• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 MENGENAL SAKSI-SAKSI KELAHIRAN TUHAN YESUS

A. PARA GEMBALA

itu adalah para gembala dan orang majus dari Timur.

Kisah mengenai para gembala di padang menjadi salah satu peristiwa yang selalu mewarnai perayaan Natal di berbagai gereja. Gembala sering disebutkan dalam Alkitab, mulai dari kitab Kejadian, hingga kitab Wahyu. (Kej. 4:2; Penyingkapan 12:5) Tokoh-tokoh Alkitab yang identik seperti gembala adalah Abraham, Musa, dan Raja Daud. Sang pemazmur dengan indahnya melukiskan tanggung jawab dan kekhawatiran seorang gembala yang baik. (Mzm. 78:70-72).

Gambar 4. 2 Gembala menjumpai bayi Yesus Sumber: https://www.google.com

Gembala yang baik itu pasti akan membawa domba- dombanya ke padang rumput yang hijau, dan ke air yang bersih dan tenang (Mzm. 23). Para gembala yang tiap harinya hanya memikirkan bagaimana menjaga kawanan domba yang dipercayakan kepadanya, kemudian diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk menyaksikan secara langsung kelahiran Sang bayi Yesus Kristus. Ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan kejadian ini sudah ada dalam rencana Allah.

Lukas selalu menyajikan kisahnya dengan sangat baik dan menarik, tetapi harus kita ketahui bahwa Lukas tidak pernah menuliskan suatu cerita yang lepas dari tujuan penulisan kitabnya. Cerita ini, di samping menambah data untuk kelengkapan historis, khususnya mengenai sejarah kelahiran Yesus, juga menambah narasi menarik dengan kelahiran Sang Juruselamat. Dalam narasi ini, Lukas menampilkan bagaimana para gembala yang selama ini menggembalakan hewan-hewan kurban, kini menerima kabar gembira atas lahirnya Gembala Agung, sekaligus Kurban Suci itu sendiri.

AKTIVITAS 1. Ayo Merefleksi

Dalam catatan sejarah, secara umum para gembala hanya dianggap sebagai masyarakat kelas dua di tengah masyarakat. Statusnya di abad pertama sangat dipandang rendah, sehingga mereka tidak mendapatkan perlakuan yang sama dengan masyarakat pada umunya.

Menurut kitab Talmud, para gembala tidak bisa memberi kesaksian di pengadilan, karena mereka adalah golongan yang tidak dipercaya secara sosial. Dalam hal keagamaan pun, mereka juga dipandang rendah, karena tugas mereka sehari-hari hanya menjaga domba, sehingga tidak dapat memelihara Sabat dan tidak bisa mempraktekkan ritual dan upacara agama Yahudi.

Akan tetapi, peristiwa ini sangat ironis, disaat manusia merendahkannya, justru Allah meninggikan. Kabar baik tentang kelahiran Sang Juruslamat untuk pertama kalinya diberitakan kepada para gembala. Mengapa demikian? Mengapa bukan orang Farisi atau para imam yang sehari-harinya taat menjalankan agama Yahudi? bukan sesuatu kebetulan, melainkan Allah yang telah memilih dan menetapkan berdasarkan kehendak- Nya, dan tentu saja Allah punya maksud tersendiri. Meskipun dihadapan manusia gembala adalah orang-orang yang tidak penting, tetapi bagi Allah tidak. Terbukti bahwa Allah memberikan kesempatan yang tidak dialami oleh orang lain. Berdasarkan fakta tersebut, kita akan menyelidiki alasan Allah memilih para gembala menjadi saksi kelahiran-Nya. Tentu saja ada sifat-sifat yang baik dari diri gembala yang patut diteladani.

1. Bagaimana perasaanmu saat menyambut Natal? Jelaskan!

2. Menurut kamu bagaimana perasaan para gembala ketika melihat bayi Yesus?

3. Tuliskanlah sebuah puisi di buku latihanmu yang mengungkapkan perasaanmu saat

1. Karakter Para Gembala saksi kelahiran Tuhan Yesus

Secara umum, gembala yang baik bisa diandalkan, peduli, rajin dan berani . Mereka bahkan mempertaruhkan nyawa untuk melindungi kawanan. (Band. 1 Samuel 17:34-36). Berikut karakter dari gembala secara umum yang dapat diteladani.

AKTIVITAS 2. Ayo Berdiskusi

Diskusikanlah masing-masing karakter tersebut bersama kelompokmu. Berikan penjelasan masing-masing karakter. Kemudian, deskripsikan hasil diskusi kelompokmu pada tabel berikut.

Tabel 4. 1 Penjelasan Masing-Masing Karakter

No Karakter Penjelasan 1 Bisa diandalkan 2 Peduli 3 Berani 4 Rajin 5 Bersyukur 6 Visioner 7 Bersaksi/Komunikatif

Berdasarkan bacaan Alkitab dalam Lukas 2:8-20, mari mengenal karakter para gembala sebagai saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus melalui sikapnya sebagai berikut:

a. Sikap cepat merespons kebenaran (ay. 15-16)

Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan (Lukas 2:15-16).

Para gembala tidak melakukan diskusi ilmiah terlebih dahulu untuk membahas hal yang sedang terjadi. Namun, mereka cepat-cepat merespons. Mereka percaya pada berita yang disampaikan oleh para malaikat. Karena itulah mereka langsung ke Betlehem dan menyaksikan apa yang sedang terjadi. Seandainya para malaikat datang kepada kaum elit, lingkaran istana, penguasa negeri, atau bahkan para imam yang selalu belajar kitab suci, mungkin saja responsnya sangat berbeda. Mungkin beberapa bulan setelah peristiwa bersejarah itu, mereka baru mengirim utusan ke Betlehem. Pastinya, setelah dilakukan rapat dan telaah menyeluruh terhadap informasi yang disampaikan oleh para malaikat barulah mereka akan pergi. Akan tetapi, lihatlah para gembala! Mereka tidak butuh waktu lama, mereka segera berangkat menuju ke Betlehem tempat bayi Natal itu terbaring. (Disadur dari B.J Boland, Tafsiran Alkitab: Injil Lukas)

b. Sikap yang berani bersaksi (Ay. 17-18)

Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka (Lukas 2:17-18). Karena kesederhanaan dan kepolosan para gembala, sehingga mereka tidak menyimpan setiap perkara yang sedang dialami, tetapi dengan semangat mereka langsung memberitahukan apa yang disampaikan oleh malaikat kepadanya. Melalui kesaksian mereka, semua orang yang mendengarnya menjadi terheran-heran dan bisa menyaksikan peristiwa yang tidak biasa terjadi. Melalui kesaksian mereka banyak orang akan diberkati dan turut memuliakan Tuhan.

c. Sikap cepat bersyukur dan memuliakan Allah (ay. 20)

Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka (Lukas 2:20). Alkitab mencatat sukacita besar yang dialami oleh para gembala, kemudian mengekspresikan kegembiraan dan kesukacitaannya dengan memuji dan memuliakan Allah. Mereka sangat bahagia bahwa apa yang disampaikan oleh para malaikat, ternyata berita yang benar-benar terjadi. menjadi pelajaran penting bagi kita bahwa walaupun dalam keseharian mereka kerap dicap sebagai orang yang tidak menjalankan aturan-aturan agama Yahudi, tetapi dari responnya terlihat bahwa mereka pun orang yang percaya kitab suci dan menantikan

kedatangan Sang Mesias. Para gembala tidak menganggap peristiwa yang mereka alami sebagai hal yang biasa, melainkan peristiwa besar dalam sejarah kehidupan mereka.

AKTIVITAS 3. Ayo Menelaah

2. Makna gembala sebagai saksi kelahiran Tuhan Yesus

Adapun makna yang terkandung dari gembala sebagai saksi kelahiran Tuhan Yesus adalah sebagai berikut:

a. Allah mau mengajarkan kita untuk tidak membeda-bedakan orang lain karena status sosial di masyarakat.

Pada zaman itu, orang-orang Yahudi terkadang mengekslusifkan dirinya sebagai orang yang paling benar, karena mereka adalah bangsa pilihan Allah dan mereka taat dalam

Setelah belajar tentang sikap/karakter para gembala sebagai saksi kelahiran Tuhan Yesus, diskusikanlah pertanyaan berikut dengan teman sebangkumu!

1. Apakah kamu setuju dengan sikap para gembala? Jelaskan!

______________________________________________________________ ______

_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ______________

2. Apakah semua sikap yang ditunjukkan para gembala saat itu masih bisa diberlakukan dalam kehidupan masa kini? Jelaskan!

_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________

3. Mengapa Allah memilih para gembala sebagai saksi kelahiran-Nya, bukan orang kaya, raja Herodes yang berkuasa pada zaman itu atau para imam Yahudi? Jelaskan!

_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________

4. Apakah kamu pernah mengalami peristiwa yang mirip dengan para gembala? (menyaksikan sesuatu yang tidak sering terjadi) Ceritakan dengan singkat! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________

melakukan taurat Tuhan. Karena itu, mereka suka merendahkan orang lain termasuk orang Samaria, terlebih hanya seorang gembala. Lewat peristiwa ini, mengajarkan kita bahwa gembala pun berharga dimata Tuhan.

Para gembala sendiri bahkan tidak menyangka akan melihat kehadiran Yesus sebagai manusia. Gembala ini tidak memiliki status yang terhormat, tidak masuk dalam level atau standar manusia zaman itu tapi justru Allah melawat mereka. Mereka mungkin dianggap kaum terbuang atau kaum yang terlupakan tapi Allah tidak melupakan mereka. Malam yang mereka lewati di padang itu kini menjadi malam yang berbeda. Tadinya setiap malam menjaga domba adalah sesuatu yang melelahkan dan membosankan tapi kali ini berbeda. Di tengah rutinitas yang menjemukan dan melelahkan maka Tuhan hadir di tengah mereka. (disadur dari Surip Stanislaus)

b. Keselamatan yang diberikan Allah berlaku untuk semua umat manusia

Allah turun ke bumi membawa keselamatan tidak kepada orang tertentu saja, melainkan kepada semua manusia yang percaya kepada-Nya. Melalui peristiwa kelahiran Kristus adalah moment Allah melawat kaum yang berdosa, yang terlupakan, yang kotor dan yang hina agar mereka menjadi mulia. Tuhan mau lahir di kandang agar gembala-gembala bisa menemui-Nya dan melihat kemuliaan Allah. berita kelahiran Mesias, itu adalah suatu kehormatan besar. Itu adalah suatu berkat dan kasih karunia yang besar. Seperti Maria merespon saat dijumpai malaikat, maka gembala melihat berkat dan augerah Ilahi itu dinyatakan langsung kepada mereka.

c. Iman dibuktikan dengan tindakan

Allah Memilih Orang yang merespons dengan Iman. Respon Herodes adalah kemarahan. Respon orang Farisi dan ahli Taurat di Yerusalem adalah cuek dan tidak peduli. Tetapi iman para gembala ini luar biasa. Mereka taat dan mereka mengikuti apa kata malaikat. Mereka juga tidak membawa hadiah istimewa seperti orang majus, apa yang mereka miliki adalah iman mereka dan itu mereka bahwa kepada Kristus.

Tidak cukup hanya dengan mengaku sebagai orang beriman jika tidak disertakan dengan perbutatan. Karena itu mari kita meneladani karakter para gembala, bahwa ketika mendengar Yesus lahir, mereka segera datang, lalu memuliakanNya. Karena itu jika kita menyebut diri kita sebagai orang beriman, maka lakukanlah Firman Tuhan agar Allah dipermuliakan dalam setiap perkataan maupun tingkah laku kita.

AKTIVITAS 4. Ayo Merefleksi

Isilah tabel berikut ini! Berikan tanda (√) pada kolom (saya) sesuai dengan keadaanmu! Tabel 4. 2 Refleksi Pribadi

No. Karakter Para Gembala Saya Komitmen Saya Sdh Melakukan Blm Melakukan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

AKTIVITAS 5. Ayo Mengamati Amatilah gambar beikut ini!

Gambar 4. 3 Orang Majus Sumber: https://www.google.com

Dokumen terkait