• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Kehutanan Era KPH (Tahun 2010-2013)

Pembangunan kehutanan pada KPHL Rinjani Barat tahun 2010-2011 umumnya merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan Dishut NTB, serta beberapa kegiatan hasil koordinasi/kerjasama dan upaya swadaya KPHL Rinjani Barat. Sedangkan untuk tahun 2012 dan 2013, merupakan gerakan konvergensi pembangunan kehutanan dari seluruh Eselon I, UPT Kemenhut, Dinas Kehutanan Provinsi/ Kabupaten dan berbagai lembaga terkait lainnya. Gerakan konvergensi tersebut, merupakan gagasan Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional II Kemenhut (PUSDALREG II), yang dirancang dalam kerangka “Pembangunan Kehutanan Terpadu di KPHL Rinjani Barat”. Hasil pembangunan kehutanan pada KPHL Rinjani Barat untuk periode tahun 2010-2013 antara lain;

(1). Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas SDM

KPHL Rinjani Barat mulai beroperasi sejak dilantiknya pejabat Kepala Balai KPH, Kepala Subag Tata Usaha dan Kepala Seksi pada tanggal 10 Pebruari 2010. Pengisian organisasi Balai KPH tersebut, sesuai dengan Keputusan Gubernur NTB Nomor

821.2-36

1/130/BKD/2010. Sedangkan jumlah Sumber Daya Manusi (SDM) KPHL Rinjani Barat menurut jabatan dan status kepegawaian sampai tahun 2013 tercatat sebanyak 163 orang, yang terdiri dari 14 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan 149 orang tenaga kontrak yang sebagian besar ditugaskan sebagai Mandor/Petugas Lapangan.

Dalam upaya meningkatkan eksistensi KPHL Rinjani Barat di lapangan, maka dalam rekruitmen Mandor/Petugas Lapangan dilakukan dengan persyaratan; (a). Merupakan tokoh panutan masyarakat; (b). Bertempat tinggal pada Dusun/Desa yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan; (c). Mempunyai akhlak, moral dan etika yang baik; (d). Mempunyai komitmen dalam pelestarian hutan; dan (e). Mampu melaksanakan tugas berat di dalam kawasan hutan. Gambaran kondisi SDM KPHL Rinjani Barat menurut status kepegawaian Tahun 2013 disajikan pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6. Kondisi SDM KPHL Rinjani Barat menurut Status Kepegawaian Tahun 2013

No Nama Jabatan Struktural dan Non Struktural Status Kepegawaian Keterangan

PNS Kontrak Jumlah

A. Kantor KPH

1. Jabatan Struktural 2 - 2 = 2 Jabatan Kasi kosong 2 .Non struktural (Teknis) 2 7 9 = Tenaga kotrak terdiri dari : 3. Non struktural (Keuangan & Umum Lainnya) 4 6 10 - Dana APBD NTB : 6 org 4. Fungsional - - - - Dana APBN-BPDAS : 125 org

Jumlah A 8 13 21 - Dana APBN-BPKH : 3 org

B. Resort KPH - Dana APBN-BUK : 15 org 1. Pimpinan 6 - 6 = 2 Jabatan Resort kosong

2. Staf Admistrasi - - -

3. Mandor/Petugas Lapangan - 136 136

Jumlah B 6 136 142

Jumlah A+B 14 149 163

Peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM KPHL Rinjani Barat telah diupayakan melalui pendidikan dan pelatihan teknis yang diselenggarakan Pusdiklat Kemenhut, Balai Diklat Kehutanan Kupang, dan BP2HP Denpasar. Sedangkan training lainnya melalui koordinasi/kerjasama dengan Ditjen Bina Usaha Kehutanan, Pusat Penelitian Rehabilitasi dan Konservasi, Kemitraan Jakarta, Korea Forest Research Institute (KFRI), PT. Hijau Artha Nusa (PT.HAN) Jakarta, Program Studi Kehutanan

37

UNRAM, Arizona University, North Arizona University, Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), International Forest Cooporation (INFOCO), Dinas Kehutanan NTB, Balai KSDA NTB, LSM Konsepsi dan KSM Bareng Maju.

Disamping itu juga dilakukan training dengan memanfaatkan petugas yang mempunyai keahlian Perpetaan GIS dan sedang melakukan perjalanan dinas ke KPHL Rinjani Barat, seperti petugas BPKH Wilayah VIII Denpasar dan Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Hutan Ditjen Planologi. Gambaran jumlah dan jenis pelatihan/training dalam peningkatan kapasitas SDM KPHL Rinjani Barat untuk periode 2010-2013 seperti disajikan pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7. Jumlah dan Jenis Pelatihan/Training SDM KPHL Rinjani Barat 2010-2013

No PENYELENGGARA/ SPONSOR / JENIS PELATIHAN / TRAINING TAHUN (Orang)

2010 2011 2012 2013 JML

1. Pusdiklat / Ditjen Planologi Kemenhut

a. Diklat Calon Kepala KPH 1 - - - 1

b. Diklat Teknis Perencana KPH - - 1 - 1

2. BP2HP Denpasar

a. Diklat Teknis Perencana Hutan Produksi 1 - - - 1 b. Diklat Wasganis Pengukuran Kayu - 1 - - 1

3. Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit

(GIZ) / Ditjen Planologi Kemenhut

Forest Management Practices in Heseen Forst (FMU Herborn) - Germany

1 - - - 1

4. KSM Bareng Maju / LSM Konsepsi

Pelatihan Manajemen Koperasi 10 - - - 10

5. KPHL Rinbar / Petugas Ditwil WP3H Planologi

Training Pemantapan Perpetaan GIS - 4 - - 4

6. Ditjen Bina Usaha Kehutanan

Pengenalan Perpetaan GIS - - 1 - 1

7. Balai Diklat Kehutanan Kupang

a. Diklat PerpetaanGIS - - 2 - 2

b. Diklat Pengamanan Hutan Partisipatif - - 4 - 4 c. Diklat Pemanfaatan & Pengolahan Madu - - 2 - 2

d. Diklat Pembuatan Persemaian - - 4 - 4

e. Diklat Pengendalian Kebakaran Hutan - - - 1 1 f. Diklat Perencanaan Rehabilitasi Hutan - - - 1 1

38

No PENYELENGGARA/ SPONSOR / JENIS PELATIHAN / TRAINING TAHUN (Orang)

2010 2011 2012 2013 JML

8. Balai KSDA NTB

Pembentukan Kader Konservasi Pemula - - 10 - 10

9. KPHL Rinbar / Petugas BPKH Wilayah VIII

Training Pemantapan Perpetaan GIS - - 6 - 6

10. Kemitraan Jakarta

Pelatihan Analisis & Pemetaan Resolusi Konflik - - 1 - 1

11. KPHL Ribar / Dishut NTB

Inhouse Training Pengamanan Hutan untuk Mandor - - - 30 30

12. KPHL Ribar / Korea Forest Research Institute / PT. Hijau Artha Nusa

Inhouse Training Teknik Pengambilan Contoh dan Pembuatan Petak Sample Permanen Karbon

- - - 70 70

13. KPHL Rinbar / Puslitbang Rehabilitasi Konservasi

Inhouse Training Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Penghitungan Karbon Hutan

- - - 20 20

14. KPHL Rinbar / KFRI / UNRAM / North Arizona University / Arizona University

Praktek Survey Sosekbud & Metode Participatory Rurral Apraisal

- - - 15 15

15. International Forest Cooperation (INFOCO)

Training Program for South-East Aisa Forestry Specialist - Seoul - Korea.

- - - 1 1

JUMLAH 13 5 31 138 187

(2). Pengembangan Sarana dan Prasarana KPH

Pengembangan sarana dan prasarana KPHL Rinjani Barat didukung melalui APBD/DAK NTB dan APBN BPKH Wilayah VIII Denpasar. Jenis dan jumlah sarana dan prasarana KPHL Rinjani Barat periode 2010-2013 seperti disajikan pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8. Jumlah dan Jenis Sarana Prasarana KPHL Rinjani Barat 2010-2013

No JENIS SAPRAS Satuan TAHUN

2010 2011 2012 2013 JML

A. Bangunan / Sapras Perkantoran

1. Kantor KPH M2 - 200 100 - 300

2. Meja Kursi Biro Unit 3 13 - - 16

39

No JENIS SAPRAS Satuan TAHUN

2010 2011 2012 2013 JML

4. Meja Gambar Peta / Pantograph Unit 2 - - - 2

5. Rak Peta Unit 1 - - - 1

6. Lemari/Rak Arsif Unit 1 3 - - 4

7. Filling Kabinet Unit - 1 - - 1

B. Kendaraan

1. Mobil (Taft GT & Hilux Doble Cabin) Unit 1 - 1 - 2 2. Mobil Patroli (Hiline 4x4) Unit - - 1 - 1

3. Sepeda Motor Roda Tiga Unit - - - 6 6

4. Sepeda Motor (Trail, Bebek & Win) Unit 1 2 - 9 12

C. Peralatan/Mesin Kantor

1. AC (Air Condition) Unit - 5 - - 5

2. Komputer PC / Lap top Unit - 3 2 7 12

3. Printer Laserjet & A1 (Perpetaan) Unit - 3 1 3 7

4. Kamera digital Unit - - - 1 1

5. Infocus proyektor Unit - - - 2 2

6. GPS Unit - - 1 6 7

7. Kompas Unit - - 1 - 1

(3). Sosialisasi Organisasi KPH

Menyadari KPHL Rinjani Barat sebagai organisasi pengelola hutan yang baru hadir di tengah-tengah masyarakat, maka dalam upaya meningkatkan eksistensinya diperlukan sosialisasi intensif dan berkelanjutan kepada masyarakat/KTH, tokoh masyarakat dan berbagai stakeholder lainnya. Sosialisasi dilakukan dalam berbagai kesempatan dan acara seperti; lokarya, workshop, seminar/simposium, konsultasi publik, rapat koodinasi, pameran, kuliah umum/praktek kerja, pembinaan/bimbingan teknis serta pertemuan kelompok. Gambaran sosialisasi organisasi KPHL Rinjani Barat periode 2010-2013, disajikan pada Tabel 2.9.

Tabel 2.9. Jenis, Penyelenggara dan Frekuensi Sosialisasi KPHL Rinjani Barat 2010-2013

No PENYELENGGARA / SPONSORJENIS SOSIALISASI / Satuan TAHUN

2010 2011 2012 2013 JML

A. Sosialisasi dg KTH, Kadus/Kades/ Camat/Instansi/Lembaga terkait

1. Dinas Kehutanan NTB Kali 1 1 - - 2

40

No PENYELENGGARA / SPONSORJENIS SOSIALISASI / Satuan TAHUN

2010 2011 2012 2013 JML

3. BP2HP Denpasar Kali - 1 1 - 2

B. Lokakarya/Workshop/Seminar

1. Kemitraan Partnership Kali 1 - - - 1

2. LSM Mitrasamiya Kali 1 - - - 1

3. LSM Konsepsi Kali 1 - - - 1

4. Samanta / DFID Kali - - 1 - 1

5. KFRI/KOICA/Prodi Kehutanan UNRAM/

KPHL Rinjani Barat Kali - 1 2 2 5

C. Rakor/Konsultasi Publik KPH

1. Pusdal Regional II Kemenhut Kali - 1 3 1 5

2. KPHL Rinjani Barat Kali - - 2 1 3

3. BPKH Wilayah VIII Kali - - 3 - 3

D. Pertemuan Kelompok/Koperasi

1. KPHL Rinjani Barat Kali 11 15 52 37 107

2. LSM Konsepsi Kali 4 2 1 1 8

3. LSM Koslata Kali - 1 1 - 2

4. Yayasan Samanta /Kemitraan Kali - 1 3 3 7

5. KSM Bareng Maju Kali 5 4 - - 9

6. Kaldera KLU Kali - - 9 2 11

7. Koperasi Maju Bersama Kali 1 1 1 1 4

8. KSU Rimba Kali 21 6 - - 27

E. Kuliah Umum/Kemah Kehutanan

1. Prodi Kehutanan UNRAM Kali 1 2 2 2 7 2. SMK Qamarul Huda Narmada Kali - - - 2 2

F. Praktek Kerja Lapang/Magang

1. Prodi Kehutanan UNRAM Desa 3 6 9 4 22 2. SMK Qamarul Huda Narmada Desa - - - 2 2

G. Pameran

1. KPHL Rinjani Barat (Tahun Kehutanan

Dunia & Konferensi UNREDD) Lokasi - 1 - 1 2

(4). Perencanaan Hutan

Kegiatan perencanaan yang telah dilakukan meliputi inventarisasi hutan, survey sosial ekonomi budaya, survey potensi karbon, identifikasi permasalahan (tenurial kawasan hutan), tata hutan/pemeliharaan petak, rekonstruksi batas, dan penyusunan rencana pengelolaan hutan jangka panjang.

41

Inventarisasi potensi hutan; KPHL Rinjani Barat melaksanakan inventarisasi tetsebut tahun 2011 pada Hutan Produksi Tetap KH. Pandan Mas (RTK.2) dan KH. Gunung Rinjani (RTK.1) seluas ± 5.200 Ha, dan untuk tahun 2012 pada Hutan Produksi Terbatas KH. Gunung Rinjani (RTK.1) seluas ± 7.000 Ha.

Inventarisasi Karbon Hutan. (a). Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi tahun 2012 melakukan Kajian Status, Potensi dan Nilai Manfaat Hutan Lindung pada KPHL Rinjani Barat, dengan membuat sampel plot (TSP) sebanyak 39 buah di 13 lokasi. (b). KPHL Rinjani Barat bekerjasama dengan Korea Forest Research Institute (KFRI), PT. Hijau Artha Nusa (PT.HAN) dan Prodi Kehutanan UNRAM pada tahun 2012-2013, melakukan survey pembuatan petak sampel permanen (PSP) karbon sebanyak 45 PSP, yang tersebar diseluruh fungsi/kondisi penutupan hutan, serta (c). Pusat Penelitian Kebijakan Kehutanan membuat 9 PSP pada Hutan Produksi Tetap di sekitar Santong dsk.

Identifikasi sosekbud/kelembagaan masyarakat. (a). KPHL Rinjani Barat tahun 2011 dan 2012, melaksanakan identifikasi di 36 Desa sekitar kawasan hutan, yaitu mewawancarai 50 responden/desa. (b). Korea Forest Research Institute (KFRI) bekerjasama dengan Prodi Kehutanan UNRAM, Universitas Arizona dan Universitas Arizona Utara tahun 2012-2013, melakukan survey dengan metoda FGD/PRA terhadap 21 lokasi/desa yang berbatasan dengan kawasan hutan. (c). Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi tahun 2012 melakukan kajian kelembagaan sekitar KPHL Rinjani Barat dengan sasaran lokasi di 6 Desa yang berbatasan dengan kawasan hutan.

Identifikasi Masalah/Tenurial Kawasan Hutan. (a). LSM Mitrasamiya dan WG Tenure melakukan identifikasi dan kajian tenurial tahun 2010 dengan sasaran lokasi di Desa Rempek. (b). KPHL Rinjani Barat pada tahun 2010 dan 2011 dengan sasaran 3 Desa yaitu di Jelitong (Rempek), Akar Akar dan Senaru. (c). LSM Samanta/ Kemitraan pada tahun 2011 melakukan identifikasi di Desa Akar Akar (Pawang Timpas, Batu Jingkiran, dan Pawang Tenung), karena masyarakat kurang kondusif, maka untuk tahun 2012 lokasi dipindah ke Jelitong Desa Rempek. (d). BPKH Wilayah VIII tahun 2013 melakukan survey di Desa Akar Akar dan Desa Sambi Elen. (e). Dinas

42

Kehutanan NTB tahun 2013, melakukan survey di Desa Akar Akar dan Desa Senaru. (f). Balai Litbang HHBK Mataram melakukan survey di Desa Desa Rempek dan Desa Akar Akar. (g). Pudal Regional II Kemenhut tahun 2013 melakukan survey di Desa Sambik Bangkol (Senjajak dan Kopong Sebangun).

Tata Hutan (Tata Petak). KPHL Rinjani Barat pada; (a). tahun 2010 melakukan pemeliharaan petak seluas 985 Ha, pada lokasi eks Pembangunan Hutan Tanaman Unggulan Lokal (PHTUL) pada KH. Gunung Rinjani (RTK.1) meliputi lokasi Monggal, Rempek dan Santong, serta KH. Pandan Mas (RTK.2) meliputi lokasi Buani dan Kalipucak. (b). pada tahun 2011 melakukan penataan wilayah kerja Resort (APBN Ditjen Planologi), dan tata petak (APBN Ditjen BUK) seluas 3.000 Ha pada hutan produksi KH. Gunung Rinjani (RTK.1) meliputi lokasi Monggal, Santong, Salut, Mumbulsari dan Senaru (KHDTK Unram). (c). pada tahun 2012 mulai membudayakan tata petak untuk lokasi kegiatan reboisasi pengkayaan dana APBN BPDAS Dodokan Moyosari NTB, sasaran lokasi hutan lindung KH. Gunung Rinjani (RTK.1) dengan realisasi seluas 2.500 Ha. (d). pada tahun 2013 tata petak lokasi reboisasi pengkayaan dana APBN BPDAS Dodokan Moyosari NTB, sasaran lokasi hutan lindung KH. Gunung Rinjani (RTK.1) dengan realisasi seluas 350 Ha.

Dalam tata hutan tersebut, ditetapkan bahwa luas petak tanaman yang dibuat untuk hutan produksi antara 20-30 Ha/petak dan hutan lindung antara 40-60 Ha/petak.

Rekonstruksi Batas Hutan. KPHL Rinjani Barat bersama BPKH Wilayah VIII Denpasar pada tahun 2012 melakukan rekonstruksi batas hutan sepanjang 98,2 Km. Dengan perincian antara lain; KH. Gunung Rinjani (RTK.1) meliputi batas luar dari Monggal Atas (B. 360) s/d Sungai Putik (B.620) sepanjang 38,8 Km, batas fungsi hutan lindung dengan TWA Kerandangan mulai Pal TWA.1 s/d TWA.96 sepanjang 9,2 Km, batas fungsi hutan lindung dengan hutan produksi terbatas dari Jenggala (HL-1/HPT.343) s/d Santong (HL.250/HPT.94) sepanjang 27,4 Km, batas fungsi hutan produksi terbatas dengan hutan produksi tetap dari Monggal Bawah (B.360/HPT.1) s/d Santong (HPT.69) sepanjang 10,5 Km, serta KH. Pandan Mas (RTK.2) batas fungsi hutan lindung dengan hutan produksi tetap dari Mejet (B.89/HP.89/HL.25) s/d Sanbangket (B.202/HP.163/HL.138) sepanjang 6,9 Km.

43

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHL Rinjani Barat. Penyusunan RPHJP dilaksanakan tahun 2012, melalui kerjasama antara BPKH Wilayah VIII Denpasar dengan Prodi Kehutanan UNRAM. Sedangkan KPHL Rinjani Barat secara proaktif melakukan suply data/peta, pemaparan dengan Tim Penilai Eselon I Kemenhut, dan perbaikan draft RPHJP. Kegiatan perencanaan hutan pada KPHL Rinjani Barat tahun 2010- 2013, disajikan pada Tabel 2.10.

Tabel 2.10. Hasil Kegiatan Perencanaan pada KPHL Rinjani Barat 2010-2013

No PENYELENGGARA / SPONSORJENIS PERENCANAAN / Satuan TAHUN

2010 2011 2012 2013 JML

A. Inventarisasi Potensi Hutan Produksi

1. KPHL Rinjani Barat/Ditjen BUK Ha - 5.200 7.000 - 12.200

B. Inventarisasi Karbon Hutan

1. Puslitbang Rehabilitasi Konservasi TSP - - 39 - 39 2. KPHL/UNRAM/KFRI/PT.HAN PSP - - - 45 45 3. Pusbijak Balitbang Kemenhut PSP - - 9 - 9

C. Identifikasi Sosekbud/Kelembagaan

1. KPHL Rinjani Barat/Ditjen BUK Desa - 10 26 - 36 2. Puslitbang Rehabilitasi Konservasi Desa - - 6 - 6 3. KFRI / Kehutanan UNRAM / Universitas

Arizona / Universitas Arizona Utara Lokasi - - 6 15 21

D. Identifikasi Masalah/Tenurial Kws

1. LSM Mitrasamiya / WG Tenure Lokasi 1 - - - 1 2. KPHL Rinjani Barat/Ditjen Planologi Desa 1 2 - - 3 3. Yayasan Samanta/Kemitraan Lokasi - - 3 1 4 4. BPKH Wilayah VIII Denpasar Lokasi - - - 2 2 5. Dishut NTB/Ditjen Planologi Lokasi - - - 2 2 6. Pusdal Regional II Kemenhut Lokasi - - - 2 2 7. Balai Litbang HHBK Mataram Lokasi - - - 2 2

E. Tata Hutan (Tata Petak/Blok/Resort)

1. KPHL Rinjani Barat / Ditjen BUK Ha 985 2.800 - - 3.785 2. KPH/Kehutanan UNRAM/Ditjen BUK Ha - 200 - - 200 3. KPHL Rinjani Barat / BPDAS DMS NTB Ha - - 2.500 350 2.850

F. Rekonstruksi Batas Hutan

1. BPKH Wilayah VIII Denpasar Km - - 92,8 - 92,8

G. RPH-JP KPH

1. Program Studi Kehutanan UNRAM/

44

(5). Rehabilitasi Hutan dan Konservasi Tanah

Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan (RPRH). KPHL Rinjani Barat melalui dana APBN BPDAS Dodokan Moyosari NTB tahun 2012, melakukan penyusunan RPRH KPHL Rinjani Barat untuk tahun 2012-2016. Penyusunan dilakukan dengan mengacu pada Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTk RHL DAS) wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara periode 2010-2025, dengan target lahan kritis yang menjadi sasaran rehabilitasi seluas 5.471 Ha. Berdasarkan hasil survey lapangan Tim BPDAS Dodokan Moyosari NTB dengan KPHL Rinjani Barat, diketahui kondisi kawasan hutan yang tergolong potensial kritis tercatat seluas ± 17.640 Ha. Dengan demikian, maka total kawasan hutan kritis (RTk RHL DAS) dan potensial kritis pada KPHL Rinjani Barat tercatat seluas ± 23.111 Ha. Sedangkan target rehabilitasi hutan dalam RPRH KPHL Rinjani Barat 2012-2016 seluas 9.500 Ha, terdiri kegiatan reboisasi seluas 1.800 Ha dan pengkayaan seluas 7.700 Ha. Dokumen RPHJP tersebut disusun oleh Kepala KPHL Rinjani Barat, dinilai Kepala BPDAS Dodokan Moyosari NTB, diketahui Kepala Dinas Kehutanan NTB dan disahkan Gubernur NTB.

Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan/Lahan (RTnRHL). KPHL Rinjani Barat telah menyusun RTnRHL tahun 2012 dan tahun 2013 (dana APBN BPDAS Dodokan Moyosari NTB). Pelaksanaan penyusunan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat, KTH dan berbagai tokoh masyarakat lainnya. Sedangkan pengukuran lokasi RTnRHL dilakukan berbasis petak sesuai Perdirjen Planologi Nomor P.5/III-WP3H/2012, sehingga lokasi kegiatan reboisasi/pengkayaan tersebut menjadi bagian dari petak yang sudah direncanakan dengan penomoran yang permanen. Upaya ini dilakukan sebagai langkah dalam melakukan percepatan tata hutan pada KPHL Rinjani Barat.

Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan. KPHL Rinjani Barat melaksanakan kegiatan rehabilitasi hutan mulai tahun 2010-2013 meliputi; (a). pemeliharaan II PHTUL dalam upaya melanjutkan pembinaan kelompok dan penyulaman tanaman eks HPH di Monggal seluas 300 Ha, (b). pengembangan Bambu seluas 65 Ha dalam mendukung kebutuhan bahan baku kerajinan Bambu di Gunung Sari dan Sanbangket (Gangga),

45

(c). pengembangan Ketak (Paku Kawat) seluas 35 Ha dalam mendukung kebutuhan bahan baku kerajinan di Nyurbaya Gawah (Lingsar) dan Sanbangket (Gangga), (d). pengembangan Pandan di Kalipucak (Gangga) seluas 5 Ha, (e). pengembangan Kayu Putih dengan tambahan Srikaya pada daerah dengan kondisi tanah berbatu dan miskin hara di Batu Bolong dan Kerandangan (Batu Layar), Lendangluar, Malimbu, Badung dan Nipah (Malaka), Kalipucak-Buani (Gangga) dengan total luas 1.050 Ha, (f). pengkayaan reboisasi berbagai jenis MPTS seperti Karet, Dukuh Palembang, Gaharu, Pala, Aren, Duren, Lengkeng, Manggis, Rambutan, Alpukat, Nangka, Kluih, Matoa, Nyamplung, Melinjo dan Sawo Susu, dengan total luas 1800 Ha, dan (g). pengkayaan reboisasi hutan produksi pada daerah rawan konflik tenurial (eskalasi sedang dan tinggi) di Monggal, Rempek dan Senjajak (Gangga), sebagai upaya tindak lanjut hasil proses pendapingan dan kajian LSM Samanta dan Pusdal Regional II bersama KPHL Rinjani Barat, dengan mengembangkan tanaman kayu-kayuan jenis Rajumas, Sengon, Kalimoro/Udu dan MPTS jenis Karet pada areal seluas 75 Ha.

Sedangkan kegiatan konvergensi antara lain; (a). Bidang RKH (Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Hutan) dan Bidang PH (Pemanfaatan Hutan) Dishut NTB pada tahun 2010-2011 melakukan pengembangan Arboretum di Batu Bolong seluas 10 Ha, pengembangan Nyamplung di Batu Bolong seluas 20 Ha dan rehabilitasi mata air di Pusuk Lestari seluas 50 Ha. (b). Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Bali Nusra tahun 2010 dan 2013 melaksanakan pembuatan demoplot sumber benih unggul Bali Nusa Tenggara di Semokan (Bayan) seluas 3 Ha, dan tanaman Langka (tujuan Konservasi) di Pusuk-Bentek (Pemenang) seluas 3 Ha. (c). Dinas Kehutanan Kabupaten Lombok Utara tahun 2010 melaksanakan kegiatan reboisasi dan pengkayaan di Pusuk Bentek (Pemenang) seluas 100 Ha, tahun 2011 kegiatan reboisasi di Badung (Pemenang) seluas 100 Ha, tahun 2012 reboisasi dan pengkayaan di Tebango (Pemenang) seluas 100 Ha, dan tahun 2013 pengembangan Kemiri seluas 200 Ha. (d). Dinas Kehutanan Lombok Barat pada tahun 2011 melaksanakan reboisasi di Batu Kemali (Gunung Sari) seluas 100 Ha, dan tahun 2012 pengembangan tanaman Murbey di Kebon Baru (Lingsar) seluas 20 Ha. Gambaran hasil rehabilitasi hutan pada KPHL Rinjani Barat tahun 2010- 2013, disajikan pada Tabel 2.11.

46

Tabel 2.11. Gambaran Hasil Rehabilitasi Hutan pada KPHL Rinjani Barat 2010-2013

No PENYELENGGARA / JENIS KEGIATAN Sumber Dana TAHUN (Ha)

2010 2011 2012 2013 JML

A. KPHL Rinjani Barat

1. Pemeliharaan II PHTUL di Monggal APBN 300 - - - 300 2. Pengembangan Ketak/Pakis Kawat APBD 5 20 10 - 35

3. Pengembangan Bambu APBD 5 10 50 - 65

4. Pengembangan Pandan APBD - - 5 - 5

5. Pengkayaan / jenis Kayu Putih APBN - - 700 350 1.050 6. Pengkayaan/berbagai jenis MPTS APBN - - 1.800 - 1.800 7. Pengkayaan Hutan Produksi DAK - - - 75 75

Jumlah A 310 30 2.565 425 3.330

B. Bidang RKH & PH Dishut NTB

1. Pengembangan Arboretum APBD 10 - - - 10 2. Pengembangan Nyamplung APBD 20 - - - 20 3. Rehabilitasi Mata Air APBD - 50 - - 50

Jumlah B 30 50 - - 80

C. BPTH Denpasar

1. Sumber Benih Jenis Unggulan Nusra APBN 3 - - - 3 2. Demoplot Tanaman Langka/Konservasi APBN - - - 3 3

Jumlah C 3 - - 3 6

D. Dinas Kehutanan Kab. Lombok Utara

1. Reboisasi hutan lindung APBD 50 100 50 - 200 2. Pengkayaan hutan lindung APBD 50 - 50 - 100 3. Pengembangan Kemiri APBD - - - 200 200

Jumlah D 100 100 100 200 500

E. Dinas Kehutanan Kab. Lombok Barat

1. Reboisasi hutan lindung APBD - 100 - - 100

2. Pengembangan Murbei APBD - - 10 - 10

Jumlah E - 100 10 - 110

Jumlah Total (A + E) 443 280 2.675 628 4.026

Kegiatan Konservasi Tanah. (a). BPDAS Dodokan Moyosari NTB pada tahun 2012 membagun 1 unit Statsiun Pengamat Air Sungai (SPAS) pada Sungai Segara terletak di Dusun Dasan Tengak, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung. (b). Dinas yang menangani Kehutanan Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2012 membangun Dam Penahan 5 unit di Kecamatan Pemenang dan Kecamatan Gangga.

47

(6). Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kehutanan pada KPHL Rinjani Barat sudah dilakukan sejak proses perencanaan, sehingga dalam merancang kegiatan sebagian besar telah mengakomodasikan usulan/harapan masyarakat/KTH pengelola hutan. Pemberdayaan masyarakat juga diimplementasikan secara utuh pada saat pelaksanaan program meliputi pembuatan persemaian, penyiapan sarana prasarana, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan membangun budaya patroli hutan secara partisipatif bersama kelompok tani (KTH).

Kolaborasi pemberdayaan masyarakat pada wilayah KPHL Rinjani Barat, juga dilakukan oleh berbagai Instansi Kehutanan Pusat/Daerah dan lembaga swadaya yang mempunyai kepedulian terhadap kelestarian hutan. Gambaran pemberdayaan masyarakat pada KPHL Rinjani Barat tahun 2010- 2013 disajikan pada Tabel 2.12.

Tabel 2.12. Gambaran Pemberdayaan Masyarakat pada KPHL Rinjani Barat 2010-2013

No JENIS PEMBERDAYAAN Satuan TAHUN

2010 2011 2012 2013 JML

A. Partisipasi Perencanaan

1. Rencana Pengelolaan Hutan KPH (*) Kegiatan 1 - 1 - 2 2. Rencana Pengelolaan Rehabilitasi (*) Kegiatan - 1 1 - 2 3. Rancangan Teknis Kegiatan (PRA)(***) KTH 4 6 55 18 83 4. Pengukuran lokasi (***) Lokasi 4 4 39 10 67 5. Penyusunan RO/RKU HKm (Dishut

KLU/Lobar, Konsepsi & Samanta)

Kegiatan - 2 - 1 3

6. Penyusunan Rencana Defenitif Kelompok

(SCBFWM) Kegiatan 6 10 11 7 34

7. Penyusunan Risalah Kemitraan Kehutanan

(Samanta/KPHL Ribar) KTH - - - 1 1

B. Pelaksanaan Kegiatan

1. Pembuatan persemaian (***) KTH 4 4 39 10 67 2. Pebuatan sapras, penanaman dan

pemeliharaan tanaman (***) KTH 4 6 55 18 83 3. Patroli hutan partisipatif (*) KTH 4 6 36 36 82

C. Penguatan Kelembagaan

1. Regulasi/MoU Pembayaran Jasling/PES (WWF/Konsepsi/Dishut Lobar/PDAM)

Kegiatan 1 - - - 1

2. Pelatihan Koperasi (LSM Konsepsi/ KSM Bareng Maju/KPHL Rinbar)

48

No JENIS PEMBERDAYAAN Satuan TAHUN

2010 2011 2012 2013 JML

3. Pembentukan Legalitas Kelompok (*) KTH 1 2 6 7 16 4. Praktek persemaian & penanaman (***) KTH 4 6 55 18 2 5. Studi Banding Pengolahan HHBK (**) Orang - 30 - 20 50 6. Pembentukan/Legalitas Koperasi (*) Unit 1 1 - 2 4 7. Pelatihan teknologi Inokulasi Gaharu (Balai

Litbang HHBK Mataram) Orang - 40 - - 40

8. Sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestasri HKm

Santong (LSM Konsepsi & LEI) Kegiatan - 1 - - 1 9. Pembinaan Desa Konservasi (Balai KSDA

NTB & Balai TN Gn. Rinjani) KTH - - 1 1 2 10. Pemberdayaan /Usaha Produktif (Pusluh

Kemenhut, Bakorluh NTB & SCBFWM)

KTH - 1 3 3 7

11. Regulasi Pengembangan HHBK (WWF NTB / Dishut KLU)

Judul - - - 1 1

12. Pendampingan HKm binaan (Konsepsi) Lokasi 2 2 2 2 2 13. Pendampingan HKm binaan (Koslata) Lokasi 1 1 1 1 2 14. Sosialisasi HTR (KPHL Rinbar & BP2HP) KTH - - 4 3 7 15. Sosialisasi Kemitraan Kehutanan KTH - - - 8 8 16. Pelatihan perlebahan (*) KTH - - - 5 5

D. Bantuan Kelompok

1. Sapras perlebahan (KPHL Rinbar, Dishut NTB & SCBFWM)

Unit 2 3 1 7 13

2. Mesin pengolah kopi/HHBK (KPHL Ribar & SCBFWM)

Unit - 1 1 1 3

3. Bantuan Gubernur NTB (Kungker) Rp/KTH 40 jt / 4 15 jt / 2 - - 55 jt / 6 4. Bantuan Pembibitan/Agroforestry/Rehab

Mata Air & Kakisu (SCBMWF) KTH 6 9 2 3

5. Bantuan semen rabat jalan akses (*) Sak/KTH - - 400 / 20 250/ 11 650 / 31 6. Bibit Salak Pondoh (*) Batang - - 6.500 - 6.500 7. Bibit Murbai (*) Batang - - 20.000 - 20.000 8. Bibit Porang/Ileus-Ileus/Lombos (*) Batang - - 64.000 - 64.000 9. Kopi Sambung (*) Batang - - 27.500 - 27.500 10. Bantuan alat pengolahan & pemasaran

HHBK (Dishut Lobar) KTH - - - 2 2

11. Bantuan dana jasa lingkungan (Dishut

Lobar) KTH - - - 4 4

12. Bantuan ternak Kambing/Bebek (SCBMWF/

BP DAS NTB) KTH - - 7 4 10

13. Bantuan Jasling PLTMH Sesaot (Konsepsi/PT.Tirtadaya)

KTH - - - 1 1

49

(7). Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

Perlindungan hutan merupakan garda terdepan dalam pengelolaan hutan pada wilayah pada KPHL Rinjani Barat, sebagai upaya dalam mencegah dan membatasi kerusakan kawasan hutan dan hasil hutan, yang disebabakan oleh perilaku manusia (masyarakat), ternak, kebakaran, hama/penyakit dan daya alam lainnya.

Gangguan keamanan hutan yang menonjol pada KPHL Rinjani Barat, disebabkan oleh perilaku masyarakat dalam bentuk pembukaan dan pembersihan lahan untuk berladang/berkebun, ilegal loging, penguasaan dan pendudukan kawasan untuk pemukiman, serta kasus sertifikat kawasan di Rempek. Kondisi ini menjadi pemicu konflik tenurial pengelolaan hutan dengan masyarakat, yang berdasarkan data hasil survey (2011) diketahui bahwa luas kawasan hutan yang sudah dikelola masyarakat secara ilegal (non program) tercatat seluas ± 18.749,99 Ha, dan menurut tingkatan eskalasi konflik tenurial terdiri dari eskalasi rendah seluas ± 14.627,37 Ha, eskalasi sedang seluas ± 3.210,06 Ha, dan eskalasi tinggi seluas ± 912,56 Ha (termasuk kasus sertifikat hutan di Rempek seluas ± 86 Ha).

Gangguan kebakaran hutan dan penggembalaan liar terdapat pada sebagian kecil kawasan antara lain Resort Malimbu (Senggigi dan Malaka), Resort Monggal (KH. Pandan Mas), Resort Bayan (Akar Akar, Sukadana, Senaru dan Sambik Elen). Sedangkan gangguan gejala alam adalah keberadaan Gunung Rinjani sebagai gunung api yang masih aktif. Peta gambaran lokasi konflik tenurial, lokasi ilegal loging dan gangguan keamanan hutan pada KPHL Rinjani Barat disajikan pada Lampiran 12.