persentase sarana dan prasarana sesuai dengan
standar RS Tipe B % 100 94.00 94.00 n.a. n.a. XVII Program : Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD RSUD RAA Soewondo Pati
33 Persentase pertumbuhan pendapatan BLUD RSUD
RAA Soewondo Pati % 10.88 0.23
12.03 n.a. n.a. XVIII Program Pengadaan Peningkatan Sarana
Prasarana RS
34 Prosentase sarana dan prasarana sesuai standar
RS kelas C % 90 65 44.8 53.4 53.4 XIX Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
BLUD RSUD Kayen
35 pertumbuhan pendapatan BLUD RSUD Kayen % 10.88 4.47 22.75 5.94 5.94
Keterangan :
Telah tercapai; Akan Tercapai; Perlu Perhatian/Upaya Keras
Indikator program urusan kesehatan yang mampu mencapai target sebagaimana tercantum dalam RPJMD 2017-2022 berjumlah 21. Adapun indikator yang memiliki capaian di bawah target RPJMD berjumlah 12 (dua belas) indikator kinerja dan ada 2 indikator yang belum ada data realisasi capaiannya. Permasalahan lainnya berkaitan dengan kualitas kesehatan ibu, bayi, dan balita dimana Prevalensi Ibu Hamil KEK, Cakupan pelayanan kesehatan anak balita, Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4), dan Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir (KN Lengkap) belum mencapai target. Hal ini kemungkinan disebabkan masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan ibu hamil dalam pemeriksaan kesehatan serta belum optimalnya Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Capaian yang juga perlu ditingkatkan adalah cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh masih belum optimalnya pelayanan kesehatan di level pertama, khususnya Puskesmas.
Program pengawasan obat dan makanan juga perlu mendapatkan perhatian, karena dua dari tiga indikator program ini belum mencapai target RKPD 2018. Pada tahun 2018, dari 121 unit sarana distribusi obat yang ada baru 41.32% yang bisa dilakukan pengawasan. Demikian juga halnya dengan jumlah sarana produksi rumah tangga yang menerapkan CPPB-IRT sesuai standart baru mencapai 28.49%. Mengingat persentase pengeluaran rumah tangga untuk makanan jadi dalam tiga tahun terakhir cenderung meningkat, maka akan membahayakan kesehatan masyarakat apabila produk makanan hasil industri rumah tangga belum memenuhi standar kesehatan.
3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Aspek fasilitas dan infrastruktur wilayah terukur melalui beberapa komponen, yaitu: Kapasitas air baku, Daerah Irigasi (DI) dalam kondisi baik, Jalan Kondisi Baik, Jembatan Kondisi Baik, dan Rasio Tingkat Pelayanan Ruas Jalan. Perkembangan Fasilitas dan Infrastruktur Wilayah di Kabupaten Pati ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel II.43
Aspek Fasilitas dan Infrastruktur Wilayah Kabupaten Pati Tahun 2017-2018
Komponen Capaian Target 2018
2017 2018
Infrastruktur wilayah dalam kondisi
baik sesuai standar pelayanan (%) 76.33 81.72 76.0
Kapasitas air baku (%) 85.05 93.95 81.75
Daerah Irigasi dalam kondisi baik (%) 80.82 85.37 81.0
Jalan kondisi baik (%) 64.25 70.71 65.0
Jembatan kondisi baik (%) 75.21 76.86 76.0
Rasio tingkat pelayanan ruas jalan 0.31 0.25 0.305
Infrastruktur wilayah dalam kondisi baik sesuai standar pelayanan di tahun 2018 menunjukkan kinerja sebesar 81,72%, dimana capaian tersebut lebih baik dibandingkan target RKPD 2018 sebesar 76% dan meningkat dibandingkan capaian Tahun 2017 (75,21). Keberhasilan aspek tersebut ditunjang oleh capaian tiap-tiap komponennya. Kapasitas air baku di tahun 2018 mencapai 93,95%, lebih tinggi dibandingkan dengan target RKPD 2018 (81,75%) dan capaian di tahun 2017 (85,05%). Peningkatan juga terjadi pada Komponen Daerah Irigasi dalam Kondisi Baik, dimana di tahun 2018 mencapai persentase 85,37%, lebih baik dari target RKPD 2018 sebesar 81% dan capaian 2017 (80,82%). Persentase Jalan Kondisi Baik di tahun 2018 adalah 70.71% lebih baik dari target RKPD 2018 sebesar 65% dan capaian 2017 (64,25%) Selanjutnya Persentase Jembatan dalam Kondisi Baik di Tahun 2018 adalah 76,86%, lebih baik dibandingkan target RKPD 2018 sebesar 76% dan capaian 2017 (75,21). Rasio tingkat pelayanan ruas jalan di tahun 2018 adalah 0,25 lebih baik dibandingkan target RKPD 2018 (0,305) dan capaian 2017 (0,31).
Kinerja Pekerjaan umum yang berkaitan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah pemenuhan layanan sanitasi dan air bersih. Sampai dengan tahun 2018, jumlah penduduk yang terlayani air minum layak baru mencapai 937.395 jiwa (74,36%) yang terbagi menjadi 307.872 jiwa di wilayah perkotaan dan 629.523 jiwa di wilayah perdesaan. Selanjutnya untuk pemenuhan sanitasi dapat dilihat dari penduduk yang memiliki akses air limbah domestik, yang capaian kinerjanya sampai dengan tahun 2018 sebesar 95,4%.
Kinerja penyelenggaraan urusan pekerjaan umum dan penataan ruang ditunjukkan oleh capaian kinerja sebanyak 19 program dengan 23 target indikator kinerja.
Tabel II.44
Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2018
No Indikator Satuan Target RPJMD 2017-2022 Target 2018 Realisasi Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2018 Status Capaian Target Akhir RPJMD 2017 2018
I Program Peningkatan Jalan Dan Jembatan 1 Persentase panjang Jalan lokal primer (Kabupaten) yang
ditingkatkan % 26.79 15.58 15.25 20.80 20.80 2 Persentase panjang Jalan lokal sekunder (Poros Desa)
yang ditingkatkan
% 15.86 12 9.98 13.61 13.61 II Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
3 Persentase panjang jalan baru % 100 0 0 0 0
No Indikator Satuan Target RPJMD 2017-2022 Target 2018 Realisasi Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2018 Status Capaian Target Akhir RPJMD 2017 2018
4 Persentase jembatan rusak yang dibangun kembali % 28 7.95 6.67 8.33 8.33 III Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong -
Gorong
5 Persentase Drainase/ gorong-gorong pada ruas jalan
Kabupaten dalam kondisi baik % 80 76 0.78 6 6 IV Program Pembangunan Turap/Talud /Bronjong
6 Persentse Terbangunnya Turap/Talud/ Bronjong % 2.30 0.54 1.04 0.59 0.59 V Program Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan
7 Terpeliharanya rutin jalan dan jembatan % 17.40 2.73 1.93 2.76 2.76 VI
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan
Talud/Bronjong
8 Persentase terpeliharannya Talud, bronjong % 0.969 0.161 0.179 0.226 0.226 VII Program Pembangunan Sistem Informasi /Data Base
Infrastruktur
9 Persentase keterisian jenis data dalam sistem database
jalan dan jembatan % 100
- - 0 0
VIII Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan
10 Prosentase Terpeliharanya sarana dan Prasarana
Kebinamargaan % 65 62 100 80 80 11 Persentase Daerah yang terlayani PJU % 60.80 48 46.13 53.28 53.28 IX
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
pengairan lainnya
12 Persentase jaringan irigasi
rusak yang tertangani % 23 12 22.63 90 90 13 Persentase sungai yang dinormalisasi % 45 25 17.37 38 38
X Program Penyediaan Air Baku
14 Persentase Tersedianya air Baku % 5.83 0.53 - 0.55 0.55 XI Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan Air Limbah
15 Prosentas Kinerja Pengolahan Air Minum dan air Limbah % 78,03 75.27 74.8 75.86 75.86 XII Program Perencanaan Tata Ruang
16 Terdapatnya Perda Tentang Perencanaan tata ruang % 100 100 100 100 100 XIII Program Pemanfaatan Ruang
17 Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang % 77.29 64.29 68.63 73.53 73.53 XIV Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
18 Tercapainya Pengendalian pemanfaatan fasilitas umum
No Indikator Satuan Target RPJMD 2017-2022 Target 2018 Realisasi Capaian RKPD Realisasi Capaian RPJMD s/d 2018 Status Capaian Target Akhir RPJMD 2017 2018
XV Program Pengaturan Jasa Kontruksi 19 Persentase Rekomendasi Baru % 27 15 20.27 6.61 6.61 XVI Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
20 Persentase sampah perkotaan yang tertangani % 46 36 40.41 36.30 36.3 XVII
Program Pembangunan Ruang Terbuka Publik
Perkotaan
21 Persentase Ruang Terbuka Publik di Perkotaan % 24.50 11 3.35 33.10 33.1 XVIII Program Pembangunan Sarpras air bersih
Pedesaan/PASIMAS
22 Persentase Air bersih bagi Masyarakat % 78 72 70 75.86 75.86 XIX Program Penataan Bangunan dan
Pembanguanan Gedung
23 Persentase Pembangunan Gedung Pemerintahan % 30 0 3.6 5.4 5.4
Keterangan :
Telah tercapai; Akan Tercapai; Perlu Perhatian/Upaya Keras
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ada dua indikator urusan pekerjaan umum dan penataan ruang tidak mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2018. Untuk indikator Persentase Drainase/gorong-gorong pada ruas jalan kabupaten dalam kondisi baik yang capaiannya jauh dari target yaitu hanya 6%. Dengan kata lain, dari 837,377 km panjang jalan kewenangan kabupaten yang memiliki drainase baru 50,202 km. Hal ini menyebabkan pada saat musim penghujan banyak ruas jalan yang tergenang air yang bisa mempercepat kerusakan jalan. Sehingga ke depannya menjadi salah satu prioritas dalam urusan pekerjaan umum dan penataan ruang.
Indikator lain yang tidak mencapai target pada tahun 2018 adalah persentase rekomendasi baru yang dikeluarkan untuk usaha jasa konstruksi hanya 6,61% sehingga tidak dapat mencapai target yang ditetapkan sebesar 15%. Pada tahun 2018, DPUTR hanya mengeluarkan 37 rekomendasi baru dari 560 pelaku jasa konstruksi yang ada.