• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB XXV KETENTUAN LAIN-LAIN; I KETENTUAN PERALIHAN;

PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI Tanggal 25 September 2014

F. PAN (Drs. CHANDRA TIRTA WIJAYA): Chandra ketua

KETUA RAPAT:

Sebagai pimpinan saya lega mendengakan laporan dari Ketua Komisi II DPR RI Pak Agun Gunanjar Sudarsa, saudara sekalian bayangkan saya harus memimpin persidangan suasana sudah enak begini, ini bayangkan harus memutuskan membentuk pansus ibaratnya begitu, pasti berdebat panjang, karena akan berefek kemana-mana secara politik, berefek kemana-mana, maka tadi saudara sekalian simpatik sekali ketua pansus. Jadi ini suasana sudah bagus tadi diusulkan bagaimana kalau masalah ini tidak diambil keputusan dalam sidang Paripurna hari ini dan ini menjadi bagian tak terpisahkan yang akan kita berikan kita rekomendasikan kepada DPR selanjutnya, DPR Pemerintah dan seterusnya menjadi bagian apa yang terjadi di Komisi II itu. kira-kira itu poinnya. Bukan untuk membentuk pansus. Kalau membentuk Pansus...

F. PKB (H. ABDUL KADIR KARDING, S.PI.): Interupsi Karding Ketua.

KETUA RAPAT:

Sebentar. Baik-baik Pak Karding dulu.

F. PAN (Drs. CHANDRA TIRTA WIJAYA): Chandra ketua.

KETUA RAPAT:

F. PKB (H. ABDUL KADIR KARDING, S.PI.): Assalamu’alaikum warahmatullahi wabakaratuh. KETUA RAPAT:

Wa’alaikumsalam.

F. PKB (H. ABDUL KADIR KARDING, S.PI.):

Ketua dan Rekan-rekan anggota DPR yang saya hormati, Pak Agun selaku Pimpinan Komisi II,

Dan seluruh teman-teman Komisi II yang masih ramai.

Pada kesempatan rapat Paripurna ini, saya kira apa yang menjadi kebesaran hati ketua, dan juga ketua Pansus atau ketua komisi patut kita hargai. Bahwa laporan ini adalah bagian dari eveluasi kita terhadap kinerja penyelenggara pemilu itu penting dan menjadi tentu catatan-catatan politik kita, catatan-catatan hukum kita di DPR ini, untuk itu namun karena memang waktu yang sangat terbatas, 4 hari, itupun menggunakan waktu libur, itu saya kira tidak relevan kalau ini dilanjutkan.

Jadi PKB hanya ingin menegaskan mendukung sikap ketua dan ketua komisi II dan teman-teman sekalian untuk ini tidak dilanjutkan untuk diambil keputusan, terima kasih.

Asalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KETUA RAPAT:

Baik, alaikumsalam.

Silakan PAN ini ada dua silakan dulu nggak apa-apa. F.PAN (Drs. CHANDRA TIRTA WIJAYA):

Terima kasih Ketua.

Rekan-rekan anggota Dewan.

Saya tadi datang kesini memang salah satunya untuk menunggu nomor 9 ini yaitu masalah rekomendasi pembentukan Pansus Pemilu Ketua, karena berdasarkan pengalaman kami dan saya juga bisa merasakan bahwa Kang Agun yang ketua komisi II dimana satu dapil dengan saya itu merasakan bagaimana amburadulnya pelaksanaan Pemilu kemaren, dimana dari mulai kampanye money politik yang begitu marak di daerah-daerah terutama di Dapil kami dimana Kang Agun ada disana, bisa kita bayangkan seorang Agun dan seorang Puti itu kalah dari orang caleg baru yang membagi-bagikan uang berupa money politik dengan alasan pembuatan KTA. Itu tidak bisa dibawa ke ranah hukum karena ada peraturan bahwa yang boleh menjadikan tersangka apabila tim kampanyenya terdaftar di KPUD, sednagkan kita bisa lihat bahwa para Caleg tidak mendaftarkan Tim Kampanyenya secara resmi. Bukan hanya secara diam-diam tapi vulgar sekali dan itu kami rasakan sangat, amat sangat.

Jadi memang apabila itu merupakan keputusan dan kita rembukan bersama-sama permasalahan itu merupakan catatan, saya pribadi sebenarnya setuju tapi memang harus diperhatikan lagi sumber daya manusia daripada KPU itu sendiri dan perangkat-perangkat hukum, jangan dibolehkan lagi bahwa tim kampanye yang terdaftar yang hanya bisa dikenakan hukum, siapapun Tim kampanyenya apabila itu mengatas namakan caleg-caleg itu bisa dijerat secara hukum. Disamping itu juga memang bisa kita lihat C1 yang berubah-ubah dimana yang satu daerah yang menurut kita tidak mungkin pemilihnya sekian persen itu tetapi bisa ada. Ini juga menjadi catatan saya bisa merasakan karena Kang Agun bisa kalah suaranya, kalah jauh dengan pendatang baru yang beralasan bahwa itu membikin KTA, seminggu sebelum pencoblosan bikin KTA dengan memberikan dana Rp.30 ribu setiap orang. Inilah yang menurut kita sangat dahsyat ini saya harus ungkapkan karena inilah kontribusi kita untuk perbaikan Pemilu yang akan datang, terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT:

Pak Chandra terima kasih. F.PAN (YANDRI SUSANTO):

Ketua. Yandri Ketua. KETUA RAPAT:

Oh ya Pak Yandri Silakan. F.PAN (YANDRI SUSANTO):

Terima kasih Pimpinan.

Rekan-rekan yang saya hormati.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabakaratuh.

Yang perlu saya sampaikan di forum paripurna ini bahwa jangan sampai esensi kenapa Komisi II merekomendasikan Pansus itu menjadi tidak tersebarkan dengan baik. Artinya ada persoalan yang sangat serius dari Pemilihan Legislatif maupun Presiden, iya kan. Banyak pengamat ataupun tokoh-tokoh politik kita mengatakan bahwa Pemilu yang dilaksanakan tahun 2014 adalah pemilu yang sangat brutal, mahal dan penuh dengan kecurangan. Artinya DPR yang mempunyai yang melahirkan undang-undang tentang Pemilu dan bagian dari Pengawasan mestinya memang harus mengambil sikap walaupun tadi kita tidak membentuk Pansus Ketua, artinya yang ingin saya sampaikan bagaimana ini terkomunikasikan dengan baik sikap DPR karena memang tadi yang sudah disampaikan oleh Pak Agun, selaku ketua Komisi II, banyak penafsiran yang berbeda antara DKPP sama MK, kemudian juga temuan-temuan fakta di lapangan.

Nah oleh karena itu kalau kita menyadari banyak kelemahan maka saya usulkan ada pernyataan resmi, atau surat resmi dari pimpinan DPR melalui rekomendasi Paripurna ini memang ditemukan banyak kelemahan, banyak kecurangan, banyak hal-hal negatif yang terjadi pada Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden yang dijadikan landasan kita untuk mencermati, jika dimungkinkan ada perbaikan-perbaikan sistem

ataupun peraturan-peraturan yang ada untuk pemilu yang lebih berkualitas di tahun 2019 nanti ketua. Oleh karena itu saya tidak ingin rekomedasi pansus menjadi tidak bermakna di Paripurna ini walaupun pansus tidak jadi dibentuk . Bagaimana kita memaknai itu bahwa Komisi II serius berdasarkan fakta-fakta dan temuan-temuan di lapangan itu terjadi sungguh luar biasa kebrutalan dan kecurangan-kecurangan itu.

Oleh karena itu saya menampaikan apakah forum paripurna itu bisa membuat rekomendasi tertulis untuk para pihak yang terkait, misalnya mendagri mengenai daftar pemilih tetap, dengan KPU mengenai yang aparatnya banyak dipecat, kemudian kepada publik bahwa DPR serius untuk mengantisipasi pemilu yang akan datang lebih berkualitas ketua. Jadi saya esensinya yang saya tidak mau dihilangkan, Pansus saya setuju tidak dibentuk karena ini mengingat waktu, tapi bahwa DPR peduli dengan kualitas Pemilu yang lebih baik ke depan perlu kita perlihatkan kepada publik ketua. Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabakaratuh. KETUA RAPAT:

Ini usulan simpatik sekali. Saya tidak berarti saya akan menghilangkan semua tidak, karena esensinya seperti apa yang dikatakan Pak Yandri tadi. Esensi untuk kedepan bla..bla..bla dan seterusnya tolong menjadi catatan tak terpisahkan. Baik masih ada tadi Pak Totok?

F.PAN (H. TOTOK DARYANTO, S.E.):

Ya kebetulan waktu dibacakan tadi oleh ketua komisi kami sedang bicara-bicara dengan tokoh dari fraksi PKS, dan juga sepakat “sudahlah ini soal pansus-pansus ini nggak usah saja lah” tetapi rupanya sebelum dikatakan tidak usah oleh Pak Agun sudah bisa baca hati dari teman-temannya di koalisi merah putih. Ya jadi ya sudah selesai, begitu Pak Ketua, terima kasih. Paham atau tidak ini.

KETUA RAPAT: