• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

5. Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu ialah suatu pendekatan yang mengaitkan beberapa aspek

dalam pembelajaran baik intra ataupun antar mata pelajaran (Prastowo, 2013:

106). Pengertian lain disampaikan oleh Dewey dalam (Prastowo, 2013: 108)

bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk

mengembangkan pengetahuan siswa dan membentuk pengetahuan berdasarkan

interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupan. Peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan yang

digunakan untuk mengembangkan dan membentuk pengetahuan siswa dengan

mengaitkan beberapa aspek, termasuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Ciri-ciri pembelajaran terpadu diungkapkan oleh (Karli dan Margaretha dalam

Indrawati, 2009: 22) yaitu bersifat holistik, bermakna, dan aktif. Holistik,

maksudnya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran

terpadu dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus untuk memahami suatu

fenomena dari segala sisi. Bermakna, karena siswa akan memahami konsep yang

mereka pelajari melalui pengalaman langsung. Pembelajaran bersifat aktif

maksudnya ialah, siswa sendiri yang terlibat dalam proses kegiatan belajar

mengajar. Fogarty (dalam Prastowo, 2013: 109) menyebutkan bahwa dalam

merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu fragmented, connected, nested,

sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked. Model yang pertama ialah Fragmented (Model Penggalan). Fogarty (dalam

Prastowo, 2013: 109) menyatakan bahwa model ini ditandai dengan pemanduan

Indonesia terdapat materi membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Keempat

materi tersebut sebenarnya dapat disampaikan dalam waktu yang sama dengan

memadukan materi tersebut dalam keterampilan berbahasa. Pelaksanaan

pembelajaran dengan model penggalan dilaksanakan secara terpisah-pisah dan

dalam waktu atau jam yang berbeda.

Fogarty (dalam Prastowo, 2013: 109) menjelaskan model pembelajaran

terpadu yang kedua adalah Connected(Model Keterhubungan). Model Connected

dilandasi oleh butir-butir pembelajaran yang dapat dipayungkan pada satu induk

mata pelajaran tertentu. Misalnya, materi membaca, berbicara, menyimak, dan

menulis dapat dijadikan satu pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Keunggulan

model keterhubungan ialah konsep-konsep utama saling terhubung satu sama lain.

Kelemahan dari model keterhubungan ialah disiplin-disiplin ilmu yang tidak

berkaitan dan konten tetap berfokus pada satu disiplin.

Ketiga adalah Nested (Model Sarang). Model nested merupakan pemanduan

berbagai macam penguasaan konsep keterampilan yang meliputi sosial, berpikir

dan konten dicapai dalam satu mata pelajaran (Fogarty dalam Prastowo, 2013:

109). Kelebihan model nested yaitu memberikan perhatian pada

pelajaran-pelajaran yang berbeda tetapi dalam waktu yang bersamaan, sehingga dapat

memperkaya dan memperluas pengetahuan. Kelemahan dari model ini yaitu

adanya kemungkinan siswa menjadi bingung mengenai konsep utama yang

diberikan karena beberapa konsep dijadikan dalam satu mata pelajaran.

Keempat adalah Sequenced (Model urutan / Rangkaian). Fogarty (dalam

topik-topik antarmata pelajaran yang berbeda secara paralel. Maksudnya ialah, pelajaran

yang mempunyai topik yang sama kemudian dipadukan dalam satu pelajaran

secara bersamaan. Kelebihan model sequenced memberikan fasilitasi dalam

mentransfer pembelajaran untuk melintasi beberapa mata pelajaran.

Kelemahannya adalah guru hanya memiliki sedikit otonomi untuk merancang

kurikulum, sehingga dibutuhkan kolaborasi secara terus menerus dan kelenturan

yang tinggi.

Kelima adalah Shared (Model Bagian). Model ini merupakan suatu bentuk

pemanduan, dimana pembelajaran mengalami overlapping konsep pada dua mata

pelajaran atau lebih (Fogarty dalam Prastowo, 2013: 109). Kelebihannya yaitu

akan lebih mudah ketika melakukan kolaborasi, karena ada pengalaman

instruksional bersama dua orang guru dalam tim. Kelemahannya yaitu

membutuhkan waktu, kelenturan, komitmen, dan kompromi dalam melakukan

kolaborasi.

Keenam adalah Webbed (Model Jaringan Laba-laba). Model ini merupakan

model yang paling banyak digunakan dan lebih dikenal (Fogarty dalam Prastowo,

2013: 109). Pemanduan dilakukan dengan menggunakan pembelajaran tematik

yang dikaitkan dengan tema-tema tertentu. Kelebihan model webbed yaitu

memberikan motivasi pada siswa dan membantu siswa dalam melilhat relasi

antargagasan. Kelemahannya yaitu pemilihan tema harus benar-benar selektif agar

berarti dan relevan dengan konten.

Ketujuh adalah Threaded (Model Galur). Model ini merupakan suatu model

Keterampilan-keterampilan tersebut meliputi sosial, berpikir, berbagai jenis

kecerdasan dan keterampilan belajar. Kelebihan dari model pembelajaran

threadedadalah siswa menjadi mampu mempelajari cara mereka belajar.

Delapan adalah Integrated (Model integrated). Model integrated merupakan

pemanduan beberapa topik dari mata pelajaran yang berbeda-beda dengan esensi

yang sama dalam sebuah topik tertentu (Fogarty dalam Prastowo, 2013: 109).

Penerapannya dalam pembelajaran misalnya mengambil topik tenggang rasa.

Topik tersebut semula terdapat dalam mata pelajaran PKn dan agama, maka

supaya tidak tidak terjadi tumpang tindih muatan kurikulum cukup diletakkan

dalam mata pelajaran tertentu saja, misal PKn. Kelebihan model integrated

memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa untuk melihat keterkaitan dan

ketersalinghubungan di antara disiplin-disiplin ilmu. Kelemahan modelintegrated

yaitu dibutuhkan tim antar bidang studi yang memiliki perencanaan dan waktu

pengajaran yang sama.

Sembilan adalah Immersed atau model celupan. Fogarty dalam (Prastowo,

2013: 109) menjelaskan bahwa model ini dirancang untuk membantu siswa dalam

menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan.

Kelebihannya, siswa sendiri yang melakukan perpaduan sedangkan kelemahannya

yaitu siswa menjadi kurang fokus.

Fogarty (dalam Prastowo, 2013: 109) menjelaskan bahwa model yang

kesepuluh yaitu networked atau model jaringan. Siswa melakukan pemaduan

topik yang dipelajari melalui pemilihan jejaring pakar dan sumber daya. Model ini

dari model jaringan adalah pembelajaran yang berlangsung menjadi bersikap

proaktif, sehingga siswa terstimulasi oleh informasi, keterampilan dan

konsep-konsep baru. Kelemahannya adalah upaya-upaya menjadi tidak efektif sehingga

perhatian siswa dalam pembelajaran dapat terpecah.

Kesepuluh model pembelajaran terpadu terangkum dalam tabel 2.4 menurut

Forgarty (dalam Indrawati, 2009: 19).

Tabel 2.4

Model Pembelajaran Terpadu

Nama Model Deskripsi Kelebihan Kelemahan

Terpisah (Fragmented)

Berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan saling terpisah.

Adanya kejelasan pandangan yang terpisah dalam suatu mata pelajaran.

Keterhubungan menjadi tidak jelas; lebih sedikit transfer pembelajaran.

Keterkaitan / keterhubungan

(Connected)

Topik-topik dalam satu disiplin ilmu

berhubungan satu sama lain. Konsep-konsep utama saling terhubung, mengarah pada pengulangan (review), rekonseptualisasi, dan gagasan-gagasan dalam suatu disiplin. Disiplin-disiplin ilmu tidak berkaitan; kontent tetap tefokus pada satu disiplin ilmu. Berbentuk Sarang / kumpulan (Nested) Keterampilan-keterampilan sosial, berpikir, dan kontent (contents skill) dicapai di dalam satu mata pelajaran.

Memberi perhatian pada berbagaai mata pelajaran yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, memperkaya dan memperluas pembelajaran.

Pelajar dapat menjadi bingung dan kehilangan arah mengenai konsep-konsep utama dari suatu kegiatan atau pelajaran. Dalam satu

rangkaian (Sequence)

Persamaan-persamaan yang ada diajarkan secara bersamaan meskipun termasuk ke dalam mata pelajaran yang berbeda.

Memfasilitasi transfer pembelajaran melintasi beberapa mata pelajaran.

Membutuhkan kolaborasi yang terus menerus dan kelenturan

(fleksibilitaas) yang tinggi karena guru-guru memiliki lebih sedikit otonomi untuk mengurutkan (merancang) kurikula. Terbagi

(Shared)

Perencanaan tim dan atau pengajaran yang melibatkan dua disiplin difokuskan pada konsep keterampilan, dan sikap-sikap yang sama.

Terdapat pengalaman-pengalaman instruksional bersama; dengan dua orang guru di dalam satu tim, akan lebih mudah untuk berkolaborasi. Membutuhkan waktu, kelenturan, komitmen, dan kompromi. Bebentuk jaring laba-laba (Webbed) Pengajaran tematis, menggunakan suatu tema sebagai dasar

Dapat memotivasi murid; membantu murid-murid untuk melihat

Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif

Nama Model Deskripsi Kelebihan Kelemahan

pembelajaran dalam berbagai disiplin mata pelajaran.

keterhubungan antar gagasan.

agar menjadi berarti, juga relevan dengan kontent. Dalam satu alur (Threaded) Keterampilan-keterampilan belajar direntangkan melalui berbagai disiplin.

Siswa mempelajari cara mereka belajar, memfasilitasi transfer pembelajaran selanjutnya.

Disiplin ilmu yang bersangkutan tetap terpisah satu sama lain.

Terpadu (Integrated)

Dalam berbagai prioritas yang saling tumpang tindih dalam berbagai disiplin ilmu, dicari keterampilan, konsep, dan sikap-sikap yang sama.

Mendorong siswa untuk melihat keterkaitan dan kesalingterhubungan di antara disiplin-disiplin ilmu; siswa termotivasi dengan melihat berbagai keterkaitan tersebut. Membutuhkan tim antar departemen yang memiliki perencanaan dan waktu pengajaran yang sama.

Immersed Pelajar memadukan apa yang dipelajari dengan cara memandang seluruh pengajaran melalui perspektif bidang yang disukai (area of interest).

Keterpaduan berlangsung di dalam siswa itu sendiri.

Dapat mempersempit fokus siswa tersebut.

Tabel 2.4 menjelaskan tentang model pembelajaran terpadu. Model

pembelajaran tersebut yaitu fragmented, connected, nested, sequence, shared,

webbed, threaded, integrated, immersed. Model yang sering digunakan yaitu

webbed dan integrated. Masing-masing mempunyai kelebihan sendiri-sendiri.

Kelebihan dari webbed yaitu dapat memotivasi murid; membantu

murid-murid untuk melihat keterhubungan antar gagasan, sedangkan kelebihan dari

integrated yakni mendorong siswa untuk melihat keterkaitan dan

kesalingterhubungan di antara disiplin-disiplin ilmu; siswa termotivasi dengan

Dokumen terkait