• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pembelajaran Fiqih Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)

B. Penyajian Data Dan Analisis

2. Pelaksanaan Pembelajaran Fiqih Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)

terhadap siswa sehingga memotivasi siswa untuk ikut berpartisipasi nantinya di masyarakat. Model pembelajaran tercantum dalam RPP poin E (Lampiran 2)94

2. Pelaksanaan Pembelajaran Fiqih Melalui Pembelajaran Contextual

kehadiran siswa, kemudian menyampaikan nilai-nilai yang terkandung dalam materi sebagai motivasi, apersepsi dan acuan untuk siswa. Kegiatan inti pembelajaran yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada poin kedua yaitu menyampaikan materi. Kemudian pada penutup pembelajaran beliau menyimpulkan, merefleksi, memberi kesempatan untuk bertanya dan diakhiri dengan do‟a. Pada pertemuan selanjutnya menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada poin empat dan lima yaitu membimbing kelompok belajar dan evaluasi dalam pelaksanaan praktik merawat jenazah.

a. Membuka Pelajaran

Membuka pelajaran merupakan muqaddimah atau awalan sebelum memulai penyampaian materi pelajaran. Pembukaan biasanya berisi salam, menanyakan kabar, menanyakan kehadiran siswa, mengungkap nilai-nilai yang bersangkutan materi pelajaran sebagai adanya alasan siswa mengapa harus mempelajari materi tersebut.

Berikut penjelasan Ustad Ruslani perihal membuka pelajaran.

Seperti biasa ketika masuk kelas salam terlebih dulu kemudian saya pasti bertawasul terlebih dahulu kepada Rasulullah, tabiin, tabi‟it tabiin dan para ulama sebagai penghargaan terhadap ilmu yang beliau-beliau semua ajarkan dan hingga sampai pada kita semua. Kemudian absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

Setelah itu saya sampaikan muqaddimah materi dan mengapa kita harus belajar mengenai materi tersebut supaya mereka punya semangat untuk belajar karena perawatan jenazah itu pasti dialami semua orang.96

96 Ustad Ruslani, Guru Fiqih Kelas X, (Wawancara peneliti: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 11 Oktober 2022)

Peneliti menyimpulkan dalam membuka pembelajaran Ustad Ruslani mengucap salam ketika memasuki kelas, bertawassul, kemudian mengkroscek kehadiran siswa. Setelah itu beliau sampaikan tujuan dalam mempelajari materi tersebut sebagai motivasi, apersepsi dan acuan dalam menerapkannya.

Hasil observasi peneliti pada pertemuan pertama dimana peneliti memposisikan diri sebagai partisipan, seperti yang diungkapkan oleh beliau mula-mula Ustad Ruslani memasuki kelas dengan ucapan salam, kemudian beliau bertawassul terhadap Rasulullah, para sahabat, tabiin, tabi‟it tabiin dan para ulama, kemudian mengkroscek kehadiran siswa, dan dilanjut pada pengenalan materi yang disampaikan beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti pentingnya menjaga ukhuwah islam dalam bermasyarakat, keadaan akan berbalik dimana mulanya kita sebagai perawat jenazah dan nantinya akan menjadi jenazah yang akan dirawat hal ini disampaikan dengan tujuan sebagai wasilah atau perantara untuk menjadi motivasi dan apersepsi bagi siswa, serta menyampaikan langkah dan acuan dalam mempelajari materi.97

b. Menyampaikan Materi Pelajaran

Seperti yang diungkapkan sebelumnya oleh Ustad Ruslani bahwa beliau membagi penyampaian materi menjadi empat kali pertemuan dimana pertemuan pertama beliau menyampaikan materi dengan

97 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Pertama: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 11 Oktober 2022

metode ceramah di kelas dan pada pertemuan kedua hingga keempat dilaksanakan di lapangan sebagai praktik.

Untuk penyampaian materi saya laksanakan pada pertemuan pertama yang masih dilaksanakan di kelas, disitu saya menjelaskan definisi-definisinya, langkah-langkahnya, perlengkapan yang dibutuhkan ketika memandikan sampai menguburkan jenazah. Setelah itu saya beri kesempatan siswa untuk bertanya, saya jelaskan bil lisan tanpa menggunakan media karena mereka juga saya kasih referensi lain untuk penguat pemahaman mereka yang ada di youtube saya disitu banyak pembelajaran fiqih dan praktik-paraktik ibadah.98

Kesimpulan dari wawancara tersebut pada pertemuan pertama materi pelajaran disampaikan di dalam kelas menggunakan metode ceramah dan beliau menyampaikan hal-hal yang substansial mengenai perawatan jenazah seperti definisi, langkah-langkah dan segala yang bersangkutan mengenai memandikan jenazah, mengkafani jenazah, menshalati jenazah dan menguburkan jenazah. Beliau turut memberi referensi tambahan melalui kanal youtube beliau yaitu R Channel yang berisi pembelajaran fiqih dan praktik-praktik ibadah.

Peneliti turut mewawancarai Dharma Hapit Abdillah siswa kelas X Agama 1 sebagai penguat data, dia mengungkapkan

Ustad Ruslani memang selalu begitu, pertemuan pertama menjelaskan materinya dari awal hingga akhir terus dibagi kelompok untuk diskusi dirumah terus minggu depannya praktik.

Saya sukanya Ustad Ruslani pasti praktik, seru kalau praktik bisa paham betul. Iya Ustad Ruslani ada channel youtube disitu banyak praktik-praktik materi fiqih salah satunya materi merawat jenazah, teman-teman juga nonton disitu tata caranya.99

98 Ustad Ruslani, Guru Fiqih Kelas X, (Wawancara peneliti: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 11 Oktober 2022)

99 Dharma Hapit Abdillah, Siswa Kelas X Agama 1, (Wawancara peneliti: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 11 Oktober 2022)

Dapat disimpulkan kembali pada pertemuan pertama Ustad Ruslani menyampaikan hal-hal yang substansial seperti teori, langkah-langkah dan segala yang bersangkutan mengenai perawatan jenazah..

Disamping itu beliau memberi referensi lain melalui kanal youtubenya sebagai penguat pemahaman siswa.

Wawancara tersebut diperkuat dalam proses observasi peneliti, peneliti mendapati materi yang disampaikan oleh Ustad Ruslani adalah hal-hal substansial mengenai perawatan jenazah seperti memandikan, mengkafani, menshalati, menguburkan jenazah, setelah itu beliau memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang sesuatu yang belum dipahaminya. Penyampaian materi pelajaran dari Ustad Ruslani mengenai perawatan jenazah disampaikan dengan metode ceramah tanpa menggunakan media tambahan selain buku paket atau buku siswa fiqih sebagai acuan. Disamping itu beliau memberi referensi tambahan kepada siswa sebagai penguat melalui kanal youtube beliau yaitu “R Channel” yang membahas pembelajaran fiqih dan praktik-praktik ibadah lainnya.100

c. Menerapkan Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan perantara dalam penyampaian materi dengan prinsip-prinsip dan langkah-langkah yang memudahkan pengenalan nilai-nilai yang dikandungnya. Berikut pernyataan Ustad Ruslani mengenai model pembelajaran sebagai perantara dalam tujuan

100 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Pertama: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 11 Oktober 2022

mencapai kompetensi.

Materi perawatan jenazah ini sesuai dengan model pembelajaran CTL karena di lingkungan manapun pasti terjadi. Jadi saya terapkan model pembelajaran CTL pada materi perawatan jenazah ini, hanya saya nanti akan laksanakan praktik untuk penguatan pemahaman mereka. Saya bagi pertemuannya menjadi 4 kali pertemuan, 1) pertemuan pertama seperti biasa menyampaikan tujuan belajar materi ini, kita beri mereka pemahaman pada nilai-nilainya seperti hukumnya yang fardhu kifayah, manusia ketika meninggal pun masih butuh orang lain untuk mengurusinya, kemudian kewajiban tolong menolong dan lain sebagainya untuk memotivasi mereka, untuk mengaktifkan apersepsi mereka terhadap materi; 2) kemudian pada kegiatan inti saya sampaikan substansi-substansinya seperti syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, apa saja perlengkapan mulai dari memandikan hingga menguburkan jenazah seperti itu, saya kasih referensi lain melalui youtube saya jadi mereka bisa melihat tata caranya disana; 3) kemudian diakhir pertemuan pertama saya bentuk menjadi empat kelompok masing-masing dibagi tugas ada yang memandikan, mengkafani, menshalati, dan mengubur jenazah dan mereka bisa diskusi dirumah sambil nonton youtube saya untuk persiapan; 4) Pada pertemuan kedua kita langsung ke lapangan untuk praktik memandikan, pertemuan kedua kita laksankan satu substansi saja karena memakan waktu lama dan wajib bagi seluruh kelompok untuk ikut menyaksikan karena tidak mungkin satu kelompok melaksanakan semuanya dari awal hingga akhir, tidak cukup waktunya jadi saya konsep demikian agar mereka paham dan begitu seterusnya; 5) Pada pertemuan ketiga kita laksanakan satu sub lagi karena juga makan waktu lama yaitu mengkafani jenazah; 6) Di pertemuan terakhir kita laksankan dua-duanya karena memang mudah dan tidak banyak makan waktu yaitu menshalati dan menguburkan jenazah; 7) Selama kegiatan ini saya berperan menjadi observator dan membimbing mereka dalam menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan serta memberi arahan, di akhir kegiatan saya evaluasi proses mereka karena terkadang ada yang masih salah jadi tujuan evaluasi saya untuk memantapkan pemahaman mereka agar mereka tahu salahnya dimana dan yang benar seperti apa, evaluasi formatif ya. Harapan saya setelah mereka mengikuti prosesnya dari awal hingga akhir mereka paham betul tata caranya dan nantinya bisa ikut partisipasi ketika di masayarakat.101

101 Ustad Ruslani, Guru Fiqih Kelas X, (Wawancara peneliti: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 11 Oktober 2022)

Melandasi hasil wawancara bersama Ustad Ruslani dapat disimpulkan jika pertemuan dilaksanakan sebanyak empat kali dimana pada pertemuan pertama dilaksanakan di dalam kelas yang diisi dengan penyampaian nilai-nilai yang terkandung dalam materi sehingga siswa termotivasi, apersepsi sebagai penghayatan terhadap materi dan menyampaikan acuannya; kemudian beliau menyampaikan substansi materi seperti memandikan jenazah, mengkafani jenazah, menshalati jenazah, menguburkan jenazah dan beliau turut memberi referensi tambahan melalui kanal youtube beliau yaitu (R Channel) yang berisi pembelajaran dan praktik ibadah sebagai penguat pemahaman siswa.

Diakhir pertemuan pertama beliau membentuk empat kelompok yang masing-masing memiliki tugas sesuai dengan substansi perawatan jenazah yaitu memandikan jenazah, mengkafani jenazah, menshalati jenazah dan menguburkan jenazah. Keempat kelompok tersebut diperintahan untuk berdiskusi dirumah dan mempersiapkan untuk pelaksanaan praktik pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan kedua dilaksanakan diluar kelas yaitu tempat yang telah disediakan untuk praktik memandikan jenazah, pada pertemuan kedua dilaksanakan satu substansi saja karena persiapan dan pelaksanaan dalam memandikan jenazah memakan waktu yang lama.

Pertemuan ketiga dilaksanakan di mushalla Ar-Roudhoh, pada pertemuan ketiga praktik yang dilaksanakan adalah mengkafani jenazah, pertemuan ketiga hanya melaksanakan satu substansi saja

karena persiapan dan pelaksanaan yang memakan waktu lama.

Pertemuan keempat substansi yang dilaksanakan adalah kegiatan menshalati dan menguburkan, pada pertemuan keempat dilaksanakan dua substansi karena kegiatan menshalati dan menguburkan tidak banyak memakan waktu sehingga kegiatan diarahkan untuk hasil yang efisien.

Pada setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dari awal hingga akhir wajib bagi seluruh siswa menyaksikan kegiatan perawatan jenazah karena tidak semua siswa dapat melaksanakan kegiatan dari awal hingga akhir, hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu sehingga siswa diwajibkan untuk mengikuti seluruh proses pelaksanaan praktik agar mereka memahami substansi lainnya.

Ustad Ruslani berperan sebagai pembimbing siswa dalam menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dan memberi arahan selama pelaksanaan perawatan jenazah apabila siswa merasa kesulitan, disamping itu beliau merupakan observator yang mengambil nilai pada proses praktik siswa. Setiap kegiatan yang telah selesai dilaksanakan beliau selalu melakukan evaluasi untuk memberi penilaian terhadap praktik siswa, hal ini ditujukan agar menyempurnakan pemahaman siswa mengenai kekurangan atau kesalahan mereka selama melaksanakan praktik, dapat disimpulkan bahwa beliau melaksanakan evaluasi formatif pada praktik perawatan jenazah. Evaluasi ini mengarahkan siswa untuk menguatkan pemahaman mereka dan melalui

evaluasi tersebut Ustad Ruslani berharap agar siswa nantinya dapat ikut berpartisipasi di masyarakat.

Terkait penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning peneliti mewawancarai siswa tentang pengalaman mereka dalam melaksanakan praktik perawatan jenazah,

Pertemuan pertama Ustad Ruslani jelaskan materinya di kelas, terus dibentuk kelompok sesuai langkah-langkahnya mulai dari memandikan sampai menguburkan terus disuruh diskusikan bersama dirumah sambil nonton youtubenya Ustad Ruslani.

Pertemuan kedua sampai keempat kita langsung praktik, Ustad Ruslani ngasih arahan untuk nyiapkan alat-alatnya, setelah kegiatan selesai Ustad Ruslani evaluasi praktiknya kalau ada yang kurang atau salah. Saya baru disini praktik seperti ini, sebelumnya saya belum pernah sama sekali walaupun saya sering melihat pemakaman tapi saya belum paham. Alhamdulillah sudah diarahkan sama Ustad Ruslani dan sudah diskusi sama teman-teman iya akhirnya saya paham semuanya mulai dari memandikan, mengkafani, menshalati, sampai menguburkan.

Insyaallah setelah praktik ini saya berani ikut ngurus jenazah, soalnya sudah paham semua.102

Wawancara bersama Rizki Abdur Ro‟uf siswa kelas X Agama 1 memberi kesimpulan bahwa pelaksanaan perawatan jenazah diawali dengan penjelasan materi pada pertemuan pertama, kemudian Ustad Ruslani menginstruksikan untuk membentuk kelompok dengan tugas masing masing kelompok yaitu memandikan, mengkafani, menshalati, dan menguburkan jenazah, kemudian Ustad Ruslani memerintahkan untuk berdiskusi dirumah dan menonton kanal youtube beliau sebagai referensi tambahan. Pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan kedua hingga keempat siswa melaksanakan praktik perawatan jenazah

102 Rizki Abdur Ro‟uf, Siswa Kelas X Agama 1, (Wawancara peneliti: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 21 Oktober 2022)

bersama dengan bimbingan Ustad Ruslani dan diakhir kegiatan beliau melaksanakan evaluasi untuk menyempurnakan kekurangan atau kesalahan selama praktik. Melalui wawancara bersama Abdur Ro‟uf dapat disimpulkan juga bahwa penggunaan metode praktik sangat efektif karena siswa tidak cukup memahami teori saja namun penting untuk dipraktikkan supaya pemahaman siswa lebih baik daripada hanya sekedar membayangkannya saja dan melalui metode praktik dapat meningkatkan motivasi siswa untuk dapat berpartisipasi di masyarakat.

Peneliti mewawancarai siswa lainnya dari kelas X Agama 1 yaitu Ahmad Abdan, berikut pernyataan Abdan mengenai penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning,

Pertama dijelaskan dulu materinya sama Ustad Ruslani mulai dari memandikan jenazah perlengkapannya ada apa aja sampai menguburkan dijelaskan tata caranya, terus dibikin 4 kelompok yang bertugas memandikan, mengkafani, menshalati sama menguburkan, kita disuruh diskusikan sendiri dirumah dan juga nonton tutorialnya di youtubenya Ustad Ruslani. Pertemuan selanjutnya langsung praktik sesuai urutannya, yang pertama memandikan jenazah, pertemuan ke tiga itu mengkafani, pertemuan terakhir itu kelompoknya saya, Alhamdulillah sukses, sudah diskusi pakai grup wa sama teman-teman. Ngeri, saya kebagian menguburkan jenazah, saya langsung merinding waktu turun ke liang lahat, insyaallah saya besok tobat. Seneng saya bisa tahu tata caranya soalnya saya pernah disuruh dirumah tapi saya nolak soalnya belum bisa. Habis ini mungkin ndak nolak lagi.103 Sesuai wawancara sebelumnya bersama Abdur Rouf bahwa Ustad Ruslani membagi pertemuan menjadi empat kali tatap muka. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan menyampaikan substansi-substansi materi, kemudian dibentuk empat kelompok dengan tugas memandikan,

103 Ahmad Abdan, Siswa Kelas X Agama 1, (Wawancara peneliti: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 14 Oktober 2022)

mengkafani, menshalati, dan menguburkan jenazah yang dilanjutkan dengan diskusi mandiri oleh kelompok dengan memanfaatkan kanal youtube Ustad Ruslani sebagai referensi tambahan. Pertemuan kedua pelaksanaan praktik memandikan jenazah, pertemuan ketiga pelaksanaan praktik mengkafani jenazah dan pertemuan terakhir pelaksanaan praktik Dapat ditarik kesimpulan bahwa Abdan berdiskusi via whatsapp dan secara afektif dia dapat merasakan makna dari proses perawatan jenazah dan pada akhirnya dia merasa percaya diri untuk dapat berpartisipasi di masyarakat.

Beberapa data terkait penerapan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pada pembelajaran fiqih materi perawatan jenazah yang telah peneliti himpun dengan metode wawancara tersebut dapat dikuatkan dengan data yang peneliti peroleh melalui metode observasi dan dokumentasi terkait permasalahan yang sama berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada 11, 14, 18, dan 21 Oktober 2022. Data tersebut mengacu pada langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) sebagaimana berikut,

Pertemuan pertama, pada pertemuan pertama pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas dengan tujuan mengenalkan materi perawatan jenazah kepada siswa. Ustad Ruslani memasuki kelas dengan mengucapkan salam, kemudian beliau bersama siswa bertawassul dan berdoa dengan tujuan proses pembelajaran mendapat barokah dan

bermanfaat, setelah itu beliau mengecek kehadiran siswa, kemudian memasuki langkah-langkah model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) yaitu,104

1) Menyampaikan Tujuan Dan Memotivasi Siswa

Beliau menyampaikan makna-makna yang terkandung dalam materi perawatan jenazah seperti kewajiban umat islam dalam mengurus jenazah, mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah bahkan membutuhkan orang lain ketika matinya, kewajiban dalam tolong menolong, bertanggung jawab, peduli terhadap sesama, semua itu beliau sampaikan untuk memotivasi siswa, mendorong siswa untuk menghayati, dan memberikan acuan untuk mempelajari materi.105

2) Menyampaikan Informasi/Materi

Proses penyampaian materi beliau laksanakan pada pertemuan pertama dengan metode ceramah yang didukung Buku Fikih MA Kelas X KEMENAG RI 2020 Madrasah Aliyah. Beliau menyampaikan substansi-substansi materi perawatan jenazah berupa definisi, syarat-syarat, rukun-rukun dan perlengkapan mengenai memandikan jenazah, mengkafani jenazah, menshalati jenazah, dan menguburkan jenazah. Disamping itu beliau memberi referensi lain mengenai perawatan jenazah melalui kanal youtube beliau yaitu “R Channel” yang berisikan pembelajaran fiqih dan

104 Observasi Pembelajaran Shalat Jenazah , 11 Oktober 2022

105 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Pertama: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 11 Oktober 2022

praktik-praktik ibadah lainnya.106

Gambar 4. 1

Menyampaikan Materi Pelajaran

3) Mengorganisasi Siswa Ke Dalam Kelompok-Kelompok Belajar Ustad Ruslani mengorganisasikan siswa menjadi empat kelompok yang setiap kelompok memiliki tugas masing-masing sesuai dengan substansi-substansi yang terdapat pada materi perawatan jenazah yaitu kelompok yang bertugas memandikan jenazah, mengkafani jenazah, menshalati jenazah, dan menguburkan jenazah. Keempat kelompok tersebut diperintahkan untuk mendiskusikan tugasnya dirumah dan memanfaatkan kanal youtube Ustad Ruslani sebagai referensi tambahan dalam persiapan untuk melaksanakan praktik perawatan jenazah yang dilaksanakan pada pertemuan berikutnya.107

106 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Pertama: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 11 Oktober 2022

107 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Pertama: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 11 Oktober 2022

Gambar 4. 2

Membentuk Kelompok Praktik Perawatan Jenazah

Pertemuan Kedua, pertemuan kedua dilaksankan pada tanggal 14 Oktober 2022. Kegiatan praktik dilaksanakan diluar kelas yaitu tempat yang telah di persiapkan untuk memandikan jenazah, pada pertemuan kedua hanya melaksanakan satu kegiatan yaitu memandikan jenazah dalam satu jam pelajaran karena membutuhkan waktu yang banyak dalam persiapan dan pelaksanaannya.108

Pertemuan ketiga, pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2022. Kegiatan yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga ini adalah mengkafani jenazah, kegiatan mengkafani jenazah dilaksanakan di mushalla madrasah, pada pertemuan ketiga ini kegiatan yang dilaksanakan hanya mengkafani jenazah karena dalam persiapan dan pelaksanaannya memakan banyak waktu sehingga membutuhkan satu jam pelajaran.109

Pertemuan keempat, pertemuan keempat dilaksanakan pada

108 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Kedua: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 14 Oktober 2022

109 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Ketiga: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 18 Oktober 2022

tanggal 21 Oktober 2022. Pertemuan ini meliputi kegiatan menshalati dan menguburkan jenazah, proses menshalati jenazah dilaksanakan di mushalla madrasah dan dilanjut ke area liang lahat yang telah disediakan oleh madrasah, pada pertemuan keempat dilaksanakan dua kegiatan karena kegiatan ini tidak membutuhkan banyak persiapan dan tidak memakan banyak waktu dalam pelaksanaannya.110

Pelaksanaan praktik perawatan jenazah hanya dilaksanakan oleh satu kelompok yang bertugas dan bagi kelompok lain wajib untuk mengikuti praktik untuk menunjang pemahaman mereka mengenai praktik perawatan jenazah, hal ini disebabkan keterbatasan waktu pembelajaran sehingga mustahil bila semua kelompok dapat melaksanakan praktik dari awal hingga akhir

Peneliti mengamati siswa yang bertugas maupun siswa pengamat menampakkan sikap penghayatan dalam proses pelaksanaan praktik. Hal ini membuktikan bahwa mereka termotivasi melalui nilai-nilai yang dikandung dalam materi untuk mempelajari materi perawatan jenazah

4) Membimbing Kelompok Belajar

Selama pelaksanaan praktik perawatan jenazah Ustad Ruslani berperan membimbing siswa dalam menyiapkan alat-alat atau media yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan praktik perawatan

110 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Keempat: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 21 Oktober 2022

jenazah dan beliau berperan sebagai observator yang menilai praktik siswa serta memberi arahan apabila siswa merasa kesusahan dalam melaksanakan praktik. Tampak siswa mencermati penuturan dari Ustad Ruslani, hal ini membuktikan siswa termotivasi terhadap makna-makna yang dikandung materi111

Gambar 4. 3

Membimbing Siswa Dalam Proses Praktik Perawatan Jenazah

5) Evaluasi

Diakhir kegiatan praktik Ustad Ruslani selalu melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan, hal ini ditujukan untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan atau bahkan kesalahan-kesalahan yang terjadi ketika melaksanakan kegiatan.

Beliau turut memberi informasi-informasi mengenai hambatan-hambatan yang biasa muncul dalam pelaksanaan di masyarakat dan memberi solusinya.

Peneliti mengamati melalui evaluasi tersebut nampak siswa antusias terhadap penjelasan dari Ustad Ruslani. Hal ini

111 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Kedua: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 14 Oktober 2022

membuktikan siswa aktif mendalami materi dan dengan itu mereka termotivasi untuk menerapkan pada kehidupan nyata.112

Gambar 4. 4

Mengevaluasi Praktik Perawatan Jenazah

d. Menggunakan Media Pelajaran

Media merupakan perantara yang mengandung informasi untuk disampaikan pada objek yang dituju, apabila media dikaitkan pada proses pembelajaran maka informasi yang disampaikan mengandung informasi mengenai substansi-substansi dari materi pelajaran. Berikut pernyataan Ustad Ruslani mengenai media pembelajaran yang beliau gunakan

Pada pertemuan pertama saya menyampaikan materi hanya menggunakan buku dari kemenag dan media tambahannya channel youtube saya yang insyaallah memudahkan mereka dalam memahami materi, karena konten saya memang pembelajaran fiqih dan praktik-praktik ibadah. Nah baru pada pertemuan berikutnya menggunakan media berupa alat-alat dan perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan dalam merawat jenazah, alat-alat itu memang sudah disediakan oleh madrasah untuk keperluan proses pembelajaran.113

112 Observasi Pembelajaran Fiqih Pertemuan Keempat: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 21 Oktober 2022

113 Ustad Ruslani, Guru Fiqih Kelas X, (Wawancara peneliti: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 17 Oktober 2022)

Dapat disimpulkan bahwa dalam penyampaian materi pada pertemuan pertama Ustad Ruslani hanya menjelaskan materi berdasar Buku Fikih MA Kelas X KEMENAG RI 2020 namun beliau memerintahkan siswa untuk menggunakan media elektronik berupa platform youtube, dimana beliau menggunakan channel beliau (R Channel) yang berisi pembelajaran fiqih dan praktik-praktik ibadah sebagai referensi tambahan bagi siswa.. Pada pertemuan kedua hingga keempat yaitu praktik perawatan jenazah beliau menggunakan media atau alat-alat perlengakapan dalam merawat jenazah yang telah disediakan oleh pihak madrasah sebagai keperluan pembelajaran.

Peneliti mewawancarai siswa mengenai media pembelajaran pada materi perawatan jenazah

Kadang Ustad Ruslani pakai proyektor buat nampilkan ppt sama video, tapi kemarin waktu materi perawatan jenazah Ustad Ruslani cuma menjelaskan materi gak pakai proyektor tapi kita disuruh nonton di youtubenya Ustad Ruslani soalnya disitu lengkap materi fiqih dan juga banyak langkah-langkah untuk praktik ibadah salah satunya perawatan jenazah jadi kami diperintahkan nonton tata caranya sambil diskusi sama kelompok.

Pertemuan berikutnya kita langsung praktik pakai alat-alat yang sudah disediakan sama madrasah, kaya beneran praktiknya.

Alhamdulillah lancar114

Wawancara bersama Miftahul Ulum siswa kelas X Agama 1 memberi penjelasan bahwa Ustad Ruslani menyampaikan materi dengan metode ceramah dan beliau menginstruksikan kepada siswa untuk menyimak video di kanal youtube beliau dan mendiskusikannya

114 Miftahul Ulum, Siswa Kelas X Agama 1, (Wawancara peneliti: Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso, 17 Oktober 2022)