• Tidak ada hasil yang ditemukan

S UB P ROGRAM P EMBANGUNAN B IDANG H UKUM

PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

P EREDARAN G ELAP N ARKOBA

D.1 S UB P ROGRAM P EMBANGUNAN B IDANG H UKUM

1. PROGRAM PERENCANAAN HUKUM

Program ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan arah dan menjadi wadah bagi kegiatan pembangunan hukum pada masa mendatang. Melalui program ini diharapkan lahir kesamaan persepsi dan kesepakatan-kesepakatan diantara para pelaku pembangunan di bidang hukum terutama dalam menghadapi berbagai isu strategis yang harus segera ditangani.

Sasaran program ini adalah tersusunnya kegiatan-kegiatan pembangunan hukum secara lebih tepat sasaran, terkoordinasi sehingga dapat menghasilkan kebijakan hukum untuk kebutuhan saat ini dan masa mendatang, mencerminkan perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia serta mempunyai daya laku yang efektif dalam masyarakat dan tanggap terhadap pengaruh globalisasi dunia.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan diantaranya adalah:

1. Pengumpulan dan pengolahan bahan informasi hukum terutama yang berkaitan dengan pelaksanaaan berbagai kegiatan perencanaan pembangunan hukum;

2. Penyelenggaraan berbagai koordinasi antar lembaga dalam rangka evaluasi dan penyusunan rencana pembangunan hukum pada masa yang akan dating;

3. Penyelenggaraan program legislasi nasional;

4. Penyelenggaraan forum kerjasama internasional bidang hukum;

5. Penyelenggaraan Seminar Hukum Nasional dalam rangka penyusunan rencana pembangunan bidang hukum secara lebih terpadu dan sesuai dengan kebutuhan serta aspirasi masyarakat.

2. PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Program Pembinaan dan Pengembangan Hukum dimaksudkan untuk mendukung upaya pembentukan materi hukum nasional, baik dalam berbagai bentuk kajian,

V – 9

penelitian di bidang hukum dan hak asasi manusia maupun naskah akademis peraturan perundang-undangannya.

Sasaran program ini adalah tersedianya masukan dalam rangka penyusunan peraturan perundang-undangan nasional yang berpijak pada sistem nilai yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat serta rasa keadilan masyarakat. Keluaran dari program tersebut akan menjadi materi utama bagi kegiatan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi: 1. Pengkajian bidang hukum dan HAM;

2. Penelitian bidang hukum dan HAM; 3. Harmonisasi di bidang hukum dan HAM;

4. Penyusunan naskah akademis peraturan perundang-undangan; 5. Penyelenggaraan berbagai forum dan pengolahan bahan informasi;

6. Penyempurnaan dan perubahan berbagai perangkat peraturan perundang-undangan di bidang hukum dan hak asasi manusia;

7. Pembaruan materi hukum yang sudah ada maupun pembentukan materi hukum baru untuk memenuhi kebutuhan peraturan perundang-undangan dalam rangka penyelenggaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. PROGRAM PEMBENTUKAN HUKUM

Program ini bertujuan untuk mewujudkan perangkat peraturan perundang-undangan yang akan menjadi acuan berperilaku di dalam penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sasaran program ini adalah tersusunnya berbagai peraturan perundang-undangan serta yurisprudensi. Peningkatan peran yurisprudensi sebagai sumber hukum sudah sangat mendesak, mengingat perkembangan pembangunan saat ini sudah sedemikian cepatnya. Meningkatnya yurisprudensi sebagai sumber hukum dan peraturan perundang-undangan sangat penting, terutama bagi hakim yang dengan putusannya diharapkan tidak hanya memutus berdasarkan hukum tetapi juga berdasarkan rasa keadilan masyarakat.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain:

1. Penyusunan peraturan perundang-undangan. Penyusunan peraturan perundang- undangan dilakukan secara taat asas hukum umum, mengikuti prosedur serta pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. Pembinaan yurisprudensi. Pembinaan yurisprudensi dilaksanakan dengan mendorong putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap untuk menjadi sumber hukum bagi para hakim termasuk para praktisi hukum dalam menangani perkara sejenis.

4. PROGRAM PENINGKATAN KESADARAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Program ini dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan serta meningkatkan kadar kesadaran hukum dan hak asasi manusia masyarakat termasuk para penyelenggara

V – 10

negara agar mereka tidak hanya mengetahui dan menyadari hak dan kewajibannya, tetapi juga mampu berperilaku sesuai dengan kaidah hukum yang mengaturnya. Dengan program tersebut diharapkan akan terwujud kepastian hukum, rasa adil, penyelenggaraan negara yang bersih serta memberikan penghormatan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.

Sasaran program ini adalah meningkatnya penghargaan dan kepatuhan setiap warga negara kepada hukum. Namun karena kedudukan dan fungsinya, pengembangan dan peningkatan kesadaran hukum para penyelenggara negara menjadi sangat penting untuk diutamakan. Di samping fungsinya sebagai pelayan masyarakat, aparat penyelenggara negara juga harus berperan sebagai agen perubahan (pembangunan) yang harus mampu memberikan keteladanan dalam berperilaku tertib dan taat hukum. Peningkatan kesadaran hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia akan dapat meningkatkan pemberdayaan hukum masyarakat terhadap hak-hak dan kewajiban- kewajibannya dalam kerangka pengarusutamaan gender. Kondisi tersebut diharapkan baik secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan pokok yang diantaranya adalah:

1. Evaluasi dan modifikasi terhadap metode pengembangan dan peningkatan kesadaran hukum dan hak asasi manusia yang diterapkan, agar dengan demikian kegiatan yang dilaksanakan senantiasa sesuai dengan perubahan dan kebutuhan;

2. Pengkayaan metode pengembangan dan peningkatan kesadaran hukum dan hak asasi manusia perlu ditingkatkan untuk mengimbangi pluralitas sosial yang ada; 3. Pembekalan tenaga penyuluhan hukum dan hak asasi manusia agar mempunyai

kemampuan berkomunikasi dengan kelompok sasaran dan menyampaikan materi- materi secara lebih menarik dan tepat dan dapat dipahami oleh masyarakat dengan mudah.

5. PROGRAM PELAYANAN DAN BANTUAN HUKUM

Program Pelayanan dan Bantuan Hukum bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah dibidang hukum serta memberikan bantuan kepada setiap warga negara yang kurang mampu dalam menghadapi proses hukum agar mereka mendapatkan rasa keadilan sebagaimana layaknya.

Sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya pelayanan di bidang hukum secara lebih cepat, murah dan mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat, serta terwujudnya kesempatan yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk memperoleh keadilan.

Program Pelayanan dan Bantuan Hukum mencakup antara lain:

1. Peningkatan kualitas pelayanan umum di bidang hukum, misalnya pemberian grasi, naturalisasi, pemberian/penerbitan perizinan; pendaftaran hak atas kekayaan intelektual, akte kelahiran, dan sebagainya;

2. Pemberian bantuan hukum bagi golongan masyarakat yang kurang mampu; 3. Peninjauan kembali serta penyederhanaan syarat-syarat pelayanan hukum.

V – 11

6. PROGRAM PENEGAKAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Secara umum, penegakan hukum dan hak asasi manusia bertujuan untuk melakukan tindakan hukum terhadap berbagai penyimpangan terhadap kaidah hukum yang terjadi di dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sasaran yang hendak dicapai adalah tumbuhnya apresiasi dan kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan penegakan hukum terhadap berbagai kasus pelanggaran hukum dan kejahatan terutama yang mendapat perhatian luas dari masyarakat. Dalam tahun 2005, penegakan hukum menjadi tumpuan reformasi di bidang hukum untuk merebut kembali kepercayaan masyarakat termasuk dunia usaha terhadap hukum. Untuk itu penegakan hukum harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif, serta konsisten. Prioritas penegakan hukum ditekankan pada 3 (tiga) masalah penting yaitu pemberantasan korupsi; anti-terorisme; dan penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya.

Untuk mendukung penyelenggaraan fungsi penegakan hukum, kegiatan pokok yang dilakukan diantaranya adalah:

1. Melakukan berbagai tindakan penegakan hukum yang tegas dengan prioritas penanganan kepada perkara KKN, terorisme dan narkotika serta obat berbahaya lainnya;

2. Peninjauan kembali serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan proses hukum yang lebih sederhana, cepat, tepat dan dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat;

3. Di samping itu juga dilakukan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum lainnya dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat berjalan dengan sewajarnya;

4. Pembenahan sistem manajemen penanganan perkara yang menjamin akses publik; pengembangan sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel;

5. Penyederhanaan prosedur penegakan hukum;

6. Pengembangan sistem manajemen kelembagaan yang transparan;

7. Peningkatan koordinasi dan kerjasama yang menjamin efektivitas penegakan hukum;

8. Penguatan kelembagaan penegakan hukum;

9. Pembaruan materi hukum yang terkait dengan pemberantasan korupsi;

10.Pengawasan terhadap lalu lintas orang yang melakukan perjalanan baik keluar maupun masuk ke wilayah Indonesia;

11.Peningkatan fungsi intelijen agar aktifitas terorisme dapat dicegah pada tahap yang sangat dini, serta meningkatkan berbagai operasi keamanan dan ketertiban;

12.Pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Untuk itu operasionalisasi pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya dilakukan dengan melakukan identifikasi dan memutus jaringan peredarannya, melakukan penyidikan, penyelidikan, penuntutan serta menghukum para pengedarnya secara maksimal;

13.Pengawasan hukum ditingkatkan terutama dengan mendorong terbukanya akses masyarakat terhadap proses penegakan hukum, agar penegakan hukum dapat dilakukan secara lebih bertanggung jawab.

V – 12

7. PROGRAM PEMBINAAN PERADILAN

Program ini dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya proses peradilan yang lebih sederhana, cepat, tepat dan dengan biaya yang murah serta mampu menghasilkan putusan yang memenuhi rasa keadilan masyarakat.

Sasaran yang hendak dicapai adalah terciptanya kembali penghargaan dan pulihnya

kepercayaan masyarakat terhadap hukum melalui pelayanan proses peradilan yang transparan dan terbuka serta putusan peradilan yang tidak memihak serta memenuhi rasa keadilan masyarakat.

Melalui Program Pembinaan Peradilan, kegiatan terpenting yang dilakukan adalah: 1. Penuntasan pelaksanaan UU No. 4 Tahun 2004 dan UU Nomor 5 Tahun 2004 yang

memerintahkan diberlakukannya sistem satu atap untuk semua lingkungan peradilan;

2. Penyelesaian perkara tunggakan pada tingkat kasasi;

3. Penyelenggaraan berbagai studi dalam rangka mendorong terselenggaranya proses peradilan yang lebih transparan;

4. Penyempurnaan tata cara beracara di peradilan;

5. Penyelenggaraan studi tentang kemungkinan dibukanya perbedaan pendapat (dissenting opinion) di dalam pengambilan putusan; serta

6. Pengawasan terhadap proses peradilan.

8. PROGRAM PEMBINAAN PROFESI HUKUM

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan professional aparat penegak hukum yang meliputi polisi, jaksa, hakim, petugas pemasyarakatan, keimigrasian, perancang peraturan perundang-undangan, penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), para praktisi hukum dan sebagainya.

Sasaran yang hendak dicapai adalah terwujudnya aparatur hukum sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing, baik yang berada dilingkungan pemerintahan maupun yang di luar pemerintahan sesuai peraturan perundang-undangan.

Kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi:

1. Penyediaan pendidikan dan pelatihan di bidang hukum;

2. Pengawasan terhadap berbagai profesi hukum, misalnya pengacara, notaries, dan sebagainya;

3. Penyelenggaraan berbagai seminar dan lokakarya di bidang hukum.

9. PROGRAM PEMBINAAN SARANA DAN PRASARANA HUKUM

Program Sarana dan Prasarana Hukum bertujuan untuk mendukung bekerjanya sistem hukum nasional yang mantap serta mampu berperan menjaga ketertiban dan berperan sebagai instrumen pembangunan.

V – 13

Sasaran yang akan dicapai adalah terpenuhinya dukungan sarana dan prasarana di bidang hukum dan hak asasi manusia agar ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan baik, sehingga fungsi aparatur hukum sebagai pendorong perubahan pembangunan dapat terpenuhi.

Program Sarana dan Prasarana hukum antara lain mencakup kegiatan:

1. Pembangunan, penyempurnaan dan rehabilitasi berbagai prasarana pelayanan hukum seperti kepolisian, kejaksaan, peradilan, lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, rumah penyimpanan benda sitaan negara, balai pemasyarakatan, kantor imigrasi, pos imigrasi dan karantina imigrasi; serta kantor-kantor pelayanan hukum lainnya;

2. Pengadaan, penyempurnaan berbagai peralatan fungsional hukum lainnya; 3. Peningkatan system jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

4. Penyediaan sarana publikasi bahan-bahan informasi hukum;

5. Penyediaan berbagai instrumen pelayanan hukum serta perlengkapan lainnya.