• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan pembiayaan daerah pada tahun lalu dan rencana Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel realisasi dan target

SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

4.2 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2020 .1 Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020

4.2.4. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Pati Tahun 2020

Prioritas dan sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Pati Tahun 2020 disusun dengan mengacu pada :

1. Arah Kebijakan pembangunan jangka panjang daerah (2005-2025);

2. Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pati Tahun 2017-2022;

3. Prioritas Pembangunan Nasional yang tercantum dalam RKP Tahun 2020; 4. Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tertuang

dalam RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023;

5. Pokok-pokok pikiran DPRD Kabupaten Pati pada penyusunan RKPD tahun 2020;

6. Hasil evaluasi RKPD sampai dengan tahun 2018; 7. Standar Pelayanan Minimal (SPM);

8. Komitmen nasional untuk mencapai target Sustainable Development Goal (SDG’s).

Penyusunan prioritas program dan kegiatan Perangkat Daerah disusun dengan menggunakan kriteria antara lain dalam rangka :

1. Pencapaian Indikator Kinerja Daerah sesuai target RPJMD/Renstra Perangkat Daerah tahun 2017-2022 pada tahun 2020;

2. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah sesuai target RPJMD/Renstra Perangkat Daerah tahun 2017-2022 pada tahun 2020;

3. Pemecahan permasalahan dan isu strategis daerah yang meliputi : a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia;

b. Pengembangan Jejaring dan Daya Saing Daerah;

c. Kesejahteraan dan Kemandirian Masyarakat berbasis kearifan lokal;

d. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan;

e. Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informatika.

Sebagaimana dalam RPJMD Kabupaten Pati Tahun 2017-2022 Tema Pembangunan Tahun 2020 adalah “Jejaring Berdaya Saing” dengan fokus kepada perluasan pasar pemasaran produk berbasis keunggulan lokal dengan

mengoptimalkan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi serta memperhatikan pelestarian lingkungan. Jejaring kerjasama difokuskan pada kerjasama sama dengan pemerintah daerah di sekitar, Pemerintah vertikal, swasta, dan lembaga kemasyarakatan. Kerjasama dengan swasta difokuskan dengan asosiasi bisnis dan mitra pasar yang memungkinkan event-event nasional/internasional diselenggarakan di Kabupaten Pati sehingga dapat meningkatkan aliran dana masuk (capital inflow).

Pengembangan produk lokal dan pengembangan wilayah produktif hanya dapat diwujudkan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi dan keuangan daerah, peningkatan infrastruktur dan konektivitas wilayah.

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, difokuskan pada:

a. Peningkatan kualitas dan akses pendidikan, terutama Pendidikan Dasar dan informal, melalui peningkatan pemerataan kualitas managemen sekolah dan peningkatan pelaksanaan Kejar Paket B dan C.

b. Pemasyarakatn budaya baca, melalui penyediaan perpustakaan online, optimalisasi perpustakaan keliling, dan Pembinaan perpustakaan hingga level desa.

c. Peningkatan kualitas dan akses kesehatan, difokuskan peningkatan kualitas pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama, pelayanan bagi penderita TB, pelayanan kesehatan jiwa, dan pelayanan kesehatan bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

d. Peningkatkan kesadaran dan perilaku hidup bersih dan sehat, difokuskan pada promosi kesehatan untuk pencegahan peningkatan prevalensi penyakit degeneratif (Hipertensi, jantung, dan Diabetes), penyakit infeksi (TB dan HIV/AIDS), dan gizi buruk pada balita dan anak; dan promosi bahaya merokok pada usia remaja.

e. Peningkatan kualitas hidup dan pengetahuan ibu hamil, bayi, Balita, dan lansia, melalui Pemberdayaan UKBM (Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat), Peningkatan Cakupan K4, pemeriksaan neonatus, bayi, Balita, dan lansia

f. Peningkatan kesetaraan gender, khususnya dalam aspek ekonomi dan politik pemerintah difokuskan pada internalisasi Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender oleh Perangkat Daerah; peningkatan kewirausahaan di kelompok wanita dan ibu rumah tangga.

g. Meningkatkkan kompetensi dan kapasitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar, difokuskan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelatihan kerja dan perluasan jejaring bursa kerja dengan memfasilitasi temu sekolah kejuruan dengan dunia usaha.

2. Pengembangan Kerjasama dan Daya Saing Daerah, difokuskan pada

a. Penyediaan database penunjang daya saing, seperti: penyediaan database infrastruktur (bina marga, cipta karya, SDA, termasuk ketersediaan listrik dan jaringan telekomunikasi) sebagai data dukung penyediaan profil investasi daerah.

b. Pemerataan infrastruktur wilayah melalui pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan, jembatan, saluran irigasi; penyediaan air baku; revitalisasi pasar tradisional; dan optimalisasi pasar kabupaten.

c. Peningkatan efektivitas promosi potensi investasi, melalui penjaringan calon investor sesuai dengan potensi yang tersedia.

d. Pengendalian inflasi melalui penyediaan pasokan dan kemudahan distribusi barang dan pembatasan kapasitas bahan baku impor untuk usaha

e. Peningkatan efektivitas patroli K3, dengan fokus pada daerah dengan kerawanan K3 tinggi (sesuai dengan peta kerawanan K3).

f. Peningkatan peran serta masyarakat dalam peningkatan kondusivitas lingkungan, diupayakan dengan pengaktifan kegiatan siskamling serta penglibatan TOGA/TOMAS dalam kegiatan masyarakat.

g. Peningkatan produktivitas dan produksi beberapa komoditas pertanian (padi, ubi kayu, kedelai, cabai, bawang merah, dan kopi), melalui: pembangunan sarana dan prasarana penyediaan air baku, pengaturan pola tanam, dan pemanfaatan pestisida alami dan predator alami.

h. Peningkatan pemasaran produk pertanian, khususnya daging dan susu, dengan cara meningkatkan produk olahan daging dan susu agar dapat dipasarkan ke luar daerah.

i. Peningkatan kualitas pelayanan lelang di TPI, difokuskan pada perbaikan manajemen pengelolaan serta sarana dan prasana TPI.

j. Peningkatan penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, melalui sosialisasi penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dan intensifikasi patroli laut.

k. Peningkatan ketersediaan bibit dan pakan ikan dari dalam daerah dengan cara menumbuhkan usaha penyediaan bibit dan pakan.

l. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petambak dengan mengoptimalkan peran penyuluh perikanan

m. Peningkatan kualitas produk sesuai dengan standar, diupayakan dengan pemberian pelatihan dan pendampingan pelaku usaha dan industri dan fasilitasi kerjasama antara industri rumah tangga dengan industri skala kecil, menengah, dan besar.

n. Peningkatan daya Tarik destinasi wisata unggulan, dengan fokus kepada peningkatan ketersediaan infrastruktur penunjang wisata; mengoptimalkan pengelolaan destinasi wisata unggulan; perluasan promosi wisata hingga ke luar daerah; dan pemberdayaan Pokdarwis di sekitar wisata unggulan.

o. Optimalisasi kerjasama dengan kabupaten sekitar swasta, dan masyarakat, dengan fokus mengoptimalkan peran Kab. Pati sebagai penyedia bahan baku industri (pertanian & perikanan) di Kawasan Wanarakuti; Peningkatan kerjasama wisata di Kawasan Pakudjembara; Pembentukan forum CSR; dan peningkatan kerjasama dengan NGO.

3. Peningkatan Kesejahteraan dan Kemandirian Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal, difokuskan pada:

a. Updating data berkaitan dengan kesejahteraan (kemiskinan, PMKS, Kawasan Kumuh, RTLH, dll) terutama difokuskan pada perbaikan data penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan.

b. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di tingkat desa melalui peningkatan swadaya masyarakat dalam pembangunan.

c. Penerapan budaya lokal dalam kehidupan bermasyarakat, dengan fokus penyediaan ruang publik di tingkat desa dan penyusunan RKPDes dengan memperhatikan kearifan lokal.

4. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Menunjang Tercapaianya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Hal tersebut difokuskan pada,

a. Peningkatan penanganan limbah dan sampah (pertanian, industri, domestik) melalui pengolahan limbah industri rumah tangga secara komunal dan berbasis teknologi lingkungan; peningkatan pengolahan limbah pertanian menjadi biogas, kompos, dan bahan baku pakan ternak; pengelolaan sampah rumah tangga dengan 3R dan bank sampah.

b. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pelestarian lingkungan dan penanggulangan bencana, dengan fokus: pengembangan jejaring masyarakat tangguh bencana; internalisasi pengurangan risiko bencana di lembaga pendidikan, pembentukan kampung iklim, penguatan kelompok peduli lingkungan, pengembangan pertanian organik;

c. Penguatan kelembagaan penanggulangan bencana melalui internalisasi pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan; penguatan sistem penanganan bencana; dan peningkatan kualitas prasarana sarana penanggulangan bencana kebakaran.

d. Peningkatan manajemen sumber daya air melalui penghijauan kawasan dengan pemanfaatan air tanah tinggi dan daerah pantai;

5. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informatika dan Komunikasi

a. Peningkatan efektivitas pelayanan publik, dengan fokus penerapan inovasi dalam pelayanan publik dan integrasi sistem pelayanan publik dengan data kependudukan; Peningkatan kepemilikan dokumen catatan sipil, khususnya akta kelahiran.

b. Peningkatan kapasitas dan profesionalitas ASN, dengan fokus; Peningkatan penyelenggaran pendidikan dan pelatihan bagi ASN, Peningkatan disiplin ASN secara berjenjang dimulai internal Perangkat Daerah; dan Penerapan remunerasi.

c. Peningkatan efektivitas dan efisiensi perencanaan dan penganggaran, dengan fokus kepada Penerapan pembakuan usulan perencanaan untuk pembangunan (kamus usulan); Integrasi sistem perencanaan dan pengangguran; Penerapan Analisis Standar Biaya (ASB); Penerapan perencanaan & Penganggaran berbasis kinerja; Penyusunan perencanaan berdasarkan hasil monitorin evaluasi; Pelaksanaan kerjasama dengan BPS dalam penyediaan data penunjang perencanaan pemutakhiran data pembangunan; Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan data dalam perencanaan.

d. Peningkatan efektivitas monitoring, pengendalian, evaluasi, dan pengawasan, dengan fokus: Penerapan Monev pengendalian pola berjenjang di setiap perangkat daerah; dan peningkatan efektivitas Rakorpok untuk menemukan solusi permasalahan yang belum diselesaikan di level Perangkat Daerah

e. Optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah, dengan fokus Pemutakhiran data objek pajak, dan Evaluasi tarif retribusi dan pajak daerah

Arah kebijakan, prioritas dan fokus pembangunan daerah Kabupaten Pati Tahun 2020 sebagaimana tersebut di atas merupakan upaya untuk mencapai target sasaran pembangunan Kabupaten Pati tahun 2020 yang meliputi :

1. Kemiskinan sebesar 8,18 – 9,18 % 2. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,47 %; 3. Inflasi sebesar 3,00 – 5,00 %;

5. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 4,04 % 6. IPM sebesar 71,41

7. IPG sebesar 92,07

Prioritas Pembangunan Kabupaten Pati Tahun 2020 dan keterkaitannya dengan isu strategis, Prioritas pembangunan Provinsi Jawa Tengah (RKPD Prov. Jateng) dan Prioritas Pembangunan Nasional (RKP) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.4

Keterkaitan Permasalahan Pembangunan, Isu Strategis, Prioritas Pembangunan, dan Fokus Pembangunan Daerah Kabupaten Pati tahun 2020

No Permasalahan Pembangunan Isu Strategis Prioritas Pembangunan Kabupaten Fokus Pembangunan Daerah

1 1. Akses dan kualitas layanan dasar belum sepenuhnya memenuhi SPM

2. Masih rendahnya kesadaran dan perilaku kesehatan masyarakat 3. Terdapat kesenjangan

gender, khususnya dalam aspek ekonomi yang selanjutnya berdampak kepada rendahnya IPM aspek ekonomi

4. Kualitas tenaga kerja masih rendah utamanya disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah dan kompetensi yang kurang memadai

Peningkatan Kualitas

Sumber Daya Manusia 1. Peningkatan kualitas dan akses pendidikan, baik untuk PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Informal dalam rangka mengurangi

kesenjangan kualitas lembaga pendidikan antara sekolah umum (SD dan SMP) dengan sekolah berbasis agama (MI dan MTs).

2. Meningkatkan budaya literasi 3. Peningkatan kualitas dan

akses kesehatan

4. Meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup bersih dan sehat

5. Meningkatkan kualitas hidup dan pengetahuan ibu hamil, bayi, balita, dan lansia 6. Peningkatan kesetaraan

gender, khususnya dalam aspek ekonomi

7. Meningkatkkan kompetensi dan kapasitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar.

1. Peningkatan kualitas dan akses pendidikan, melalui:

a. Peningkatan pemerataan kualitas manajemen sekolah

b. Peningkatan pelaksanaan Kejar Paket B dan C 2. Pemasyarakatan budaya membaca

a. Penyediaan perpustakaan online b. Optimalisasi perpustakaan keliling

c. Pembinaan perpustakaan hingga level desa 3. Peningkatan kualitas dan akses kesehatan melalui:

a. Peningkatan kualitas fasilitas kesehatan tingkat pertama

b. Peningkatan layanan bagi penderita TB c. Peningkatan layanan kesehatan jiwa d. Peningkatan layanan kesehatan bagi ODHA 4. Meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup bersih

dan sehat melalui

a. Promosi kesehatan untuk pencegahan peningkatan prevalensi penyakit degenerative (Hipertensi, Jantung, dan Diabetes)

b. Promosi pencegahan penyakit infeksi, khususnya TB dan HIV/AIDS

c. Promosi Pencegahan gizi buruk pada Balita dan anak

d. Promosi bahaya merokok pada usia remaja 5. Meningkatkan kualitas hidup dan pengetahuan ibu

hamil, bayi, balita, dan lansia

a. Pemberdayaan UKBM (Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat

b. Peningkatan cakupan K4, pemeriksaan neonatus, bayi, balita, dan lansia

6. Peningkatan kesetaraan gender, khususnya dalam aspek ekonomi, melalui:

a. Internalisasi Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender oleh Perangkat Daerah b. Peningkatan kewirausahaan di kelompok wanita

No Permasalahan Pembangunan Isu Strategis Prioritas Pembangunan Kabupaten Fokus Pembangunan Daerah

dan ibu rumah tangga

7. Meningkatkkan kompetensi dan kapasitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar, melalui: a. Peningkatan kualitas penyelenggaraan

Pelatihan Kerja

b. Perluasan jejaring bursa kerja dengan memfasilitasi temu sekolah kejuruan dengan dunia usaha,

2 1. Belum optimalnya kerjasama dengan kabupaten sekitar, pemerintah vertikal, dan swasta

2. Menurunnya realisasi investasi dari tahun sebelumnya

3. Potensi daerah belum dikembangkan secara optimal untuk

meningkatkan daya saing

Pengembangan kerjasama

dan daya saing daerah 1. Penyediaan database penunjang daya saing 2. Peningkatan dan pemerataan

infrastruktur wilayah

3. Peningkatan efektifitas promosi potensi investasi

4. Pengendalian inflasi

5. Peningkatan efektifitas patroli. 6. Peningkatan peran masyarakat

dalam peningkatan kondusivitas lingkungan 7. Peningkatan produktivitas dan

produksi beberapa komoditas pertanian (padi, ubi kayu, kedelai, cabai, bawang merah, dan kopi).

8. Peningkatan pemasaran produk pertanian 9. Peningkatan kualitas

pelayanan lelang di TPI 10. Peningkatan penggunaan alat

tangkap ramah lingkungan 11. Peningkatan ketersediaan bibit

dan pakan ikan dari dalam daerah

12. Peningkatan kemampuan dan pengetahuan petambak 13. Peningkatan kualitas produk

sesuai dengan standar 14. Peningkatan daya Tarik

destinasi wisata unggulan 15. Optimalisasi kerjasama dengan

1. Penyediaan database penunjang daya saing, seperti: penyediaan database infrastruktur (bina marga, cipta karya, SDA, termasuk ketersediaan listrik dan jaringan telekomunikasi) sebagai data dukung penyediaan profil investasi daerah.

2. Peningkatan dan pemerataan infrastruktur wilayah melalui

a. Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan, jembatan, saluran irigasi

b. Penyediaan air baku

c. Revitalisasi pasar tradisional d. Optimalisasi pasar kabupaten

3. Penjaringan investor sesuai dengan potensi yang ada di daerah

4. Pengendalian inflasi melalui :

a. Penyediaan pasokan dan kemudahan distribusi barang

b. Pembatasan kapasitas bahan baku impor untuk usaha

5. Peningkatan efektfitas patroli, melalui a. Kegiatan patroli difokuskan pada daerah

dengan kerawanan K3 tinggi (sesuai dengan peta kerawanan K3)

6. Peningkatan peran masyarakat dalam peningkatan kondusivitas lingkungan

a. Mengaktifkan kembali kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan peningkatan keamanan lingkungan (Siskamling)

b. Peningkatan peran TOGA/TOMAS dalam kegiatan di masyarakat

7. Peningkatan produktivitas dan produksi beberapa komoditas pertanian (padi, kedelai, ubi kayu,

No Permasalahan Pembangunan Isu Strategis Prioritas Pembangunan Kabupaten Fokus Pembangunan Daerah

kabupaten sekitar, pemerintah

vertikal dan swasta jagung, melalui: a. Pembangunan sarana dan prasarana penyediaan air baku.

b. Pengaturan pola tanam

c. Pemanfaatan pestisida alami dan predator alami 8. Peningkatan pemasaran produk pertanian,

khususnya daging dan susu, melalui

Peningkatan produk olahan daging dan susu agar dapat dijual ke luar daerah

9. Peningkatan kualitas pelayanan lelang di TPI, melalui

a. Perbaikan manajemen pengelolaan TPI b. Peningkatan sarana prasarana TPI 10. Peningkatan penggunaan alat tangkap ramah

lingkungan, melalui

a. Sosialisasi penggunaan alat tangkap ramah lingkungan

b. Intensifikasi patroli

11. Peningkatan ketersediaan bibit dan pakan dari dalam daerah, dengan menumbuhkan usaha penyediaan bibit dan pakan

12. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petambak dengan optimalisasi peran penyuluh perikanan

13. Peningkatan kualitas produk sesuai dengan standar a. Pemberian pelatihan dan pendampingan pelaku

usaha dan industri untuk meningkatkan kualitas produk

b. Fasilitasi kerjasama antara industri rumah tangga dengan industri skala kecil, menengah, dan besar.

14. Peningkatan daya Tarik destinasi wisata unggulan, melalui:

a. Peningkatan ketersediaan infrastruktur penunjang wisata di wisata unggulan

b. Mengoptimalkan pengelolaan destinasi wisata unggulan

c. Perluasan promosi wisata hingga ke luar daerah d. Pemberdayaan Pokdarwis di sekitar wisata

unggulan

15. Optimalisasi kerjasama dengan kabupaten sekitar, swasta, dan masyarakat, melalui

No Permasalahan Pembangunan Isu Strategis Prioritas Pembangunan Kabupaten Fokus Pembangunan Daerah

a. Mengoptimalkan peran Kab. Pati sebagai penyedia bahan baku industri (pertanian & perikanan) di Kawasan Wanarakuti

b. Peningkatan kerjasama wisata di Kawasan Pakudjembara

c. Pembentukan forum CSR

d. Peningkatan kerjasama dengan NGO 3 1. Penanganan kemiskinan belum terintegrasi antarperangkat daerah 2. Ketergantungan masyarakat terhadap program kegiatan pemerintah masih tinggi 3. Rendahnya modal sosial masyarakat karena mulai lunturnya kearifan lokal

Peningkatan Kesejahteraan dan Kemandirian

Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal

1. Updating data berkaitan dengan kesejahteraan

(kemiskinan, PMKS, Kawasan Kumuh, RTLH, dll)

2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan di tingkat desa 3. Penerapan budaya lokal dalam

kehidupan bermasyarakat

1. Updating data berkaitan dengan kesejahteraan (kemiskinan, PMKS, Kawasan Kumuh, RTLH, dll) terutama difokuskan pada perbaikan data penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan 2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan di tingkat desa melalui peningkatan swadaya masyarakat dalam pembangunan. 3. Penerapan budaya lokal dalam kehidupan

bermasyarakat melalui

a. Penyediaan ruang publik dengan pemanfaatan dana desa

b. Penyusunan RKPDes memperhatikan kearifan lokal

4 1. Potensi kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang kurang ramah lingkungan

Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Menunjang tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

1. Peningkatan penanganan limbah dan sampah (pertanian, industri, domestik)

2. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pelestarian lingkungan dan

penanggulangan bencana 3. Peningkatan manajemen

sumber daya air

4. Penguatan kelembagaan penanggulangan bencana

1. Peningkatan penanganan limbah dan sampah (pertanian, industri, domestik), melalui:

a. Pengolahan limbah industri rumah tangga secara komunal dan berbasis teknologi lingkungan

b. Peningkatan pengolahan limbah pertanian menjadi biogas, kompos, bahan baku pakan ternak

c. Pengelolaan sampah rumah tangga dengan 3R dan bank sampah

2. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pelestarian lingkungan dan penanggulangan bencana, melalui:

a. Pengembangan jejaring masyarakat tangguh bencana

b. Internalisasi pengurangan risiko bencana di lembaga pendidikan

c. Pembentukan kampung iklim

No Permasalahan Pembangunan Isu Strategis Prioritas Pembangunan Kabupaten Fokus Pembangunan Daerah

e. pengembangan pertanian organik

3. Penguatan kelembagaan penanggulangan bencana, melalui:

a. Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan b. Penguatan sistem penanganan bencana c. Peningkatan kualitas prasarana sarana

penanggulangan bencana kebakaran

4. Peningkatan manajemen sumber daya air, melalui: a. Penghijauan di kawasan dengan pemanfaatan

air tanah tinggi dan daerah pantai 5 Reformasi birokrasi

belum dilakukan secara optimal sehingga pelayanan publik dan pelaksanaan tugas pemerintah belum efektif

Tata Kelola Pemerintahan dan pelayanan publik berbasis Teknologi Informatika dan komunikasi

1. Peningkatan efektivitas pelayanan publik

2. Peningkatan kapasitas dan profesionalitas ASN

3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi perencanaan dan penganggaran

4. Peningkatan efektivitas monitoring, pengendalian, evaluasi, dan pengawasan 5. Optimalisasi sumber-sumber

pendapatan daerah

1. Peningkatan efektivitas pelayanan publik melalui: a. penerapan inovasi dalam pelayanan publik b. pengintegrasian sistem aplikasi pelayanan

publik dengan data kependudukan

c. Peningkatan kepemilikan dokumen catatan sipil, khususnya akta kelahiran

2. Peningkatan kapasitas dan profesionalitas ASN, melalui:

a. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi ASN

b. Peningkatan disiplin ASN secara berjenjang di mulai dari internal Perangkat Daerah

c. Penerapan remunerasi

3. Peningkatan efektivitas dan efisiensi perencanaan, dan penganggaran

a. Penerapan Pembakuan usulan perencanaan untuk pembangunan (kamus usulan)

b. Integrasi sistem perencanaan dan penganggaran

c. Penerapan Analisis Standar Biaya (ASB)

d. Penerapan perencanaan & penganggaran berbasis kinerja.

e. Penyusunan perencanaan berdasrkan hasil monitoring evaluasi.

f. pelaksanaan kerjasama dengan BPS dalam penyediaan data penunjang perencanaan Pemutakhiran data pembangunan

No Permasalahan Pembangunan Isu Strategis Prioritas Pembangunan Kabupaten Fokus Pembangunan Daerah

g. Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan data dalam perencanaan.

4. Peningkatan efektivitas monitoring, pengendalian, evaluasi, dan pengawasan

a. Penerapan monev pengendalian pola berjenjang di setiap perangkat daerah

b. Peningkatan efektifitas Rakorpok difokuskan untuk menemukan solusi permasalahan yang belum diselesaikan di level perangkat daerah 5. optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah,

melalui,

a. Pemutakhiran data objek pajak

b. Evaluasi tarif retribusi dan pajak daerah

Tabel IV.5

Keterkaitan Isu Strategis, Prioritas Pembangunan, Janji Tahunan Kepala Daerah, Prioritas Pembangunan RPJMD dan Pokok Pikiran DPRD Kabupaten Pati tahun 2020

No Isu Strategis Prioritas Pembangunan Kabupaten Janji Tahunan Kepala Daerah Pembangunan RPJMD Prioritas Pokok Pikiran Dewan

1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

1. Peningkatan kualitas dan akses pendidikan, baik untuk PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Informal dalam rangka mengurangi kesenjangan kualitas lembaga

pendidikan antara sekolah umum (SD dan SMP) dengan sekolah berbasis agama (MI dan MTs).

2. Meningkatkan budaya literasi

3. Peningkatan kualitas dan akses kesehatan

1. Peningkatan kualitas dan akses layanan pendidikan, melalui:

a. Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan

b. Pemenuhan kebutuhan guru yang berkualitas dan kompeten

c. Peningkatan tata kelola pendidikan yang lebih efisien dan efektif

2. Peningkatan kualitas dan akses layanan kesehatan, melalui

d. Peningkatan rehabilitasi sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit dan Puskesmas dalam rangka perluasan jangkauan layanan kesehatan.

e. Pemenuhan kebutuhan tenaga medis

Prioritas 3:

Pembangunan kualitas sumber daya manusia, kemiskinan, dan kesejahteraan sosial

Bidang Pendidikan.

a. Peningkatan profesionalitas guru.

b. Bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu dan berprestasi. c. Pengawasan dana BOS.

d. Perbaikan sistem zonasi sekolah untuk pemerataan siswa.

e. Bantuan sarana penunjang pendidikan.

f. Pemerataan kualitas antara sekolah negeri dengan swasta. g. Peningkatan kesejahteraan

guru honorer dan K2. h. Peningkatan pendidikan

No Isu Strategis Prioritas Pembangunan Kabupaten Janji Tahunan Kepala Daerah Pembangunan RPJMD Prioritas Pokok Pikiran Dewan

4. Meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup bersih dan sehat

5. Meningkatkan kualitas hidup dan pengetahuan ibu hamil, bayi, balita, dan lansia

6. Peningkatan kesetaraan gender, khususnya dalam aspek ekonomi

7. Meningkatkkan

kompetensi dan kapasitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar.

dan paramedis yang berkualitas f. Peningkatan pelayanan Posyandu 3. Peningkatan budaya hidup sehat melalui

sekolah, organisasi pemuda dan organisasi masyarakat

4. Pemberdayaan Toga, Toma, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan keagamaan dan kebudayaan dalam pembangunan daerah

5. Pendidikan karakter dan budi pekerti dalam setiap satuan pendidikan 6. Peningkatan peran serta kepemudaan

dalam bidang olah raga, seni dan budaya dengan penyediaan fasilitas olahraga, seni dan budaya.

7. Pelestarian dan pengembangan nilai seni, budaya dan adat daerah

berbasis aplikasi.

i. Penertiban pungutan oleh sekolah

Bidang Pembangunan

a. Pembangunan gedung sekolah dan puskesmas yang rusak Bidang Sosial Budaya

a. Peningkatan program KB, kesehatan dan ketrampilan lansia

b. Promosi dan Penyelenggaan festival seni dan budaya daerah c. Peningkatan kelembagaan yang berpartisipasi dalam kesetaraan gender

Bidang keamanan dan ketertiban a. Pembinaan dan penyuluhan

tentang kenakalan remaja untuk siswa SMP, SMA, SMK 2 Pengembangan

kerjasama dan daya saing daerah

1. Penyediaan database penunjang daya saing 2. Peningkatan dan

pemerataan infrastruktur wilayah

3. Peningkatan efektivitas promosi potensi investasi 4. Pengendalian inflasi 5. Peningkatan efektivitas

patroli K3

6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam peningkatan kondusivitas wilayah 7. Peningkatan produktivitas dan produksi beberapa komoditas pertanian (padi, ubi kayu, kedelai, cabai, bawang merah, dan kopi)

8. Peningkatan pemasaran

1. Pengembangan sentra-sentra industri potensial dengan perkuatan jaringan industri

2. Peningkatan promosi dan kerjasama dunia usaha

3. Peningkatan kualitas infrastruktur pendukung kegiatan perekonomian, melalui

a. Normalisasi saluran tambak b. Pembangunan dermaga, dok kapal

dan kolam tambat kapal nelayan c. Rehabilitasi dan pembangunan

sarana transportasi

d. Pengembangan dan pengelolaan drainase dan jaringan irigasi pertanian

4. Pengembangan industri dan perdagangan, melalui

a. Pengembangan sentra-sentra industri potensial dengan perkuatan jaringan kluster industri