• Tidak ada hasil yang ditemukan

P ROGRAM P ROGRAM P EMBANGUNAN

PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

D. P ROGRAM P ROGRAM P EMBANGUNAN

Pembangunan Politik tahun 2005 dilaksanakan dalam 8 (delapan) program pokok pemerintah, yaitu:

1. PROGRAM PENYEMPURNAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN POLITIK

Program ini ditujukan untuk mewujudkan pelembagaan yang lebih kokoh dan optimalisasi fungsi-fungsi dan hubungan antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta kemasyarakatan, sejalan dengan amanat konstitusi.

Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah terlaksananya fungsi-fungsi lembaga penyelenggara negara dan lembaga politik masyarakat sesuai konstitusi dan peraturan-perundangan yang berlaku secara profesional, efektif dan efisien, serta terbangunnya mekanisme kerjasama antarlembaga politik.

III – 3

Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi: 1. Peningkatan kapasitas, kapabilitas dan kualitas lembaga-lembaga eksekutif, dalam

kerangka menciptakan keseimbangan kekuasaan antara lembaga-lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif (checks and balances);

2. Peningkatan kapasitas, kapabilitas dan kualitas MPR, DPR, DPRD, dan DPD; 3. Pemberian bantuan keuangan terhadap partai politik;

4. Melaksanakan advokasi dalam rangka meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kualitas lembaga-lembaga politik masyarakat;

5. Pelaksanaan sosialisasi perlunya mendukung keputusan-keputusan Mahkamah Konstitusi sesuai dengan fungsi dan peran yang digariskan oleh konstitusi;

6. Pelaksanaan advokasi (inisiatif pemerintah) untuk terjalinnya mekanisme kerjasama antarinstitusi negara dan antara institusi negara dan masyarakat dalam mendukung proses demokratisasi.

2. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS POLITIK DAN HUBUNGAN LUAR NEGERI

Program ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas institusi lembaga penyelenggara hubungan luar negeri dalam melaksanakan politik luar negeri dalam konteks terpenuhinya kepentingan nasional di dunia internasional.

Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah terciptanya kapasitas, kapabilitas, dan kredibilitas penyelenggara hubungan luar negeri dalam mendukung terlaksananya politik luar negeri yang bebas dan aktif serta diplomasi publik yang efektif.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi: 1. Peningkatan kapasitas, kapabilitas dan kualitas sumber daya manusia penyelenggara

hubungan luar negeri;

2. Peningkatan kualitas infrastruktur lembaga penyelenggara hubungan luar negeri; 3. Peningkatan mekanisme koordinasi dan kerjasama antarlembaga penyelenggara

hubungan luar negeri;

4. Perumusan kebijakan diplomasi publik yang transparan, partisipastif dan akuntabel; 5. Peningkatan daan perluasan kerjasama dengan masyarakat pelaku hubungan luar

negeri;

6. Penyediaan informasi dan akses informasi mengenai pelaksanaan hubungan luar negeri kepada publik;

7. Pelaksanaan kajian dalam rangka pengembangan kebijakan politik luar negeri; 8. Peningkatan perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia di Luar

Negeri;

9. Peningkatan promosi Indonesia di Luar Negeri.

3. PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

Program ini ditujukan untuk memperluas dan memperkuat kerjasama internasional secara bilateral, regional dan multilateral dengan titik berat pada mempromosikan dan menggagas upaya-upaya lebih lanjut guna memperkuat posisi organisasi regional ASEAN, berkaitan dengan kepentingan Indonesia dalam konstelasi dunia yang sudah berubah.

III – 4

Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah meningkatnya peran Indonesia dalam rangka memperkuat ASEAN Community dan meningkatnya kerjasama internasional di berbagai bidang pembangunan.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi: 1. Penyusunan kerangka kerja yang lebih terarah bagi tercapainya pembentukan

ASEAN Community melalui 3 pilar yaitu: ASEAN Security Community, ASEAN Economic Community dan ASEAN Social Cultural Community;

2. Penyusunan strategi yang tepat dalam menghadapi potensi konflik teritorial dan kriminalitas transnasional;

3. Penyediaan informasi dan akses informasi mengenai peluang kerjasama internasional;

4. Pemantapan pelaksanaan kerjasama internasional di bidang ekonomi, sosial, politik dan pertahanan dan keamanan;

5. Pelaksanaan kajian dalam rangka pengembangan kebijakan kerjasama internasional; 6. Peningkatan dukungan masyarakat Internasional tentang Citra Indonesia.

4. PROGRAM PENGEMBANGAN KOMUNIKASI,INFORMASI DAN MEDIA MASSA

Program ini ditujukan untuk memberikan jaminan terselenggaranya transparansi dan keterbukaan informasi, serta kebebasan pers dan media massa sejalan dengan perundang-undangan yang berlaku.

Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah terwujudnya kepastian legal yang menjamin hak-hak masyarakat mendapatkan informasi yang diperlukannya (right to know) dan kewajiban pemerintah untuk menyampaikan informasi publik yang dibutuhkan oleh masyarakat (obligation to tell), serta jaminan penyelenggaraan kebebasan pers dan media massa.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi: 1. Pemberian dorongan agar dapat diselesaikannya peraturan perundangan yang terkait

dengan kebebasan memperoleh informasi publik (KMIP); 2. Penyiapan perangkat pelaksanaan perundangan tentang KMIP;

3. Pelaksanaan fasilitasi review atas aspek-aspek politik terhadap peraturan perundangan yang berkaitan dengan pers dan media massa, terutama terkait dengan rumusan-rumusan kebebasan pers dan media massa,, meningkatkan pemahaman kebebasan dan kontrol sosial;

4. Penyelesaian peraturan pemerintah di bidang penyiaran sebagai tindak lanjut dari hasil judicial review atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran;

5. Pelaksanaan kajian dalam rangka pengembangan kebijakan di bidang komunikasi dan informasi.

5. PROGRAM PENINGKATAN KOMITMEN PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL

Program ini ditujukan untuk menyepakati kembali makna penting persatuan nasional dalam konstelasi politik yang sudah berubah.

III – 5

Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah terwujudnya kemajuan yang signifikan penyelesaian persoalan Aceh, Papua dan beberapa daerah konflik lainnya dalam konteks mempertahankan NKRI.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi: 1. Pengembangan dan pelaksanaan sistem deteksi dini (early warning system) untuk

merespon berbagai persoalan konflik sosial politik di Indonesia;

2. Pengembangan dan perluasan mekanisme/jaringan kerjasama seluruh stakeholder

bangsa untuk menyelesaikan berbagai persoalan konflik sosial politik;

3. Pelaksanaan gerakan kampanye (atau bentuk-bentuk advokasi lainnya) secara serentak untuk meningkatkan komitmen yang utuh terhadap persatuan dan kesatuan bangsa;

4. Pelaksanaan sosialisasi untuk meningkatkan rasa kebangsaan Indonesia.

6. PROGRAM REKONSILIASI NASIONAL

Program ini ditujukan untuk mewujudkan pelembagaan rekonsiliasi nasional beserta segala kelengkapan kelembagaannya.

Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah mempercepat upaya pelembagaan rekonsiliasi nasional serta menempatkan posisi lembaga rekonsiliasi nasional secara tepat dalam kaitannya dengan lembaga-lembaga penyelenggara negara.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi: 1. Pelaksanaan dialog nasional untuk mendukung percepatan penyelesaian berbagai

persoalan seperti antara lain korupsi berat masa lalu, pelanggaran HAM berat, kejahatan politik masa lalu, persoalan federasi, serta hubungan negara dan masyarakat;

2. Percepatan finalisasi UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional; 3. Pelaksanaan sosialisasi dan advokasi mengenai lembaga rekonsiliasi nasional.

7. PROGRAM PENATAAN OTONOMI DAERAH

Program ini ditujukan untuk menata pelaksanaan otonomi daerah dalam kerangka keseimbangan hubungan antara pusat dan daerah.

Sasaran yang hendak dicapai dalam program ini adalah terwujudnya arah yang jelas dalam pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran program ini meliputi: 1. Perumusan peta politik (political roadmap) desentralisasi dan otonomi daerah; 2. Pelaksanaan evaluasi kembali aspek-aspek politik dalam perundang-undangan

otonomi daerah untuk mendapatkan bentuk yang sesuai dengan gagasan positif desentralisasi;

3. Pemberian fasilitasi upaya-upaya politik untuk lebih memantapkan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah;

III – 6

5. Pelaksanaan kajian dalam rangka pengembangan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah dalam kerangka keseimbangan hubungan pusat dan daerah.

8. PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI DAN