• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.12 Pengertian Keaktifan Belajar

2.1.4 Pembelajaran IPA

Kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan dari kata-kata dalam Bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science artinya pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science itu secara harafiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam (Samatowa, 2011: 3). IPA menurut Benjamin (dalam Liem, 2007: xv) adalah suatu cara penyelidikan yang mencoba sampai ke informasi mengenai dunia kita (alam semesta) dengan menggunakan metode pengamatan dan metode hipotesis-hipoteis yang telah teruji yang didasarkan pada pengamatan.

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia (Samatowa, 2011: 3). Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh

Powler (dalam Winaputra, 1992: 122 dalam Samatowa, 2011: 3) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis. Sistematis artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, namun menjadi satu kesatuan yang utuh. Sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah Winaputra (dalam Samatowa, 2011: 3).

Conant (dalam Samatowa, 2011: 1) mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. Whitehead (dalam Samatowa, 2011: 1) menyatakan bahwa sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejala atau fakta (orde observasi), dan kedua didasarkan pada konsep manusia mengenai alam (orde konsepsional).

Dari pernyataan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang didapatkan dengan cara observasi, dan eksperimen yang sistematis untuk memecahkan masalah yang ada.

2.1.4.2Pembelajaran IPA di SD

IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting karena memberikan kesempatan pada anak untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA sesuai dengan tahapan perkembangan kognitifnyan (Samatowa, 2011: 5). Somatowa (2011: 3) menerangkan empat alasan IPA diajarkan di sekolah dasar. Pertama bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kedua bila IPA diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. Ketiga bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hapalan belaka. Keempat mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

Trianto (2010:136) menerangkan IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.

IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo, 1992: 3 dalam Samatowa, 2011: 2). Sedangkan menurut Mudakir (2005: 83), IPA juga merupakan bagian dari ilmu pengetahuan (science) yaitu mempelajari tentang kehidupan (biologi) dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam, untuk memahami dan mengerti peristiwa-peristiwa perlu

pengamatan, melakukan percobaan yang berkaitan dengan peristiwa- peristiwa tersebut. Pelajaran IPA modern tidak hanya mengajarkan fakta-fakta seperti jenis-jenis hewan atau tumbuhan, hukum-hukum ini dan itu namun juga keterampilan-keterampilan sesuai perkembangan kognitif anak. Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Carin, 1993: 5 dalam Samatowa, 2011: 5) adalah (1) mengamati, (2) mencoba memahami apa yang diamati, (3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, (4) menguji ramalan-ramalan untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.

Beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan guru dalam memberdayakan anak melaui pembelajaran IPA menurut Samatowa (2011: 10) adalah (1) pentingnya memahami bahwa pada saat melalui kegiatan pembelajarannya,anak telah memiliki berbagai konsepsi, pengetahuan, yang relevan dengan apa yang mereka pelajari, (2) aktivitas anak melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal utama dalam pembelajaran IPA, (3) dalam setiap pembelajaran IPA kegiatan bertanyalah yang menjadi bagian penting, bahkan menjadi bagaian yang utama dalam pembelajaran, (4) dalam pembelajaran IPA memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah.

Blough (1958 dalam Samatowa, 2011: 104) menerangkan pembelajaran IPA di sekolah dasar perlu didasarkan pada pengalaman untuk membantu siswa belajar, mendeskripsikan, menjelaskan, hasil kerja dan prosedurnya. Tujuan utama pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah membantu siswa memperoleh ide, pemahaman, dan keterampilan (life skills) esensial sebagai warga negara. Life

skills esensial yang perlu dimiliki siswa adalah kemampuan menggunakan alat tertentu, kemampuan mengamati benda dan lingkungan sekitarnya, kemampuan mendengarkan, kemampuan berkomunikasi secara efektif, menanggapi dan memecahkan masalah secara efektif. Samatowa (2011: 2) menerangkan fokus program pembelajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangan anak didik terhadap dunia mereka di mana mereka hidup.

Pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang didapatkan dengan cara observasi, dan eksperimen yang sistematis untuk memecahkan masalah yang ada.

2.1.4.3Materi Kerangka Tubuh Manusia dan Fungsinya

Penelitian ini menggunakan materi IPA kelas IV pada semester ganjil 2015/2016 dengan SK. 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. KD. 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh dengan fungsinya. Rangka manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu rangka kepala, rangka badan, dan rangka alat-alat gerak. 1. Rangka Kepala

Rangka kepala tersusun dari tulang dahi, tulang hidung, rahang atas, rahang bawah dan tulang pipi.

2. Rangka Badan

Rangka badan bersambung-sambung. Dimulai dari tulang leher sampai tulang ekor. Tulang-tulang rusuk melekat pada tulang dada membentuk rongga dada.

Sedikit di atas rongga dada terdapat rangka pundak. Rangka ini dibentuk oleh tulang selangka dan tulang belikat. Tulang leher dibentuk oleh 7 ruas tulang dan bersambungan dengan tulang punggung serta tulang ekor. Tulang punggung hingga tulang ekor terdiri dari 26 ruas tulang. Jadi jumlah ruas tulang dari tulang leher sampai tulang ekor ada 33 ruas tulang. Tulang-tulang ini disebut tulang belakang. Letaknya berada di bagian belakang tubuh. Pada badan bagian bawah terdapat rangka panggul. Rangka ini terdiri dari tulang pinggul dan tulang kemaluan.

3. Rangka Alat Gerak

Rangka alat gerak terdiri dari lengan dan kaki. Untuk memudahkan mempelajarinya, kita kelompokkan menjadi dua bagian. Bagian tersebut adalah alat gerak atas dan bawah. Alatgerak atas berupa rangka lengan. Rangka gerak atas terdiri dari:a)tulang lengan atas, b) hasta, c) pengumpil, d) pergelangan tangan, e) telapak tangan, dan f) jari tangan. Alat gerak bawah berupa rangka kaki. Rangka gerak bawah tersusun dari: a) tulang paha, c) tempurung lutut, d) betis, e) tulang kering, f) pergelangan kaki, g) telapak kaki, dan h) jari kaki. 4. Sendi

Sendi merupakan pertemuan antara dua tulang. Adanya sendi menyebabkan tulang dapat digerakkan. Jadi sendi memiliki peran penting bagi pergerakan tubuh. Tubuh kita dapat bergerak karena kerja sama antara tulang, sendi, dan otot. Tubuh manusia memiliki lima jenis sendi. Sendi-sendi tersebut adalah sendi engsel, sendi pelana, sendi peluru, dan sendi putar. Sendi ini hanya dapat digerakkan ke satuarah. Contohnya lutut, siku, serta ruas jari tangan dan

kaki.Sendi pelana dapat digerakkan ke kedua arah (ke samping dan ke depan). Contohnya tulang pangkal ibu jari tangan dan tulang pertama pergelangan tangan. Sendi peluru merupakan pertemuan antara ujung tulang berbentuk bola dan tulang berbentuk mangkuk. Sendi peluru memungkinkan gerakan ke semua arah. Contoh sendi peluru terdapat di antara tulang lengan atas dan gelang bahu. Sendi putar memungkinkan tulang yang satu berputar mengelilingi tulang lain yang bertindak sebagai poros. Sendi putar terdapat pada pertemuan antara tulang leher pertama dan tulang leher kedua. Sendi putar mengakibatkan kepala dapat diputar.

Fungsi Rangka Manusia

1. Rangka adalah tempat melekatnya otot 2. Rangka menentukan bentuk tubuh

3. Rangka melindungi bagian tubuh yang penting 4. Rangka menegakkan tubuh

5. Tempat pembentukan sel darah merah. Gangguan pada Rangka dan Cara Mencegahnya

a. Kifosis, yaitu tulang punggung terlalu bengkok ke belakang. Hal ini disebabkan sikap duduk dan berdiri yang sering membungkuk.

b. Lordosis, yaitu tulang punggung terlalu bengkok ke depan.

Ini disebabkan kebiasaan duduk dan berjalan yang terlalu membusungkan dada ke depan.

c. Skoliosis, yaitu tulang punggung bengkok ke kiri atau ke kanan. Biasanya disebabkan kebiasaan duduk dengan posisi miring. Atau mengangkat beban berat yang tidak seimbang antara bahu kanan dan bahu kiri.

Dokumen terkait