• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.5. Potensi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem

Kawasan TNTC terbagi dalam 5 tipe ekosistem; ekosistem hutan tropis daratan/pulau, ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan pantai, ekosistem padang lamun, dan ekosistem terumbu karang. Posisi TNTC yang terletak pada tepi samudra pasifik dan merupakan daerah pertemuan lempengan benua Australia dan lempengan Samudra Pasifik menyebabkan kawasan ini kaya akan keanekaragaman sumber daya alam terutama keanekaragaman flora dan fauna (BBTNTC, 2009a).

4.5.1. Potensi Flora

4.5.1.1Flora Daratan/ Pulau

Jenis-jenis vegetasi pohon yang tumbuh mendominasi pulau-pulau pada kawasan TNTC antara lain : Baringtonia asiatica, Terminalia cattapa, Casuarina equisetifolia, dan Calophyllum inophyllum paling banyak dijumpai. Beberapa pulau di Kepulauan Auri, terutama P. Kabuai, P. Rorebo, P. Kuwom, P. Matas dan P. Wairundi, pohon Casuarina equisetifolia merupakan spesies yang paling

dominan. Saat ini, jenis ini terancam karena banyak digunakan oleh masyarakat sebagai kayu bakar. Jenis-jenis Angiosperma antara lain tumbuhan bawah berupa semak seperti Hibiscus tiliaceus, jenis-jenis Piperaceae, rumput dan jenis merambat Ipomea pescaprae yang mudah tumbuh. Terdapat beberapa jenis

Pandannus sp. sejumlah spesies Anggrek (Dendrobium sp.)

Hutan mangrove tumbuh di sebagian besar garis pantai daratan Pulau Induk Papua, Pulau Rumberpon, serta daerah di sekitar Sungai Wosimi bagian Selatan Teluk Wandamen, dengan jenis-jenis antara lain: Daccenia spp., Bruguiera gymnorhyza, Ceriops tagal, Heritiera littoralis, Rhizophoraapiculata, Sonneratia alba , Xylocarpusgranatum, terjalin jauh ke hulu di jumpai jenis Nypafructicans

dan Metroxylon sago. Tumbuhan lainnya adalah jenis Cocos nucifera (kelapa) tumbuh di sepanjang Pulau Induk Papua, pantai P. Rumberpon, dan beberapa pulau di Kepulauan Auri, terutama di P. Papaya, P. Nutabari, P. Rumarakon, P. Abaruki dan P. Nusambier dan pulau yang agak besar dari rangkaian kapulauan Auri yaitu P. Anggrameos (BBTNTC, 2009a).

4.5.1.2. Flora Perairan/ Laut

Flora laut (jenis tumbuhan yang hidup pada perairan laut) yang dijumpai di kawasan TNTC terdiri dari dua kelompok : (i) Tumbuhan yang tidak berbunga (algae), dan (ii) Tumbuhan laut yang berbunga (umumnya dikenal sebagai rumput laut). Banyak diantara jenis-jenis algae itu yang telah mengeras karena kapur, terutama jenis algae merah. Algae merupakan dasar dari rantai makanan bagi terumbu karang, dan jenis-jenis yang mengandung kapur ini menyediakan bahan yang cukup banyak untuk pengendapan karang bersama dengan sisa-sisa kerangka karang dan moluska membentuk dasar dari pulau-pulau karang.

Lamun membentuk padang lebat pada dasar pesisir kawasan pelestarian laut, TNTC memiliki beberapa padang lamun yang luas ditumbuhi oleh Thalasia hempricii, Enhalus acoroides, Cymodaceae rotundatta, Cymodoceae serulatta, Halodule uninervis, Halophyla minor dan Halophyla ovalis (BBTNTC, 2009a). 4.5.2. Potensi Fauna

4.5.2.1. Terumbu Karang (Coral reef)

Hasil Survey kerjasama WWF Indonesia, Conservation International Indonesia (CI-Indonesia), The National Conservation (TNC) dan Universitas

Negeri Papua (UNIPA) pada tahun 2006 bahwa terumbu karang di TNTC ± 460 jenis karang, 30 jenis ditemukan jenis karang baru, dan 11 jenis karang yang belum teridentifikasi. Pulau Purup dan Selat Numamuram, merupakan biodeversity tertinggi di Indo-Pasifik (± 220 spp/Ha). Persentase penutupan karang berbeda untuk setiap lokasi, hal ini dipengaruhi oleh tingkat interaksi masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya alam (BBTNTC, 2009a).

Ekosistem terumbu karang di kawasan TNTC tersebar dalam dua zona yaitu zona rataan terumbu karang (reef flat) dan zona lereng terumbu karang (reef slope). Pada zona rataan terumbu pada sisi yang dekat garis pantai didominasi oleh substrat pasir dan lamun, setelah bagian ini beberapa jenis karang mulai terlihat dari marga Porites, Acropora, Poccilopora, dan Favites.

Hamparan terumbu karang luas bisa dijumpai di beberapa pulau seperti P. Papaya dan Tridacna Atol. Pada beberapa pulau zona rataan terumbu mempunyai ciri khas tersendiri, antara lain dijumpai adanya koloni Blue coral (Heliopora coenelea), karang lunak (soft coral) dari jenis Sacroplyton sp., Gorgonians (Anthipathes sp.). Ada dua tipe reef slope di kawasan TNTC yaitu reef slope yang landai dan reef slope yang berbentuk tubir (drop off). Jenis-jenis karang yang dapat dijumpai pada zona reff slope antara lain : Leptoseris spp., Montipora spp.,

Oxypora spp., Pacyseris spp. dan Hicedium clepantatus serta H. poritesrus.

Sumber: BBTNTC, 2009

4.5.2.2. Mamalia

Jenis mamalia yang terdapat di dalam kawasan adalah Duyung (Dugong dugon), Paus biru (Balaenoptera musculus) dan Lumba-lumba (Dolphinidae) sering dijumpai di sekitar perairan Windesi, P. Roswar dan P. Yoop. Beberapa jenis mamalia darat seperti Kuskus (Phalanger sp), Babi Hutan (Sus scrofa), Rusa Timor (Cervus timorensis) dan Kanguru Tanah (Thilogale spp) dan Kalong (Pterocarpus vampyrus) dapat ditemukan pada hutan daratan pulau maupun pada hutan di pulau induk Papua yang merupakan wilayah penyangga kawasan TNTC. 4.5.2.3. Reptil

Terdapat tujuh jenis penyu di seluruh dunia, enam diantaranya terdapat di perairan Indonesia, dan di dalam kawasan TNTC terdapat 4 jenis penyu yakni, penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu lekang (Lephidochelys olivacea) dan Penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Jenis reptil lain seperti Biawak abu-abu (Varanus nebolosus), Biawak Coklat (Varanus timorensis), Biawak Ambon (Varanus amboinensis), Buaya Muara (Crocodylus porosus), Buaya Air tawar (Crocodylus novaeguineae), Kadal dan ular. Terdapat beberapa lokasi yang dijadikan tempat peneluran penyu yaitu di P. Wairundi, P. Sima, P. Iwari (BBTNTC, 2009a).

4.5.2.4. Burung (Aves)

Pulau-pulau dan pantai di TNTC merupakan tempat bersarang dan mencari makanan yang paling penting bagi berbagai jenis burung, antara lain Junai Mas (Chaloenas nicobarica), Dara Laut (Ducula sp.), Camar laut (Sterna sp.) dll. Jenis-jenis burung ini memiliki daerah bersarang di P. Kumbur, Kuwom dan Matas. Burung gosong (Megapodius freicinet) dan Elang laut dada putih (Haliaetus leucogaster), pasangan-pasangan elang merupakan pandangan menakjubkan ketika melayang-layang mengikuti arus udara di atas pulau-pulau. Daratan lumpur sekitar Sungai Wosimi dan pasir Sobei khususnya penting sebagai tempat mencari makan bagi berbagai burung, termasuk burung Undan Australia (Pelicanus conspicillatus) yang ditemukan pada waktu-waktu tetentu selama melakukan migrasi dan bangau kuntul (Egretta Spp.) (BBTNTC, 2009a).

Hasil kegiatan inventarisasi dan identifikasi burung yang dilakukan di kampung Yende oleh Tim dari Balai Besar TNTC pada tahun 2008 diperoleh data

dan informasi mengenai jenis burung pada kampung Yende. Terdapat 38 jenis burung dimana 17 jenis diantaranya merupakan jenis burung yang dilindungi, seperti : Cacatua galerita, Lorius roratus, Lorius lory, Eclectus roratus, Gracula religiosa, Haliastus indus, Alcedo euryzona, Alcedo coemlescens, Buceros rhinoceros, Egretta sacra, Fregata minor, Sula leucogaster, Nyticorax caledonicus, Megapodius reinwardt, Egreta eulophotes dan Goura cristata.

(BBTNTC,2009a). 4.5.2.5. Ikan (Fish)

Keanekaragaman jenis ikan di kawasan TNTC sangat tinggi, telah ditemukan sebanyak 836 jenis ikan yang terdiri dari jenis ikan muara, ikan mangrove, ikan karang dan ikan pelagis. Hasil survey BBTNTC, UNIPA dan CI- Indonesia tahun 2008, ditemukan 9 jenis ikan baru, dan diprediksikan ± 1.118 spesies ikan dalam kawasan TNTC. Jenis-jenis ikan karang merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti jenis ikan dari famili Chaetodantidae (kepe- kepe/Buterfly fishes), famili Pomacantridae (Angelfish, Damselfish, dan

Anemonefish), Labridae (Wrasses), Scaridae (Parrotfish), Acanthuridae (Surgean fishses), Siganidae (Rabbitfishes), Balistidae (Tigerfihses) dan beberapa jenis ikan karang lainnya (BBTNTC, 2009a).

Gerombolan besar ikan panembah ekor kuning Caesio cuning merupakan pemandangan menakjubkan, yang biasa dijumpai pada daerah reef slope. Ikan kaka tua besar (Bolbomethopon muricatum) dan beberapa jenis ikan Pari Rajawali fosal (Aetobatus nannari) dan ikan pari manta (Manta birostris), ikan Hiu jenis

Reef whitesip (Trianodon obesus), Hiu Paus (Rhincodon typus), Hiu Beach ship

(Charcarinus melanopterus) sering pula dijumpai di kawasan TNTC seperti : Kakap (Lutjanidae), Kerapu/geropa (Serranidae), Kuwe (Carangidae) dan jenis- jenis lain seperti tenggiri (Scomberomorus commersonnianus), Cakalang (Katsuwonus pelamis), dan tongkol (Euthynnus affinis) (BBTNTC, 2009a).

4.5.2.6. Moluska

Jenis moluska dalam kawasan TNTC tercatat 153 jenis. Kelompok Gastropoda/ karang antara lain : Keong Cowries (Cypraea spp.), Keong Strombidae (Lambis lambis), dan Keong kerucut (Conus spp.), Triton terompet

(Trochus nilotichus). Kelompok moluska katup ganda dari famili Tridacnidae (kima/kerang raksasa). yaitu Kima raksasa (Tridacna gigas), Kima selatan

(Tridacna derasa), Kima sisik (Tridacna squamosa), Kima besar (Tridacna maxima), Kima kebang (Tridacna crocea), dan Kima tapak kuda (Hippopus hipopus).

4.6. Potensi Pariwisata Taman Nasional Teluk Cenderawasih