• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.5 Pembahasan

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Dari hasil Uji Statistik F, dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets. Signifikannya pengaruh Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum secara simultan terhadap Return On Assets perbankan di Indonesia, dikarenakan adanya hubungan yang sangat kuat antar Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum dengan Return On Assets (R = 0,985 > 50%). Hal tersebut menunjukkan tingginya kemampuan Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum, yakni sebesar 96,9%, dalam menjelaskan variasi dalam capaian Return On Assets dari Perbankan di Indonesia, periode 2011-2015. Sisanya, yakni sebesar 3,1% dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Selain Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib

Minimum, masih terdapat faktor-faktor lainnya yang dapat berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu oleh Mulatsih (2014), Soewarna (2011), Hesti (2010) bahwa ROE, Intellectual Capital, Ukuran Perusahaan dapat berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets perbankan.

Variabel Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif terhadap Return On Assets perusahaan, hal tersebut menunjukkan bahwa perbankan belum optimal melaksanakan fungsi intermediasinya, karena dengan modal yang besar, perbankan belum dapat menyalurkan pinjaman sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan nilai Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional yang masih tinggi yakni rata-rata 83,87%. Dengan kata lain modal besar yang dimiliki perusahaan kurang optimal pengelolaannya sehingga profit yang dihasilkan tidak terlalu signifikan sesuai peningkatan modal tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yudiartini (2016). Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar Capital Adequacy Ratio akan berakibat turunnya Return On Assets. Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prasnanugraha (2007), Eng (2013), Rusdiana (2012), Mahardian (2008), Sugiartono (2012) dan Hapsari dan Prasetiono (2011) yang menyatakan Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh terhadap Return On Assets, sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif terhadap Return On Assets.

Variabel Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap Return On Assets perusahaan, hal tersebut menunjukkan bahwa dengan meningkatnya Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional pada perbankan menunjukkan perbankan lebih banyak mengeluarkan biaya operasional dalam menghasilkan laba. Keadaan ini juga menunjukkan bahwa perbankan yang menghasilkan laba besar tidak efisien dalam melakukan operasionalnya sehingga Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap Return On Assets. Berpengaruhnya Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return On Assets didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardian (2008), Mulatsih (2014) dan Hapsari dan Prasetiono (2011) yang menyatakan bahwa variabel Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional secara statistik berpengaruh negatif terhadap Return On Assets. Dalam pengelolaan aktivitas operasional bank yang efisien dengan memperkecil biaya operasional bank akan sangat mempengaruhi besarnya tingkat keuntungan bank yang tercermin dalam Return On Assets sebagai indikator yang mencerminkan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan keseluruhan aset yang dimiliki. Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eng (2013) yang menyatakan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional tidak berpengaruh terhadap Return On Assets, sedangkan hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap Return On Assets.

Variabel Net Interest Margin berpengaruh positif terhadap Return On Assets menunjukkan bahwa perubahan suku bunga serta kualitas aset produktif pada perusahaan perbankan dapat menambah laba bagi perusahaan. Bank telah melakukan tindakan yang berhati-hati dalam menyalurkan kredit sehingga kualitas aset produktifnya tetap terjamin. Kualitas kredit yang bagus dapat meningkatkan pendapatan bunga bersih sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap laba perbankan. Pendapatan bunga bersih yang tinggi akan mengakibatkan meningkatnya laba sebelum pajak sehingga Return On Assets juga meningkat. Hasil penelitian ini didukung oleh Prasnanugraha (2007), Eng (2013), Rahman (2013), Rusdiana (2012), Mahardian (2008), Mulatsih (2014), Sugiartono (2012) yang menunjukkan bahwa Net Interest Margin berpengaruh terhadap Return On Assets. Setiap meningkatnya Net Interest Margin akan mengakibatkan meningkatnya Return On Assets. Hal ini terjadi karena setiap meningkatnya pendapatan bunga bersih, yang merupakan selisih antara total pendapatan bunga dengan total biaya bunga mengakibatkan meningkatnya laba sebelum pajak, dan akhirnya mengakibatkan peningkatan Return On Assets. Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hapsari dan Prasetiono (2011) yang menyatakan Net Interest Margin tidak berpengaruh terhadap Return On Assets, sedangkan hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Net Interest Margin berpengaruh positif terhadap Return On Assets.

Variabel Non Performing Loan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets hal ini menunjukkan bahwa kredit yang disalurkan oleh bank memberikan resiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur yang berarti bagi perbankan yang beroperasi pada saat itu meskipun kegiatan perbankan meningkat sehingga berpengaruh negatif terhadap Return On Assets. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prasnanugraha (2007), Eng (2013), Rahman (2013), Rusdiana (2012) dan Sugiartono (2012) yang menyatakan Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Assets yang menyatakan Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Assets. Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hapsari dan Prasetiono (2011) yang menyatakan Non Performing Loan tidak berpengaruh terhadap Return On Assets, sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Assets.

Variabel Loan to Funding Ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets, hal ini menunjukkan bahwa kredit yang disalurkan oleh bank tidak banyak memberikan kontribusi terhadap laba pada tahun 2010-2015. Keadaan ini dimungkinkan karena dana pihak ketiga tidak seoptimal mungkin digunakan untuk pemberian pinjaman. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Eng (2013), Rahman (2013), Mahardian (2008), Mulatsih (2014) dan Hapsari dan Prasetiono (2011)yang menyatakan bahwa variabel Loan to Funding Ratio berpengaruh terhadap Return On Assets. Setiap meningkatnya Loan to Funding Ratio akan mengakibatkan meningkatnya Return On Assets.

Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prasnanugraha (2007), Rusdiana (2012), Sugiartono (2012), Sudiyatno (2010) yang menyatakan Loan to Funding Ratio tidak berpengaruh terhadap Return On Assets, sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Loan to Funding Ratio berpengaruh terhadap Return On Assets.

Variabel Giro Wajib Minimum berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Assets, hal ini menunjukkan bahwa bunga yang diperoleh perbankan melalui Giro Wajib Minimum sangat kecil sehingga tidak berdampak kepada pendapatan perbankan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hapsari dan Prasetiono (2011) yang menyatakan bahwa variabel Giro Wajib Minimum berpengaruh terhadap Return On Assets. Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sugiartono (2012)yang menyatakan Giro Wajib Minimum tidak berpengaruh terhadap Return On Assets, sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Giro Wajib Minimum berpengaruh terhadap Return On Assets.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Uji residual telah dilakukan untuk membuktikan dugaan bahwa Dana Pihak Ketiga dapat berperan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum dengan Return On Assets. Hasil uji residual mengindikasikan bahwa tidak terjadi lack of fit antara Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum dengan Dana Pihak Ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya penghimpunan Dana Pihak Ketiga akan diiringi dengan peningkatan capaian rasio Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum serta akan diikuti oleh peningkatan Return On Assets dari perbankan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga adalah variabel moderating yang dapat memperkuat pengaruh Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum terhadap Return On Assets perbankan di Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan yang dilakukan pada bagian sebelumnya, maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk pengujian hipotesis pertama:

Secara simultan Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diproksikan dengan Return On Assets periode 2011-2015.

Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yudiartini (2016). Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mahardian (2008), Mulatsih (2014) dan Hapsari dan Prasetiono (2011). Net Interest Margin berpengaruh positif dan signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prasnanugraha (2007), Eng

(2013), Rahman (2013), Rusdiana (2012), Mahardian (2008), Mulatsih (2014), Sugiartono (2012). Non Performing Loan tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hapsari dan Prasetiono (2011). Loan to Funding Ratio tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prasnanugraha (2007), Rusdiana (2012), Sugiartono (2012), Sudiyatno (2010). Giro Wajib Minimum tidak berpengaruh dan tidak signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sugiartono (2012).

2. Untuk pengujian hipotesis kedua :

Dihasilkan kesimpulan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) dapat berperan sebagai variabel moderating yang dapat memperkuat hubungan antara Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum terhadap Return On Assets.

6.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:

1. Periode pengamatan yang digunakan di dalam penelitian ini relatif singkat yakni hanya 5 tahun (periode 2011-2015).

2. Penelitian ini hanya terbatas menggunakan 6 rasio keuangan spesifik bank sebagai variabel independen, yaitu Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum.

3. Pengaplikasikan metode Regresi Linier Berganda dengan Persamaan Kuadrat Terkecil (Ordinary Least Square) pada data panel yang berisi data time series dengan data cross section.

6.3 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan atas dasar kesimpulan dan keterbatasan penelitian diatas adalah :

1. Peneliti selanjutnya disarankan memperluas periode pengamatan penelitian dalam menganalisis kinerja keuangan perbankan, misalnya minimal 30 perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memasukkan variabel independen lainnya yang diduga dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan yang diproksikan dengan Return On Assets.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan metode Regresi Linier Berganda dengan pendekatan Fixed Effect atau Random Effect dalam menganalisis data panel, guna memberikan gambaran yang lebih lengkap dan jelas mengenai perbedaan dimensi entitas maupun waktu antar bank.

Abbullah, Thamrin dan Tantri, Francis. 2012. Bank Dan Lembaga Keuangan.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Aymen, Ben.2014. Impact Of Ownership Structure On Financial Performance Of Banks: Case Of Tunisia. Journal of Applied Finance & Banking, vol. 4, no.2.

Bank Indonesia. 2005. Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005, Tanggal 20 Januari 2005 Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

. 2011. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011, Tanggal 05 Januari 2011 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

. 2012. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/14/PBI/2012, Tanggal 18 Oktober 2012 Tentang Transparansi Dan Publikasi Laporan Bank.

. 2012. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012, Tanggal 24 Oktober 2012 Tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.

. 2013. Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013, Tanggal 12 Desember 2013 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

. 2015. Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015, Tanggal 25 Juni 2015 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan Valas Bagi Bank Umum Konvensional.

. 2015. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/3/DPNP, Tanggal 31 Januari 2015 Tentang Penetapan Kualitas Kredit.

. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP, Tanggal 16 Desember 2011 Tentang Perubahan Ketiga Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP Tanggal 14 Desember 2001 Perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan Dan Bulanan Bank Umum Serta Laporan Tertentu Yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia.

. 2005. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2/12/DPNP, Tanggal 12 Juni 2000 Tentang Penilaian Aktiva Produktif Dalam Penghitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko.

. 1998. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Jakarta.

Cai. Mei. 2014. Analysis of non performing loan and capital adequacy ratio among Chinese banks in the post- reform period in china. Journal of advanced studies in finance.

Eng, Tan. 2013. Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL & CAR Terhadap ROA Bank Internasional Dan Bank Nasional Go Public Periode 2007 – 2011. Jurnal Dinamika Manajemen, vol. 1 No.3.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss.

Universitas Diponegoro, Semarang.

Hapsari, Tiara Kusuma dan Prasetiono. 2011. Analisis pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, GWM, dan rasio konsentrasi terhadap ROA (studi empiris pada bank umum yang listing di BEI 2005-2009). Jurnal Universitas Diponegoro. Semarang.

Jha. Suvita dan Hui. Xiaofeng.2012. A comparison of financial performance of commercial banks: A case study of Nepal. African Journal of Business Management Vol. 6(25).

Karim. Rashed Al dan Alam. Tamima.2013. An evaluation of financial performance of private commercial banks in bangladesh: ratio analysis.

Journal of Business Studies Quarterly 2013, Volume 5, Number 2.

Kasmir, 2008. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Mahardian, Pandu. 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM Dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di Bej Periode Juni 2002 – Juni 2007). Tesis

Mulatsih. 2014. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Kinerja Pada Bank Pembangunan Daerah. Jurnal Etikonomi Vol. 13 No. 2.

Ochei A,Ikpefan. 2013. Capital Adequacy, Management And Performance In The Nigerian Commercial Bank. Academic Journal, vol. 7(30).

Prasnanugraha, Ponttie. 2007. Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum Di Indonesia (Studi Empiris Bank-Bank Umum Yang Beroperasi Di Indonesia). Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Rusdiana, Nana. 2012. Analisis Pengaruh CAR, LDR, NIM, NPL, BOPO, Dan Dpk Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan. Skripsi Program Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Rahman, Adi. 2013. Analisi Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pembiayaan Yang Go Public Di BEI. Kindai, volume 9 Nomor 4.

Simons, Robert. 2000. Performance Measurement & Control Systems For Implementing Strategy. Harvard Business School. Boston.

Sudiyatno, Bambang. Jati Suroso. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR Dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Periode 2005-2008). Jurnal Dinamika Keuangan Dan Perbankan, vol. 2, No.2 : 125 – 137.

Sugiartono, Endro. 2012. Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap kinerja keuangan pada bank go public di bursa efek indonesia (BEI). Tesis Universitas Jember.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung : CV Alfabeta.

Tampubolon, Manahan. 2013. Manajemen Keuangan. Medan : Mitra Wacana Media.

Yudiartini, Dewa dan Bagus, Ida. 2016. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal

NO KODE EMITTEN

NAMA EMITTEN TANGGAL IPO Sampel yang Terpilih 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga

Tbk

08-Agust-10 Tidak

2 AGRS Bank Agris Tbk 22-Des-2014 Ya

3 ARTO Bank Artos Indonesia Tbk 12-Jan-2016 Tidak

4 BABP Bank MNC Internasional Tbk 15-Jul-2002 Ya

5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 08-Okt-2007 Tidak

6 BBCA Bank Central Asia Tbk 31-Mei-2000 Ya

7 BBKP Bank Bukopin Tbk 10-Jul-2006 Tidak

8 BBHI Bank Harda Internasional Tbk 12-Agust-2015 Ya

9 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk 08-Jul-2013 Tidak

10 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 25-Nov-1996 Ya

11 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 10-Jan-2001 Tidak

12 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 10-Nov-2003 Ya

13 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk 17-Des-2009 Tidak

14 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk 13-Jan-2015 Ya

15 BCIC Bank J Trust Indonesia Tbk 25-Jun-1997 Tidak

16 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 06-Des-1989 Ya

17 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk 13-Jul-2001 Tidak

18 BINA Bank Ina Perdana Tbk 16-Jan-2014 Ya

19 BJBR Bank Jabar Banten Tbk 08-Jul-2010 Tidak

20 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

12-Jul-2012 Ya

21 BKSW Bank QNB Kesawan Tbk 21-Nov-2002 Tidak

22 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 11-Jul-2013 Ya

23 BMRI Bank Mandiri Tbk 14-Jul-2003 Tidak

24 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 31-Des-1999 Ya

25 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29-Nov-1989 Tidak

26 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk 21-Nov-1989 Ya

27 BNLI Bank Permata Tbk 15-Jan-1990 Tidak

28 BSIM Bank Sinar Mas Tbk 13-Des-2010 Ya

29 BSWD Bank of India Indonesia Tbk 01-Mei-2002 Tidak 30 BTPN Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk

12-Mar-2006 Ya

31 BVIC Bank Victoria International Tbk 30-Jun-1999 Tidak

32 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk 11-Jul-2014 Ya

33 INPC Bank Artha Graha International Tbk

29-Agust-1990 Tidak 34 MAYA Bank Mayapada International Tbk 29-Agust-1997 Ya 35 MCOR Bank Windu Kentjana Internatinal

Tbk

03-Jul-2007 Tidak

36 MEGA Bank Mega Tbk 17-Apr-2000 Ya

37 NAGA Bank Mitraniaga Tbk 09-Jul-2013 Tidak

38 NISP Bank NISP OCBC Tbk 20-Okt-1994 Ya

39 NOBU Bank National Nobu Tbk 20-Mei-2013 Tidak

40 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 29-Des-1982 Ya

41 PNBS Bank Panin Syariah Tbk 15-Jan-2014 Tidak

Lampiran 2. Data Variabel Return On Assets

Lampiran 3. Data Variabel Capital Adequacy Ratio

Lampiran 4. Data Variabel Beban Opersional terhadap Pendapatan

Lampiran 5. Data Variabel Net Interest Margin

Lampiran 6. Data Variabel Non Performing Loan

Lampiran 7. Data Variabel Loan to Funding Ratio

Lampiran 8. Data Variabel Giro Wajib Minimum

Lampiran 9. Data Variabel Dana Pihak Ketiga 10 BJTM Bank Pembangunan

Daerah Jawa Timur

Lampiran 10. Jadwal dan Waktu Penelitian

No Uraian Kegiatan

Juli 2016 Agustus 2016 September 2016 Oktober 2016 Nopember 2016 Des 2016

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1

Penyusunan Proposal

2 Kolokium

3 Pengumpulan data

4 Pengolahan Data

5 Penyusunan Laporan Penelitian

6 Seminar Hasil

7 Perbaikan Seminar Hasil 8 Ujian Tesis

Lampiran 11. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Keterangan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 100 -2,82 5,15 1,93 1,48

CAR 100 10,25 61,59 18,80 7,83

BOPO 100 59,93 124,94 83,87 12,12

NIM 100 2,78 13,12 5,87 1,95

NPL 100 0,00 4,17 1,13 1,04

LDR 100 52,39 103,38 82,99 9,26

GWM 100 7,56 35,76 15,01 5,84

DPK 100 -27,25 133,66 18,66 27,54

Valid N (listwise) 100

Lampiran 12. Hasil Uji Statistik Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,26015602

Most Extreme Differences Absolute ,063

Positive ,025

Negative -,063

Test Statistic ,063

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Lampiran 13. Hasil Uji Statistik Heteroskedastisitas

Correlations

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 14 Hasil Uji Statistik Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 9,024 ,422 21,394 ,000

CAR -,008 ,004 -,041 -2,191 ,031 ,922 1,084

BOPO -,096 ,003 -,783 -31,168 ,000 ,523 1,910

NIM ,240 ,017 ,316 13,998 ,000 ,647 1,546

NPL -,028 ,030 -,020 -,929 ,356 ,735 1,360

LFR -,003 ,003 -,018 -,906 ,367 ,882 1,133

GWM -,003 ,005 -,010 -,509 ,612 ,794 1,259

a. Dependent Variable: ROA

Coefficient Correlationsa

Model GWM CAR NIM LFR NPL BOPO

1 Correlations GWM 1,000 ,024 ,306 ,153 ,099 ,309

CAR ,024 1,000 -,060 -,236 ,026 ,020

NIM ,306 -,060 1,000 -,118 -,010 ,520

LFR ,153 -,236 -,118 1,000 ,031 -,056

NPL ,099 ,026 -,010 ,031 1,000 -,409

BOPO ,309 ,020 ,520 -,056 -,409 1,000

Covariances GWM 2,685E-5 4,518E-7 2,714E-5 2,457E-6 1,541E-5 4,923E-6 CAR 4,518E-7 1,285E-5 -3,683E-6 -2,626E-6 2,810E-6 2,215E-7 NIM 2,714E-5 -3,683E-6 ,000 -6,262E-6 -5,195E-6 2,737E-5 LFR 2,457E-6 -2,626E-6 -6,262E-6 9,614E-6 2,927E-6 -5,387E-7 NPL 1,541E-5 2,810E-6 -5,195E-6 2,927E-6 ,001 -3,782E-5 BOPO 4,923E-6 2,215E-7 2,737E-5 -5,387E-7 -3,782E-5 9,463E-6 a. Dependent Variable: ROA

Lampiran 15.Hasil Uji Statistik Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea ,01271

Cases < Test Value 50

Cases >= Test Value 50

Total Cases 100

Number of Runs 50

Z -,201

Asymp. Sig. (2-tailed) ,841

a. Median

Lampiran 16. Hasil Uji satistik Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9,024 ,422 21,394 ,000

CAR -,008 ,004 -,041 -2,191 ,031

BOPO -,096 ,003 -,783 -31,168 ,000

NIM ,240 ,017 ,316 13,998 ,000

NPL -,028 ,030 -,020 -,929 ,356

LFR -,003 ,003 -,018 -,906 ,367

GWM -,003 ,005 -,010 -,509 ,612

a. Dependent Variable: ROA

Lampiran 17. Hasil Uji Statistik Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,985a ,969 ,967 ,26842

a. Predictors: (Constant), GWM, CAR, NIM, LFR, NPL, BOPO

Lampiran 18. Hasil Uji Statistik Simultan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 211,619 6 35,270 489,535 ,000b

Residual 6,700 93 ,072

Total 218,320 99

Lampiran 19. Hasil Uji Statistik Parsial

Model T Sig.

1 (Constant) 21,394 ,000

CAR -2,191 ,031

BOPO -31,168 ,000

NIM 13,998 ,000

NPL -,929 ,356

LFR -,906 ,367

GWM -,509 ,612

Lampiran 20. Hasil Uji Statistik Regresi CAR, BOPO, NIM, NPL, LFR DAN GWM Terhadap DPK

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 10,090 39,516 ,255 ,799

CAR 1,196 ,336 ,340 3,562 ,001

BOPO ,409 ,288 ,180 1,419 ,159

NIM -2,407 1,604 -,171 -1,500 ,137

NPL -8,715 2,817 -,331 -3,094 ,003

LFR -,288 ,290 -,097 -,990 ,325

GWM -,021 ,485 -,004 -,043 ,966

a. Dependent Variable: DPK

Lampiran 21. Hasil Uji Statistik Residual ROA Terhadap Nilai Absolut Residual

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 23,106 2,727 8,474 ,000

ROA -2,976 1,119 -,259 -2,659 ,009

a. Dependent Variable: AbsRes_1