• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Deskripsi Hasil Wawancara

1. Potensi Objek wisata dan Strategi Pengembangan objek wisata

Menurut UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa Pembangunan kepariwisataan dilakukan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata.

Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan rencana induk pembangunan kepariwisataan yang terdiri atas rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional rencana pembangunan jangka panjang nasional. Pemerintah bersama lembaga yang terkait dengan kepariwisataan menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kepariwisataan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan.

Strategi dalam pengembangan suatu objek wisata sangat perlu diperhatikan, strategi yang tepat sasaran akan mempermudah proses pengembangan suatu objek. maka tak heran bila strategi dapat dikatakan sebagai salah satu kunci untuk pencapaian suatu tujuan. Sebelum menanyakan lebih jauh tentang Strategi Pengembangan objek wisata air terjun Sipiso-piso dan Tongging dalam rangka Pembangunan Pariwisata Danau Toba, peneliti menanyakan pandangan Bapak Musa Ginting,SH mengenai apa potensi objek wisata kawasan air terjun Sipiso-piso dan Tongging, Bapak Musa Ginting, SH mengatakan:

“ Selain Air terjun Sipiso-piso dan Tongging potensi lainnya yang dapat menjadi produk pariwisata Karo pada kawasan ini adalah terdapat Gunung Sipiso-piso. Gunung Sipiso-piso merupakan dataran tinggi yang mengarah langsung ke arah Danau Toba dari atas Gunung kita dapat melihat panorama indah air terjun Sipiso-piso, Tongging, Danau Toba,dan panorama Indah lainnya disekitar tempat ini. Selain itu tebing

yang nampak curam juga bisa dimanfaatkan sebagai area panjat tebing, bagi pencinta alam daerah ini cocok untuk kemping. Masyarakat juga dapat mengembangkan agrowisata seperti pertanian bawang yang cukup dikenal masyarakat luas, pertanian mangga, jeruk, sayur mayur dan masyarkat tongging juga dapat mengembangkan peternakan ikannya dimana tanpa disadari hal ini merupakan produk pariwisata yang cukup menarik.29

“ kalau kawasan air terjun Sipiso-piso dan Tongging ini di tata dan dijaga dengan baik tentunya objek wisata ini tidak akan kalah indahnya dengan objek wisata lain. Dari dataran tinggi kita bisa melihat keindahan danau Toba, selain itu di sekitar daerah masyarakat, kita temui banyak hasil pertanian yang bisa dibuat menjadi objek wisata pula”

Menurut Rinto Sinaga seorang pemilik Rumah makan di daerah Air terjun Sipiso-piso mengatakan:

30

Peneliti kemudian bertanya kepada Bapak Musa Ginting,SH tentang apa strategi pengembangan objek wisata air terjun Sipiso-piso dan Tongging dalam rangka Pembangunan Pariwisata Danau Toba yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karo. Apakah sudah ada strategi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Karo beliau menyatakan:

.

29Wawancara dengan informan Musa Ginting, SH Kabid pengembangan Objek dan Daya tarik wisata pada tanggal 28 November 2016.

30Wawancara dengan informan Rinto Sinaga pemilik rumah makan di tongging pada tanggal 25 November 2016.

“Dinas Pariwisata Kabupaten Karo sudah merencanakan beberapa strategi pengembangan dan pembangunan pada kawasan air terjun Sipiso-piso dan Tongging, kita telah mengetahui bahwa Tongging adalah salah satu kawasan Danau Toba meskipun dalam pembangunannya Kementrian Pariwisata sudah membentuk Badan otoritas Danau Toba namun Dinas Pariwisata kabupaten Karo tidak tunggu diam, melalui usulan Prioritas Nasional maka ada bebeberapa rancangan program dan strategi yang sudah disetujui dan akan segera dilaksanakan di beberapa kawasan objek wisata yang ada di Kabupaten Karo salah satunya adalah kawasan air terjun Sipiso-piso dan Tongging” 31

“ Kalau Pemerintah sudah punya strategi sebaiknya masyarakat juga mendukung karena kalau pemerintah saja yang bertindak kan tidak mungkin bisa maju wisata kita, contoh kecil saja masyarakat sudah selayaknya memberikan pelayanan dan menjaga kebersihan kepada para wisatawan agar wisatawan tidak bosan-bosan untuk berkunjung.”

Sedangkan menurut salah seorang pelaku usaha Ertanta Malau mengatakan:

32

Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa Dinas Pariwisata kabupaten Karo sudah memiliki strategi yang akan dilakukan untuk pengembangan pada kawasan Air terjun Sipiso-piso dan Tongging meskipun demikian masyarakat

31Wawancara dengan informan Musa Ginting, SH Kabid pengembangan Objek dan Daya tarik wisata pada tanggal 28 November 2016.

32Wawancara dengan Informan Ertanta Malau pemilik rumah makan pada tanggal 26 November 2016.

juga harus turut berpartisipasi untuk mendukung pengembangan objek wisata tersebut.

Untuk mengetahui apa saja jenis strategi yang dilakukan untuk pengembangan ObjekWisata Air terjun Sipiso-piso dan Tongging, peneliti menggunakan konsep yang dikemukakan oleh Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy.

Yang pertama Enterprise Strategy merupakan Strategi yang berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Kedua, Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Ketiga, Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Keempat, Functional Strategy Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain .

Peneliti juga bertanya kepada Bapak Musa Ginting,SH mengenai apa saja strategi pengembangan dan pembangunan yang akan di lakukan pada kawasan Air terjun Sipiso-piso dan Tongging di Kecamatan Merek Kabupaten Karo beliau menyatakan:

“Sudah ada beberapa rencana yang akan terealisasi pada tahun 2017 mendatang diantaranya, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp. 8.

500.000.000 yang akan di gunakan untuk Pembangunan dan Pengembangan Air terjun Sipiso-piso dan sekitarnya seperti Pembangunan gedung souvenir, Renovasi pagar, penataan taman, dan pembangunan lahan seluas 5 hektar yang dinamakan Anjungan Cerdas yaitu tempat persinggahan,tempat perbelanjaan, dan tempat peristirahatan bagi wisatawan. Selain itu juga Dinas Pariwisata akan melakukan pendekatan dan penyadaran akan pentingya pengembangan pariwisata di Tongging dan air terjun Sipiso-piso dan untuk menarik pengunjung. Dengan adanya kerjasama antara dinas Pariwisata dengan masyarakat setempat ini akan mempermudah kita untuk merebut pasar pariwisata dan memperkenalkan objek wisata air terjun dimata dunia”33

Dokumen terkait