• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut defenisi Bodgan dan Taylor, penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi

tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.27

1. Objek wisata air terjun Sipiso-piso dan Tongging di Desa Tongging Kecamatan Merek Kabupaten Karo.

D. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang dilakukan peneliti yaitu berada di Kabupaten Karo. Penelitian akan dilaksanakan di:

2. Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Karo, Jalan Gundaling nomor 1 Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Telepon (0628) - 91558 Lokasi penelitian diatas menjadi pertimbangan peneliti karena berkaitan dengan penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan sumber data yang terdiri dari data primer dan data sekunder.

a) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Dalam pengambilan data, peneliti mengumpulkan dengan tehnik wawancara.

Wawancara merupakan pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan langsung kepada responden guna memperoleh keterangan dalam menyimpulkan data yang terkumpul.

b) Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data tersebut dapat diperoleh melalui catatan atau dokumentasi, buku, dan literatur lain yang berhubungan dengan judul penelitian ini.

27 Lexy J Moleong. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, hal 27

F. Tehnik Analisis Data

Tahap selanjutnya yaitu menganalisis data yang diperoleh dari sumber-sumber yang digunakan dalam tehnik pengumpulan data. Adapun tehnik analisis data adalah tehnik analisis data kualitatif yaitu dengan menekankan analisis pada sebuah proses pengambilan kesimpulan secara induktif dan deduktif serta analisis pada fenomena yang sedang diamati dengan menggunakan metode ilmiah.28

G. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti tetap berpedoman terhadap etika penelitian. Etika penelitian adalah prinsip-prinsip etik dalam pengelolaan penelitian dimulai dari penetapan topik dan masalah sampai penyajian hasil penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian, etia penelitian digunakan pada setiap tahap penelitian. Dalam penyusunan proposal, peneliti mencari referensi buku guna melengkapi teori yang akan peneliti bawa dalam penelitian dan penulisannnya dengan jujur.

28 Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.

Jakarta: PT Kencana, 2009 hal 153

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Kondisi Geografis dan Batas Administrasi

Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 120-1.420 Meter di atas permukaan laut. Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang berpotensi sebagai daerah pertanian dan pariwisata. Dataran Tinggi Karo memiliki alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berbagai keindahan dan daya tarik wisata. Kabupaten Karo berjarak 46 Km dari kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo memiliki dua buah gunung berapi aktif yaitu Gunung Sinabung 2.454 Meter dpl dan Gunung Sibayak 2.172 Meter dpl. Daya tarik wisata utama daerah ini adalah alam pegunungan, panorama, danau, sungai, peninggalan budaya dan atraksi seni budaya.

Secara geografis letak Kabupaten Karo berada di antara 2º50’-3º19’

Lintang Utara dan 97º55’-98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 Km² atau 2,97% dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan total jumlah penduduk 311.012 jiwa yang tersebar di 17 kecamatan.

Adapun batas-batas wilayahnya yaitu :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang.

b. Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir.

c. Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungan

d. Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Nangroe Aceh Darusalam

B. Objek Wisata di Kabupaten Karo

Objek wisata di Kabupaten Karo dibagi menjadi 3(tiga) kawasan, yaitu:

3) Kawasan Wisata Sibayak

a) Air terjun Sikulikap

Air terjun ini mempunyai ketinggian jatuh 30 m. Tempat ini di kelilingi hutan hujan tropis tempat Gibon bergantungan yang kadang kala berteriak sahut-sahutan. Disekitar lokasi ini terdapat kupu-kupu yang berwarna-warni. Jarak dari kota Berastagi ke Objek Wisata ini 11 Km dan dapat ditempuh dengan menggunakan bus besar ataupun kecil tujuan Medan-Berastagi.

b) Panorama Doulu

Panorama Doulu terletak tidak jauh dari Kota Berastagi.

Dari tempat ini kita bisa melihat pemandangan Desa Bandar Baru dan Kota Medan yang indah dengan gemerlap indah lampu dimalam hari sambil meniKmati jagung bakar dan rebus serta makanan lainnya. Untuk sampai ke tempat ini, kita dapat menggunakan kenderaan roda dua ataupun roda empat. Di tempat ini kita juga dapat melihat monyet yang berkeliaran. Jarak dari Kota Berastagi 11 Km.

c) Lau Debuk-Debuk

Objek wisata ini merupakan pemandian air panas yang mata airnya bersumber dari perut bumi mengandung unsur belerang yang dapat mengobati penyakit gatal-gatal dan bisa dibuat sebagai pengganti mandi sauna. Pada waktu –waktu tertentu, ada kegiatan ritual seperti Erpangir Ku Lau yang bertujuan membersihkan diri dari roh-roh jahat dan niat-niat yang tidak baik. Jarak dari Kota Berastagi ke Objek Wisata ini 12 Km dan dapat menggunakan bus besar.

d) Air panas Alam Semangat Gunung

Objek wisata ini sebagai tempat pemandian air panas alam yang telah dikelola secara professional dalam bentuk kolam-kolam renang yang suhunya berbeda-beda sesuai dengan keinginan para wisatawan. Mata air ini bersumber dari perut bumi dan mengandung unsur belerang yang dapat mengobati penyakit gatal-gatal. Jarak dari Kota Berastagi ke Objek Wisata ini 14 Km dan dapat menggunakan bus besar.

e) Gunung Sibayak

Gunung berapi Sibayak dalam keadaan aktif berlokasi diatas ketinggian 2.172 m dari permukaan laut. Dari puncak gunung terlihat kawah yang masih aktif mengeluarkan asap sulfatara dan pemandangan yang indah dan menawan. Jarak dari kota Berastagi ke tempat awal pendakian dari desa Jaranguda 8 Km. Lama pendakian diperkirakan 2 samapai 3 jam.

f) Bukit Gundaling

Bukit ini ditumbuhi oleh pohin kayu dan bunga-bungaan dan sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda yang merupakan tempat rekreasi bagi para wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Dari puncak bukit Gundaling terlihat panorama Kota Berastagi, Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak serta hamparan pertanian. Jarak dari kota Berastagi ke Bukit Gundaling 2 Km dan dapat di tempuh dengan menggunakan bus ukuran kecil dan besar.

g) Pasar buah Tradisional Berastagi

Pasar tradisional ini tidak jauh dari pusat kota Berastagi . pasar ini sangat menarik dikunjungi oleh para wisatawan karena ditempat ini tersedia berbagai jenis buah segar khas hasil pertanian Karo dan tersedia sayuran segar serta berbagai tanaman hias.

h) Taman Mejuah Juah Berastagi

Taman ini terletak di Kota Berastagi dengan luas sekitar 6 Ha. Tempat ini di tumbuhi oleh tanaman dan bunga-bungaan yang indah. Taman ini juga sering dijadikan sebagai tempat pagelaran seni tari Karo atau pergelaran event baik setiap bulan maupun setiap tahun. Selama hari minggu tempat ini selalu ramai dikunjungi, Tempat ini cocok untuk tempat rekreasi keluarga untuk

bersantai selain lokasi strategis juga biaya yang sangat murah membuat orang tak bosan-bosan untuk berkunjung.

i) Pasar Kaget Berastagi

Pasar Kaget Berastagi merupakan sentra kuliner yang beroperasi pada malam hari. Pasar kaget ini terletak di pusat Kota Berastagi berbentuk memanjang dimulai dari tugu Perjuangan Berast agi. Di pasar kaget ini tersedia berbagai jenis makanan khas Indonesia.

4) Kawasan Wisata Sinabung

a) Danau Lau Kawar

Danau ini memiliki luas 200 Ha. Diapit oleh alam pegunungan yang ditumbuhi pohon-pohon kayu hutan tropis dan di pinggiran dsnsu ini terbentang lahan seluas 3 Ha sebagai lokasi tempat berkemah. Di objek wisata ini dapat dilakukan kegiatan pendakian ke puncak Gunung Sinabung melewati hutan belantara.

Jarak dari kota Berastagi ke objek wisata ini 27 Km dan dapat menggunakan kenderaan roda 4 dan melintasi beberapa desa dan lahan pertanian(Agrowisata).

b) Gunung Sinabung

Gunung Sinabung berlokasi diatas Ketinggian 2.454 Meter dari permukaan laut. Pendakian melewati belantara tropis dan tebing yang penuh dengan tantangan, dan di puncak gunung terdapat hamparan untuk berkemah. Dari puncak gunung Sinabung terlihat kawah yang mengeluarkan asap Sulfatara serta pemandangan indah yang menawan. Jarak dari kota Berastagi ketempat awal pendakian Gunung Sinabung 27 Km yaitu dari desa Kuta Gugung , Lau Kawar. Waktu yang di tempuh untuk mendaki gunung ini 2-3 jam.

c) Desa Budaya Lingga

Di desa ini terdapat bangunan rumah tadat tradisional Karo yang berusia 250 Tahun yang dikenal dengan nama “Rumah Siwaluh Jabu” di huni oleh 8 kepala keluarga yang hidup berdampingan dengan keadaan damai dan tenteram. Bahan bangunan tradisional ini terbuat dari kayu bulat, papan, bambu dan beratap ijuk. Dalam pembuatan rumah adat ini tidak menggunakan paku dan dikerjakan oleh tenaga arsitektur masa lalu. Pada umumnya wisatawan yang sangat tertarik berkunjung ke desa budaya Lingga adalah wisatawan yang berasal dari Eropa. Jarak dari kota Berastagi ke Objek wisata ini 15 Km yang dapat ditempuh dengan menggunakan kenderaan umum dan juga kendaraan bus pariwisata.

d) Air Panas Payung

Objek wisata ini sebagai tempat pemandian air panas yang dikelola secara tradisional dalam bentuk kolam-kolam renang yang suhunya berbeda-beda sesuai dengan keinginan para pengunjung.

Mata air ini mengandung unsur belerang yang sangat rendah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Jarak dari kota Berastagi ke Air panas Payung ini 21 Km dan dapat ditempuh dengan kenderaan kecil.

e) Gua Liang Dahar

Gua Liang Dahar mempunyai 3 ruang besar dengan ukuran masing-masing 500 Meter persegi, 400 Meter persegi, 300 Meter persegi, serta ruang ukuran kecil lainnya. Di dalam gua terdapat mata air yang mengalir melalui terongan kecil ke desa Bekerah.

Jarak dari kota Berastagi ke objek wisata ini 40 Km, sampai ke desa Lau Buluh dapat menggunakan kendaraan roda 4 dan selanjutnya berjalan kaki 30 menit.

5) Kawasan wisata Sipiso-piso

a) Air terjun Sipiso-piso

Air terjun ini mempunyai ketinggian jatuh 120 m dan dilator belakangi panorama indah Danau Toba, bukit-bukit di tumbuhi pinus, bentangan pulau Samosir berwarna biru dan pematang sawah. Jarak dari kota Berastagi ke Objek wisata ini 35 Km. Untuk menuju objek wisata ini dapat menggunakan kenderaan ukuran kecil dan besar.

b) Gunung Sipiso-piso

Daerah wisata gunung Sipiso-piso dapat dipergunakan untuk olah raga dirgantara, lokasi untuk paralayang, dimana lokasi start dimulai dari puncak Gunung Sipiso-piso dan lokasi mendarat berada pada pinggiran Danau Toba- desa Tongging. Lokasi ini sudah lama dikenal sebagai lokasi olahraga air-paralayang. Lokasi ini berada 34 Km dari Berastagi. Pemandangan di lokasi ini sangat menarik dan menawan.

b. Tongging

Tongging adalah tempat yang nyaman untuk santai dan juga merupakan tempat yang menarik untuk di kunjungi. Berlokasi disebelah ujung utara Danau Toba dengan pemandangan yang sangat indah. Jalan yang curam dan berliku menuju Merek dari sebelah kanan jalan ini, kita dapat melihat keagungan air terjun Sipiso-piso. Letak Tongging sangat cocok sekali karena berada berada pada jalan utama menuju Medan –Berastagi dan Sidikalang-Kutacane dengan kawasan Nasinal Leuser atau ke Aceh Singkil yang terkenal dengan pulau banyak. Tongging berada ditengah-tengah daerah yang dialami tiga suku yaitu Karo, Batak Toba dan Pak-Pak yang bercampur baur dan menggunakan bahsa lokal dengan menggunakan dari ketiga suku tersebut.

c. Dokan

Dokan merupakn sebuah desa yang indah memiliki rumah adat tradisional. Di desa ini terdapat bangunan rumah tadat tradisional Karo yang berusia 250 Tahun yang dikenal dengan nama “Rumah Siwaluh Jabu” di huni oleh 8 kepala keluarga yang hidup berdampingan dengan keadaan damai dan tenteram. Semua pemilik rumah adat tradisional karo mempunyai pemilik Di Dokan penduduknya termasuk ke dalam Marga Ginting.

d. Peninggalan sejarah Puntungan Meriam Putri Hijau

Bukti peninggalan sejarah Puntungan Meriam Putri Hijau dapat ditemui di Desa Suka Nalu dan Seberaya yang hingga sekarang oleh masyarakat sekitar masih dianggap mempunyai kekuatan magis dan setiap tahun dibersihkan, jarak dari kota Berastagi ke desa Suka Nalu 23 Km dank e desa seberaya 12 Km.

C. Objek Kajian Penelitian

1) Air terjun Sipiso-piso

Air terjun Sipiso-piso merupakan salah satu tempat wisata di Pulau Sumatera. Berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang tidak begitu jauh dari pemukiman penduduk Desa Tongging. Air terjun ini berada di perbukitan dengan ketinggian sekitar 800 mdpl dan dik elilingi oleh hutan pinus. Pengelolaan wisata alam air terjun ini dipegang oleh Pemerintah daerah Kabupaten Karo.

Dengan memiliki ketinggian sekitar 120 meter, Air terjun Sipiso-piso merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia. Dengan adanya air terjun ini, Kabupaten Karo menjadi salah satu tempat wisata yang paling diminati oleh para wisatawan domestik dan mancanegara.

Ketika anda berada pada kawasan wisata air terjun Sipiso-piso Anda akan terkagum-kagum dengan pesona air terjun Sipiso-piso, ketika Anda berada di Desa Tongging, tempat di mana air terjun ini berada. Sebelum Anda melihat air terjun ini dari dekat, berkunjunglah di gardu pandang yang terletak di puncak bukit. Anda akan melihat hamparan keindahan Tanah Karo. Dari gardu pandang ini juga, Anda dapat menikmati keindahan Pulau Samosir, pulau yang berada di tengah Danau Toba.

Setelah Anda puas menikmati pemandangan nan indah dari jauh, Anda dapat melanjutkan perjalanan menelusuri punggungan bukit untuk bercengkerama dengan keindahan air terjun Sipiso-piso. Namun, Anda tidak perlu khawatir dalam menelusuri punggungan bukit tersebut, karena sudah disediakan jalur yang berupa

anak tangga dan memang disediakan untuk para wisatawan. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam untuk mencapai dasar air terjun ini. Dalam perjalanan tersebut, jangan lupa untuk mengabadikan momen indah ini dengan berfoto-foto dengan latar belakang Danau Toba.

Sesampainya di dasar air terjun, arahkan pandangan Anda ke bukit-bukit yang ada di sekeliling air terjun. Dengan perpaduan hijaunya pepohonan pinus yang rimbun dan suara gemuruh air terjun, membuat suasana hati dan pikiran Anda terasa damai dan tenteram. Jangan lupa untuk membawa bekal makanan untuk dinikmati bersama keluarga Anda setelah lelah bermain air di air terjun sipiso-piso.

Air terjun Sipiso-piso berada di Desa Tongging, Kec. Merek, Kab.

Karo, Sumatra Utara. Kecamatan Merek terletak kurang lebih 24 km dari Kota Kabanjahe. Jika Anda menggunakan transportasi umum dari Medan, Sumatera Utara. Anda dapat menggunakan bus dengan jurusan Kota Kabanjahe dengan waktu kurang lebih 2 jam. Kemudian, setelah sampai di Kabanjahe, perjalanan dilanjutkan dengan bus menuju Danau Toba. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit dengan jarak tempuh sekitar 24 Km.

Beberapa fasilitas di air terjun Sipiso-piso cukup memadai, seperti tersedianya lahan parkir dan warung makan. Untuk penginapan Anda bisa menemukannya di Desa Tongging dan di Kabanjahe. Untuk membeli oleh-oleh bagi kerabat atau teman, Anda bisa membelinya di toko souvenir yang ada di tempat wisata ini. Jika Anda masih punya banyak waktu, Anda dapat menyempatkan berkunjung ke air terjun Dua Warna yang berada tidak jauh dari air terjun Sipiso-piso.

2. Tongging

Desa Tongging, yang secara administratif berada di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Lokasi Desa Tongging ini tidak terlalu jauh dari Medan. Jarak tempuhnya kurang lebih dua jam berkendara melalui Berastagi. Desa Tongging ini berjarak sekitar 42 km dari kota Berastagi. Sebelum memasuki kawasan Desa Tongging, pengunjung dapat menikmati panorama keindahan Danau Toba dan air terjun Sipiso-piso yang akan mewarnai perjalanan Anda yang mengesankan.

Sesampainya di Tongging, Anda akan dipungut biaya masuk sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Walaupun belum mendatangkan pengunjung seperti Tomok dan Tuk Tuk, namun Tongging sudah dirintis menjadi banyak salah satu objek wisata andalan Kabupaten Karo. Kini kawasan ini telah disejajarkan dengan objek wisata air terjun Sipiso-piso yang letaknya hanya tujuh kilometer dari Desa Tongging.

Tongging menyimpan keunikan dan keindahan yang berpotensi sebagai atraksi wisata. Lokasinya yang berada di atas bukit, yaitu sekitar 900 meter di atas permukaan laut, membuat indahnya pemandangan terlihat dengan jelas.

Pemandangan Danau Toba tampak sempurna dilihat dari desa ini. Panorama alam di kawasan Tongging berbeda dengan daerah lain di Kabupaten Karo. Hal ini juga dipengaruhi oleh letaknya yang strategis. Berlokasi di tepi Danau Toba dengan dikelilingi jejeran perbukitan mampu menarik minat para wisatawan yang singgah ke desa ini untuk kemudian menetap di tempat ini. Iklim di tempat ini pun sangat cocok untuk suasana liburan sekaligus ajang relaksasi Anda. tampak jelas hamparan pertanian yang luas dan peternakan ikan nila dan ikan mas di Desa

Tongging, yang memang di budidayakan oleh masyarakat setempat di sekitar Danau Toba. Hal tersebut menggambarkan bahwa mayoritas masyarakat di desa tersebut adalah Petani dan Nelayan.

Banyak sekali hal-hal menarik dan menyenangkan yang dapat dilakukan saat berwisata ke Desa Tongging, diantaranya adalah menikmati segarnya bermain air di pinggiran danau Toba. Selain itu, juga anda dapat menyewa perahu-perahu kecil yang memang disewakan oleh penduduk setempat untuk berkeliling dan menikmati pemandangan danau dari atas perahu. Sudah pasti ini akan menjadi liburan yang sangat menyenangkan berkeliling dengan perahu kecil sambil menikmati sejuknya air dan berfoto-foto mengabadikan keindahan alam yang mempesona.

Bagi wisatawan yang menyukai kegiatan Hiking atau pendakian, bisa juga menyusuri lintasan hutan yang telah disediakan untuk mendaki Gunung Sipiso-piso yang berada sangat dekat dari Desa Tongging. Stamina yang prima sangat dibutuhkan untuk melakukan pendakian ini, mengingat Gunung Sipiso-piso memiliki ketinggian sekitar 1.400 meter dari permukaan laut. Tak hanya itu, pesona lainnya masih bisa dinikmati dan ditemukan di desa Tongging, salah satunya adalah kegiatan Paralayang. Bagi wisatawan yang menyukai olahraga yang populer ini, dapat melakukannya dari salah satu bukit yang ada di Desa Tongging. Olahraga ini juga telah banyak mengundang para wisatawan untuk datang untuk menikmati serunya melayang diatas bukit-bukit yang hijau sambil memandang indahnya Danau Toba.

Selain pemandangan alamnya yang pastinya tidak akan mengecewakan, terdapat peninggalan sejarah Raja-raja Silalahi, namun sayang akses menuju ke lokasi ini masih tergolong sulit. Berkaitan dengan akses dan fasilitas yang belum lengkap, hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Desa Tongging belum menggeliat seperti halnya Tomok dan Tuk Tuk. Padahal, tempat ini berpotensi menjadi destinasi wisata yang menarik.

Namun, datang ke Desa Tongging merupakan keputusan yang tidak akan mengcewakan. Jalan-jalan di seputaran kawasan dataran tinggi Sumatera Utara ini akan terasa lebih nyaman bila menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan.

Namun, ada juga angkutan umum yang bisa membawa Anda dari Medan sampai ke Tongging, walaupun harus berganti angkutan umum. Berangkat dari Terminal Pinang Baris atau dari kawasan Padang Bulan, Medan, Anda bisa memilih angkutan umum jurusan Berastagi atau Kabanjahe. Sesampainya di Berastagi, Anda bisa naik angkutan umum jurusan Tongging dari kawasan terminal. Apabila Anda melalui Kabanjahe, Anda dapat memilih angkutan umum menuju Tongging dari dua tempat yang berbeda, dari kawasan Kabanjahe Plaza atau pun dari kawasan Zentrum. Tempat menginap dapat anda temukan di daerah Tongging dan Danau Toba. Di daerah Tongging ini juga anda akan menemukan beberapa desa yang unik seperti:

a. Desa Sikodon-kodon

Desa Sikodon-kodon terletak di daerah Tongging Kecamatan Merek Kabupaten Karo. Desa ini berada di pinggiran Danau Toba tidak jauh dari desa Tongging. Desa ini tidak terlalu luas namun desa ini memiliki beberapa keunikan masyarakat desa Sikodon-kodon adalah masyarakat yang mampu menguasai tiga bahasa yakni bahasa Karo,bahasa Simalungun, dan bahasa Batak Toba.

Di desa ini mayoritas masyarakat bermata pencarian sebagai petani dan juga nelayan. Adapun jenis pertaniannya adalah petani padi, bawang merah, mangga, cabe dan tidak kalah menakjubkan lagi desa ini juga sedang menggalakkan budidaya Lobster.

b. Desa Sibolangit

Desa Sibolangit merupakan desa yang memiliki keunikan selain sebagai desa para nelayan Pinggiran Danau Toba juga sebagai salah satu desa yang memiliki sejarah. Desa ini merupakan desa Dari Ibu Likas istri dari Letjen Jamin Ginting yang pada dahulu kala desa ini memiliki banyak rumah adat Karo dan merupakan desa yang dihuni mayoritas suku Karo. Namun sejalan dengan perkembangan jaman, desa ini mengalami perubahan

Desa Sibolangit merupakan desa yang memiliki keunikan selain sebagai desa para nelayan Pinggiran Danau Toba juga sebagai salah satu desa yang memiliki sejarah. Desa ini merupakan desa Dari Ibu Likas istri dari Letjen Jamin Ginting yang pada dahulu kala desa ini memiliki banyak rumah adat Karo dan merupakan desa yang dihuni mayoritas suku Karo. Namun sejalan dengan perkembangan jaman, desa ini mengalami perubahan

Dokumen terkait