• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan-pelayanan kesejahteraan anak

Pekerjaan Sosial dengan Keluarga dan Pemuda

2. Pelayanan-pelayanan kesejahteraan anak

Kadushin dan Martin (1988, dalam DuBois & Miley, 2005: 378) mengorganisasikan pelayanan-pelayanan kesejahteraan anak yang banyak ini ke dalam suatu kerangka kerja dukungan, tambahan, dan pengganti (lihat Tabel 13.1).

Pelayanan-pelayanan dukungan (supportive services)

bagi keluarga ialah dukungan-dukungan pelayanan sosial ring satu yang mengalamatkan masalah-masalah dalam kesejahteraan anak. Pelayanan-pelayanan ini meningkatkan relasi anak dan orangtua serta memperkuat kemampuan-kemampuan orangtua untuk mempertahankan atau memperkuat keluarga dan mempertahankan anak tetap tinggal di rumahnya sendiri. Keluarga dapat mengakses pelayanan-pelayanan dukungan dari badan-badan sosial yang memberikan konseling keluarga, klinik bimbingan anak, dan pelayanan-pelayanan kesehatan jiwa masyarakat.

Bagi keluarga yang anaknya diambil dari rumahnya, pelayanan-pelayanan dukungan menfasilitasi reunifikasi keluarga. Tujuan yang ingin dicapai di dalam situasi- situasi perlidungan ini ialah memperkuat peran-peran pengasuhan sehingga orangtua dapat mengurus anaknya secara memadai, dengan cara-cara yang dapat diterima

secara sosial. Contoh tambahan dari pelayanan- pelayanan dukungan ialah pendidikan kehidupan keluarga dan pelayanan-pelayanan lain bagi orang dewasa yang memberikan mereka informasi untuk mendukung mereka dalam melaksanakan peran-eran pengasuhan.

Pelayanan-pelayanan pelengkap (supplementary services) memenuhi beberapa bagian dari pengasuhan orangtua yang hilang. Pelayanan-pelayanan pelengkap merupakan “pertahanan ring dua yang dibutuhkan apabila pengasuhan orangtua tidak dapat dilaksanakan secara memadai tetapi susunan keluarga dengan pelayanan-pelayanan pelengkap semacam itu maka anak dapat terus tinggal di rumah tanpa membahayakan” (Kadushin, 1980: 27, dalam DuBois & Miley, 2005: 379). Sebagai contoh, pelayanan-pelayanan pemeliharaan rumah, perlindungan keluarga, dan pelayanan-pelayanan perlindungan rawat siang yang meningkatkan fungsi-fungsi pengasuhan anak. Idealnya, para penyelenggara pelayanan-pelayanan pelengkap bergabung dengan orangtua untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan orangtua dalam mengasuh anak. Program-program pemeliharaan penghasilan, khususnya program-program asuransi sosial membantu orangtua dalam melaksanakan tanggung jawab memperoleh penghasilan.

Pelayanan-pelayanan pengganti (substitutive services)

menggantikan peran-peran pengasuhan di dalam keluarga. Penggantian oleh keluarga atau ketentuan- ketentuan tinggal lain berarti bahwa “ada orang lain yang mengambil alih semua aspek-aspek peran pengasuhan” (Kadushin, 1980: 313, dalam DuBois & Miley, 2005: 379). Pelayanan-pelayanan pengganti sering menuntut suatu perubahan dalam pengasuhan anak secara hukum, perubahan sistem pengasuhan, keputusan tanggung jawab pengasuhan, atau pencabutan hak-hak pengasuhan. Contoh pelayanan-pelayanan pengganti antara lain ialah penempatan di luar rumah, orangtua asuh, adopsi, dan pelayanan-pelayanan rumah singgah atau panti asuhan bagi anak-anak.

Tabel 13.1

Pelayanan-pelayanan Keluarga Pelayanan-

pelayanan

Tujuan Asumsi Contoh

Pelayanan- pelayanan yang memelihara atau memperkuat keluarga Pelayanan- pelayanan yang meningkatkan keebrfungsian keluarga Pelayanan- pelayanan yang memberikan penempatan anak sementara atau permanent di lua rumah Mendukung orangtua dalam memenuhi peranperan pengasuhan Melengkapi peran-peran pengasuhan apabila terdapat kekurangan- kekurangan Menggantikan orangtua apabila orangtua tidak dapat memenuhi peran-eran pengasuhan Keluarga memiliki hak untuk mengasuh anaknya sendiri Anak memiliki hak untuk berkembang di dalam lingkungan keluarga yang sehat Anak memiliki hak atas pengasuhan yang memadai dan lingkungan yang aman Pelayanan- pelayanan yang berbasiskan rumah: konseling keluarga, pendidikan orangtua, pengasuhan pengganti Pembantu orangtua, pelayanan- pelayanan pemeliharaan rumah, pelayanan- pelayanan perlindungan rawat siang, pemeliharaan penghasilan Orangtua asuh, pengasuhan kelompok, rumah singgah, pengasuhan rumah, panti asuhan, perencanaan permanensi 3. Pencegahan primer

Usaha-usaha pencegahan di dalam pelayanan-pelayanan kesejahteraan anak memperoleh pengakuan dengan disahkannya Undang-undang Pencegahan dan Perlakuan

Penyalahgunaan Anak pada tahun 1974. Undang- undang ini secara khusus menuntut suatu usaha yang berskala nasional dan terkoordinasi untuk mengidentifikasikan, memperlakukan, dan mencegah salah asuh anak. Undang-undang ini juga mengesahkan kebijakan-kebijakan bagi pengumpulan data tentang kejadian salah asuh anak, menciptakan suatu komisi penyebarluaran informasi tentang pencegahan dan perlakuan penganiayaan dan penerlantaran anak, dan menyaratkan pelatihan bagi para petugas kesejahteraan anak. The National Center on Child Abuse and Neglect didirikan untuk mengimplementasikan tujuan undang- undang, memantau prakarsa-prakarsa pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian di dalam pencegahan dan perlakuan penganiayaan dan penerlantaran anak, dan mendukung program-program penelitian serta pencegahan primer yang inovatif.

Semua keluarga memperoleh keuntungan dari pelayanan- pelayanan yang diarahkan pada pencegahan kehancuran keluarga dan salah asuh anak serta mempromosikan keberfungsian keluarga yang sehat. Model-model promosi menitikberatkan penguasaan dan pengembangan kemampuan-kemampuan. “Dengan membangun berdasarkan kekuatan-kekuatan, bukan hanya memperbaiki kerusakan-kerusakan, orang-orang semakin dapat menyesuaikan diri bukan hanya dalam menghadapi peristiwa-peristiwa kehidupan yang sulit tetapi juga dalam mengembangkan tujuan-tujuan yang berorientasikan pertumbuhan dan mencapai aspiarasi- aspirasi pribadi” (Dunst, Trivette, & Thompson, 1991: 31, dalam DuBois & Miley, 2005: 379).

Pencegahan primer memperkuat kemampuan- kemampuan keluarga, mempromosikan praktek-praktek pengasuhan anak yang positif, dan mengembangkan sumberdaya-sumberdaya masyarakat untuk mempertahankan keberfungsian keluarga yang sehat. Pencegahan penganiayaan anak bertujuan untuk mengurangi angka kejadian salah asuh anak. Bidang- bidang program yang menyumbang bagi suatu strategi pencegahan yang sehat ialah sebagai berikut:

x Program-program dukungan bagi orangtua baru, yang memberikan pendidikan dalam perkembangan anak, relasi orangtua dan anak, serta relasi orang dewasa; informasi tentang sumberdaya-sumberdaya masyarakat; dan program-program yang meningkatkan ikatan batin orangtua dan anak serta stimulasi anak;

x Pendidikan bagi orangtua yang diarahkan pada pengembangan jejaring social dan kelangsungan pemberian pelatihan dalam pengasuhan anak dan perkembangan anak, pelayanan-pelayanan kunjungan rumah, dan program-program dukungan pendidikan spesial;

x Pemeriksaan dan perlakuan anak dan keluarga sejak dini dan secara teratur;

x Kesempatan-kesempatan pengasuhan anak, termasuk pengasuhan kedaruratan, pengganti, dan yang berorientasikan krisis;

x Pelatihan keterampilan-keterampilan kehidupan bagi anak-anak dan dewasa muda dalam bidang- bidang perkembangan anak, manajemen keluarga, perkembangan diri, metode-metode pemberian bantuan, pendidikan seks, keluarga berencana, dan isu-isu yang berkaitan dengan pengasuhan;

x Kelompok-kelompok swabantu dan dukungan- dukungan masyarakat lainnya;

x Pelayanan-pelayanan dukungan keluarga, termasuk program-program pengasuhan krisis, program- program yang berbasiskan rumah, pelayanan- pelayanan konseling, informasi sumberdaya masyarakat, dan perawatan kesehatan;

x Kegiatan-kegiatan pengorganisasian masyarakat;

x Informasi dan pendidikan publik tentang pencegahan penganiayaan anak. (Family Resource Coalition, n.d., Families and Child Abuse Prevention section, dalam dalam DuBois & Miley, 2005: 380).