• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Wajib

21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Masalah-Masalah Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa:

1) Rendahnya kualitas personil aparat Pemerintah dan Lembaga Desa. 2) Adanya kesenjangan antar Desa dalam pelaksanaan pembangunan. 3) Terbatasnya sarana, prasarana, fasilitas dan kemampuan keuangan untuk

penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

4) Masih rendahnya pemahaman masyarakat desa tentang peraturan perundang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 60 5) Belum optimalnya peran kelembagaan masyarakat desa.

6) Rendahnya kemampuan masyarakat dalam mengembangkan usaha. 7) Adanya kesenjangan pembangunan di desa perbatasan dengan

desa-desa di Kab/Kota lain.

8) Penanggulangan kemiskinan masih bersifat sektoral. 9) Peran PJOK dalam pelaksanaan PNPM belum optimal.

10) Belum optimalnya koordinasi antar sektor dalam rangka penanggulangan kemiskinan daerah.

Isu-isu Strategis Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa : 1) Peningkatan pembinaan kelembagaan masyarakat desa.

2) Mengembangkan potensi swadaya masyarakat dan budaya gotong royong.

3) Adanya tenaga pendamping yang profesional dari tingkat Kabupaten maupun kecamatan.

4) Peningkatan bantuan usaha ekonomi produktif bagi masyarakat desa. 5) Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program penanggulangan

kemiskinan di tingkat kabupaten.

22. Sosial

Masalah-Masalah Bidang Sosial :

1) Kurangnya kesadaran masyarakat tentang penanganan bekas penyakit kronis.

2) Keterlambatan laporan bencana / pengajuan proposal dari lokasi ke Kabupaten

3) Keterbatasan dana, sarana prasarana, dan SDM pelaksana kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial.

4) Rendahnya kualitas penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Permasalahan penyandang cacat antara lain; kendala kemandirian, produktifitas dan hak untuk hidup normal, terutama akses ke pelayanan sosial dasar, terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial untuk berbagai jenis kecacatan, dan aksesibilitas pelayanan umum untuk mempermudah kehidupan mereka. Masalah ketunasosialan yang terdiri dari gelandangan dan pengemis serta tuna susila, selain disebabkan oleh kemiskinan juga diakibatkan ketidakmampuan individu untuk hidup dan bekerja sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.

5) Rendahnya kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial dan belum serasinya kebijakan kesejahteraan sosial di tingkat nasional dan daerah.

6) Lemahnya penanganan korban bencana alam dan sosial. Korban bencana alam yang harus ditangani seperti korban akibat banjir, dan korban kerusuhan sosial dan sejenisnya. Persoalan bencana alam muncul karena terbatasnya kemampuan sumberdaya manusia dan teknologi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya bencana alam. Selain itu

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 61 masih adanya sikap mental sebagian warga masyarakat yang bermukim di

sekitar wilayah rawan bencana alam yang menghambat kelancaran penanganan bencana. Untuk penanganan masalah korban kerusuhan sosial/gejolak sosial (termasuk pengungsi lokal) perlu terus diupayakan agar terjaga kelangsungan hidupnya. Persoalan yang muncul adalah penempatan kembali korban kerusuhan sosial di lokasi asal maupun baru, masalah sosial psikologis dan kecemburuan sosial antara pendatang dengan penduduk setempat, dan keterlantaran anak di lokasi pengungsian.

Isu-isu Strategis Bidang Sosial :

1) Masih terbatasnya pelayanan dan rehabilitasi sosial untuk anak telantar, lanjut usia telantar dan penyandang cacat telantar dan/atau berat.

2) Belum optimalnya pemberdayaan bagi fakir miskin dan komunitas adat terpencil (KAT).

23. Kebudayaan

Masalah-Masalah Bidang Kebudayaan:

1) Lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya, yang diperlihatkan dengan adanya gejala menguatnya orientasi kelompok, etnik, dan agama, yang berpotensi menimbulkan konflik sosial dan bahkan disintegrasi bangsa;

2) Adanya krisis jati diri (identitas), yaitu adanya nilai-nilai sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial, dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa, semakin pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-nilai materialisme; 3) Kurangnya kemampuan bangsa dalam mengelola kekayaan budaya, salah

satu contoh yang nyata adalah apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk dalam negeri yang masih rendah, karena keterbatasan informasi.

Isu-isu Strategis Bidang Kebudayaan :

1) Dukungan yang lebih memadai dalam pengelolaan urusan kebudayaan baik dana, peningkatan kualitas SDM aparatur maupun koordinasi dengan instansi terkait.

2) Peningkatan sosialiasi dan koordinasi dengan seniman seniwati Kabupaten Kampar untuk meningkatkan wadah kreatifitas seni dalam bentuk group/kelompok

3) Menurunkan ketegangan dan segala bentuk ancaman konflik antara kelompok masyarakat;

4) Pengembangan penerapan nilai baru yang positif dan produktif dalam rangka memantapkan budaya nasional/daerah yang terwujud dalam setiap aspek kebijakan pembangunan;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 62 Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk

daerahnya;

6) Mengembangkan aspek sosial budaya masyarakat dalam rangka membangun dan mengembangkan nilai-nilai sosial baru yang berkenaan dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia seperti pengembangan wawasan, etos kerja dan semangat berkarya;

7) Peningkatan pengamalan kebudayaan dan adat istiadat sebagai identitas kebanggaan.

24. Statistik

Masalah-Masalah Bidang Statistik :

1) Terbatasnya sumberdaya manusia yang mengembangkan informasi statistik daerah.

2) Terbatasnya kerja-sama institusi pemerintah/swasta dalam mendukung penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan.

3) Berbagai hasil penelitian dan pendataan belum sepenuhnya memberikan kontribusi pada dunia usaha dan masyarakat.

Isu-isu Strategis Bidang Statistik :

Membangun kerjasama yang kuat dengan Badan Pusat Statistik dan membangun sistem data / informasi yang dapat di-update dan diakses oleh semua pihak secara on-line serta meningkatkan kemampuan dalam penyediaan data base, informasi dan data statistik lainnya yang berkualitas dengan tingkat akurasi dan validitas yang tinggi serta mutakhir, yang mampu diakses secara baik dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pemerintahan dan pembangunan.

25. Kearsipan.

Masalah-Masalah Bidang Kearsipan :

1) Terbatasnya sarana dan prasarana yang memadai sebagai media penyelamatan dan pelestarian arsip daerah;

2) Terbatasnya mutu pelayanan sistem informasi kearsipan di lingkungan pemerintah maupun swasta/masyarakat;

3) Kurangnya koordinasi antar instansi/dinas terkait dalam pengelolaan dan penyelamatan arsip daerah.

Isu-isu Strategis Bidang Kearsipan :

1) Penambahan alokasi anggaran dalam rangka mengakomodir program pengarsipan yang belum dilaksanakan.

2) Penambahan SDM dan ruangan dalam rangka menangani jumlah arsip yang terus bertambah.

3) Perlunya dukungan semua pihak untuk dapat memberikan dokumen/arsip pemerintahan maupun arsip yang bernilai sejarah, sehingga terhimpunnya arsip dalam satu wadah dan terawat dengan baik.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 63 4) pemeliharaan rutin/berkala sarana pengolahan dan penyimpanan arsip,

dan pemeliharaan rutin/ berkala arsip daerah

5) Peningkatan pengelolaan, penyelamatan, dan pemeliharaan arsip-arsip daerah sebagai bahan perencanaan, penyelenggaraan dan pertanggung-jawaban pemerintah daerah.

26. Perpustakaan

Masalah-Masalah Bidang Perpustakaan:

1) Sarana danprasarana yang kurang memadai 2) Kurangnya minat baca masyarakat.

3) Terbatasnya jumlah pos perpusling karena banyak lokasi yang tidak terjangkau oleh bis keliling.

4) Lemahnya SDM pengelola perpustakaan. 5) Pengelolaan buku perpustakaan masih manual. Isu-isu Strategis Bidang Perpustakaan :

1) Meningkatkan sosialisasi tentang minat baca dan perpustakaan kepada masyarakat luas.

2) Memberi kesempatan kepada lebih banyak masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan dengan menambah jam layanan.

3) Mengusulkan kendaraan yang lebih kecil sehingga bisa menjangkau lokasi yang lebih terpencil (pedesaan).

4) Meningkatkan kualitas SDM pengelola perpustakaan dengan melaksanakan bintek bagi pengelola perpustakaan.

5) Mengupayakan terselenggaranya otomasi perpustakaan pada 2010. Otomasi layanan perpustakaan sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas dan mempercepat layanan perpustakaan. Pengguna perpustakaan yang ingin meminjam/mengembalikan buku yang mereka pinjam, tidak perlu pelayanan.