• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

3.7.1 Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 168). Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan dan mampu mengukur apa yang akan diukur. Menurut Suharso (2009: 108) validitas adalah

pengukuran yang menujukkan tingkat ketepatan (kesahihan) ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti. Suatu instrumen adalah tepat untuk digunakan sebagai ukuran suatu konsep jika memiliki tingkat validitas yang tinggi. Sebaliknya, validitas rendah mencerminkan bahwa instrumen kurang tepat untuk diterapkan.

Sugiyono (2010: 363) memaparkan bahwa validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.Ada 2 jenis validitas yaitu, validitas internal (rasional) dan validitas eksternal (empiris). Validitas internal terdiri dari dua yaitu validitas konstruk dan validitas isi.

Peneliti menggunakan validitas konstrak dan validitas isi. Dalam penelitian ini peneliti dapat melakukan validitas isi yaitu dengan menyerahkan kisi-kisi instrumen kepada para ahli untuk dimintai pendapat tentang kesesuaian kisi-kisi, indikator, dan pertanyaan yang telah dibuat. Validitas konstruk diberikan kepada para ahli untuk diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun apakah instrumen tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan atau bahkan bisa dirombak total.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2003: 219). Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Peneliti memvalidasi kisi-kisi dengan cara expert judgment. Expert Judment adalah menguji instrumen kepada ahli. Peneliti

memvalidasi RPP, LKS, dan bahan ajar kepada guru, kepala sekolah dan dosen ahli dalam penelitian ini adalah dosen IPA. Selain menggunakan validitas konstrak peneliti juga menggunakan validitas isi.

3.7.1.1Validasi Lembar Angket dan Lembar Pengamatan atau Observasi Lembar angket dan lembar pengamatan atau observasi divalidasi oleh 3 ahli yaitu dosen IPA PGSD, Kepala SD Negeri Nanggulan, dan guru kelas IV A SD Negeri Nanggulan. Riduwan (2013: 15) menyatakan validasi lembar angket dan lembar pengamatan atau observasi dapat dinilai sesuai dengan tabel kriteria validitas berikut ini;

Tabel 3.16 Kriteria Validasi Lembar Angket dan Pengamatan

No Skor Kriteria

1 81 – 100 Sangat Layak

2 61 – 80 Layak

3 41 – 60 Cukup Layak

4 21 – 40 Kurang Layak

5 0 – 20 Sangat Kurang Layak

Setelah lembar angket dan lembar pengamatan divalidasikan pada 3 orang ahli, maka diperoleh hasil perhitungan dalam tabel sebagai berikut;

Tabel 3.17 Skor Perhitungan Hasil Validasi Angket

Rubrik Validator Hasil

Angket Dosen IPA 80

Kepala SD Negeri Nanggulan 91,66

Guru Kelas IV A SD Negeri Nanggulan 100

Hasil validasi lembar angket dari 3 ahli diperoleh rata-rata skor sebesar 90,73 menunjukkan kriteria “sangat layak” digunakan untuk penelitian di SD Negeri Nanggulan.

Tabel 3.18 Skor Perhitungan Hasil Validasi Pengamatan atau Observasi

Rubrik Validator Hasil

Pengamatan atau Observasi

Dosen IPA 75

Kepala SD Negeri Nanggulan 100

Guru Kelas IV A SD Negeri Nanggulan 87,5

Rata-rata 87,5

Hasil validasi lembar pengamatan atau observasi dari 3 ahli diperoleh rata-rata skor sebesar 87,5 menunjukkan kriteria “sangat layak” digunakan untuk penelitian di SD Negeri Nanggulan.

3.7.1.2Validasi Instrumen Soal

Validitas isi pada penelitian ini terdapat pada 30 soal pilihan ganda. Peneliti juga melakukan uji validitas instrumen tes secara empirik terhadap 27 siswa kelas atas yaitu kelas V di SD Negeri Nanggulan yang sudah pernah mendapatkan materi tentang rangka pada manusia. Peneliti membuat 30 soal pilihan ganda untuk siklus I dan 30 soal pilihan ganda untuk siklus II. Dari 60 soal yang diujikan, peneliti memilih 20 soal yang benar-benar valid dari siklus I, dan 20 soal yang valid untuk digunakan dalam siklus II. Data soal yang valid dari siklus I sebanyak 20 soal dan 10 soal dinyatakan tidak valid, sedangkan di siklus II 20 soal juga dinyatakan valid dan 10 soal tidak valid. Sehingga 20 soal dari siklus I dan II dapat digunakan untuk penelitian, sedangkan 20 soal dari masing-masing siklus tidak dapat digunakan karena tidak valid.

Sugiyono (2010: 176) mengungkapkan bila r hitung lebih besar dari pada r tabel dengan taraf signifikasi 5 %, maka perbedaan itu signifikan, sehingga instrumen dinyatakan valid. Validitas isi digunakan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2011:177). Arikunto (2012: 89) juga mengungkapkan jika r hitung < r tabel maka tidak valid. Berikut hasil soal-soal yang telah diujikan tersebut.

Tabel 3.19 Hasil Uji Validasi Soal Siklus I

Item r Tabel (N: 27) r Hitung (5%) Keterangan 1. 0,380 0,664 Valid 2. 0,380 0,669 Valid 3. 0,380 -0,030 Tidak Valid 4. 0,380 0,334 Tidak Valid 5. 0,380 0,217 Tidak Valid 6. 0,380 0,799 Valid 7. 0,380 0,451 Valid 8. 0,380 0,603 Valid 9. 0,380 0,127 Tidak Valid 10. 0,380 0,664 Valid 11. 0,380 0,799 Valid 12. 0,380 -0,284 Tidak Valid 13. 0,380 0,742 Valid 14. 0,380 0,296 Tidak Valid 15. 0,380 0,028 Tidak Valid 16. 0,380 0,742 Valid 17. 0,380 0,742 Valid 18. 0,380 0,099 Tidak Valid 19. 0,380 0,523 Valid 20. 0,380 0,799 Valid 21. 0,380 0,394 Valid 22. 0,380 0,669 Valid 23. 0,380 0,155 Tidak Valid 24. 0,380 0,535 Valid 25. 0,380 0,496 Valid 26. 0,380 0,603 Valid 27. 0,380 0,006 Tidak Valid 28. 0,380 0,474 Valid 29. 0,380 0,664 Valid 30. 0,380 0,742 Valid

Tabel 3.20 Hasil Uji Validasi Soal Siklus II Item r Tabel (N: 27) r Hitung (5%) Keterangan 1. 0,380 -0,333 Tidak Valid 2. 0,380 0,527 Valid 3. 0,380 0,470 Valid 4. 0,380 0,510 Valid 5. 0,380 0,399 Valid 6. 0,380 0,234 Tidak Valid 7. 0,380 0,136 Tidak Valid 8. 0,380 0,535 Valid 9. 0,380 .C Tidak Valid 10. 0,380 0,743 Valid 11. 0,380 0,728 Valid 12. 0,380 0,510 Valid 13. 0,380 0,074 Tidak Valid 14. 0,380 0,743 Valid 15. 0,380 0,630 Valid 16. 0,380 0,721 Valid 17. 0,380 0,378 Tidak Valid 18. 0,380 0,390 Valid 19. 0,380 0,648 Valid 20. 0,380 0,743 Valid 21. 0,380 0,415 Valid 22. 0,380 0,109 Tidak Valid 23. 0,380 0,405 Valid 24. 0,380 0,384 Valid 25. 0,380 0,559 Valid 26. 0,380 0,084 Tidak Valid 27. 0,380 0,699 Valid 28. 0,380 0,231 Tidak Valid 29. 0,380 0,577 Valid 30. 0,380 0,315 Tidak Valid

3.7.1.3Validasi Perangkat Pembelajaran

Peneliti memastikan bahwa perangkat pembelajaran yang telah dibuat, layak digunakan untuk penelitian. Maka dari itu, perangkat pembelajaran harus diuji kelayakannya atau ke-validannya sebelum digunakan. Validasi perangkat pembelajaran ini dilakukan oleh validator ahli, yaitu dosen IPA PGSD, guru kelas IV A dan Kepala SD Negeri Nanggulan Depok. Perangkat pembelajaran dalam

penelitian ini meliputi; silabus, RPP, LKS, materi ajar, dan angket. Validasi perangkat pembelajaran akan dinilai sesuai dengan tabel kriteria validitas berikut ini.

Tabel 3.21 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran

No Skor Kriteria

1 81 – 100 Sangat Layak

2 61 – 80 Layak

3 41 – 60 Cukup Layak

4 21 – 40 Kurang Layak

5 0 – 20 Sangat Kurang Layak

Setelah perangkat pembelajaran divalidasikan pada 3 orang ahli, maka diperoleh hasil perhitungan dalam tabel sebagai berikut;

Tabel 3.22 Rata-rata Hasil Validasi Oleh Ahli

No Perangkat Pembelajaran Validator Hasil

1 Silabus Dosen IPA 95

Guru Kelas IV A SD Negeri Nanggulan Depok

65 Kepala SD Negeri Nanggulan Depok

80 Rata-rata 80

2 RPP Dosen IPA 66,66

Guru Kelas IV A SD Negeri Nanggulan Depok

94,04 Kepala SD Negeri Nanggulan

Depok

100 Rata-rata 86,9

3 LKS Dosen IPA 71,42

Guru Kelas IV A SD Negeri Nanggulan Depok

92,85 Kepala SD Negeri Nanggulan

Depok

100 Rata-rata 88,09

4 Materi Ajar Dosen IPA 75,00

Guru Kelas IV A SD Negeri Nanggulan Depok

92,85 Kepala SD Negeri Nanggulan

Depok

100 Rata-rata 89,28

5 Soal Evaluasi Dosen IPA 59,37

Nanggulan Depok

Kepala SD Negeri Nanggulan Depok

100 Rata-rata 85,41 Rata-rata Total 85,93

Dari hasil validasi yang telah diberikan oleh 3 validator, diperoleh hasil validasi perangkat pembelajaran dengan rincian rata-rata skor. Skor rata-rata untuk silabus 80 dinyatakan dengan kriteria “layak”, skor rata-rata untuk RPP sebesar 86,9 dinyatakan dengan kriteria “sangat layak”, skor rata-rata untuk LKS sebesar 88,09 dinyatakan dengan kriteria “sangat layak”, skor rata-rata untuk materi ajar sebesar 89,28 dinyatakan dengan kriteria “sangat layak”, skor rata-rata untuk soal evaluasi sebesar 85,41 dinyatakan dengan kriteria “sangat layak”. Dari hasil rata-rata validasi para ahli diperoleh skor total untuk perangkat pembelajaran sebesar 85,93. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh perangkat pembelajaran yang akan digunakan penelitian memenuhi kriteria “sangat layak” digunakan dalam pembelajaran IPA.

Dokumen terkait