• Tidak ada hasil yang ditemukan

Verbatim Representasi Makna Tema Saya sekarang kerja di deler SS,

Saya bekerja sudah lebih dari 3 tahun

Di deler saya kerjanya sebagai dekoleptor, kalau dekoleptor itu kerjanya kita di tugasi untuk menangini kendaraan yang di kredit oleh orang (konsumen) kalau kreditnya itu dia tidak mampu membayar jadi tugasnya itu kembali menarik motor yang sudah dikredit. Iyah, pekerjaanya kebanyakan di lapangan.

Kalau menutut aturan dikantor kita bekerja tu masuk dari jam 7 pagi, kemudian selesai pekerjaan itu pulangnya jam 5 sore, istrahatnya jam 12 samape jam 1. Jadi 1 jam saja

Tn. OB bekerja sebagai pegawai diler yang bertugas langsung turun ke lapangan. Dan bekerja 10 jam dalam sehari

Beban peran publik

Tidak selamanya pulang di rumah, terkadang kalo pekerjaan banyak di kantor saja tapi kadang juga pulang ke rumah untuk makan. Ya karena jarak dari kantor ke rumah lumayan jauh itu kurang lebih 4km.

Pada saat waktu istriahat kerja Tn. OB jarang digunakan untuk pulang kerumah karena pekerjaan

yang masih

Kalau cuti ada kita di kasi cuti dalam setahun itu kalau kita laki- laki dikasi jatah cuti itu dua minggu. Tapi, selama ini bekerja di diler saya tidak pernah ambil cuti jadi hadir terus.

Ijin, ya kalau ada yang sakit di rumah saya ijin. Iyah, kalu memang betul sakit ya di kasi ijin, di beri kebijakan.

Kebijakan dari kantor memberi Tn. OB saat salah satu anggota keluarga sakit

Hemmm kalau pembagian peran dalam keluarganya saya tidak ada, jadi apa yang bisa kita kerjakan ya kita kerjakan. Tapi dalam keluarga kebanyakan istri yang mengurus seperti masak sama urus anak begitu.

Tn. OB tidak menentukan

pembagian peran dalam keluarga tetapi kebnyakan pekerjaan rumah dikerjakan oleh istri

Pernah, iyah pernah. Contohnya kalau istri saya lagi sakit atau tidak pas istri lagi sibuk kerja pulang lambat biasanya saya yang masak. Kalau urus anak, yah kadang hanya bantu gendong atau mencuci popok yah kalu bantu buat susu itu juga pernah tapi sekali sekali saja kalau mamanya lagi

Tn. OB juga

membantu pekrjaan domestik sang istri seperti memasak dan membantu mengurus anak-anak membuat susu saat istri sakit

sakit atau lagi sibuk kerja yang lain. Yah itu juga pernah tapi sekali sekali saja kalau mamanya lagi sakit atau lagi sibuk kerja yang lain.

Yah, mendukunglah,karena bagaimana ya kita kan dalam keluarga bnyak kebutuhan dan banyak kekurangan, jadi untuk memenuhi kebutuhan yang semakin besar perlu juga kita mendukung istri untuk bekerja. Yah, kalau bicara bekerja untuk memenuhi kebutuhan ya motivasilah, ya karena kebutuahan semakin mendesak mau tidak mau saya tetap memberi motivasi.

Tn.OB mendukung istri bekerja, dengan memberi motivasi

Ya kalao setiap hari paling yang saya lakukan itu, bangun pagi ya langsung mandi, bantu mengurusi rumah seperti liat- liat peliharaan di kasi makan, bersihkan halaman, kalo belum lambat ke tempat kerja. Sepulang kerja yah apa ya, paling mandi habis itu istrahat sebentar main-main dengan anak- anak cerita-cerita begitu. Deskripsi kegiatan sehari-hari Tn.OB dalam membantu pekerjaan rumah. TUgas Domestik

Oh iya, sering yah kebanyakan masalah-masalah mengurus anak, apa lagi kalo pulang kerja terus istri juga belum pulang kalao urus anak

Konflik yang sering dialami seperti pertengkaran suami dan istri karena sama-

kan namanya laki-laki kan susah juga bagaimana caranya. Yah itulah namnya juga rumah tanggga yang menjadi masalahnya kalau saya capek istri juga capek jadi saling baku marah begitu (saling bertengkar). Yah ada-adalah masalahnya. Tapi itu sudah jadi masalah yang biasa. Caranya, yah berusaha berkomunikasi dengan baik lagi, bagaimana cara menyisihkan waktu ya terutama buat mengurusi anak yang masih kecil ya. Tapi bukan berarti kita jadikan sebagai cadangan atau aturan begitu, tapi yah di usahakan berjalan sesuai yang di inginkan begitu.

sama capek biasanya diselesaikan dengan komunikasi yang yang baik

Yah, kalau saya liat di Sumba sekarang sudah tidak sama lagi seperti pada tahun 90-an atau yang lalu-lalu. Kalau sekarang saya liat sudah memiliki kemajuanlah. Kalo saya liat sekarang perempuan – perempuan di Sumba tu sudah

mulai berlomba-lomba

mendapatkan pekerjaan, jadi permpuan Sumba sekarang tu bukan seseorang yang hanya kerjanya di dapur atau mengurusi

Pandangan Tn. OB mengenai

perkembangan

perempuan di Sumba Barat

anak saja, tapi sekarang mereka sudah punya itu juga, apa namanya yah seperti semangatlah. Bahkan saya liat bisa sejajar dengan laki- laki.

Yah kalao bisa semua anggota keluarga, tapi saat kami bekerja ada neneknya atau kakak-kakanya yang bantu jaga.

Dalam keluarga Tn.OB saat bekerja

yang menjadi

penanggung jawab terhadap anak-anak mereka adalah oma

Yah, mempengaruhi juga. Apa lagi kalau mengenai pesta adat atau kematian dari pihak keluarga atau tetangga, yah mau tidak mau kita harus apa namanya ikut serta apa lagi kalau dalam ada di Sumba sendiri tu kalau mengenai pesta adat atau kematian hukumannya wajib apa lagi berkaitan dengan keluarga dekat kita sudah yang apa melaksanakan adat begitu.

Sering, sering. Karena seperti halnya begini kalau di Sumba ada pesta atau kematian dan acara tersebut wajib kita hadiri kan kita harus bawa sesuatu seperti kerbau atau babi atau minimal kain atau

Kebudayaan yang ada di sumba sangat berpengaruh dalam kehidupan keluarga Tn.OB sehingga sering menimbulkan konflik ekonomi

parang sedangkan dalam keluarga kita tidak dapat memenuhi tapi karena adat yang menuntut otomatis kita harus berhutang sama orang lain yang punya. Iyah, jadi itu yang kadang kala membuat dalam keluarga tu bertengkar jadi ada konflik atau masalah.

Beban peran Budaya

Oh, iya kalau dalam adat itu kalau perempuan yah, kebanyakan mereka itu kan sibuk di belakan, seperti masak-masak pokonya yang atur-atur makanan, melayani minum tamu-tamu sedangkan laki- laki yah mengurusi prosesi atau jalannya adat itu, kayak pengatur acara atau berjalanya acara adat itu. Seperti dari pemotongan hewan, doa-doa sampai acara selesai.

Pembagian peran antara laki-laki dan perempuan dalam adat sumba

Kalau menurut saya ya jadi dilemma juga antara setuju dengan tidak setuju , mau bilang tidak setuju yah adatnya sudah ada dari nenek moyang jadi mau tidak mau harus kita laksanakan sudah. Yah kita harus mampulah seperti itu. Kalau menurut saya sih lebih ke saya sih, Karena saya sendiri

Tn. OB harus mengikiti acra adat karena sudah menjadi tanggung jawab yang sudah di berikan olah

nenek moyang

(membudayakan adat yang ada) apalagi sudah menjadi tugas