangun citra Indonesia sebagai negara tujuan investasi yang menarik.

Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2005 adalah meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia.

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran di atas, kegiatan-kegiatan pokoknya adalah:

1. Menyiapkan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah yang terkait dengan investasi;

2. Memfasilitasi terwujudnya kerjasama strategis usaha besar dengan UKMK;

3. Melakukan promosi investasi yang terkoordinasi baik di dalam dan di luar negeri; dan

4. Meningkatkan kerjasama di bidang investasi dengan instansi pemerintah dan dunia usaha baik di dalam maupun di luar negeri.

1.3PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI

Program ini ditujukan untuk mendorong daya saing dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi sistem produksi serta peningkatan kapasitas teknologi pada sistem produksi di dunia usaha dan industri dan peningkatan sinergi antar berbagai elemen sistem inovasi.

IX – 18

Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2005 dalam program ini adalah teridentifikasinya pola-pola insentif untuk mendorong peningkatan kapasitas teknologi di industri dan dunia usaha.

Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain memperkuat interaksi antara lembaga litbang dengan dunia usaha dan industri dan sistem pendukung melalui:

1. Kerjasama penelitian antara lembaga dengan industri;

2. Mendorong peningkatan jumlah perusahaan yang berbasis teknologi dengan menerapkan program entrepreneurship, program spin-off dan membuat mekanismenya;

3. Mengembangkan sistem komunikasi antara lembaga Iptek dan dunia usaha. Dalam rangka mendorong tumbuhnya kegiatan litbang di dunia usaha dilakukan: (a) perumusan kebjakan intervensi selektif pemerinrtah didasarkan produk perundang- undangan yang ada; (b) pengembangan pola insentif dalam bentuk kemitraan lembaga litbang dan industri, sosialisasi standar mutu terhadap IKM, asuransi teknologi, korporasi usaha berbasis produk litbang; dan (c) melakukan promosi kegiatan riset di dunia usaha. Selain itu dalam rangka meningkatkan jenis dan kualitas pelayan jasa teknologi sesuai kompetensi lembaga Iptek dan kebutuhan dunia usaha, industri dan masyarakat dilakukan melalui: (a) penyediaan jasa konsultasi dan asistensi teknis; (b) penyediaan jasa pengukuran, standardisasi, testing dan mutu; (c) penyediaan jasa pelatihan teknologi tepat guna; (d) perbaikan mekanisme pelayanan jasa teknologi; (e) penyediaan paket teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi produksi optimal; (f) sosialisasi tentang aspek QCD (Quality, Cost and Delivery); serta (g) penyediaan data dan informasi dasar sebagai bahan perencanaan pembangunan.

1.4 PROGRAM PENGEMBANGAN STANDARDISASI NASIONAL

Tujuan program ini adalah meningkatkan daya saing produk ekspor, memperlancar arus barang dan jasa, dan alat perlindungan bagi industri dalam negeri menghadapi serbuan produk ilegal dari luar negeri, serta mengembangkan kerjasama antar negara dalam kerangka saling pengakuan (mutual recoqnition) baik bilateral maupun multilateral.

Sasaran program ini adalah meningkatnya penyusunan dan penerapan SNI, meningkatnya kapasitas kelembagaan infrastruktur standardisasi, dan meningkatnya kerjasama standardisasi baik bilateral maupun multilateral, terutama ke negara tujuan ekspor utama.

Kegiatan pokok yang dilakukan guna mendorong sekaligus memfasilitasi terjadinya perluasan (ekstensifikasi) dan perkuatan (intensifikasi) berbagai aktivitas ekonomi sektor produksi dan distribusi adalah untuk meningkatkan kualitas, mendorong produktivitas dan efisiensi di dalam sistem produksi yang antara lain mencakup:

1. Pengembangan infrastruktur kelembagaan standardisasi melalui penelitian, pengkajian, dan pengembangan dibidang pengukuran, standardisasi, pengujian dan mutu;

IX – 19

2. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana litbang, pengakuan atas kualitas produk (SNI/ISO) dan pemberian insentif fiskal yang cermat dalam kegiatan produksi yang mendorong tumbuhnya iklim inovasi (padat teknologi);

3. Mengembangkan pola insentif dalam bentuk kemitraan lembaga litbang dan industri, sosialisasi standarmutu terhadap IKM, asuransi teknologi korporasi usaha berbasis produk litbang;

4. Mengembangkan kerjasama standardisasi ditingkat regional dan internasional (ACCSQ, APEC, WTO);

5. Pengembangan sistem informasi standardisasi;

6. Berperan aktif dalam berbagai forum dan organisasi bidang standardisasi internasional antara lain: ISO, IEC, CAC, PAC, APLAC, ILAC, IAF, BIPM, dan sebagainya; dan

7. Menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana operasional kelembagaan yang menangani kegiatan pengembangan standardisasi nasional.

1.5 PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBINAAN KEHUTANAN

Program Pembangunan dan Pembinaan Kehutanan bertujuan untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, meningkatkan pelayanan dan kemampuan aparat serta tercapainya sasaran pelaksanaan program-program pembangunan kehutanan.

Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah terlaksananya fungsi fasilitasi bagi seluruh unit kerja lingkup Departemen Kehutanan, sehingga mampu melaksanakan tugas efektif dan efisien berdasarkan kaidah good governance.

Kegiatan pokok yang dilakukan meliputi: 1. Pembinaan dan pengawasan aparatur;

2. Pendidikan dan pelatihan SDM aparatur kehutanan; 3. Pendayagunaan dan administrasi kepegawaian;

4. Pembinaan, perencanaan, dan pengelolaan pembangunan kehutanan; 5. Pengembangan dan pengelolaan sarana prasarana Departemen Kehutanan; 6. Pemantapan desentralisasi kehutanan;

7. Pengembangan penyuluhan kehutanan;

8. Pengembangan kehumasan dan penyebarluasan informasi pembangunan kehutanan; dan

9. Pemantapan kerjasama luar negeri.

1.6PROGRAM PERSAINGAN USAHA

Tujuan program ini adalah untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan usaha yang kompetitif dan memberdayakan lembaga-lembaga persaingan usaha.

Sasaran program adalah meningkatnya daya saing nasional berbasis efisiensi, berlangsungnya mekanisme pasar yang berkeadilan, dan berkurangnya berbagai hambatan usaha.

IX – 20

1. Harmonisasi kebijakan dan peraturan berkaitan dengan persaingan usaha; 2. Peningkatan penerapan peraturan kebijakan persaingan usaha;

3. Pengembangan instrumen aplikasi UU no. 5/1999; 4. Pengembangan jaringan kerja antar lembaga;

5. Peningkatan kualitas penanganan perkara dan rekomendasi kebijakan; dan

6. Pengembangan strategi persaingan usaha, termasuk pengembangan sumber daya manusia, sarana dan prasarana pendukung.

1.7PROGRAM PENGAMANAN PERDAGANGAN DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

Tujuan program ini adalah untuk memberdayakan lembaga perlindungan konsumen, peningkatan kapasitas kelembagaan yang menangani sengketa dagang internasional dan perlindungan industri dalam negeri, serta pengawasan barang beredar.

Sasaran program adalah meningkatnya daya saing nasional berbasis efisiensi, dan meningkatnya perlindungan terhadap konsumen.

Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah: 1. Pemberdayaan lembaga perlindungan konsumen; 2. Peningkatan SDM lembaga perlindungan konsumen;

3. Dukungan operasional untuk kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan yang menangani sengketa dagang internasional dan perlindungan industri dalam negeri; 4. Dukungan operasionalisasi kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan

pengamanan perdagangan

5. Peningkatan pengawasan barang beredar;

6. Peningkatan pelayanan informasi kebijakan perlindungan konsumen;

7. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan perdagangan dalam negeri yang terkait dengan ekspor-impor;

8. Bimbingan teknis pedoman pengawasan UTTP; dan

9. Sosialisasi dan bimbingan teknis pengelolaan standar dan laboratorium metrologi legal.

1.8PROGRAM PENGEMBANGAN DISTRIBUSI NASIONAL

Tujuan program ini adalah meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa yang lebih efisien dan efektif serta mengembangkan sistem usaha dan lembaga perdagangan yang efektif dan efisien, yang berpihak pada usaha kecil, menengah, dan koperasi.

Sasaran program adalah terciptanya sistem dan jaringan distribusi nasional, optimalisasi sarana distribusi, meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengakses dan memperluas pasar, guna mendorong peningkatan aktivitas perdagangan dalam negeri yang semakin efisien, efektif, serta pemberdayaan produksi dalam negeri. Disamping itu sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya peningkatan kompetensi usaha dan lembaga jasa nasional.

Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah:

1. Perumusan harmonisasi ketentuan-ketentuan tentang distribusi dan sarana penunjang perdagangan;