• Tidak ada hasil yang ditemukan

Subjek penelitian merupakan sumber data yang mengandung informasi-informasi penting dan dibutuhkan peneliti dalam penyelidikannya terhadap masalah. Konteks penelitian ini merupakan lembaga pendidikan yang mengarahkan subjek atau sumber data dalam penelitian ini adalah pengelola lembaga pendidikan tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive atau bertujuan yakni informan yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dalam hal ini ada kecenderungan peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya menjadi sumber data yang mantap.70 Subjek penelitian yang menjadi sumber data dalam penelitian ini yaitu,

1. Ustad Saini sebagai kepala Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso sebagai infoman untuk memperoleh data profil madrasah

2. Ustad Ruslani sebagai guru Fiqih di Madrasah Aliyah Negeri Bondowoso sebagai infoman untuk memperoleh data terkait perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

3. Siswa kelas X Agama 1 D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang informasi terkait penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan memaparkan beberapa teknik yang akan digunakan selama penelitian berlangsung. Adapun rinciannya sebagai berikut,

70 Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, (Surakarta: 2014), h.102

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, atau perilaku. Alat pengumpul datanya disebut panduan observasi dan sumber datanya berupa benda tertentu, kondisi dan situasi tertentu, proses atau perilaku tertentu.71 Dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik penelitian penginderaan atau pengamatan terhadap sikap, aktivitas, dan tindakan objek yang diteliti secara langsung.

Peneliti menggunakan jenis observasi nonpartisipatif, dalam observasi nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, peneliti hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.72

Adapun data-data yang diperoleh melalui teknik observasi ini yaitu, a. Pelaksanaan pembelajaran fiqih

Peneliti melakukan pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang diawali dengan salam, bertawassul sebelum memulai pembelajaran, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberi motivasi, apersepsi, dan acuan terhadap siswa. Kegiatan inti dengan menyampaikan materi melalui metode ceramah, memberi referensi terkait pembelajaran fiqih dan praktik-paraktik ibadah melalui kanal

71 Mundir, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), h.186

72 Hardani, et al., Metode Penelitian Kualitatif &Kuantitatif, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2020), h.125

youtube yaitu (R Channel), melaksanakan praktik perawatan jenazah, serta menerapkan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi, apersepsi serta acuan;

menyampaikan materi pelajaran; mengorganisasikan peserta didik untuk belajar; membimbing kelompok belajar dan bekerja; kemudian mengevaluasi proses pembelajaran. Kegiatan penutup diisi dengan refleksi materi, pemberian tugas dan berdoa.

b. Evaluasi pembelajaran fiqih

Peneliti melakukan observasi terkait evaluasi pembelajaran fiqih materi perawatan jenazah melalui penilaian observasi dimana evaluasi dilaksanakan secara formatif selama praktik perawatan jenazah berlangsung disertai memberi penilaian terhadap pengetahuan siswa dalam melaksanakan praktik, sikap kerja sama dan tanggung jawab siswa dalam kelompok, dan keterampilan siswa dalam melaksanakan praktik perawatan jenazah. Hasil penilaian observasi dibuktikan dengan seluruh capaian kompetensi siswa diatas KKM.

2. Wawancara

Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung atau percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.73

Jenis wawancara yang diterapkan dalam penelitian ini adalah semi terstruktur di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.74

Adapun data-data yang diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara yaitu,

a. Perencanaan pembelajaran fiqih

Peneliti melakukan wawancara dengan guru fiqih yakni Ustad Ruslani terkait perencanaan pembelajaran fiqih. Beliau mengatakan bahwa pada tahap perencanaan pembelajaran yaitu merumuskan tujuan pembelajaran meliputi tujuan penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dan tujuan kompetensi, menetapkan materi yaitu Perawatan jenazah, menetapkan metode/model pembelajaran yaitu model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL), menentukan media dan sumber belajar yaitu alat-alat perawatan jenazah sebagai media pembelajaran dan Buku Fikih MA Kelas X KEMENAG RI 2020 serta kanal youtube Ustad Ruslani yang berisi pembelajaran fiqih dan

73 Hardani, et al., Metode Penelitian Kualitatif &Kuantitatif, h.137

74 Zuchri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif, (Makassar: Syakir Media Press, 2021), h.146

praktik ibadah sebagai sumber belajar.

b. Pelaksanaan pembelajaran fiqih

Peneliti melakukan wawancara dengan Ustad Ruslani selaku guru fiqih terkait pelaksanaan pembelajaran fiqih. Beliau mengatakan bahwa pada pelaksanaan pembelajaran terdapat 3 langkah, yaitu kegiatan pendahuluan yang diawali dengan salam, bertawassul sebelum memulai pembelajaran, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberi motivasi, apersepsi, dan acuan terhadap siswa. Kegiatan inti dengan menyampaikan materi melalui metode ceramah, memberi referensi terkait pembelajaran fiqih dan praktik-paraktik ibadah melalui kanal youtube yaitu (R Channel), melaksanakan praktik perawatan jenazah, serta menerapkan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi, apersepsi serta acuan; menyampaikan materi pelajaran;

mengorganisasikan peserta didik untuk belajar; membimbing kelompok belajar dan bekerja; kemudian mengevaluasi proses pembelajaran. Kegiatan penutup diisi dengan refleksi materi, pemberian tugas dan berdoa.

c. Evaluasi pembelajaran fiqih

Peneliti melakukan wawancara dengan ustad Ruslani selaku guru fiqih terkait evaluasi pembelajaran fiqih. Beliau menggunakan evaluasi formatif pada proses praktik perawatan jenazah dimana

setiap kegiatan selesai beliau meluruskan kekeliruan yang terjadi pada kegiatan praktik. Kemudian, penilaian mengenai kompetensinya beliau mengobservasi kegiatan praktik sebagai aspek psikomotorik;

pada aspek afektif siswa beliau observasi selama pertemuan pertama hingga terakhir dengan indikator kedisiplinan, penghayatan, dan tanggung jawab; kemudian beliau memberi soal essay untuk penilaian kognitif siswa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal- hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang bersumber dari dokumen dan rekaman.75

Data yang peneliti gali dengan teknik dokumentasi yaitu mengenai, a. Rencana Pembelajaran Fiqih Kelas X Materi Perawatan Jenazah b. Gambar-gambar terkait perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran fiqih melalui model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL).