• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Kelautan Berdimensi Kepulauan .1 Permasalahan .1 Permasalahan

Dalam dokumen BUKU II RKP TAHUN 2015 (Halaman 80-84)

TARGET KINERJA PEMBANGUNAN PENGARUSUTAMAAN GENDER TAHUN 2015

1.2.3 Pembangunan Kelautan Berdimensi Kepulauan .1 Permasalahan .1 Permasalahan

dan Isu Strategis

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 70 persen wilayahnya berupa laut dan memiliki 17.504 pulau masih belum memanfaatkan kekayaan yang terkandung di dalamnya secara optimal. Selama ini pengelolaan kelautan termasuk pulau-pulau di dalamnya masih terbatas, baik dari sisi penguatan dan eksistensi NKRI, penanganan kesejahteraan masyarakat terutama di pulau-pulau kecil dan terluar; maupun pemanfaatan ekonomi isi laut dan kandungan di dalam dan di dasar laut.

Indonesia sebagai negara kepulauan berbatasan di laut dengan 10 negara tetangga (Malaysia, Singapura, Philipina, Thailand, Vietnam, Australia, India, Papua Nugini, Timor Lesle, Palau). Sampai saat ini batas laut dengan negara tetangga yang berhasil diselesaikan adalah dengan Papua Nugini. Sedangkan dengan yang lainnya masih dalam taraf perundingan.

Berbagai permasalahan yang masih dihadapi dalam pengelolaan wilayah laut Indonesia, antara lain adalah: (1) belum efektifnya pengelolaan dan penanganan pulau-pulau kecil, terutama untuk eksistensi dan kesejahteraan masyarakat; (2) penyelesaian tata batas laut dan tata ruang serta belum selesainya rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Sampai dengan 2013, hanya 3 provinsi dan 9 kabupaten/kota yang telah menetapkan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; (3) masih lemahnya pengawasan aktifitas pembangunan di laut, belum optimalnya koordinasi lintas kementerian/lembaga dalam pengawasan laut, serta belum efektifnya penegakan hukum menyebabkan masih maraknya illegal fishing, kerusakan

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG

1-63

tercapainya sasaran luasan kawasan konservasi perairan.

1.2.3.2 Sasaran Peningkatan jaringan sarana dan prasarana dalam mendukung konektifitas laut. Adapun sasaran kegiatan ini adalah: (1) penambahan penyediaan 10 kapal laut perintis; (2) pembangunan/rehabilitasi 26 pelabuhan laut perintis; dan (3) penyediaan 80 lintas subsidi perintis angkatan laut. Peningkatan dan penguatan sumber daya manusia, Iptek, wawasan dan budaya bahari, dengan sasaran: (1) pengembangan pilot project pemanfaatan sumber daya kelautan; (2) penyediaan tenaga kerja terdidik kelautan dan perikanan 6.250 orang dan terlatih sebanyak 15.000 orang; dan (3) meningkatnya wawasan bahari.

Penetapan batas wilayah NKRI, aset-aset dan peningkatan tata kelola serta perecepatan penyusunan zonasi untuk mendukung pengelolaan wilayah pesisir. Sasaran: (1) penyusunan Roadmap dan rencana aksi pembangunan kelautan; (2) meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan laut dan kawasan konservasi laut, termasuk memperkuat dan mengembangkan kerjasama regional maupun Internasional dalam pengelolaan wilayah laut, seperti program Coral Reef Triangle (CTI), Sulu-Sulawesi Marine Ecoregion (SSME), Mangrove for the Future dan sebagainya; (3) penyelesaian tata batas dengan 9 negara (Malaysia, Singapura, Thailand, India, Australia, Vietnam, Filipina, Palau, Timor Leste) melalui perundingan perbatasan laut; (4) penyusunan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil untuk kawasan strategis nasional, provinsi, dan kabupaten/kota; dan (5) Meningkatnya ketersediaan data dan informasi geospasial kelautan dan wilayah pantai sebanyak 78 NLP.

Peningkatan pengawasan sumber daya kelautan dan penegakan hukum di laut, melalui: (1) meningkatnya ketaatan pelaku usaha kelautan terhadap peraturan perundangan sebesar 45 persen dan pelaku usaha perikanan sebesar 85 persen; (2) meningkatnya jumlah tindak pidana kelautan dan perikanan (illegal fishing) yang diselesaikan sebanyak 80 persen.

1-64 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015

PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG

memenuhi sarana dan prasarana serta fasilitas dasar dan ekonomi; (2) pengembangan 3 gugus pulau sebagai sentra wisata bahari; (3) revitalisasi kawasan pesisir menjadi pusat pengembangan ekonomi di 7 kawasan; dan (4) peningkatan infrastruktur di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang tertinggal dan terpencil.

Peningkatan pengamanan pesisir dan konservasi perairan, dengan sasaran: (1) peningkatan pengelolaan efektif di 10 kawasan konservasi dan pulau-pulau kecil; (2) penambahan luas kawasan konservasi seluas 500 ribu ha sehingga luas kawasan menjadi 16,5 juta ha; (3) kawasan pesisir yang rusak pulih kembali sebanyak 7 kawasan; dan (4) membaiknya kerentanan masyarakat terhadap bencana di 22 kawasan.

1.2.3.3 Arah Kebijakan dan Strategi

Pembangunan Tahun 2015

Arah kebijakan dan strategi yang akan ditempuh adalah: (1) Peningkatan Sarana dan Prasarana dalam Mendukung Konektivitas laut. Arah kebijakan difokuskan pada: (a) pembangunan pelabuhan perintis dan prasarana pendukungnya dalam kerangka penguatan konektifitas dengan media laut, (b) penambahan armada dan moda transportasi perintis di wilayah-wilayah remote dan potensial, (c) penambahan rute dan frekuensi transportasi perintis; dan (d) penguatan Industri maritim.

(2) Peningkatan SDM, Iptek, Wawasan dan Budaya Bahari. Kebijakan difokuskan pada: (a) peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dan pengetahuan terutama terkait dengan peningkatan wawasan bahari dan peningkatan kapasitas masyarakat dengan berorientasi pada permintaan pasar, (b) peningkatan kemampuan iptek terkait dengan pengelolaan sumberdaya kelautan dan sinergi iptek kelautan; dan (c) peningkatan budaya bahari.

(3) Peningkatan Tata Kelola dan Pengamanan Wilayah Juridiksi dan Batas Laut Indonesia. Arah kebijakan difokuskan pada: (a) penyusunan Roadmap kebijakan kelautan dan Rencana Aksi Nasional Kelautan Indonesia 2015-2019 dan peningkatan koordinasi antar instansi dalam implementasi pembangunan kelautan, (b) penyelesaian tata batas laut dengan negara tetangga melalui percepatan pembahasan dan penguatan diplomasi, (c) penyelesaian pembakuan nama pulau-pulau ke PBB melalui identifikasi

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015 | PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG

1-65

wilayah laut, seperti program CTI, SSME dan sebagainya, dan (e) penyelesaian zonasi wilayah pesisir dan penyusunan peraturan terkait penataan ruang laut.

(4) Peningkatan Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Pengendalian Kegiatan Ilegal: (a) peningkatan sarana prasarana, cakupan pengawasan, jumlah hari operasi, dan peningkatan kelembagaan pengawasan sumber daya kelautan, (b) peningkatan koordinasi lintas intansi dalam pengawasan wilayah laut dan pengamanan wilayah dari pemanfaatan sumber daya kelautan yang merusak, (c) mengintensifkan penegakan hukum dan pengendalian Illegal fishing serta kegiatan yang merusak di laut, dan (d) peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dari kegiatan yang merusak sumber daya laut.

(5) Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil, terutama Pulau-Pulau Terluar. Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar, seperti listrik dan air bersih di pulau-pulau kecil berpenduduk dan mengembangkan kerjasama instansi terkait/pemda setempat dalam mendukung eksistensi NKRI di pulau-pulau terluar yang berpenduduk maupun tidak berpenduduk. (6) Peningkatan Pengamanan Pesisir dan Konservasi Perairan. Kebijakan difokuskan pada: (a) menyempurnakan dan melengkapi sistem perijinan dan investasi di pulau-pulau kecil, (b) pengembangan sarana dan prasarana pendukung pengembangan keekonomian pulau kecil dan kawasan konservasi, (c) penyusunan tata ruang dan zonasi terutama di kawasan konservasi dan pulau-pulau yang akan dikembangkan, (d) Meningkatkan data dan informasi terkait dengan ketersediaan dan kondisi sumberdaya kelautan lainnya seperti energi laut, keanekaraman hayati dan sebagainya untuk pemanfaatan dalam skala ekonomi, (e) penambahan luasan kawasan konservasi, dan (f) rehabilitasi kawasan pesisir yang rusak dan pengendalian bencana alam dan dampak perubahan iklim. Penanaman vegetasi pantai termasuk mangrove, pengembangan desa pesisir yang meningkat ketahanannya terhadap dampak bencana dan perubahan iklim, serta pengurangan pencemaran wilayah pesisir dan laut.

1-66 | Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015

PENGARUSTAMAAN DAN PEMBANGUNAN LINTAS BIDANG

Peningkatan Jaringan Sarana dan Prasarana untuk Mendukung Konektivitas Laut, (2) Peningkatan dan Penguatan SDM, Iptek, Wawasan dan Budaya Bahari, (3) Penetapan batas wilayah NKRI, Aset-aset dan Peningkatan Tata Kelola serta Perecepatan Penyusunan Zonasi untuk Mendukung Pengelolaan Wilayah Pesisir, (4) Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum di Laut, (5) Peningkatan Pemanfaatan Keekonomian Bioresources dan Potensi Pulau-pulau Kecil, (6) Peningkatan Pengamanan Pesisir dan Konservasi Perairan.

1.2.3.5 Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan TABEL 1.3

Dalam dokumen BUKU II RKP TAHUN 2015 (Halaman 80-84)