• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan Forum Kolaborasi Pengembangan Ekowisata TNTC Untuk mendorong pengembangan ekowisata di TNTC diperlukan suatu

PENGEMBANGAN EKOWISATA TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH KAB TELUK WONDAMA

14. Pembentukan Forum Kolaborasi Pengembangan Ekowisata TNTC Untuk mendorong pengembangan ekowisata di TNTC diperlukan suatu

wadah/forum kolaborasi ekowisata yang dapat digunakan untuk menyalurkan aspirasi berkaitan dengan pengembangan ekowisata. Forum kolabarasi pengelolaan ekowisata bisa mengacu pada Permenhut No.19/Menhut-II/2004 tentang kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Permenhut ini menjelaskan bahwa pengelolaan Taman Nasional dalam hal ini melalui pengembangan ekowisata dapat dilakukan kolaborasi dengan para pihak terkait. Pengembangan secara kolaborasi adalah proses kerjasama yang dilakukan oleh semua pihak yang bersepakat atas dasar prinsip-prinsip saling menghormati, saling menghargai, saling percaya dan saling memberikan kemanfaatan.

Pada prinsipnya masing-masing stakeholders telah berperan dalam pengembangan ekowisata di TNTC kabupaten Teluk Wondama sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Untuk meningkatkan peranan stakeholders perlu kolabarasi pengembangan ekowisata agar lebih terarah dan efisien. Secara ringkas rumusan peranan stakeholders terhadap pengembangan ekowisata di TNTC dilihat berdasarkan fungsi manajemen dapat disajikan pada gambar 16.

Gambar 16 menggambarkan rumusan peranan stakeholders bila dianalisis dari fungsi-fungsi manajemen. Ada tujuh stakeholders yang berperan dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pengembangan ekowisata di TNTC kabupaten Teluk Wondama yaitu BBTNTC,

Keterangan

: Berperan dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan program

: Berperan sebagai mitra dalam pelaksanaan program.

: Berperan sebagai perencanaan dan pengendalian pembangunan. BBTNTC DINPAR- BUD PO KTW DINPAR- BUD PPB DKP KTW DKP PPB BP3D KTW DINHUB KTW UNIPA PENGU- SAHA TRANS- PORTASI WWF, Konsorsiu m Mitra Bahari KAMPUNG WAPRAK ISENE- BUAY & YENDE DISTRIK RUMBER- PON, ROON & ROSWAR Pengembangan Ekowisata di TNTC Kab. Teluk Wondama KLH KTW

Gambar 16. Diagram rumusan peranan stakeholders terkait pengembangan ekowisata di TNTC Kabupaten Teluk

Dinparbud Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Teluk Wondama, Dinparbud Provinsi Papua Barat, DKP Kabupaten Teluk Wondama, DKP Provinsi Papua Barat, Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Wondama dan Kantor Lingkungan Hidup kabupaten Teluk Wondama. Ketujuh stakeholders tersebut merupakan instansi teknis yang berkaitan erat dengan pengembangan ekowisata di TNTC Kabupaten Teluk Wondama. Untuk meningkatkan pengembangan ekowisata di TNTC ketujuh stakeholders tersebut diharapkan bisa berkolaborasi agar pengembangan ekowisata lebih terarah dan efisien.

Kelompok Stakeholder yang berperan sebagai mitra dalam pelaksanaan pengembangan ekowisata di TNTC adalah UNIPA Manokwari, Distrik Rumberpon, Distrik Roon, Distrik Roswar, Kampung Waprak, Kampung Isenebuay, Kampung Yende, WWF, KMB, dan Pengusaha transportasi laut. BP3D adalah stakeholders yang berperan sebagai perencanaan dan pengendalian pembangunan secara umum di Kabupaten Teluk Wondama. BP3D Kabupaten Teluk Wondama telah merencanakan pengembangan pariwisata masuk dalam salah satu program prioritas dari delapan program yang sudah direncanakan di kabupaten Teluk Wondama.

6.1 Kesimpulan

1. Stakeholders yang berkaitan dengan pengembangan ekowisata di Taman Nasional Teluk Cenderawasih Kabupaten Teluk Wondama sebagai berikut : a. Posisi sebagai Subject ada dua institusi yaitu Kantor Lingkungan Hidup

Kabupaten Teluk Wondama dan Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Wondama.

b. Posisi sebagai Key player ada 14 (empat belas) institusi yakni BBTNTC, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Barat, DKP Provinsi Papua Barat, Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Teluk Wondama, BP3D Kabupaten Teluk Wondama, DKP Kabupaten Teluk Wondama, Distrik Roswar, Distrik Roon, Distrik Rumberpon, Kampung Yende, Kampung Isenebuay, Tokoh Adat Isenebuay, Kampung Waprak dan WWF.

c. Posisi sebagai Context Setter ada tiga institusi yaitu Konsorsium Mitra Bahari, Pengusaha Transportasi Laut dan UNIPA.

d. Posisi sebagai Crowd adalah YALHIMO (Yayasan Lingkungan Hidup Manokwari)

2. Kebutuhan stakeholders terkait pengembangan ekowisata di TNTC secara umum sudah sinergis dengan program pengembangan ekowisata. Kebutuhan

stakeholders untuk bidang ODTW meliputi: a) Inventarisasi dan identifikasi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) ; b) Perlindungan dan pengamanan ODTWA . Kebutuhan bidang sarana prasaran meliputi Pengembangan sarana dan prasarana ekowisata berupa shelter, guest house, alat transportasi dan lain- lain. Kebutuhan bidang publikasi dan informasi meliputi: a) Promosi dan publikasi ODTW; b) Penyusunan paket-paket wisata; c) Studi analisis pasar ekowisata; d) Penyuluhan sadar wisata kepada masyarakat. Kebutuhan bidang sumberdaya manusia meliputi: a) Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM bidang ekowisata; b) Pelatihan pemandu wisata (guide) terhadap masyarakat di TNTC; c) Pengembangan pendidikan lingkungan hidup baik secara formal maupun informal; d) Pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan program ekowisata. Kebutuhan perencanaan pengelolaan ekowisata jangka panjang

meliputi: a) Penyusunan rencana pengelolaan Kawasan Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil berbasis ekowisata di TNTC; dan b) Penyusunan Rencana Induk Pengembangan ekowisata di TNTC.

3. Kebijakan pengembangan ekowisata di TNTC sebagai berikut:

a. Kebijakan Balai Besar TNTC dalam pengembangan ekowisata adalah tercapainya pelestarian TNTC dan pemanfaatan sumberdaya alam melalui pengembangan ekowisata untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan berpedoman pada UU No. 5 Tahun 1990, UU No. 10 Tahun 2009, UU No. 26 Tahun 2007, UU No. 27 Tahun 2007, PP No. 67 Tahun 1996, PP No. 59 Tahun 1998, PP No. 36 Tahun 2010, dan PP No. 28 Tahun 2011.

b. Kebijakan Kabupaten Teluk Wondama adalah membuat program bahwa kawasan TNTC sebagai pusat pengembangan pariwisata bahari sesuai Perda Nomor 11 Tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten Teluk Wondama dan meningkatkan serta memperkuat fungsi TNTC untuk kepentingan pengembangan ekowisata.

c. Kebijakan Provinsi Papua Barat adalah menetapkan kawasan TNTC masuk dalam Wilayah Pengembangan Pariwisata zona III dengan obyek daya tarik wisata bahari. Kebijakan ini sesuai dengan RIPPDA Provinsi Papua Barat.

4. Rumusan peranan stakeholders dalam pengembangan ekowisata sebagai berikut:

a. Stakeholders yang berperan dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan program pengembangan ekowisata di TNTC kabupaten Teluk Wondama adalah BBTNTC, Dinparbud Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Teluk Wondama, Dinparbud Provinsi Papua Barat, DKP Kabupaten Teluk Wondama, DKP Provinsi Papua Barat, Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Wondama dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Teluk Wondama.

b. BP3D Kabupaten Teluk Wondama berperan sebagai perencanaan dan pengendalian pembangunan di kabupaten Teluk Wondama dan

merencanakan pengembangan pariwisata menjadi salah satu program prioritas di Kabupaten Teluk Wondama.

c. Stakeholder yang berperan sebagai mitra dalam pelaksanaan program pengembangan ekowisata di TNTC adalah UNIPA Manokwari, Distrik Rumberpon, Distrik Roon, Distrik Roswar, Kampung Waprak, Kampung Isenebuay, Kampung Yende, WWF, KMB, dan Pengusaha transportasi.

6.2. Saran

Untuk sinkronisasi program ekowisata serta meningkatkan peranan

stakeholders terhadap pengembangan ekowisata di TNTC perlu adanya mekanisme hubungan para pihak. Salah satu mekanisme yang diperlukan adalah Pembentukan Forum Kolaborasi Pengembangan Ekowisata di Taman Nasional Teluk Cenderawasih.