• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN DIREKTORAT PENDIDIKAN KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA BUKU SISWA KARAKTER KRISTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN DIREKTORAT PENDIDIKAN KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA BUKU SISWA KARAKTER KRISTEN"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU SISWA

KARAKTER KRISTEN

KELAS

VIII

DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN DIREKTORAT PENDIDIKAN KRISTEN

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

(2)

Hak Cipta © 2019 pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Direktorat Pendidikan Kristen, Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Penulis : Yethie Bessie Niwalmars C. Sikotti Penelaah Materi : Daniel Stefanus

Editor : Prof. Dr. Tanwey Gerson Ratumanan, M.Pd.

Katalog dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kemenag RI Pendidikan Karakter Kristen: Buku Siswa

Kementerian Agama Republik Indonesia

Jakarta: Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019.

Untuk SMPTK Kelas VIII

ISBN 000-000-000-00-0 (jilid lengkap) ISBN 000-000-000-00-0 (jilid 0) 1. Kristen -- Studi dan Pengajaran

II. Kementerian Agama Republik Indonesia

Cetakan ke-1, 2019

(3)

Cetakan ke-1, 2019

(4)
(5)

Soli Deo Gloria.

Segala pujian syukur hanya bagi Dia yang memimpin, menyertai, dan memberkati sehingga tulisan ini dapat diselesaikan dengan baik.

Buku ini dituliskan berdasarkan Standar Isi Kurikulum yang telah di tetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan kebutuhan pada tumbuh kembangnya, serta perkembangan dan tuntutan kurikulum untuk

mengembangkan keterampilan abad 21, yaitu kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis. Buku ini tidak hanya menyajikan uraian materi berdasarkan Alkitab sebagai landasan iman Kristen tetapi memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan melalui pembelajaran

aktif dengan langkah-langkah atau sintaks belajar menggunakan model dan metode pembelajaran

yang bervariasi. Hal ini akan menolong guru saat menyiapkan pengelolahan kelas menjadi pengalaman belajar yang menarik dan bermakna.

Diharapkan, proses pembelajaran di kelas dapat memenuhi tuntutan kurikulum, memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, dan secara khusus menyajikan pendidikan iman Kristen yang meneguhkan keyakinan peserta didik untuk hidup meneladani Kristus. Semoga buku ini turut menyiapkan generasi gereja yang berkompeten dan menjadi generasi yang takut akan Tuhan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kerjasama tim yang memungkinkan buku ini tersajikan, dan para guru yang menggunakan buku ini untuk menyajikan proses pembelajaran yang efektif di kelas. Tuhan Yesus memberkati.

Penulis

(6)

1.

Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Inti (KI) Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK), adalah: 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, menyaji, dan menalar dalam ranah konkrit (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

2. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Pendidikan Karakter Kristen SMPTK Kelas VII dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 1 Tabel Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

(IPK)

1.1 Menghayati adanya

karakter baik dari raja-raja Israel sebagai anugerah Allah

1.1.1 1.1.2 1.1.3

Mengakui adanya karakter baik dari raja-raja Israel

Meneladani karakter baik dengan sikap takut akan Tuhan

Mensyukuri karakter baik sebagai anugerah Allah yang harus dilakukan dalam pergaulan remaja Kristen

KOMPETENSI INTI (KI), KOMPETENSI DASAR (KD), dan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

(7)

2.1 Meneladani karakter dari raja-raja Israel

2.1.1 2.1.2

Bersikap positif terhadap semua teladan yang diterima dalam pembelajaran

Membiasakan diri berperilaku baik sesuai karakter yang diajarkan Alkitab melalui rajaraja Israel

2.1.3 Mengembangkan perilaku sesuai karakter baik yang diteladankan raja-raja Israel 3.1 Mengenal karakter raja-raja

Israel

3.1.1 3.1.2

Mengidentifikasi karakter-karakter yang dimiliki oleh raja-raja Israel

Menjelaskan karakter-karakter baik yang diteladankan oleh raja-raja Israel

3.1.3 Menguraikan pentingnya karakter baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai remaja Kristen 3.1.4 Menghubungkan konsep Alkitab tentang

karakter raja-raja Israel dengan tantangan dalam pergaulan remaja Kristen

4.1 Menyajikan identifikasi karakter raja-raja Israel

2.1.1 2.1.2

Merancang peta konsep tentang karakter satu raja Israel

Mempresentasikan peta konsep di hadapan teman-teman dan guru 1.2 Menghayati adanya karakter

baik dari hakim-hakim sebagai anugerah

Allah

1.2.1 1.2.2 1.2.3

Mengakui adanya karakter baik dari raja-raja Israel

Meneladani karakter baik dengan sikap takut akan Tuhan

Mensyukuri karakter baik sebagai anugerah Allah yang harus dilakukan dalam pergaulan remaja Kristen

2.2 Meneladani karakter baik dari hakim-hakim Israel

2.2.1 Bersikap positif terhadap semua teladan yang diterima dalam pembelajaran tentang hakim- hakim

2.2.2 Membiasakan diri berperilaku baik sesuai karakter yang diajarkan Alkitab melalui hakim- hakim

2.2.3 Mengembangkan perilaku sesuai karakter baik yang diteladankan oleh hakim-hakim 3.2 Mengenal karakter

hakim-hakim Israel

3.2.1 3.2.2

Mengidentifikasi karakter baik hakim-hakim Israel

Menguraikan latar belakang keadaan pada saat hakim-hakim Israel memerintah 3.2.3 Menghubungkan karakter hakim-hakim

dengan tantangan pelayanan di Israel saat itu 3.2.4 Membandingkan keadaan pada zaman

hakim- hakim Israel memerintah dengan tantangan remaja Kristen sapada masa kini

(8)

3.2.5 Merumuskan cara meneladani karakter baik hakim-hakim Israel sesuai tantangan masa kini, sesuai nilai-nilai Alkitabiah 4.2 Menyajikan hasil

identifikasi karakter baik hakim-hakim Israel

4.2.1 4.2.2

Memilih satu karakter baik dari satu tokoh hakim-hakim Istael

Merancang alur cerita karakter sesuai dengan kisah hakim-hakim di dalam Alkitab

4.2.3 Menyajikan hasil di hadapan teman-teman dan guru, dalam bentuk lisan, tertulis atau dalam bentuk gambar, sesuai kemampuan peserta didik

1.3 Menghayati karakter Tuhan Yesus

1.3.1 1.3.2

Menerima teladan Tuhan Yesus yang diberikan melalui karakter mulia Meyakini bahwa karakter yang diteladankan Tuhan Yesus adalah perilaku sesuai dengan ajaranya 1.3.3 Mensyukuri semua ajaran dan perilaku

Tuhan Yesus sebagai panduan berperilaku di mana saja berada

2.3 Menladani karakter Tuhan Yesus

2.3.1 2.3.2

Melakukan semua tindakan sesuai ajaran Tuhan Yesus

Membiasakan diri berperilaku sesuai teladan Tuhan Yesus sebagai proses menjadi serupa dengan Kristus

2.3.3 Meneladani Tuhan Yesus dalam pergaulan setiap hari sebagai remaja Kristen

Meninggalkan gaya hidup yang tidak sesuai karakter Tuhan Yesus

3.3 Memahami karakter Tuhan Yesus

3.3.1 3.3.2

Menjelaskan karakter yang diteladankan Tuhan Yesus

Menguraikan berbagai konteks yang dihadapi Tuhan Yesus dalam

hubungannya dengan karakter-Nya 3.3.3 Membandingkan keadaan pada masa

Tuhan Yesus mengajarkan karakter tersebut dengan keadaan saat ini sebagai tantangan remaja Kristen

3.3.4 Merumuskan cara meneladani karakter Tuhan Yesus dalam pergaulan remaja Kristen di zaman milenial

4.3 Membuat karya kreatif karakter Tuhan Yesus

Membuat peta konsep atau lukisan atau tulisan atau bentuk lain, yang berhubungan dengan karakter Tuhan Yesus

(9)

1.4 Menghayati karakter baik saksi-saksi

kelahiran Tuhan Yesus sebagai anugerah Tuhan

1.4.1

1.4.2

Mengimani bahwa karakter baik yang dimiliki oleh saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus adalah anugerah Tuhan

Mengimani bahwa peristiwa yang dialami oleh para gembala dan orang majus ada dalam rencana Tuhan

2.4 Meneladani karakter baik saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

2.4.1 Meneladani karakter baik yang dimiliki saksisaksi kelahiran Tuhan Yesus

Menunjukkan sikap yang memiliki karakter baik

3.4 Mengenal karakter

saksisaksi kelahiran Tuhan Yesus

3.4.1 3.4.2

Menjelaskan pengertian saksi-saksi Mengidentifikasi karakter baik dan karakter yang tidak baik dari saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

3.4.3 Menjelaskan masing-masing karakter baik saksi- saksi kelahiran Tuhan Yesus

3.4.4 Menjelaskan makna dari peristiwa gembala adalah saksi-saksi kelahiran Yesus

3.4.5 Menjelaskan makna dari peristiwa orang Majus dari Timur adalah saksi-saksi kelahiran Yesus

3.4.6 Menyelidiki latar belakang orang Majus Menganalisis lebih dalam kisah orang majus sebagai saksi kelahiran Tuhan Yesus

4.4 Menyajikan karakter saksisaksi kelahiran Tuhan Yesus

4.4.1 Mempresentasikan karakter saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

4.4.2 Membuat Film kisah saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

1.5 Menerima karakter baik 12 murid Tuhan Yesus sebagai anugerah Tuhan.

1.5.1 1.5.2

Mengimani bahwa karakter baik yang dimiliki oleh 12 murid Tuhan Yesus adalah anugerah Tuhan

Mensyukuri keberadaan murid-murid Tuhan Yesus dalam Alkitab

2.5 Mengekspresikan karakter baik 12 murid Tuhan Yesus

2.5.1 Mengekspresikan karakter baik yang dimiliki 12 murid Tuhan Yesus

2.5.2 Menunjukkan sikap yang memiliki karakter baik

3.5 Mengenal karakter 12 murid Tuhan Yesus

3.5.1 3.5.2

Menyebutkan 12 murid Tuhan Yesus

Mengenali karakter yang dimiliki 12 murid Tuhan Yesus

3.5.3 Mengidentifikasi karakter baik dan karakter yang tidak baik dari saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus

(10)

3.5.4 3.5.5

Menyebutkan persamaan dan perbedaan 12 murid-murid Tuhan Yesus

Menjelaskan masing-masing karakter baik 12 murid-murid Tuhan Yesus

4.5 Menyajikan hasil identifikasi karakter 12 murid Tuhan Yesus

4.5.1 Mempersentasikan karakter yang dimiliki murid- murid Tuhan Yesus melalui film

(11)

KATA SAMBUTAN DIRJEN BIMAS KRISTEN ... iv

KATA PENGANTAR DIREKTUR PENDIDIKAN ... v

KOMPETENSI INTI (KI), KOMPETENSI DASAR (KD), DAN INDIKATOR KATA PENGANTAR PENULIS ... vi

PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) ... vii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU BAB 1 ... MENGENAL KARAKTER RAJA-RAJA 1

A. SAUL, RAJA PERTAMA DI ISRAEL ... 2

B. DAUD, TIDAK PENDENDAM ... 7

C. SALOMO, RAJA YANG BIJAKSANA ... 14

D. YEROBEAM DAN REHABEAM ... 17

E. YOSAFAT ... 20

RANGKUMAN ... 22

UJI KOMPETENSI ... 23

BAB 2 MENGENAL KARAKTER HAKIM-HAKIM ... 26

A. GIDEON ... 27 B. YEFTA ... 31 C. DEBORA ... 34 D. SIMSON ... 36 E. EHUD ... 40 RANGKUMAN ... 43 UJI KOMPETENSI ... 43

BAB 3 MENGENAL KARAKTER KRISTUS ... 46

A. PENCOBAAN DI PADANG GURUN ... 47

B. MEMBERITAKAN FIRMAN ... 50

C. MENDERITA DI KAYU SALIB ... 52

D. DATANG SEBAGAI HAKIM ... 54

RANGKUMAN ... 55

UJI KOMPETENSI ... 55

BAB 4 MENGENAL SAKSI-SAKSI KELAHIRAN TUHAN YESUS ... 58

A. PARA GEMBALA ... 59

(12)

B. ORANG MAJUS DARI TIMUR SAKSI KELAHIRAN TUHAN YESUS ... 66

RANGKUMAN ... 70

UJI KOMPETENSI ... 70

BAB 5 KARAKTER DUA BELAS MURID YESUS ... 73

A. SIMON PETRUS ... 75

B. ANDREAS ... 82

C. YAKOBUS ANAK ZEBEDEUS ... 85

D. YOHANES ANAK ZEBEDEUS ... 89

E. FILIPUS ... 93

F. BARTOLOMEUS/NATANAEL ... 95

G. MATIUS ... 98

H. TOMAS ... 103

I. YAKOBUS ANAK ALFEUS ... 105

J. SIMON ORANG ZELOT ... 107

K. THADEUS/ YUDAS ... 108 L. YUDAS ISKARIOT ... 111 RANGKUMAN ... 114 UJI KOMPTENSI ... 115 GLOSARIUM ... 118 DAFTAR PUSTAKA ... 120 DAFTAR INDEKS ... 122 BIODATA PENULIS ... 124

(13)

Gambar 1. 1 Raja-Raja Israel ... 1

Gambar 1. 2 Saul bersama bujang mencari keledai ayahnya ... 3

Gambar 1. 3 Saul diurapi menjadi raja ... 4

Gambar 1. 4 Samuel mengurapi Daud menjadi raja ... 8

Gambar 1. 5 Daud melawan Goliat ... 9

Gambar 1. 6 Daud dan Yonatan... 11

Gambar 1. 7 Salomo menjadi raja ketiga ... 15

Gambar 1. 8 Kerajaan terpecah ... 18

Gambar 1. 9 Yosafat mencari Tuhan... 21

Gambar 1. 10 Yosafat mengalahkan musuh ... 22

Gambar 2. 1 Hakim-Hakim Israel ... 26

Gambar 2. 2 Gideon ... 28

Gambar 2. 3 Yefta disambut oleh puteri tunggalnya ... 32

Gambar 2. 4 Hakim Debora ... 35

Gambar 2. 5 Debora dan raja Barak... 35

Gambar 2. 6 Simson mencabik singa ... 36

Gambar 2. 7 Simson dan Delila ... 37

Gambar 3. 1 Yesus dan anak kecil... 46

Gambar 3. 2 Yesus dicobai di padang gurun ... 49

Gambar 3. 3 Tuhan Yesus memberitakan Firman ... 51

Gambar 3. 4 Tuhan Yesus di taman Getsemani ... 53

Gambar 3. 5 Tuhan Yesus menanggung dosa manusia ... 53

Gambar 4. 1 Para Gembala dan Orang Majus ... 58

Gambar 4. 2 Gembala menjumpai bayi Yesus ... 60

Gambar 4. 3 Orang Majus ... 66

Gambar 5. 1 Yesus dan kedua belas murid ... 73

Gambar 5. 2 Tuhan Yesus bersama dua belas murid-murid-Nya ... 74

Gambar 5. 3 Bercerita di depan kelas ... 97

(14)

Tabel 1 Tabel Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) ... vii

Tabel 1. 1 Format wawancara ... 13

Tabel 3. 1 Identifikasi Sikap Tuhan Yesus ... 48

Tabel 4. 1 Penjelasan Masing-Masing Karakter ... 62

Tabel 4. 2 Refleksi Pribadi ... 66

Tabel 4. 3 Identifikasi Karakter Orang Majus ... 69

Tabel 5. 1 Format Wawacara Pertobatan ... 80

Tabel 5. 2 Karakter Petrus ... 81

Tabel 5. 3 Karakter Diri ... 88

Tabel 5. 4 Identifikasi Karakter Baik dan Buruk ... 91

Tabel 5. 5 Identifikasi Hal-Hal Positif ... 92

Tabel 5. 6 Identifikasi Kelebihan dan kelemahan ... 96

Tabel 5. 7 Jenis Pekerjaan Benar dan Tidak Benar ... 99

Tabel 5. 8 Identifikasi Cara Meneladani Karakter Matius ... 102

Tabel 5. 9 Refleksi Pengalaman ... 106

Tabel 5.10 Penyelesaian Masalah ... 114

(15)

Buku ini merupakan buku pelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Karakter Kristen, kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK). Buku ini diharapkan dapat memberi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa-siswi karena disusun berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan proses belajar-mengajar yang membuka ruang bagi para siswa untuk terlibat secara aktif, kritis, dan kreatif. Para siswa akan belajar dari beberapa tokoh Alkitab, tokoh-tokoh dunia, kisah-kisah ilustrasi, puisi, lagu, dan sebagainya. Melalui pembelajaran yang kreatif diharapkan karakter siswa akan terbentuk dan menjadi habitus dalam kehidupan keseharian mereka sehari-hari.

Buku ini dibagi dalam lima bagian dengan materi ajar sebagai berikut:

1. Bagian pertama membahas tentang karakter Raja-raja Israel. dimana raja Israel juga adalah manusia biasa, yang memiliki karakter yang baik, tetapi juga karakter yang tidak baik

2. Bagian kedua membahas tentang karakter Hakim-hakim Israel.

3. Bagian ketiga membahas tentang karakter dan keteladanan Tuhan Yesus

4. Bagian keempat menjelaskan karakter saksi-saksi kelahiran Tuhan Yesus yakni para gembala dan orang Majus dari Timur

5. Bagian kelima membahas tentang karakter kedua belas murid-murid Tuhan Yesus

Pembelajaran demi pembelajaran dirancang untuk mengembangkan nilai-nilai kristiani yang menjadi dasar bagi pembentukan karakter siswa. Materi pelajaran dikemas dengan kreatif sehingga siswa belajar melalui berbagai metode dan aktivitas yang beragam. Pada setiap bab materi pelajaran diakhiri dengan evaluasi untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa. Penilaian kompetensi sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan melalui proses yang berlangsung dalam berbagai aktivitas yang melibatkan siswa secara langsung.

Buku ini tentu membutuhkan kritik dan saran dari para pengguna atau pembaca sehingga jika direvisi diharapkan buku ini akan semakin baik. Demikian penjelasan petunjuk penggunaan buku mata pelajaran Pendidikan Karakter Kristen, selamat belajar dan selamat bertumbuh menjadi anak-anak Tuhan yang memiliki dan mempraktikkan karakter kristiani yang baik.

(16)

BAB 1. MENGENAL KARAKTER RAJA-RAJA

Gambar 1. 1 Raja-raja Israel Sumber: www.teologiareformet.com

KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghayati adanya karakter baik dari raja-raja Israel sebagai anugerah Allah 2.1 Meneladani karakter baik dari raja-raja Israel

3.1 Mengenal karakter raja-raja Israel

4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakter baik raja-raja Israel

Bab pertama dalam buku ini memuat pelajaran karakter yang disajikan berdasarkan muatan materi pokok pada pasangan kompetensi dasar pertama, yaitu mengenal karakter beberapa raja yang pernah memerintah sebagai raja atas Israel. Memang tidak semua raja memiliki karakter yang sempurna tetapi dalam keterbatasan mereka ada karakter baik yang dapat dijadikan teladan. Raja-raja yang akan diperkenalkan karakternya adalah raja Saul, raja Daud, raja Salomo, raja Yerobeam dan Rehabeam, serta raja Yosafat. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda dan hal itu mewarnai hubungan mereka dengan Tuhan, Allah Israel. Peta konsep ini memberikan gambaran proses pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mengenal raja-raja Israel tersebut.

(17)

PETA KONSEP

Pernahkah kamu mengetahui raja-raja yang telah memerintah Kerajaan Israel? Mereka adalah orang-orang yang telah dipilih dan ditetapkan oleh Allah untuk menjadi pemimpin Israel. Mengapa Allah memilih mereka untuk tugas besar tersebut? Pertanyaanpertanyaan tersebut akan terjawab melalui uraian materi selanjutnya. Mari kita mempelajari kehidupan dan kepribadian beberapa raja Israel untuk belajar dari karakter mereka.

Mari Menyanyi: Kemurahan Tuhan

Oleh kar’na kemurahan Tuhan

„ku ada sampai hari ini

Oleh kar’na kebaikan Tuhan janji-Mu terjadi bagiku Kusembah Kau Tuhan

„ku mengangkat tanganku

slamanya Kau ajaib bagiku Kusembah Kau Tuhan ku mengangkat wajahku slamanya Kau hebat bagiku

Bacaan Alkitab: 1 Samuel 8-31, 2 Samuel, 1-2 Raja-Raja

(18)

1.

Siapakah Saul?

Saul adalah anak Kish, berasal dari keluarga yang kaya, suku Benyamin dan tinggal di daerah Benyamin. Perawakannya lebih tinggi dibanding orang-orang Israel pada umumnya. Parasnya elok dan tidak ada yang menandinginya. Dalam 1 Samuel 9:1-26, Saul menaati perintah ayahnya untuk mencari keledai-keledai betina milik mereka yang hilang. Seperti perintah ayahnya, Saul berangkat bersama seorang bujang, yaitu seorang hamba, tetapi mereka tidak menemukan keledai-keledai betina milik ayahnya. Atas saran bujangnya, Saul mencari abdi Allah, yang juga disebut pelihat, untuk menanyakan dimana mereka dapat menemukan keledai-keledai betina milik ayahnya. Abdi Allah itu adalah Samuel, pemimpin bangsa Israel. Inilah pertemuan Saul dan Samuel yang pertama kali.

2. Saul Terpilih Menjadi Raja

Pada saat itu bangsa Israel sedang meminta seorang raja yang akan berkuasa atas mereka, seperti bangsa- bangsa lainnya. Samuel telah menyampaikan penjelasan tentang konsekuensi yang harus mereka terima apabila mereka dipimpin oleh seorang raja. Pada waktu Saul dan bujangnya datang, Samuel mengajak Saul dan bujangnya itu

menginap, menjamu mereka dengan daging dan makanan. Tetapi Allah telah berkenan

Gambar 1. 2 Saul bersama bujang mencari keledai ayahnya

Sumber:

https://www.alkitab.sabda.org

kepada Saul dan memilihnya menjadi raja pertama bagi bangsa Israel, Allah telah memberitahukan hal itu kepada Samuel sebelum kedatangan Saul (1 Samuel 9:15-17). Keesokan harinya atas petunjuk Allah, Samuel mengurapi Saul untuk menjadi raja atas Israel, dan memberitahukan apa yang akan terjadi terhadap Saul (1 Samuel 10:1-16). Tetapi ayahnya, Kish, dan seluruh kaum keluarganya belum mengetahuinya. Saul menjadi raja pertama di Kerajaan Israel. Saul menaati semua perkataan dan petunjuk Samuel. Bangsa Israel menerima Saul sebagai raja mereka dan menaati semua perintahnya.

(19)

3. Kehidupan Raja Saul?

Selama menjadi raja atas Israel, Saul selalu mendapatkan bimbingan dan nasihat dari Samuel. Roh Allah menyertainya. Pada masa itu bangsa Israel menghadapi bangsa Filistin yang hendak mengalahkan dan menjajah mereka. Tentara Israel gemetar menghadapi Panglima Perang bangsa Filistin yang bernama Goliat. Tetapi perubahan terjadi ketika Daud yang masih muda belia mengalahkan Goliat, panglima tentara Filistin yang sangat ditakuti oleh seluruh tentara Israel itu. Raja Saul menunjukkan penghargaannya terhadap Daud dengan mengundangnya ke istana. Tetapi raja Saul menjadi cemburu terhadap Daud, karena pada saat Daud dan tentara Israel kembali dari medan perang, keluarlah orang-orang perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan

bersukaria dan dengan membunyikan

gemerincing. Mereka menari sambil menyanyi berbalas-balasan; katanya: “Saul mengalahkan

beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” (1

Samuel 18:6-7). Mendengar nyanyian itu hati Saul sebal dan sejak saat itu hatinya mendengki

terhadap Daud. Gambar 1.3 Saul diurapi menjadi raja

Sumber: https://www.wordpress.com

Beberapa kali Saul berusaha membunuh Daud tetapi tidak berhasil. Saul menjadi takut kepada Daud karena Tuhan menyertainya. Tetapi ini menjadikan Saul semakin membenci Daud. Saul adalah raja yang diurapi oleh Tuhan dan Daud menghormatinya. Dua kali Daud mendapat kesempatan untuk membunuh Saul tetapi ia tidak melakukannya, karena dalam pemandangannya, Saul adalah rajanya. Roh Allah meninggalkan Saul. Hatinya hanya merasa tenang apabila Daud memainkan kecapi di dekatnya. Inilah pemandangan yang kontras di istana. Sebab orang yang dibencinya justru yang dapat menghibur dan menenangkan hatinya. Saul juga beberapa kali tidak menepati janjinya kepada Daud; meskipun demikian Daud tidak pernah berniat atau bertindak jahat kepadanya.

Saul telah menyingkirkan para pemanggil arwah dan roh peramal dari seluruh negeri Israel. Ia memimpin bangsa Israel untuk menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan semua bentuk penyembahan berhala. Setelah kematian Samuel, orang Filistin berkumpul dan

(20)

bergerak maju hendak menyerang Israel. Raja Saul pun mengumpulkan tentaranya. Tetapi ketika ia melihat tentara Filistin itu maka takutlah ia dan hatinya sangat gentar. Ia bertanya kepada Tuhan tetapi Tuhan tidak menjawabnya sebab Roh Tuhan telah meninggalkannya. Saat itulah Saul berpaling dari Tuhan dan mencari pertolongan kepada para pemanggil arwah. Hal ini adalah dosa di hadapan Allah. Raja Saul semakin jauh berjalan menjauhi Tuhan dengan cara hidupnya. Allah tidak berkenan kepada raja Saul. Itu sebabnya mereka mengalami kekalahan, dan Allah menghukum raja Saul. Allah tidak pernah merancangkan kejahatan, Ia selalu merencanakan yang baik. Namun Saul tidak menaati-Nya, dan berpaling dari kehendak Allah.

4. Karakter Raja Saul

Dari kehidupan raja Saul, kita dapat mempelajari beberapa karakter yang baik maupun yang buruk. Raja Saul adalah raja pilihan Allah dan diurapi melalui Samuel (1 Samuel 10:1). Allah menentukan Saul menjadi raja pertama yang dikehendaki-Nya, dan dipenuhi oleh Roh Allah (1 Samuel 10:7, 10). Allah memimpin Saul menjadi raja pertama, memerintah atas kedua belas suku Israel (1 Samuel 10:24). Bangsa Israel pun mempersembahkan korban keselamatan di hadapan TUHAN, dan mereka merasa senang karena mereka telah memiliki seorang raja (1 Samuel 11:15). Tuhan mempunyai rencana yang baik untuk kehidupan raja Saul serta bangsa Israel, dan Roh Allah menyertainya. Namun setelah berkuasa sebagai raja beberapa waktu lamanya, raja Saul tidak hidup dekat lagi dengan Tuhan. Ia tidak menaati firman Tuhan. Ketakutannya menghadapi tentara Filistin membuatnya mencari jalan yang salah yaitu menemui pemanggil arwah di En-Dor (baca: 1 Samuel 28:1-25). Tindakan ini membuat Saul akhirnya kehilangan pegangan karena tidak mencari Tuhan. Raja Saul berdosa di hadapan Allah.

Alkitab secara jujur menyampaikan semua sisi kehidupan raja Saul. Tidak hanya karakter yang baik untuk diteladani tetapi juga karakter yang buruk untuk dihindari. Allah menghendaki agar manusia mencari Allah dan menaati kehendak-Nya. Remaja Kristen hidup di era milenial, menghadapi banyak tantangan dalam pergaulan. Apabila tidak hidup mengandalkan Allah, remaja Kristen akan kehilangan pegangan hidup. Akibatnya tidak dapat lagi membedakan manakah yang benar dan manakah yang salah, sehingga mudah jatuh ke dalam berbagai-bagai cobaan. “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap

(21)

hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu,maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.” (Amsal 3:5-8). Mencari kehendak Allah, melakukan firman-Nya, adalah cara hidup yang benar.

AKTIVITAS 1. Ayo Berdiskusi

Kegiatan pembelajaran dalam

kelompok Membaca kisah raja Saul (1 Samuel 9-15)

a. Merumuskan pertanyaan tentang Saul, misalnya:

• Mengapa Saul memberanikan diri mempersembahkan korban bakaran kepada Allah padahal hanya Samuel yang boleh melakukannya? (ps.13)

• Mengapa Saul tidak menaati Samuel pada waktu menghadapi orang FIilistin?

• dan seterusnya

b. Mengumpulkan informasi untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, dan dapat juga bertanya kepada orang lain yang lebih memahaminya.

c. Diskusikan dan rumuskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.

d. Mengecek kembali kebenaran rumusan dengan cara mendapatkan ayat Alkitab yang dapat dijadikan dasar untuk menguatkan

rumusan tersebut.

(22)

Mari Menyanyi: Ada Satu Sobatku

1. Siapakah Daud?

Daud adalah cicit dari Rut dan Boas. Rut, neneknya, adalah perempuan Moab, menantu yang mengikuti Naomi kembali ke Betlehem setelah suami dan anak-anak Naomi meninggal di Moab. Ayahnya bernama Isai. Memang Alkitab tidak menulis nama ibu raja Daud tetapi menurut Talmud ibunya bernama Nitzevet. Daud bertumbuh menjadi pemuda yang dibersarkan dengan hukum Taurat seperti anak-anak Yahudi lainnya. Ayahnya memiliki ternak, dan setiap hari Daud yang masih muda ini menggembalakan domba ternak ayahnya. Pekerjaan inilah yang menempa Daud menjadi pemuda pemberani. Ia ahli dalam menggunakan ali-ali atau pengumban. Sebab ia juga harus melindungi domba-dombanya dari binatang buas dan serangan lainnya di padang rumput.

Daud yang masih muda mengalami masa perubahan; masa ketika Samuel memerintah sebagai hakim atas Israel berganti ketika bangsa Israel menginginkan seorang raja. Raja Saul diurapi menjadi raja atas Israel, dan Samuel tetap sebagai hakim yang mengawasi dan menasihati raja Saul setiap saat. Sama seperti terhadap raja Saul, Samuel yang telah mendapatkan petunjuk Allah untuk mengurapi Daud menjadi raja pengganti Saul; namun Daud harus menunggu dalam waktu yang lama sampai ia naik tahta menjadi raja.

B. DAUD, TIDAK PENDENDAM

Ada satu sobatku yang setia

yang tak pernah Dia tinggalkan diriku Diwaktu aku susah, waktu ku sendiri, Dia slalu menemani diriku

Nama-Nya Yesus 2x

Nama Yesus yang menghibur hatiku Nama-Nya Yesus 2x

(23)

2. Daud Diurapi Menjadi Raja Israel

Daud adalah anak kedelapan, anak bungsu dalam keluarga Isai. Ketika Samuel datang untuk mempersembahkan korban bakaran di Betlehem, Allah menyuruhkan menguduskan keluarga Isai. Satu per satu anak Isai lewat di hadapan Samuel tetapi tidak seorang pun yang dipilih Allah. Masih ada seorang anak yang tidak bersama mereka pada saat itu, ia sedang menggembalakan domba, ternak ayahnya, di padang. Namanya Daud. Samuel menyuruh memanggilnya, karena mereka tidak akan duduk makan sebelum semua anak

Isai datang. Pada saat Daud datang, Tuhan berfirman, “Bangkitlah, urapilah

dia, sebab inilah dia.” (1 Samuel 16:12). Ia

kemerah- merahan, matanya indah dan parasnya elok. Allah memilih Daud menjadi raja untuk menggantikan raja Saul. Samuel mengambil tabung tanduk berisi mintak dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Maka Roh Allah berkuasa atas Daud. Daud telah diurapi menjadi raja tetapi Saul masih menjadi raja Israel.

Gambar 1.4 Samuel mengurapi Daud menjadi raja Sumber: https://www.blogspot.com

3. Daud Menjadi Pahlawan Israel

Pada waktu itu, orang Filistin menjadi musuh terbesar kerajaan Israel. Bangsa Israel ketakutan menghadapi orang Filistin. Tentara mereka sangat kuat. Mereka mempunyai seorang pendekar bernama Goliat, orang Gat, tingginya enam hasta sejengkal. Ia mengenakan ketopong tembaga di kepalanya, memakai baju zirah yang bersisik, berat bajunya lima ribu syikal tembaga. Raja Saul dan bangsa Israel cemas dan sangat ketakutan.

Tetapi pada waktu Daud tiba di medan perang, ia berkata, “Janganlah seseorang menjadi

tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” Saul

menanggalkan baju perangnya lalu mengenakan baju itu kepada Daud.

Tetapi Daud tidak dapat berjalan dengan baju perang itu. Ia menanggalkan baju perang Saul lalu mengambil tongkat di tangannya, memilih lima batu yang licin dan memegang umban di tangannya. Daud tidak pernah merasa takut menghadapi singa pada saat

(24)

menggembalakan kambing domba milik ayahnya, saat itu pun tidak takut menghadapi orang Filistin dan Goliat. Melihat Daud datang menghampirinya, Goliat berkata,

“anjingkah aku, maka aku mendatangi aku dengan tongkat?” Tetapi Daud sangat mengandalkan Allah, ia menjawab, “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak

dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu.” (1 Samuel 17:43,45). Daud memasukkan batu

yang licin ke dalam umban dan mengayunkan pengumbannya itu kepada Goliat. Maka terbenamlah batu yang licin itu ke dalam dahi Goliat, ia terjatuh dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu tanpa pedang di tangannya. Daud seorang pemberani yang mengandalkan Allah, ia percaya Allah selalu menolongnya. Ia tidak takut kepada siapapun yang melawan Allah, tetapi ia juga menghormati raja Saul. Gambar 1.5 Daud melawan Goliat

Sumber: https://www.wordpress.com

Meskipun banyak orang Israel memuji-muji keberaniannya mengalahkan tentara Filistin, tetapi ia tetap rendah hati dan melayani raja Saul dengan memainkan kecapinya di istana Karena tangan Allah menyertai Daud, maka Daud selalu berhasil dalam perang. Allah juga menghindarkan Daud dari semua kejahatan yang dilakukan raja Saul kepadanya. Meskipun demikian, Daud tidak pernah mendendam kepada Saul. Daud selalu menghindari dan melarikan diri ketika Saul hendak berbuat jahat kepadanya. Sebab Daud tidak ingin melawan rajanya sendiri. Pada suatu saat Daud mendapatkan kesempatan untuk membunuh Saul. Tetapi Daud tidak mau menjamah orang yan diurapi Allah.

4. Karakter Baik Raja Daud a. Nasionalis

Daud yang masih muda sangat terusik ketika mendengar Goliat menghina bangsanya, menghina Allah Israel. Daud menunjukkan jati diri kebangsaannya yang kuat sebagai bangsa Israel, sekaligus kehidupan spiritualnya sebagai umat Allah. Karakter ini tidak

(25)

menumbuhkan sikap ekstrim yang negatif tetapi sebaliknya menumbuhkan sikap positif yang mengutamakan kebenaran dan takut akan Tuhan.

Remaja Kristen dapat memiliki sikap nasionalis yang benar apabila memiliki kehidupan rohani yang baik dalam hubungan pribadi dengan Tuhan. Saat ini banyak ditemui sikap- sikap negatif yang sering saling menghina, suka meremehkan orang lain, atau bahkan perbuatan kekerasan terhadap orang lain. Remaja yang takut akan Tuhan tidak akan mudah terprovokasi untuk ikut serta dalam perilaku negatif tersebut. Sikap tegas dan menjunjung tinggi kebenaran akan terekspresi dalam perilaku membawa damai dimana pun berada. Menegakkan kebenaran dapat dilakukan juga dengan cara menyelesaikan masalah, mendamaikan pihak-pihak yang berselisih, mengutamakan persatuan dan kesatuan diatas kepentingan golongan tanpa melihat latar belakang atau perbedaan.

b. Religius

Daud melakukan segala sesuatu dengan sikap mengandalkan Allah. Ia menghadapi Goliat dengan nama Allah (1 Samuel 17:45). Selama menjadi raja ia selalu minta petunjuk kepada Tuhan. Bahkan ketika raja Daud jatuh ke dalam dosa ia tidak menjauh meninggalkan Allah melainkan mencari wajah Allah untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosanya. Pengakuan dosanya secara terbuka disampaikan kepada Allah dengan penuh penyesalan, dan masih dapat dibaca sampai hari ini dalam Mazmur 51. Mazmur- Mazmur yang ditulis raja Daud menggambarkan hubungan yang akrab dan dekat dengan Tuhan. Raja Daud selalu berhasil karena tangan Allah menyertainya. Apakah kamu sebagai remaja Kristen telah membangun hubungan pribadi secara rutin dengan Tuhan? Mengandalkan Allah dalam segala hal adalah yang utama agar tidak salah menentukan pilihan. Apapun yang dilakukan harus dilakukan demi kemuliaan nama Tuhan. Apabila melakukan dosa, bersegera memohon pengampunan dari Tuhan agar berkat- berkatNya tetap menjadi bagian hidupmu.

(26)

Gambar 1.6 Daud dan Yonatan

Sumber: https://www.google.co.id/lubukhati.org

c. Menghormati Pemimpin

Daud adalah rakyat dari kerajaan Israel, selama raja Saul menjadi pimpinan. Daud tidak pernah melawan raja Saul karena ia tahu bahwa raja Saul adalah raja yang dipilih dan diurapi oleh Tuhan. Meskipun Daud mendapatkan kesempatan untuk membalas kejahatan raja Saul, tetapi ia tidak melakukannya. (1 Samuel 24, 26). Raja Daud sangat menghormati pemimpin apapun keadaannya, karena ia menghormati pengurapan Allah atas orang pilihannya.

Menghormati pemimpin adalah sikap yang harus didasarkan pada sikap takut akan Tuhan. Paulus mengajarkan kepada jemaat di Roma, “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerinta-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Tuhan. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang

melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.” (Roma 13:1-2).

d. Rendah hati

Berwajah tampan, muda belia, menjadi pahlawan orang Israel, bahkan menjadi orang yang diurapi oleh Allah, tidak menjadikan Daud tinggi hati. Sebaliknya dengan rencah hati ia bersedia memainkan kecapi untuk menenangkan hati raja Saul. Ia juga menjadi seorang pelarian untuk menyelamatkan diri dari kejaran rencana jahat raja Saul. Pada saat telah menjadi raja, Daud jatuh ke dalam dosa, ia bertobat setelah mendengar nasihat nabi Natan. Ia meratap dan berduka mohon pengampunan Allah atas dirinya. Mazmur 51 dituliskan sebagai pengakuan dosa secara terbuka kepada Allah, di hadapan

(27)

semua rakyatnya. Daud menyadari bahwa ia sangat membutuhkan Allah; karakter ini mendatangkan belas kasihan Allah.

Kerendahan hati menghindarkan kita dari perselisihan, dan mendatangkan damai sejahtera. Remaja Kristen harus menumbuhkan karakter ini dalam dirinya, dimulai dengan pengakuan dosa dan penyerahan diri secara total kepada Allah. Hanya karakter ini yang memampukan seseorang dapat bekerja sama dengan orang lain, menerima kekurangan dan mengakui kelebihan orang lain, serta memampukan seorang remaja Kristen mengakui dosa-dosanya kepada Tuhan untuk mendapatkan pengampunan dan keselamatan.

e. Bersahabat

Daud bersahabat dengan Yonatan. Hati mereka berpadu dan mereka saling mengasihi. Daud telah berjanji kepada Yonatan bahwa mereka akan menjadi sahabat dan tidak akan pernah menghapus nama Yonatan dari keturunannya. Setelah menjadi raja menggantikan Saul, Daud memenuhi janjinya kepada Yonatan. Ia tidak menyingkirkan keturunan Saul dan Yonatan. Raja Daud mencari keturunan Saul dan Yonatan; akhirnya ia dapat menemukan Mefiboset. Mefiboset adalah keturunan Yonatan, sahabatnya. Kakinya pincang karena cacat. Mefiboset di bawa ke istana raja Daud, diberikan pelayanan khusus layaknya anakanak raja, tinggal bersama raja Daud di dalam istana tersebut. Setiap hari mereka makan sehidangan dan Daud memerintahkan kepada Zilpa sebagai hamba yang akan melayani Mefiboset. (Bandingkan 2 Samuel 9).

Bagaimana dengan persahabatanmu? Memang tidak selamanya persahabatan itu langgeng. Terkadang persahabatan rusak oleh pengkhianatan, tidak setia, ingkar janji, dan sebagainya. Banyak persahabatan terlihat langgeng ternyata karena banyak kompromi yang dilakukan, untuk menutupi dosa atau melakukan dosa bersama-sama. Tetapi remaja yang takut akan Tuhan akan memelihara persahabatan dengan cara-cara yang terpuji.

AKTIVITAS 2. Ayo Mewawancara

Mengapa seseorang sulit memaafkan orang lain? Apakah termasuk dirimu sendiri? Untuk menjawab pertanyaan ini lakukanlah beberapa tahapan berikut menggunakan format berikut.

(28)

Tabel 1.1 Format Wawancara

No. Pertanyaan Informan

1 2 3 4 5 1. Pernahkah merasa sakit hati karena

perkataan atau perilaku seseorang? Apakah yang kamu lakukan atau pikirkan?

2. Apakah semua orang harus dapat mengampuni sesamanya? Mengapa?

3. Apakah kamu termasuk orang yang mudah atau sulit mengampuni?

4. Menurut pendapatmu mengapa banyak orang tidak dapat mengampuni atau berdamai dengan sesamanya?

Petunjuk kegiatan:

1. Wawancarailah minimal 5 orang temanmu yang pernah disakiti orang lain, atau hatinya terluka oleh perilaku maupun perkataan sesamanya. Jawaban mereka tentu akan sesuai dengan pengalaman atau pemahaman mereka. Tuliskan jawaban mereka pada kolom yang sudah disediakan di atas.

2. Kumpulkan semua jawaban yang diperoleh lalu klasifikasikan menjadi beberapa kelompok.

3. Diskusikan hasil klasifikasimu, rumuskan penemuanmu berdasarkan klasifikasi tersebut.

4. Bandingkan dengan ajaran Alkitab tentang mengampuni orang lain, apakah jalan keluarnya?

5. Rumuskan kesimpulan:

……… ………..

(29)

Mari Menyanyi: Bapa Kudatang Pada-Mu

1. Siapakah Salomo

Salomo adalah anak Daud yang kedua dari Batsyeba. Salomo mempunyai seorang kakak, yaitu anak yang ditulahi oleh Allah karena dosa Daud, ketika ia masih kecil. Daud berpuasa dan berdoa, mohon pengasihan Allah untuk menyembuhkan dan mengijinkan anaknya hidup (1 Samuel 12). Ia berpuasa dengan tekun dan semalam-malaman ia berbaring di tanah. Setelah anak itu mati, Batsyeba melahirkan seorang anak laki-laki. Daud menamai anaknya Salomo, Tuhan mengasihi Salomo, dan dengan perantaraan Natan, Tuhan menamakan anak itu Yedija, artinya oleh karena Tuhan. Salomo hidup di istana bersama anak-anak raja lainnya. Tetapi Daud telah berjanji bahwa yang akan menjadi raja menggantikan dirinya adalah Salomo. Salomo bertumbuh dalam asuhan ibunya di istana, dan diajarkan tentang hukum-hukum Allah. Ia menjadi pemuda yang takut akan Tuhan pada masa mudanya.

2. Salomo Diurapi Menjadi Raja

Perjuangannya menuju tahta tidaklah mudah. Sebelumnya, kakak tirinya, Absalom memberontak melawan raja Daud karena ingin menjadi raja. Pada waktu Daud telah tua, Adonia, adik Absalom, mengangkat dirinya menjadi raja hendak menggantikan Daud. Melihat hal itu nabi Natan mengingatkan Batsyeba tentang janji raja Daud bahwa Salomo akan menjadi raja yang menggantikan Daud. Mendengar nasihat nabi Natan, Batsyeba menghadap raja Daud (1 Raja-Raja 1:15-27). Daud mengingat janjinya, lalu ditetapkannya Salomo menjadi raja atas seluruh kerajaan Israel (1 Raja-Raja 1:28-40).

C. SALOMO, RAJA YANG BIJAKSANA

Bapa ku datang pada-Mu naikkan ucapan syukur Atas kasih anugerah-Mu yang indah setiap hari Pagi hari, siang hari,

sore dan malan hari

Tak hentinya mengucap syukur, atas kebaikan-Mu

(30)

Setelah dilantik menjadi raja menggantikan rajanya, Salomo memulai semua tanggung jawabnya bersama dengan Tuhan. Dalam doanya ia memohon kepada Allah, “Maka

berikanlah kepada hambamu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik da yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat

besar ini?” (1 Raja-raja 3:9).

Gambar 1.7 Salomo menjadi raja ketiga Sumber: https://www.jw.org

3. Kehidupan Raja Salomo

Pada masa pemerintahan raja Salomo, kerajaan Israel menjadi kerajaan yang disegani oleh bangsa-bangsa lain. Raja Salomo termasyur karena kebijaksanaannya. Ia disertai dengan hikmat Allah, sebagaimana doa permohonannya.

Bangsa-bangsa lain datang ke Israel untuk menyaksikan kebijaksaan raja Salomo memerintah Israel. Ia juga bersahabat dnegan semua bangsa yang berada di sekitarnya. Sebagai raja yang dihormati, dan kerajaan yang termasyur, kerajaan Israel menerima banyak upeti atau pemberian dari kerajaan lain.

4. Karakter Raja Salomo

a. Religius

Menjadi seorang raja bukanlah tugas yang mudah. Ia harus dapat memimpin rakyat dengan benar, menyelesaikan berbagai masalah yang ada diantara rakyat, melindungi bangsa dan menjamin kesejahteraan mereka. Untuk itu raja Salomo memulai semuanya dengan doa permohonan hikmat kepada Tuhan (1 Raja-raja 3:9). Ia mengutamakan pimpinan Tuhan, selalu mengikuti petunjuk dari Tuhan, dan mengandalkan kuasa Tuhan. Remaja Kristen tidak terlepas dari berbagai masalah dalam pergaulan sehari-hari. Remaja yang takut akan Tuhan akan mohon pimpinan dan petunjuk dari Tuhan. Ini dapat terjadi apabila memiliki hubungan pribadi yang akrab dengan Tuhan. Sudahkah kamu membangun relasi pribadi dengan Allah melalui doa pribadi, membaca Alkitab,

(31)

bersekutu dengan sesama orang percaya, dan bertekun dalam pengajaran Alkitab?

b. Adil

Raja Salomo memerintah dengan adil, tidak bersikap pandang bulu. Ketika dua orang ibu datang kepadanya karena memperebutkan seorang bayi, raja Salomo memberikan jalan keluar yang tepat sekaligus untuk menguji kesejatian hati seorang ibu. “Ambilkan aku

pedang. … Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua an berikanlah setengah kepada

yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain” (1 Raja-raja 3:24-25). Dengan cara

ini Salomo dapat mengetahui siapa ibu bayi itu yang sebenarnya. Bersikap adil dapat menyelesaikan masalah dengan baik sekaligus menegakkan kebenaran.

Remaja Kristen seringkali diperhadapkan dengan pilihan-pilihan untuk menentukan manakah keputusan yang tepat dan benar. Berteman dengan tidak pandangan bulu, mengasihi semua teman, mengutamakan keluarga dan memenuhi semua kewajiban, adalah cara melakukan keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, remaja Kristen yang berkarakter adil akan mendahulukan memenuhi kewajibannya daripada menuntut hak, serta mematuhi semua perintah Tuhan.

c. Bersahabat

Sebagai bangsa yang disegani oleh bangsa-bangsa lain, raja Salomo bisa saja merasa dirinya lebih tinggi daripada bangsa yang lain. Ia dapat memilih akan bergaul dengan siapa. Tetapi raja Salomo yang termahsyur karena kebijaksaannya itu justru bersahabat dengan semua bangsa. Inilah yang memperkuat kemahsyurannya sehingga semua bangsa segan terhadap bangsa Israel dan tidak ada yang memusuhinya.

Bersahabat dengan semua orang memang tidak mudah. Tetapi dalam pergaulan setiap hari remaja Kristen dapat menunjukkan keramahan, kesantunan, kejujuran dan ketulusannya kepada semua orang tanpa pandang bulu. Melalui persahabatan yang terbuka dengan siapa saja, remaja Kristen dapat menunaikan kewajibannya menjadi pembawa damai dimana pun berada, dan menjadi teladan yang mencerminkan kasih Kristus kepada semua orang.

(32)

AKTIVITAS 3. Ayo Bercerita

Mari Menyanyi: Hari Ini Kurasa Bahagia

D. YEROBEAM DAN REHABEAM

Hari ini kurasa bahagia

Berkumpul bersama saudara seiman Tuhan Yesus tlah satukan kita

Tanpa memandang di antara kita Bergandengan tangan dalam kasih dalam satu hati

Reff.

Berjalan dalam terang kasih Tuhan

Kau sahabatku, kau saudaraku Tiada yang dapat memisahkan

(33)

1. Siapakah Yerobeam dan Rehabeam

Yerobeam adalah kepala para pekerja dari suku utara. Yerobeam melarikan diri dan dibuang ke Mesir oleh Salomo karena hendak memberontak. Yerobeam menilai Salomo menindas rakyat dengan pekerjaan-pekerjaan yang berat. Ia kembali ke Mesir ketika mendengar bahwa Salomo telah mati. Ia hendak menjadi pembela rakyat sehingga memberanikan diri menghadap Rehabeam, anak Salomo. Mereka minta agar pajak rakyat dikurangi tetapi Rehabeam menolak, sebaliknya menambah berat beban itu (baca: 1 Raja-Raja 12).

Mendengar keputusan Rehabeam, rakyat memberontak sehingga kerajaan terpecah, hanya suku Yehuda dan suku Benyamin yang setia kepada Rehabeam sedang kesepuluh suku lainnya memilih Yerobeam sebagai pemimpin mereka. Yerobeam memerintah kerajaan Israel Utara atau disebut Samaria sedangkan Rehabeam menjadi raja atas kerajaan selatan atau disebut Yehuda.

Gambar 1.8 Kerajaan terpecah Sumber: https://www.wikipedia.org

Rehabeam adalah ahli waris Salomo, tetapi ia lebih jahat daripada ayahnya karena menindas rakyat dengan beban yang lebih berat. Pada masa itu orang Yehuda juga melakukan apa yang jahat di mata TUHAN. “Sebab mereka pun juga mendirikan

tempattempat pengorbanan dan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang berhala di atas setiap bukityang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun. Bahkan ada pelacuran bakti di negeri itu. Mereka berlaku sesuai dengan segala perbuatan keji bangsa-bangsa yang tealh

(34)

2. Kerajaan Terpecah Menjadi Dua

Di kerajaan Utara, Yerobeam mendirikan tempat beribadah yang baru agar rakyatnya tidak perlu kembali ke Yehuda untuk melakukan ibadah. Ibadah yang baru itu adalah penyembahan berhala, menjadi pusat ibadah yang memberontak melawan Allah (baca 1 Raja-raja 12:25-33). Raja Yerobeam dan Rehabeam menjadi contoh yang buruk.

Mereka haus kekuasaan, menilai orang lain lebih rendah dan tidak memikirkan kepentingan rakyat yang mereka pimpin. Bangsa Israel terpecah menjadi dua, mereka seperti orang yang bermusuhan, padahal mereka adalah saudara kandung, keturunan Yakub.

AKTIVITAS 4. Ayo Menelaah Ayat Alkitab

Untuk mengetahui karakter raja Yerobeam dan raja Rehabeam, kamu diminta untuk membentuk dua kelompok. Masing-masing kelompok akan memusatkan perhatian pada satu tokoh raja Israel. Sesudah itu lakukan telaah ayat Alkitab dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(35)

Mari Menyanyi: Jalan serta Yesus

1. Siapakah Yosafat?

Yosafat adalah raja Yehuda yang keempat, ia berumur 35 tahun pada waktu menjadi raja sekitar tahun 870 SM dan memerintah selama 25 tahun di Yerusalem. Seluruh riwayatnya tercatat dalam 1 Raja-raja 22:41-51, dan 2 Tawarikh 17:1-20;37. Yosafat menjadi raja atas kerajaan Yehuda dengan cara yang berbeda. Ia tidak mencari baal seperti Yerobeam atau Rehabeam atau Asa, ayahnya. Sebaliknya raja Yosafat menjauhkan segala bukit pengorbanan dan tiang berhala dari seluruh Yehuda.

2. Kehidupan Raja Yosafat

Yosafat hidup menurut perintah Tuhan dan dengan tabah ia mengikuti jalan yang ditunjukkan Tuhan baginya. Dalam pemerintahannya terjadi pembaruan dan pemulihan secara rohani. Ia berkeliling ke banyak tempat di Yehuda dan menyuruh seluruh rakyatnya agar berbalik kepada TUHAN, Allah nenek moyang Israel. Ini dilakukan secara sistematis. Bukan hanya menempatkan tntara di seluruh kota berkubu di Yehuda demi keamanan, Yosafat juga menata kehidupan rohani bangsa Israel. Ia melibatkan kaum Lewi dan para imam untuk mengajarkan Taurat kepada seluruh rakyat Israel di segala penjuru Yehuda. Tuhan menyertai raja Yosafat dan membuat bangsa-bangsa lain gentar sehingga mereka tidak berani melawannya.

Bahkan orang Filistin membawa persembahan kepada Yosafat. Tidak berhenti sampai disitu, Yoram anak Yosafat menikah dengan Atalya, anak raja Ahab dari kerajaan Israel.

Jalan serta Yesus, jalan serta-Nya setiap hari Jalan serta Yesus, serta Yesus slamanya Jalan dalam duka, jalan dalam suka

Jalan serta-Nya setiap hari Jalan dalam duka, jalan dalam suka Serta Yesus slamanya

(36)

Pernikahan ini meneguhkan perdamaian dan persahabatan kembali diantara kedua kerajaan yang tadinya pecah. Persahabatan Yehuda dengan raja Ahab yang fasik menyeret Yosafat masuk dalam peperangan melawan orang Aram. Meskipun raja Ahab telah mendapat peringatan dari nabi Mikha namun ia tidak mendengarkannya. Dalam peperangan itu raja Ahab mati tetapi Tuhan menyertai Yosafat dan tentara Yehuda. Keajaiban terjadi, orang Aram hanya mau berperang dengan orang Israel dan raja Ahab sehingga mereka mundur atau menghindar jika melihat orang Yehuda dan raja Yosafat.

Mendengar kekekalahan raja Ahab, bani Moab dan bani Amon bangkit melawan Yosafat. Dalam petunjuk Tuhan, tentra Yehuda maju tanpa bertempur dan Yosafat mengangkat orang-orang yang akan menyanyi dan memuji Tuhan. Allah membuat semua musuh saling membunuh. Demikianlah cara Allah memberikan kemenangan kepada umat-Nya.

Gambar 1.9 Yosafat mencari Tuhan Sumber: https://www.wordpress.com

Keberhasilan ini adalah penyertaaan Allah, manusia tidak berhak menentukan apapun sesuai keinginan hatinya. Allah menilai isi hati dan kekudusan Yosafat dan rakyatnya. Ia menetapkan yang baik meskipun dalam keadaan yang buruk.

3. Karakter baik Raja Yosafat

a. Religius

Raja Yosafat hidup takut akan Tuhan. Dalam segala hal ia selalu minta petunjuk Tuhan dan berjalan sesuai dengan pimpinan Tuhan. Karena Yosafat mengutamakan Tuhan maka Tuhan selalu melindunginya, menjauhkan dari musibah dan membuat semua rencananya berhasil. Apakah kamu pun sudah belajar hidup bergantung pada pimpinan dan petunjuk Tuhan? Semua manusia memerlukan Tuhan. Tetapi tidak semua orang mau mencari Tuhan. Hidup kudus di hadapan Tuhan adalah cara hidup yang dikenan-Nya. Religiusitas seorang remaja Kristen dapat tercermin ketika ia berbicara, bercanda, bersenda gurau, atau marah dan kecewa. Apakah perkataan, sikap dan tindakannya memuliakan Tuhan?

(37)

Raja Yosafat menyadari bahwa ia tidak dapat melaksanakan tanggung jawab memimpin umat Tuhan, seorang diri. Ia memerlukan orang-orang yang bersedia menjadi rekan sekerja dan bekerja bersama-sama membangun kehidupan rohani, sosial dan politik yang baik dan benar sesuai kehendak Allah. Itu sebabnya raja Yosafat berkolaborasi dengan kaum Lewi dan orang-orang Israel . Ia bekerja dalam tim, menghargai setiap orang dan melibatkan kaum Lewi, Imam, dan seluruh rakyat dalam pembangunan kerajaan Yehuda. Dengan cara inilah raja Yosafat membangun dan memerintah dalam keadaan aman. Kemampuan berkolaborasi bukan sekedar karakter, melain kemampuan yang harus dimiliki oleh semua orang. Sebab tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri. Berkolaborasi menuntut kesediaan menghargai kelebihan orang lain dan mengakui kelemahan diri sendiri.

Gambar 1.15 Yosafat mengalahkan musuh Sumber: https://www.jawaban.com

RANGKUMAN

1. Setiap raja yang dipilih Tuhan menjadi pemimpin Kerajaan Israel, bertanggung jawab terhadap Tuhan untuk memimpin dan memerintah atas rakyatnya agar mereka menyembah kepada Allah Israel.

2. Tidak ada manusia yang sempurna, demikian juga halnya dengan raja. Diperlukan kerendahan hati agar dapat bekerja sama dengan semua perangkat di dalam kerajaan untuk membangun kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah.

3. Karakter baik yang telah diteladankan oleh raja-raja Israel merupakan tantangan bagi para remaja di zaman milenial ini agar dapat menerjemahkannya dalam kehidupan sehari-hari.

(38)

Pilihan Ganda

1. Ketika Saul membenci Daud karena cemburunya, ia dirasuk oleh roh jahat dan berniat membunuh Daud, ini disebabkan karena….

A. Roh Allah meninggalkan Saul

B. raja Saul takut kehilangan tahta

C. ingin menguasai seluruh kerajaannya

D. Daud adalah saingan yang harus dihadapi

2. Saul adalah raja pemberani. Dalam ketakutanpun ia berani melakukan tugas imam,

yaitu….

A. mendoakan semua rakyatnya

B. mengumumkan perang kepada Daud

C. memberikan korban persembahan kudus

D. mengejar Daud ke mana saja Daud pergi

3. Daud menghadapi semua ancaman Saul yang membahayakan nyawanya. Tetapi ia menghormati Saul sebagai raja, sebab Daud seorang yang berkarakter….

A. membiarkan orang jahat hidup

B. menunggu cara yang tepat

C. mengandalkan Allah

D. lemah berpikir

4. Ketika berbuat dosa, Daud mengakui dan mohon pengampunan dari Allah. karakter yang ditunjukkan oleh raja Daud adalah….

A. percaya diri

B. kerendahan hati

C. malu pada Tuhan

D. seorang sahabat sejati

5. Salomo sangat termasyur tetapi ia hidup takut kepada Tuhan. Karakter yang diteladankan oleh Salomo adalah….

A. bersahabat

B. penuh kuasa

(39)

C. takut bertindak

D. raja yang religius

6. Seseorang dapat membangun karakter religius apabila ia telah melewati proses …. A. membuat keputusan pribadi

B. memenuhi semua tuntutan agama

C. berdamai dengan Allah dan sesama

D. baptisan dan pengakuan iman pribadi

7. Yang menghalangi seseorang menjadi pribadi yang rela berkorban demi kesejahteraan orang lain adalah ….

A. masa depannya

B. keegoisan dirinya

C. tidak ada kesempatan

D. kebutuhan hidup sendiri

8. Daud mampu mengakui seluruh dosanya secara terbuka, karena ia tahu bahwa Allah maha pengasih. Ini menjadi teladan untuk semua orang yaitu ….

A. selalu ada pengampunan

B. mengumumkan dosa pribadi

C. tidak menyembunyikan dosa

D. semua dosa akan diampuni

9. Raja Yosafat meneladankan karakter religius. Yang dapat diteladani adalah …. A. kejujuran di hadapan Allah

B. memberikan persembahan

C. memberitakan kabar baik

D. bercerita tentang Tuhan Allah

10. Remaja Kristen perlu mengasah karakternya menjadi terampil melakukan firman Tuhan,

dan yang paling utama adalah …. A. berperilaku terhormat

B. rajin berdoa dan puasa

C. tidak menyembah patung

(40)

Isian Singkat

1. Apakah janji Daud kepada Batsyeba?

2. Mengapa Roh Allah meninggalkan raja Saul?

3. Apakah yang dilakukan Yosafat untuk memberikan keamanan kepada Israel?

4. Mengapa kerajaan Israel terpecah menjadi dua sesudah masa pemerintahan raja Salomo?

(41)

BAB 2. MENGENAL KARAKTER HAKIM-HAKIM ISRAEL

Gambar 2.1 Hakim-Hakim Israel Sumber: www.wordpress.com

1.2 Menghayati karakter baik dari hakimhakim sebagai anugerah Tuhan 2.2 Meneladani karakter baik dari hakim-hakim Israel

3.2 Mengenal karakter hakim-hakim Israel

4.2 Menyajikan hasil identifikasi karakter baik hakim-hakim Israel

Hakim. Apakah yang telah kamu ketahui tentang hakim? Ini bukan tugas yang baru. Pada zaman dahulu kala, sebelum bangsa Israel menjadi sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja, mereka dipimpin oleh seorang hakim. Apa saja tugasnya dan mengapa Allah memilih orang-orang tertentu menjadi hakim atas bangsa Israel? Apa yang dikehendaki Allah terhadap seorang hakim? Dan apa yang telah dilakukan oleh hakim-hakim tersebut selama masa kepemimpinannya di tengah bangsa israel? Apa saja kristeria seorang hakim yang telah ditentukan oleh Allah? Semuanya akan kita pelajari dalam bab ini. Peta konsep berikut menggambarkan pengalaman belajar yang akan diterima melalui pembelajaran di kelas.

KOMPETENSI

DASAR

(42)

PETA KONSEP

Tahukah kamu bahwa sebelum Israel menjadi sebuah Kerajaan, mereka dipimpin oleh seorang Hakim? Hakim adalah orang yang ditetapkan Allah untuk memimpin bangsa Israel. Melalui hakim, Allah akan menyampaikan kehendak, perintah, nasihat, bahkan teguran dan penghukuman-Nya. Mereka bertanggung jawab menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di antara umat Israel. Mengapa Allah memilih mereka untuk tugas besar tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab melalui uraian materi selanjutnya. Mari kita mempelajari kehidupan dan kepribadian beberapa hakim yang pernah memerintah atas Israel.

Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 3, 4, 7, 8, 13-16, Roma 13, Efesus 6.

(43)

1. Siapakah Gideon?

Gideon adalah anak Yoas, dari suku Manasye. Namanya berarti ‘Si penghancur’, Pahlawan perkasa, atau ‘penebang’. Orang juga menyebutkan Yerubaal, ia tersohor karena berhasil mengalahkan orang Midian. Yerubaal artinya ‘penyembah berhala’, ‘pemberontak kepada Allah’, tetapi ia dipilih Allah dan mengalami perubahan menjadi tentara Allah. Ia ditetapkan Allah menjadi hakim untuk membebaskan Israel dari tangan orang Midian dan mengutuk penyembahan berhala. Pemilihan Aallah atas dirinya memerlukan proses penerimaan Gideon sendiri. Sebab ia merasa tidak yakin pada perintah Allah dan pada dirinya sendiri. Tawar menawar Gideon terhadap perintah Allah (Hakim-hakim 6:36-40) mencerminkan sikap tidak percaya diri Gideon. Setelah beberapa kali meminta bukti dari Allah, akhirnya Gideon menerima panggilan Allah sambil terus bertanya untuk mendapatkan petunjuk yang benar.

2. Kehidupan Gideon Sebagai Hakim

Ketika dipanggil Tuhan menjadi Hakim, mempimpin bangsa Israel, pada mulanya ia juga meragukan rencana Allah atas dirinya. Apa yang dimita Gideon sebagai bukti bahwa Allah memanggilnya untuk sebuah tugas, selalu diberikan oleh Allah. Tetapi setelah menjadi Hakim atas Israel, ia selalu minta tanda kepada Tuhan untuk meyakinkan dirinya bahwa mereka dipimpin Tuhan, oleh karena penindasan

Gambar 2.2 Gideon

Sumber: https://www.google.co.id/ urlpemudapetra.wordpress.com

yang mereka alami (baca Hakim-Hakim 6). Dibawah pimpinannya, bangsa Israel maju berperang melawan tentara Midian. Gideon mengumpulkan banyak tentara tetapi Allah menyeleksi mereka. Hanya 300 orang tentara yang diijinkan Allah maju berperang. Allah menghendaki agar Gideon dan bangsa Israel mengandalkan Allah, bukan kekuatan mereka sendiri. Mereka memenangkan peperangan melawan Midian dengan cara yang diajarkan Allah kepada mereka (Hakim-Hakim 7:1-14). Gideon belajar mengandalkan Allah. Ia juga belajar menjadi pemimpin yang percaya diri sebagai hakim utusan Allah bagi Israel.

(44)

3. Karakter Baik Gideon

a. Kolaborasi

Gideon tidak pernah ingin menjadi pahlawan seorang diri. Ia selalu ingin melakukan semua kehendak Allah bersama-sama seluruh umat Israel. Berkolaborasi menuntut kerendahan hati untuk saling menerima dan saling memperlengkapi. Kemampuan ini menunjukkan bahwa seseorang dapat menerima kehadiran orang lain, menerima kelebihan dan kekurangannya, dan bersedia melengkapi orang lain seperti dirinya juga dilengkapi oleh orang lain.

b. Religius

Gideon tidak dikenal orang seperti halnya seorang raja atau nabi. Setiap hari ia berada di penggirikan gandum sambal bersembunyi dari orang Midian yang saat itu menindas

bangsa Israel. Malaikat Tuhan datang kepadanya, “TUHAN menyertai engkau, ya

pahlawan yang gagah berani.” (Hakim-hakim 6:11-12). Gideon seorang Israel yang dengan tekun mengikuti perintah Tuhan meskipun umat yang lain telah mengikuti penyembahan berhala seperti orang kafir. Gideon menerima panggilan Allah menjadi pahlawan Israel karena ia tahu bhawa penyertaan Tuhan dan rencana-Nya tidak akan pernah mengecewakan. Bagaimana dengan dirimu?

c. Percaya Diri

Gideon seorang yang miskin, tidak memiliki jabatan apapun di dalam masyarakat. Kesediaannya menjadi hakim atas Israel dilandasi oleh kerendahan hati bahwa Allah akan memperlengkapi dirinya sehingga dapat menyelesaikan semua tanggung jawab. Percaya diri yang dimiliki oleh Gideon tidak berasal dari dirinya sendiri tetapi berasal dari Allah yang telah memilihnya. Ini adalah salah satu wujud mempercayai Allah dan kuasa-Nya.

Apakah kamu pun memiliki rasa percaya diri seperti Gideon? Banyak remaja Kristen yang menumbuhkan rasa percaya dirinya dengan cara merokok, minum minuman keras dan mabuk-mabukkan, bahkan mengonsumsi narkoba. Remaja Kristen mestinya membangun rasa percaya diri dengan melatih diri melakukan firman Tuhan, tampil apa adanya dengan segala kelemahannya, dan meningkatkan semua kelebihan agar bermanfaat bagi orang lain. Allah menyertai dan memberkati remaja yang hidup bertekun dalam firman-Nya.

(45)

d. Mandiri

Hidup di tengah penindasan, tidak dapat merasakan kebebasan sepenuhnya, dilingkupi oleh rasa takut dan terkekang; itulah situasi bangsa Israel saat itu. Tetapi di sisi lain Gideon menjadi pribadi yang mandiri, tidak bergantung pada pertolongan orang lain. Sebaliknya Gideon memimpin kaum marganya sendiri memlai perlawanan terhadap orang Midian, sampai pada suatu saat mereka mendapatkan kemenangan sebagai hasil perjuangan mereka. Mulai dengan 300 orang, jumlah mereka bertambah hingga 32.000 orang. Tanpa bergantung pada bangsa yang lebih kuat, mereka memulai perjuangan mereka untuk menikmati kehidupan yang bebas dan terhormat.

AKTIVITAS 1. Ayo Berkreasi

Kamu diminta untuk merancang dan membuat sebuah kliping dengan ketentuan berikut:

1. Rancang kliping beralur cerita tentang kehidupan Gideon

2. Jadikan kliping tersebut sebagai sebuah buku yang dapat dibaca orang lain layaknya sebuah komik

(46)

1. Siapakah Yefta?

Kehidupan Yefta menjadi seorang hakim atas Israel bukanlah penunjukkan seperti halnya Gideon atau Simson. Yefta adalah anak seorang perempuan yang tadinya mandul. Kelahirannya dianggap sebagai karunia Allah yang membuka rahim. Oleh sebab itu ia di namakan Yefta, artinya Tuhan membuka. Ketika bangsa Israel memintanya menjadi kepala pasukan melawan orang Midian, ia mengajukan persyaratan bahwa jika mereka memilihnya maka ia tidak ingin menjadi pemimpin saat perang saja tetapi seterusnya sesudah perang usai. Yefta menjadi hakim di antara orang kafir yang mempersembahkan manusia sebagai korban bakaran kepada ilah-ilah yang mereka sembah. Hukum Taurat banyak diabaikan dan hanya sedikit yang melakukannya (2 Rajaraja 3:27].

2. Kehidupan Yefta

Peristiwa besar yang terjadi dalam kepemimpinan Yefta sebagai hakim tidak hanya berhubungan dengan tugasnya memimpin umat Allah, tetapi juga di dalam keluarganya. Pada saat berperang menghadapi musuh, Yefta berjanji kepada Tuhan, jika Tuhan menolong mereka sehingga dapat memenangkan peperangan, ia akan memberikan apapun yang keluar pertama kali mendapatinya pada waktu pulang ke rumah setelah Perang usai. Yefta bernazar kepada Allah. “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi

kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.”

(Hakim-hakim 11:30-31). Ia tidak pernah berpikir bahwa puteri tunggalnya yang akan keluar

(47)

menyongsong dengan tarian kemenangan karena keberhasilan ayahnya. Hatinya tentu sangat sedih. Dengan hati perih ia harus merelakan puteri tunggalnya menjadi korban bakaran sesuai janjinya kepada Tuhan.

3. Karakter Baik Yefta

a. Teguh Pendirian

Yefta adalah hakim yang teguh pendirian. Ia sangat percaya diri sehingga berani mengikat umat Allah dengan perjanjian. Meski sangat berdukacita karena harus

mengorbankan puterinya sendiri untuk membayar nazarnya, ia konsekuen sesuai nazarnya kepada Tuhan. Dan bukan itu saja, ketika saudara-saudaranya tidak sependapat dengan dirinya, ia berani berperang untuk menumpas mereka. Patriotismenya sangat kuat. Ia percaya Tuhanpun menyertainya.

Gambar 2.3 Yefta disambut oleh puteri tunggalnya Sumber: https://www.google.co.id/url.rubrikkristen.com

b. Integritas

Integritas adalah keselarasan antara perkataan, sikap, pikiran dan perbuatan. Ini ditunjukkan oleh Yefta ketika ia mengorbankan anak perempuan tunggalnya, sebagaimana ia berjanji kepada Tuhan. Nazar ini diucapkan untuk memohon kemenangan dalam peperangan, bahwa “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban

bakaran.” (Hakim-hakim 11:30-31). Sebagai pemenuhan nazarnya maka ia

menyerahkan anak perempuannya untuk dikorbankan. Remaja Kristen harus membangun integritas yang tinggi dalam diri sendiri. Hidup adalah keutuhan di hadapan Tuhan, sebab Ia menghendaki ketaatan yang demikian. Remaja Kristen yang memiliki integritas diri tinggi akan menunjukkan kehidupan yang seimbang, selaras, dan konsisten, antara perkataan, sikap, pikiran dan perilaku.

(48)

c. Religius

Seluruh karakter baik Yefta bertumbuh kuat karena ia seorang yang takut akan Tuhan. Ia mengutamakan Tuhan dalam segala hal, maka tidak ada yang dapat menghalanginya untuk menaati perintah Tuhan. Tidak ada sesuatu yang lebih berharga daripada melakukan perintah Tuhan. Menghadapi berbagai tantangan kehidupan saat ini, tidak ada yang dapat memberikan jaminan akan keamanan, masa depan, atau keselamatan hidup, kecuali Tuhan saja. Memang tidak mudah membangun kehidupan yang akrab dengan Tuhan, sebab Iblis akan berusaha menghalangi dan menggagalkan. Tetapi dengan hubungan yang akrab ini sajalah seseorang dapat memahami kehendak Allah dalam hidupnya, berserah diri kepada Allah dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus.

(49)

Bangsa Israel adalah bangsa dengan sistem patriakh. Mereka mengutamakan garis keturunan laki-laki. Meskipun demikian Alkitab mencatat perempuan-perempuan yang tidak kalah penting perannya di bandingkan laki-laki. Sederet nama seperti: Sarah, Ribka, Naomi dan Rut, atau Maria ibu Yesus dan Elisabet, atau Priskila, Lidia, Eunike dan Lois. Mereka berperan dan telah memberi kontribusi besar dalam perjalanan bangsa Israel.

1. Siapakah Debora?

Debora adalah hakim perempuan satu-satunya. Ia adalah nabiah (nabi perempuan) yang juga menjadi hakim Israel. Pada masa itu raja Sisera memusuhi dan menindas Israel. Debora selalu duduk dan menerima orang-orang yang hendak meminta nasihat di sebuah tempat

diantara Betel dan Rama. Ia selalu duduk di bawah pohon kurma. Orang menyebutnya “di bawah pohon kurma Debora”. Debora menikah dengan seorang laki- laki bernama Lapidat

dan dijuluki sebagai “ibu di Israel” (Hakim-hakim 5:7) atau kota induk Israel (2 Samuel 20:19), yaitu kota Deborat, di kaki gunung Tabor sebelah barat.

2. Kehidupan Debora

Debora adalah hakim berhati lembut layaknya seorang ibu tetapi juga tegas sesuai dengan ketetapan Allah. Ketika orang Israel menghadap dia untuk berhakim karena penindasan yang mereka terima dari Sisera, ia menyuruh orang memanggil raja mereka, Barak. Ia tidak segan memerintahkan kepada Barak untuk maju berperang melawan Sisera dan tentaranya. (Hakim- hakim 4:6-7).

Gambar

Gambar 1. 1 Raja-raja Israel  Sumber: www.teologiareformet.com
Gambar 1.4 Samuel mengurapi Daud menjadi raja   Sumber: https://www.blogspot.com
Gambar 1.5 Daud melawan Goliat   Sumber: https://www.wordpress.com
Gambar 1.6 Daud dan Yonatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka perlu kiranya dilakukan penelitian tentang: Pengaruh Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah,

Dari uji ANOVA didapat F hitung untuk model 2 adalah 261.406 dengan tingkat signifikan 0.000 dimana angka 0.000 < 0.05 dan juga F hitung > F tabel atau 261.406 > 3.11 ,

Kami sadar bahwa kelemahan di sekolah kami adalah kurangnya motivasi untuk belajar itu kurang..mungkin dari latar keluarga yang berbeda-beda sehingga motivasi

Program Bantuan Dana Pengabdian pada Masyarakat adalah program bantuan dana (grant) yang diberikan secara selektif dan kompetitif oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam,