LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP)
TAHUN 2012
Bangkinang, 01 Maret 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 ii
DAFTAR ISI
H Haallaammaann KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ... iiIKHTISAR EKSEKUTIF ... iii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Gambaran Umum ... 1
B. Maksud dan Tujuan ... 8
C. Landasan Hukum ... 9
D. Sistimatika Penulisan ... 10
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 13
A. Perencanaan ... 13
1. Visi Pembangunan Kabupaten Kampar . ... 14
2. Misi Pembangunan Kabupaten Kampar ... 16
B. Tujuan dan Sasaran Strategis .. ... 16
C. Strategi Pembangunan ... 20
D. Prioritas Pembangunan ... 42
E. Masalah dan Isu Strategis ... 43
F. Perjanjian Kinerja ... 71
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 86
A. Indikator Kinerja Makro Hasil Pembangunan. ... 86
B. Evaluasi Kinerja Tahun 2012 ... 90
C Aspek Keuangan ... 281
BAB IV. PENUTUP ... 288 LAMPIRAN :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2012 dimaksudkan untuk menjelaskan dan memaparkan berbagai kinerja strategis yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Kampar dalam tahun 2012. Indikator kinerja yang dipaparkan meliputi kinerja sasaran dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar, serta indikator sasaran strategis dan indikator makro yang menjadi tolok ukur dan acuan bagi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kampar pada masa mendatang.
Analisis kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar pada tahun 2012 disajikan untuk setiap sasaran yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kampar berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2012.
Secara umum kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar dapat dilihat dari upaya pemberdayaan sumber daya manusia sebagai modal utama pembangunan. Oleh karena itu, pembangunan yang dilaksanakan difokuskan pada berbagai bidang yang dianggap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti bidang pendidikan dan kesehatan, termasuk juga ekonomi yang dilakukan secara tepat sasaran dan berdaya guna.
Di bidang peningkatan akhlak dan moral, Pemerintah Kabupaten Kampar bersama DPRD Kabupaten Kampar telah menetapkan Peraturan Daerah tentang Maghrib Mengaji dan membangun sarana dan prasaran ibadah, pemberian bantuan terhadap rumah ibadah dan melaksanakan sholat shubuh berjamaah dan safari pembangunan ke desa-desa se Kabupaten Kampar.
Di bidang pendidikan, Angka Melek huruf merupakan persentase penduduk usia 15 tahun ketas yang dapat membaca dan menulis huruf latin maupun huruf lainnya. Dengan memiliki kemampuan membaca dan menulis seseorang dapat mengakses informasi secara lebih luas sehingga mempunyai pengetahuan yang cukup dalam usaha meningkatkan kesejahteraannya. Selama rentang lima Tahun 2011–2016 pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kabupaten Kampar, Pemerintah Daerah berhasil memperbaiki angka melek huruf dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, angka melek huruf Kabupaten Kampar sebesar 97,99 persen, tahun 2012 menjadi 98,44 persen.
Di bidang kesehatan, Pemerintah Kabupaten Kampar telah melakukan berbagai program baik yang sifatnya promotif, preventif, maupun kuratif. Namun demikian, tidak selalu upaya pelayanan kesehatan yang diprogramkan pemerintah dapat berjalan sesuai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 iv
dengan yang diharapkan karena pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor selain dana, misalnya pendapatan masyarakat, jarak ke lokasi pemberi pelayanan, dan kualitas pelayanan yang diberikanin. Pemerintah Kabupaten Kampar memprioritaskan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat umum, dengan perhatian khusus kepada masyarakat berpenghasilan rendah, daerah kumuh perkotaan, dan daerah terpencil.
Di bidang ekonomi kerakyatan, dalam rangka mewujudkan Kabupaten Kampar menuju zero pengangguran, sero kemiskinan dan zero rumah kumuh, Pemerintah Kabupaten Kampar telah membentuk Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) di Kubang Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, telah dididik masyarakat terpencil, daerah dengan penduduk miskin. secara makro telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan PDRB Kabupaten Kampar, baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Kampar. Secara umum tingkat pengangguran telah berkurang di Kabupaten Kampar memperlihatkan trend yang menggembirakan.
Di bidang peningkatan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Kampar telah membangun sarana dan prasarana dalam rangka mendukung peningkatan perekonomian masyarakat di perdesaan dan perkotaan. Hamper seluruh desa telah dapat dijangkau oleh kendaraan roda empat.
Di bidang keuangan, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan, pada tahun 2011 APBD Kabupaten Kampar Rp.1.834.620.578.809,69 dan pada tahun 2012 APBD Kabupaten Kampar sebesar Rp.1.929.185.864.973,37 dan realisasi sebesar Rp.1.841.507.094.000,69 atau sebesar 95,46%.
Bab I
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 1
P
P
E
E
N
N
D
D
A
A
H
H
U
U
L
L
U
U
A
A
N
N
A
A
.
.
G
G
A
A
M
M
B
B
A
A
R
R
A
A
N
N
U
U
M
M
U
U
M
M
1. GEOGRAFIS
abupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah. Dengan terbentuknya Provinsi Riau berdasarkan undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 yang kemudian diundangkan dengan Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958, Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten yang berada dalam wilayah Provinsi Riau.
Sejalan dengan bergulirnya era reformasi, berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999, Kabupaten Kampar dimekarkan menjadi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kampar ibukotanya Bangkinang, Kabupaten Pelalawan ibukotanya Pangkalan Kerici dan Kabupaten Rokan Hulu Ibukotanya Pasir Pengarayan.
Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang berbatasan dengan Kota Pekanbaru. Kota Bangkinang sebagai ibukota Kabupaten Kampar berjarak + 61 KM dari Kota Pekanbaru Ibukota Provinsi Riau dan merupakan Ibukota Kabupaten yang terdekat dengan Pekanbaru.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diberi kewenangan mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Menurut pasal 10 (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tersebut, pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah. Sementara menurut pasal 10 (2), dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
BAB
I
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 2 Selanjutnya, berdasarkan pasal 14 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004, terdapat 16 urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah yang dilaksanakan melalui Sistem Akuntabilitas yaitu :
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
2. Pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum;
5. Penanganan bidang kesehatan; 6. Penyelenggaraan pendidikan; 7. Penanggulangan masalah sosial; 8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan;
9. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah; 10. Pengendalian lingkungan hidup;
11. Pelayanan pertanahan;
12. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; 13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan; 14. Pelayanan administrasi penanaman modal; 15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
2
2.
.
K
KO
ON
ND
D
IS
I
SI
I
G
G
EO
E
OG
GR
RA
AF
FI
IS
S
Kabupaten Kampar dengan luas lebih kurang 1.128.928 Ha dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 sebanyak 713.078 jiwa (hasil proyeksi pertengahan tahun 2011) merupakan daerah yang terletak antara 01o00’40’’ Lintang Utara sampai
00o27’00’’ Lintang Selatan, dan 100o28’30’’ – 101o14’30’’ Bujur Timur, dengan batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi
Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Rokan Hulu dan Provinsi Sumatera Barat Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak.
Di Kabupaten Kampar terdapat dua buah sungai besar, yaitu Sungai Kampar yang membujur dari barat ke timur, panjangnya ± 413,5 km dengan kedalaman rata-rata 7,7 M lebar rata-rata-rata-rata 143 M. Sungai Kampar membujur dari barat ke timur melewati beberapa kecamatan yaitu Kecamatan XIII Koto Kampar, Bangkinang,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 3 Bangkinang Barat Bangkinang Seberang, Kampar, Kampar Timur, Rumbio Jaya,
Kampar Utara, Siak Hulu dan Kampar Kiri. Selain itu terdapat pula Sungai Siak yang membujur dari barat ke timur, panjangnya ± 90 KM dengan kedalaman rata-rata 8 – 12 M yang melintasi Kecamatan Tapung dan bermuara ke Selat Bengkalis Kabupaten Bengkalis.
Sungai-sungai tersebut di atas memiliki fungsi yang strategis dalam kehidupan ekonomi masyarakat, berfungsi sebagai prasarana perhubungan, sebagai sumber air bersih budi daya ikan, tempat mencari mata pencarian petani nelayan maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang).
3
3.
.
K
KO
ON
ND
D
IS
I
SI
I
T
T
OP
O
PO
OG
GR
RA
AF
FI
I
Secara topografis, Kabupaten Kampar merupakan daerah bergelombang dan dataran rendah, rawa-rawa, dataran tinggi atau perbukitan dan sedikit bergunung, dengan ketinggian antara 0 – 1000 Meter dari permukaan air laut. Di Kabupaten Kampar terdapat 5 (lima) jenis klasifikasi tanah yaitu organosol, glei humus dengan bahan aluvial, podsolik merah kuning dengan bahan induk batuan endapan dan batuan beku, podsolik merah kuning latosol, dan litosol dengan bahan induk batuan beku. Tekstur tanah yang ada di Kabupaten Kampar pada umumnya liat berpasir dan lempung pasir.
Kabupaten Kampar secara umum beriklim tropis dengan suhu udara rata-rata 210C – 350C, kelembapan nisbi rata-rata 78 – 94 persen dan curah hujan rata-rata
38 mili meter per tahun. Dari 1.128.928 Ha luas lahan Kabupaten Kampar, dapat dibagi dalam komposisi sebagai berikut :
Tanah sawah (10.173 Ha / 0,90%);
Pekarangan, bangunan dan halaman (84.162 Ha / 7,46%); Tegal kebun (92.539 Ha / 8,20%);
Ladang huma (91.969 Ha / 8,15%); Padang rumput (9.876 Ha / 0,87%); Rawa (19.652 Ha / 1,74%);
Kolam (1.434 Ha / 0,13%);
Lahan sementara tidak diusahakan (12.093 Ha / 3,73%); Hutan Negara dan Hutan Rakyat (227.987 Ha / 20,19%); Perkebunan (397.023 Ha / 35,17%); dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 4
4
4.
.
K
KO
ON
ND
D
IS
I
SI
I
S
SO
OS
SI
I
AL
A
L
B
BU
UD
D
AY
A
YA
A
Berdasarkan hasil Registrasi Penduduk tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Kampar tercatat sebanyak 817.184 orang, yang terdiri dari penduduk laki-laki 423.903 jiwa (51,87%) dan wanita 393.281jiwa (48,13%). Jumlah penduduk tersebut meningkat sebesar 73,63% jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2011, yaitu 713.078 jiwa.
Dari 21 Kecamatan yang ada dalam Kabupaten Kampar, Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kampar yaitu 333 jiwa/KM2, diikuti
oleh Kecamatan Kampar Utara, Rumbio Jaya, Bangkinang, Bangkinang Barat, Perhentian Raja, dan Kampar Timur. Sedangkan kecamatan yang relatif jarang penduduknya yaitu Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kampar Kir Hiliri, XIII Koto Kampar, Gunung Sahilan, Kampar Kiri, dan Tapung Hilir berkisar antara 9 s/d 51 jiwa/KM.
Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar pada tahun 2012, sebanyak 1.626 orang. Jumlah tersebut menurun drastis yaitu sebesar 411%, jika dibandingkan dengan pencari kerja pada tahun 2011, yaitu sebanyak 8.316 orang.
5. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
1).
Kelembagaan
Semenjak Tahun 2009 Kabupaten Kampar telah menerapkan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK). Pemerintah Kab. Kampar memiliki 54 SKPD, terdiri dari 1 (satu) Sekretariat Daerah, 1 (satu) Sekretariat DPRD, 1 (satu) Lembaga Pengawasan, 18 (delapan belas) Dinas, 8 (delapan) Badan, 4 (empat) Kantor dan 1 (satu) Lembaga Teknis Daerah (RSUD).
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan unsur pelayanan staf Pemerintah Kabupaten Kampar yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kampar. Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi organisasi dan tata laksana
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 5 serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah
Kabupaten. Dalam melaksanakan tugas dibantu oleh 3 Asisten dan 11 Kepala Bagian.
Sekretariat DPRD
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah unsur staf yang membantu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban. Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Inspektorat Kabupaten
Inspektorat Kabupaten merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Inspektorat dipimpin oleh Inspektur. Inspektur dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Tugas Pokok Inspektorat Kabupaten Kampar sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 adalah Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten.
Dinas
Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang diserahkan wewenang, tugas, dan tanggungjawab melaksanakan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar berjumlah 18 (delapan belas) Dinas, yaitu : Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah raga; Dinas Kesehatan; Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 6 Holtikultura; Dinas Perindustrian, Perdagangan; Dinas Pasar, Kebersihan
dan Pertamanan; Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM); Dinas Pendapatan Daerah; Dinas Kehutanan; Dinas Perkebunan; Dinas Perikanan; Dinas Peternakan; Dinas Pertambangan dan Energi; Dinas Bina Marga dan Pengairan; Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang; dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja; dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Badan
Badan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang diserahkan wewenang, tugas, dan tanggungjawab penyelenggaraan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Badan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar berjumlah 9 (sembilan) Badan, yaitu : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Badan Lingkungan Hidup; Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan; Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat; Badan Kepegawaian Daerah; Badan Promosi Penanaman Modal; Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Badan Penelitian dan Pengembangan.
Kantor
Kantor merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, yang diserahkan tugas, kewajiban dan wewenang serta tanggungjawab dalam menyelenggarakan kepentingan Pemerintah daerah, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Kantor yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar berjumlah 4 (empat) yaitu : Kantor Perpustakaan dan Arsip; Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Dokumentasi; Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelayanan Terpadu.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 7
Lembaga Teknis Daerah
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten merupakan unsur penunjang pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Lembaga teknis yang ada adalah Rumah Sakit Umum Daerah.
2). Struktur Pemerintahan
Kabupaten Kampar memiliki 21 Kecamatan dan 242 Desa dan 8 Kelurahan. Camat sebagai perangkat daerah yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Tugas pokok Camat membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan.
Adapun Data Kecamatan dan Desa serta Kelurahan dalam Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut :
NO KECAMATAN KELURAHAN DESA JUMLAH
1 Kampar Kiri 1 19 20
2 Kampar Kiri Hulu - 24 24
3 Kampar Kiri Hilir 1 7 8
4 Gunung Sahilan - 11 11
5 Kampar Kiri Tengah - 9 9
6 XIII Koto Kampar 1 12 13
7 Bangkinang Barat - 9 9 8 Salo - 6 6 9 Tapung - 25 25 10 Tapung Hulu - 14 14 11 Tapung Hilir - 16 16 12 Bangkinang 2 2 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 8 13 Bangkinang Seberang 2 7 9 14 Kampar 1 17 18 15 Kampar Timur - 9 9 16 Rumbio Jaya - 7 7 17 Kampar Utara - 8 8 18 Tambang - 17 17 19 Siak Hulu - 12 12 20 Perhentian Raja - 5 5
21 Koto Kampar Hulu - 6 6
JUMLAH TOTAL 8 242 250
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun mempedomani Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan LAKIP sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
Esensi dari sistem AKIP bagi Pemerintah Kabupaten Kampar adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik di Kabupaten Kampar. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintahan untuk memastikan bahwa visi, misi, tujuan dan sasaran strategis pemerintah dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus sistem AKIP diawali dengan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Daerah/ Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang mendefinisikan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kampar yang diformalkan melalui Peraturan Daerah serta penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan Keputusan Kepala Daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 9 Secara selaras setiap tahun ditetapkan program/kegiatan untuk dilaksanakan
dalam rangka pemenuhan visi dan misi tersebut. Selanjutnya sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja yang dicapai Pemerintah Kabupaten Kampar. Pada akhir periode pelaksanaan program/ kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada stakeholders dalam wujud LAKIP.
LAKIP memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Pemerintah Kabupaten Kampar untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Presiden, DPRD, dan masyarakat). Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang. Dua fungsi utama LAKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh Pemerintah Kabupaten Kampar.
Maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan
LAKIP Tahun 2012 sebagai sarana pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Kampar atas capaian kinerja yang berhasil dan gagal diwujudkan selama tahun 2012.
Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP
Tahun 2012 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Pemerintah Kabupaten Kampar bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa mendatang.
C.
LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan LAKIP Tahun 2012 sebagai berikut :
1. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 10 3. Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003
tahun 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyajian laporan akuntabilitas kinerja ini mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam laporan akuntabilitas kinerja ini disajikan pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat strategis, yaitu program dan kegiatan pembangunan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kampar Tahun 2012.
Capaian kinerja kegiatan yang bersifat benefit dan impact dapat dilihat pada pencapaian kinerja sasaran strategis dan indikator kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar sebagai kinerja menyeluruh dan lintas bidang yang melibatkan seluruh komponen di lingkungan pemerintahan, swasta dan masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar selama tahun 2012. Capaian kinerja (performance results) kegiatan-kegiatan tahun 2012 diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance
plan) tahun 2011 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.
Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2012 dapat diilustrasikan dalam gambar berikut ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 11
Gambar 1.1
Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut :
Bab 1 – Pendahuluan
.Menjelaskan secara ringkas gambaran umum Kabupaten Kampar terdiri dari : kedudukan dan kewenangan, kondisi geografis, kondisi topografi, kondisi sosial budaya; maksud dan tujuan penyusunan LAKIP; landasan hukum; dan sistematika penulisan.
Bab 2 – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
.Menjelaskan secara singkat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 sebagai perwujudan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kampar dan Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Kabupaten Kampar untuk tahun 2012.
RPJMD 2012 - 2016 Rencana Kinerja Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012 Penutup Bab 3 Bab 4 Referensi Bab 1 Bab 2 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2012 Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 12
Bab 3 – Akuntabilitas Kinerja
.Menjelaskan analisis pencapaian kinerja sasaran strategis dan indikator kinerja serta pengukuran kinerja yang didukung dengan data-data pendukung pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2012.
Bab 4 – Penutup
.Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Kampar tahun 2012 dan menguraikan saran yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.
Lampiran-Lampiran.
Lampiran Pengukuran Kinerja Tahun 2012.
Bab II
Perencanaan dan
Perjanjian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 13
P
P
E
E
R
R
E
E
N
N
C
C
A
A
N
N
A
A
A
A
N
N
D
D
A
A
N
N
P
P
E
E
R
R
J
J
A
A
N
N
J
J
I
I
A
A
N
N
K
K
I
I
N
N
E
E
R
R
J
J
A
A
A. PERENCANAAN
erencanaan merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu Rencana Kerja Pemerintah Pemerintah Daerah (RKPD), yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, indikator kinerja sasaran dan program/ kegiatan serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Pemerintah Kabupaten Kampar mewujudkan dokumen Renstra tersebut dalam
R
Reennccaannaa PPeemmbbaanngguunnaann JJaannggkkaa MMeenneennggaahh DDaaeerraahh ((RRPPJJMMDD)) KKaabbuuppaatteenn KKaammppaarr TTaahhuunn 2
2001111--2200116 ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kampar Nomor 12 Tahun 2012 Tanggal 09 6
Agustus 20012. RPJMD tersebut disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi di masa depan, dengan memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan tantangan (threats), baik pada lingkungan internal maupun eksternal. Dokumen RPJMD Kabupaten Kampar Tahun 2011 – 2016 dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja Bupati dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat selama masa jabatannya.
B
B
A
A
B
B
I
I
I
I
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 14
1
1.
.
Vi
V
is
si
i
P
Pe
em
mb
ba
an
ng
g
un
u
na
an
n
K
Ka
ab
bu
up
pa
at
te
en
n
K
Ka
am
mp
pa
ar
r
Visi Pembangunan Kabupaten Kampar yang hendak diwujudkan pada Tahun 2016 adalah :
Visi Pembangunan tersebut harus dapat diukur untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesejahteraan yang ingin dicapai pada Tahun 2016 di Kabupaten Kampar, dengan ukuran sebagai berikut :
1) Berakhlak dan bermoral, mencerminkan masyarakat yang agamis dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, dan menerapkannya dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat. 2) Yang madani dapat dinilai berdasarkan berbagai ukuran. Ditinjau dari tingkat keadilan
dan kesetaraan perkembangan ekonomi, kemajuan dan kesejahteraan diukur dari tingkat kemakmuran yang tercermin pada tingkat pendapatan dan pembagiannya.
3) Tingkat kehidupan yang sehat dan sejahtera, juga dapat diukur berdasarkan berbagai indikator sosial yang pada umumnya berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia. Suatu daerah dikatakan makin maju dan sejahtera apabila makin tinggi tingkat pendidikan penduduk. Hal ini tercermin pada tingkat pendidikan terendah serta tingkat partisipasi pendidikan.
4) Kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah juga dapat diukur berdasarkan indikator kependudukan, termasuk derajat kesehatan. Ada kaitan yang erat antara kemajuan suatu daerah dengan laju pertumbuhan penduduk. Daerah yang sudah maju dan sejahtera ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil, angka harapan hidup yang lebih tinggi, dan kualitas pelayanan sosial yang lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia yang makin baik akan tercermin dalam produktifitas yang makin tinggi.
”Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kampar
yang Madani, Berakhlak dan Bermoral menuju
kehidupan yang Sehat, Sejahtera serta Berdaya saing
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 15 5) Daerah yang berdaya saing dan sejahtera juga ditandai oleh peran serta rakyat secara
nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan keamanan. Selain unsur-unsur tersebut, daerah yang maju dan sejahtera juga harus didukung dengan infrastruktur yang maju.
6) Berdaya saing (competitive) adalah salah satu ukuran kemajuan yang dicapai. Berdaya saing disini dimaksudkan bahwa Kabupaten Kampar menjadi kabupaten yang diperhitungkan di Provinsi Riau, baik dari segi kualitas pemerintahan, tingkat kesejahteraan, pemerataan, pelayanan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.
Berdasarkan rumusan Visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar Periode 2011-2016 tersebut diatas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok dan penjelasan visi tersebut pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.1
Visi, Pokok-Pokok Visi, dan Penjelasan Visi Tahun 2011-2016 Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar
NO V I S I POKOK-POKOK VISI PENJELASAN VISI
1. Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kampar yang Madani Berakhlak dan Bermoral
1. Tingkat capaian pendidikan yang semakin tinggi dan merata. 2. Produkivitas penduduk yang
semakin tinggi.
3. Kualitas pelayanan sosial yang semakin baik.
4. Indeks pembagunan manusia yang semakin tinggi.
Daerah yang maju ditandai oleh peran serta rakyat secara sadar dan efektif dalam segala aspek kehidupan terutama dalam peranya membangun Kesejahteraan dan keadialan yang diladasi oleh nilai ahlak dan moral yang ada di dalam masyarakat Kampar 2. Terwujudnya
Masyarakat
Kabupaten Kampar Sehat Sejahtera
1. Kemajuan ekonomi yang diukur dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan meningkat.
2. Tigkat pertumbuhan ekonomi secara sektoral yang stabil dan berimbang.
3. Tingkat kemajuan infrastruktur yang semakin baik dan merata kesemua wilayah.
4. Kualitas kesehatan penduduk yang semakin baik dan akses pelayanan kesehatan yang semakin baik dan merata.
5. Laju pertumbuhan penduduk yang semakin rendah.
6. Angka harapan hidup yang semakin tinggi.
Daerah yang sejahtera ditandai oleh peran serta rakyat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan keamanan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 16
3. Terwujudnya Masyarakat
Kabupaten Kampar yang Berdaya Saing
1. Kualitas pemerintahan yang lebih baik dari daerah lain khususnya di provinsi Riau.
2. Tingkat kesejahteraan penduduk yang lebih baik dari daerah lain. 3. Pemerataan pembangunan yang
semakin baik.
4. Pelayanan publik dan sosial yang semain baik dan merata.
5. Penyediaan infrastruktur yang semamin baik dan merata.
Kemampuan pengelolaan sumber daya daerah secara bermutu, ekonomis, efektif dan efisien, sehingga lebih unggul dari daerah lainnya. Berdaya saing juga
mengandung makna kemampuan untuk berprestasi dalam bidang kerja masing- masing, dengan kualifikasi atau kualitas tertentu, sehingga dapat sejajar atau bahkan lebih tinggi dengan daerah lain.
2. Misi Pembangunan Kabupaten Kampar
Misi Pembangunan Kabupaten Kampar sebagai upaya merealisasikan visi tersebut, adalah :
1. Mengembangkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang menjamin sistem sosial bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global.
2. Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan SDM yang bermartabat melalaui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi-sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global. 3. Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi
ekonomi kerakyataan yang kokoh.
4. Mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
B. Tujuan dan Sasaran Strategis
Dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, maka Pemerintah Kabupaten Kampar menjabarkan visi dan misi ke dalam bentuk yang lebih nyata, operasional dan terarah berupa perumusan tujuan dan sasaran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 17 Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, dengan menjawab isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara kualitatif maupun kuantitatif, spesifik, mudah dicapai, rasional dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mengacu pada Lampiran III Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Oleh sebab itu dapat dikatakan sasaran menjelaskan tujuan, tujuan diturunkan secara operasional dari misi dan misi merupakan penjabaran visi. Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Kampar 2011-2016 sebagai berikut :
Tabel 2.2
Misi, Tujuan dan Sasaran PembangunanTahun 2011-2016
MISI I TUJUAN SASARAN
Mengembangkan masyarakat yang
beriman dan bertaqwa,
menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang
menjamin sistem sosial
bermasyarakat dan bernegara dalam menghadapi tantangan global
1. Masyarakat agamis/
beriman Meningkatnya fungsi dan peran agama dalam masyarakat.
2. Memaksimalkan fungsi dan
peran agama dalam
pembangunan
Meningkatnya peran
keagamaan dalam
pembangunan.
3. Masyarakat berbudaya 1. Meningkatnya kunjungan wisata.
2. Meningkatnya promosi dan investasi pariwisata, seni, dan budaya, serta pelestarian cagar budaya. 4. Masyarakat menghargai
kesetaraan gender 1. Meningkatnya perempuan di lembaga peran pemerintahan dan swasta. 2. Menurunnya tindak
kekerasan terhadap
perempuan dan anak. 5. Masyarakat berkesadaran
hukum 1. Terlaksananya kepastian hukum, rasa keadilan dan ketertiban masyarakat. 2. Meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 18
3. Meningkatnya
pemahaman prinsip‐
prinsip dasar hukum dan HAM.
6. Meningkatkan kapasitas birokrasi pemerintah
menuju tata kelola
pemerintah yang baik
1. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah dan desa serta lembaga pemerintah.
MISI II TUJUAN SASARAN
Mewujudkan masyarakat yang
berpendidikan untuk
meningkatkan SDM yang
bermartabat melalaui penguasaan IPTEK yang ditopang oleh sendi sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan manusia yang berdaya saing global
1. Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat
1. Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pendidik- an khususnya bagi masya- rakat miskin.
2. Meningkatnya mutu
pendi- dik, Tenaga
kependidikan dan
manajemen sekolah. 3. Meningkatnya minat dan
budaya gemar membaca masyarakat serta layanan perpustakaan.
2. Peningkatan kualitas
kependudukan 1. Meningkatnya kesadaran akan kerukunan masyarakat.
2. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangu- nan daerah.
3. Meningkatnya partisipasi
stakeholder dalam
pembangunan daerah. 4. Meningkatnya pembinaan
olahraga edukasi dan
dukungan olahraga
prestasi.
5. Meningkatnya mutu
ketenagakerjaan. 3. Peningkatan kualitas
kesejateraan masyarakat 1. Meningkatnya dan kualitas pelayanan kuantitas publik.
2. Meningkatnya kepuasan kualitas pelayanan publik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 19
MISI III TUJUAN SASARAN
Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh
1. Memperkuat ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan 1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan.
2. Meningkatkan peran
Lembaga Keuangan
Mikro di pedesaan. 2. Peningkatan pemanfaatan
sumber daya alam yang berkelanjutan yang dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
1. Meningkatnya PAD Kab. Kampar.
2. Meningkatkan sumber PAD berdasarkan pola ruang.
3. Peningkatan Investasi
dalam memperkuat
pondasi ekonomi daerah
1. Meningkatnya peran investasi swasta
2. Menurunnya tingkat pengangguran
MISI IV TUJUAN SASARAN
Mewujudkan pembangunan
kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
1. Peningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana kesehatan 1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan. 2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. 3. Meningkatnya infrastruktur kesehatan masyarakat 2. Peningkatkan partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi masalah kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1. Meningkatnya prosentase rumah dan lingkungan sehat.
2. Meningkatkan jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan. 3. Meningkatkan prilaku
hidup bersih dan sehat. 4. Peningkatan kualitas
penguasaan iptek 1. Meningkatnya database dalam format kualitas digital di semua urusan. 2. Peningkatan Sistem
Informasi yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 3. Meningkatnya informasi
melalui media massa. 4. Meningkatnya
penggunaan teknologi tepat guna.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 20
3. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan kesehatan
Meningkatnya peran swasta dalam pelayanan kesehatan.
MISI V TUJUAN SASARAN
Mewujudkan pemerataan
pembangunan infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat 1. Peningkatkan pengembangan kawasan strategis Meningkatnya pembangunan kawasan strategis. 2. Peningkatan partisipasi masyarakat berbasis infrastruktur Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pedesaan.
3. Peningkatkan kualitas dan
kuantitas lingkungan Meningkatnya masyarakat dalam peran pembangunan lingkungan. 4. Peningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pendukung ekonomi
Meningkatnya sarana dan prasarana ekonomi untuk menunjang sentra ekonomi.
C. Strategi Pembangunan
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dan sasaran, yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Perumusan strategi pembangunan daerah didasarkan pada analisis SWOT, yang membagi lingkungan menjadi lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Analisis lingkungan internal adalah mengidentifikasikan tentang kondisi dan situasi kabupaten Kampar yang berupa kekuatan dan kelemahan. Kekuatan adalah melakukan analisis terhadap keunggulan komperatif dan keunggulan komperatif di kabupaten Kampar dibandingkan daerah lainnya sehingga dapat dijadikan modal utama dan faktor penting untuk memacu jalannya pembangunan guna mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Sedangkan kelemahan adalah melakukan analisis dan mengidentifikasi faktor yang akan mengurangi ataupun melemahkan kemampuan daerah dalam mencapai visi dan menjalankan misi pembangunan yang telah ditetapkan, sehingga untuk itu perlu upaya untuk memberikan perhatian yang lebih, guna mengatasi kelemahan tersebut.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 21 Kekuatan
1. Letak wilayah yang strategis, selain sebagai gerbang masuk ke Provinsi Riau pada bagian Barat juga dilalui jalur transportasi lintas Sumatra. Letak geografis yang strategis tersebut apabila dikelola dengan baik akan mampu menciptakan keunggulan kompetitif yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan dan dijadikan modal dasar yang besar nilainya bagi pembangunan.
2. Potensi sumber daya alam yang melimpah, baik yang dapat diperbaharui seperti perkebunan kelapa sawit, karet dan lain-lain maupun yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi dan batu bara.
3. Kapasitas pemerintahan yang semakin baik dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
4. Berkembangnya Lembaga Pembiayaan Keuangan.
5. Pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup tinggi dan diikuti oleh kondisi sosial, politik dan keamanan yang semakin kondusif.
Kelemahan
1. Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan masih bertumpu pada eksploitasi sektor primer. Jika kondisi ini tetap dipertahankan akan menyebabkan terjadinya percepatan laju degradasi lingkungan.
2. Masih lemahnya kelembagaan usaha kecil, menengah dan mikro.
3. Masih rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan dan penguasaan IPTEK. 4. Masih terbatasnya sarana dan prasarana infrastruktur.
5. Terbatasnya penyediaan sumber energi listrik untuk rumah tangga, bisnis, dan industri maupun untuk pelayanan publik.
6. Masih luasnya lahan tidur/lahan terlantar dan tingginya kasus sengketa lahan. 7. Distribusi penduduk dan pembangunan belum merata yang diikuti tingginya
angka kemiskinan.
8. Masih lemahnya penegakan dan pengawasan terhadap jalannya Peraturan Daerah dan Perundang-undangan yang berlaku.
9. Mulai lunturnya pengamalan nilai-nilai budaya Melayu terutama pada generasi muda.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 22 10. Meningkatnya laju degradasi lingkungan di kabupaten Kampar sehingga
menyebabkan terjadinya banjir, pendangkalan sungai, eutrofikasi dan penurunan kualitas air.
Peluang
1. Pelaksanaan otonomi daerah telah memberikan kewenangan yang lebih luas kepada pemerintah daerah untuk mengurus daerahnya. Jika peluang ini mampu digunakan dengan baik, maka akan dapat dengan cepat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Perkembangan politik nasional dinamis dan positif berdampak pada terciptanya stabilitas politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan dan ketertiban daerah yang kondusif. Hal ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk tetap terus mendorong kegiatan investasi dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta perwujudan visi pembangunan daerah.
3. Meningkatnya hubungan kerja sama regional mendorong terbukanya peluang pengembangan potensi daerah dan perluasan pasar bagi produk daerah.
4. Teknologi informasi yang berkembang cepat merupakan peluang untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahaan yang efektif, efisien, transparan dan akuntable.
Tantangan
1. Diberlakukannya perdagangan bebas menyebabkan produk luar negeri masuk dalam pasar domestik. Hal ini merupakan tantangan bagi produk lokal untuk meningkatkan daya saingnya. Sehingga industri lokal tersebut dapat tetap hidup dan mampu menyerap tenaga kerja.
2. Tingkat pendidikan, keterampilan dan produktifitas tenaga kerja luar yang lebih tinggi. Sementara tenaga kerja lokal produktifitasnya relatif lebih rendah. Hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah daerah dan semua pihak yan konsen terhadap pembangunan ketenagakerjaan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
3. Kebutuhan konsumsi pangan daerah sebagian besar di supply dari daerah lain, padahal potensi lahan pengembangan pangan di kabupaten Kampar sangat luas. Isu kemandirian pangan daerah merupakan tantangan yang harus segera diwujudkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Mengingat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 23 kabupaten Kampar masih memiliki potensi lahan tidur/terlantar yang cukup
luas dan dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan swasembada pangan.
4. Kebijakan pemerintah pusat yang berubah-ubah merupakan tantangan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat, mengingat kualitas sumber daya manusia aparatur di daerah relatif terbatas.
Berdasarkan kekuatan dan peluang yang ada, dalam rangka meminimalisir hambatan untuk memecahkan tantangan yang ada, maka strategi pembangunan Kabupaten Kampar mempedomani Lampiran III Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, seperti tabel berikut :
Tabel 2.3
Sasaran dan Strategi Pembangunan Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016 MISI PERTAMA
SASARAN STRATEGI
1. Meningkatnya fungsi dan peran
agama dalam masyarakat. Peningkatan nilai-nilai agamis dan berakhlak mulia dalam masyarakat 2. Meningkatnya peran keagamaan
dalam pembangunan. Peningkatan pembangunan. peran keagamaan dalam 3. Meningkatnya kunjungan wisata. Peningkatan kunjungan dan lama tinggal
wisatawan 4. Meningkatnya promosi dan
investasi pariwisata, seni, dan budaya, serta pelestarian cagar budaya.
Peningkatnya promosi dan investasi pariwisata, seni, dan budaya, serta pelestarian cagar budaya pelestarian aset seni budaya daerah
5. Meningkatnya peran perempuan di
lembaga pemerintahan dan swasta. Peningkatnya peran perempuan di lembaga pemerintahan dan swasta. 6. Menurunnya tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak. Penurunan perempuan dan anak. tindak kekerasan terhadap 7. Terlaksananya kepastian hukum,
rasa keadilan,dan ketertiban masyarakat.
Peningkatan pemahaman hak dan kewajiban warga Negara
8. Meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap peraturan dan hukum yang berlaku
9. Meningkatnya pemahaman prinsip‐
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 24
10. Meningkatnya kapasitas dan
profesionalisme aparatur
pemerintahan daerah dan desa serta lembaga pemerintah.
1. Peningkatan kinerja dan profesionalisme aparatur dan lembaga pemerintah.
2. Peningakatan fasilitasi dan pelatihan aparatur pemerintahan desa.
3. Peningkatan pemberian pelayanan prima bagi masyarakat.
4. Peningkatan pelaksanaan koordinasi pemerintah pada dinas/instansi terkait secara periodik dan berkelanjutan.
5. Peningkatan pelaksanaan bimtek untuk implementasi perundang‐undangan.
MISI KEDUA
SASARAN STRATEGI
1. Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan pendidikan khususnya bagi masyarakat miskin.
Peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pendidikan khususnya bagi masyarakat miskin. 2. Meningkatnya mutu pendidik,
Tenaga kependidikan dan
manajemen sekolah.
Peningkatan mutu pendidik, Tenaga kependidikan dan manajemen sekolah.
3. Meningkatnya minat dan budaya gemar membaca masyarakat serta layanan perpustakaan.
Peningkatan minat dan budaya gemar membaca masyarakat serta layanan perpustakaan.
4. Meningkatnya kesadaran akan
kerukunan masyarakat. 1. Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan yang terukur. 2. Peningkatan pemahaman hak dan kewajiban
warga negara. 5. Meningkatnya partisipasi pemuda
dalam pembangunan daerah. 1. Peningkatan partisipasi pemuda dalam pembangunan daerah. 2. Peningkatan prestasi kepemudaan dan
olahraga.
6. Meningkatnya partisipasi
stakeholder dalam pembangunan daerah.
Peningkatan partisipasi stakeholder dalam pembangunan daerah.
7. Meningkatnya pembinaan olahraga edukasi dan dukungan olahraga prestasi.
Peningkatan pembinaan olahraga edukasi dan dukungan olahraga prestasi.
8. Meningkatnya mutu
ketenagakerjaan. Peningkatan mutu ketenaga kerjaan.
9. Meningkatnya kuantitas dan kualitas
pelayanan publik. Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan publik. 10. Meningkatnya kepuasan kualitas
pelayanan publik. Peningkatan kepuasan kualitas pelayanan publik. 11. Meningkatnya kualitas database
dalam format digital di semua urusan.
Peningkatan kualitas database dalam format digital di semua urusan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 25
12. Peningkatan Sistem Informasi yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Peningkatan Sistem Informasi yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). 13. Meningkatnya informasi melalui
media massa. Peningkatan informasi melalui media massa.
14. Meningkatnya penggunaan
teknologi tepat guna.
Peningkatan penggunaan teknologi tepat guna.
MISI KETIGA
SASARAN STRATEGI
1. Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan.
2. Meningkatkan peran Lembaga
Keuangan Mikro di pedesaan Peningkatan peran Lembaga Keuangan Mikro di pedesaan. 3. Meningkatnya PAD Kab. Kampar. Peningkatan kontribusi PAD dari semua sektor.
4. Meningkatkan sumber PAD
berdasarkan pola ruang. Peningkatan sumber PAD berdasarkan pola ruang. 5. Meningkatnya peran investasi
swasta. Peningkatan peran investasi swasta dalam pembangunan. 6. Menurunnya tingkat pengangguran. Peningkatan pengunaan tenaga kerja tempatan
oleh pihak swasta.
MISI KEEMPAT
SASARAN STRATEGI
1. Meningkatnya kualitas pelayanan
kesehatan. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui akreditasi Puskesmas dan RS 2. Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat. Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta status gizi masyarakat 3. Meningkatnya infrastruktur
kesehatan masyarakat Peningkatan infrastruktur kesehatan masyarakat 4. Meningkatnya prosentase rumah
dan lingkungan sehat. Peningkatan prosentase rumah dan lingkungan sehat 5. Meningkatkan jumlah penduduk
yang memiliki jaminan kesehatan. Peningkatan jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan. 6. Meningkatkan prilaku hidup bersih
dan sehat. Peningkatan standarisasi lingkungan sehat dan prilaku hidup bersih 7. Meningkatnya peran swasta dalam
pelayanan kesehatan. 1. Peningkatan peran swasta dalam pelayanan kesehatan 2. Peningkatan kemitraan pemerintah dan dunia
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 26
MISI KELIMA
SASARAN STRATEGI
1. Meningkatnya pembangunan
kawasan strategis. Peningkatan pembangunan kawasan strategis
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pedesaan.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pedesaan
3. Meningkatnya peran masyarakat
dalam pembangunan lingkungan. 1. Peningkatkan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan dengan membangun sektor-sektor unggulan.
2. Peningkatan peranan sektor sektor yang non unggulan dengan memperhatikan dampaknya pada kehidupan sosial dan lingkungan hidup 4. Meningkatnya sarana dan prasarana
ekonomi untuk menunjang sentra ekonomi.
Peningkatan sarana dan prasarana ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi, pemanfaatan lahan, diversifikasi, intensifikasi serta pengembangan sentra ekonomi.
Arah Kebijakan
Dari analisis lingkungan internal maupun eksternal serta strategi pembangunan di atas, dirumuskan Arah kebijakan sebagai pedoman untuk melaksanakan strategi yang dipilih agar lebih terarah pada pencapaian tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama lima tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya mempedomani Lampiran III Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, yaitu sebagai tabel berikut :
Tabel 2.4
Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016
MISI PERTAMA
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Peningkatkan nilai‐nilai agamis dan berakhlak mulia dalam masyarakat.
1. Penetapan DBKS 2. Penetapan KST 3. Sertifikasi Ponpes 2. Peningkatan peran keagamaan
dalam pembangunan. 1. Memasukkan nilai-nilai agamis dalam kurikulum pendidikan formal. 2. Memperbanyak aktivitas majelis ta’lim. 3. Peningkatan syiar aktivitas masyarakat
dalam memperingati hari besar Islam. 3. Peningkatan kunjungan dan lama
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 27
4. Peningkatan promosi dan investasi pariwisata, seni, dan budaya, serta pelestarian cagar budaya pelestarian aset seni budaya daerah
1. Pengembangan diversifikasi objek wisata 2. Optimalisasi kegiatan seni budaya daerah
5. Peningkatnya peran perempuan di
lembaga pemerintahan dan swasta. 1. Pemberdayaan pembangunan daerah. perempuan dalam 2. Pemberdayaan gender dalam aktivitas
pembangunan daerah. 6. Penurunan tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak. 1. Peningkatan perempuan dalam pembangunan daerah fasilitasi emansipasi 2. Peningkatan kesempatan memperoleh
pendidikan formal bagi perempuan 3. Peningakatan penyelesaian dampak
kekerasan KDRT 7. Peningkatan pemahaman hak dan
kewajiban warga Negara.
8. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
1. Menciptakan peraturan daerah dan piranti-piranti hukum lainya
2. Meningkatkan kapasitas aparatur lembaga hukum dalam sosialiasai terhadap peraturan dan hukum yang berlaku
9. Peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap prinsip‐ prinsip dasar hukum dan HAM
1. Meningkatkan sosialisasi hukum dan HAM kepada masyarakat
2. Meningkatkan rasa solidaritas dan ikatan sosial di masyarakat
10. Peningkatan kinerja dan
profesionalisme aparatur dan lembaga pemerintah.
Meningkatkan kualitas dan disiplin aparatur 11. Peningakatan fasilitasi dan pelatihan
aparatur pemerintahan desa. Meningkatkan aparatur kapasitas kelembagaan 12. Peningkatan pemberian pelayanan
prima bagi masyarakat. Meningkatkan pengelolaan administrasi kepegawaian 13. Peningktan pelaksanaan koordinasi
pemerintah pada dinas/instansi terkait secara periodik dan berkelanjutan.
Meningkatkan pendayagunaan aparatur yang efektif dan efisien
14. Peningktan pelaksanaan bimtek untuk
implementasi perundang‐ undangan 1. Menyelenggarakan pemindahan dan pensiun PNS. pengangkatan,
2. Meningkatkan kesejahteraan pegawai daerah.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta profesionalisme PNS daerah.
4. Penjelasan tentang aturan dan pelaksanaannya kpd lurah dan pamong desa.
5. Fasilitasi penerimaan kunjungan kerja tamu, koordinasi dan instansi terkait.
6. Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintah daerah.
7. Penyelenggaraan bimtek bagi aparat kecamatan dalam penyusunan buku administrasi kecamatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 28
MISI KEDUA
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pendidikan khususnya bagi masyarakat miskin.
Meningkatkan Kualitas Sarpras Pendidikan dasar dan menengah
2. Peningkatan mutu pendidik, Tenaga kependidikan dan manajemen sekolah
Meningkatkan kualitas pendidikan dan peran aktif masyarakat di bidang pendidikan
3. Peningkatan minat dan budaya gemar membaca masyarakat serta layanan perpustakaan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas perpustakaan
4. Peningkatan Penyelenggaraan
pemerintahan yang terukur Peningkatan disiplin aparatur pemerintahan daerah 5. Peningkatan pemahaman hak dan
kewajiban warga negara Peningkatan kapasitas aparatur lembaga peradilan 6. Peningkatan partisipasi pemuda
dalam pembangunan daerah 7.
8. Peningkatan prestasi kepemudaan dan olahraga
Memperbanyak organisasi kepemudaan 7. Peningkatan prestasi kepemudaan
dan olahraga Memperbanyak kepemudaan kegiatan pelatihan
8. Peningktan partisipasi stakeholder
dalam pembangunan daerah 1. Melibatkan pembangunan daerah stakeholder dalam 2. Menciptakan institusi dalam peran stakeholder untuk pembangunan darah 9. Peningkatan pembinaan olahraga
edukasi dan dukungan olahraga prestasi
1. Menyediakan venue olahraga, edukas untuk pemuda
2. Menyediakan dukungan fasilitas olahraga prestasi
10. Peningkatan mutu ketenaga kerjaan. 1. Memperbanyak pusat-pusat pelatihan ketenagakerjaan
2. Memperbanyak institusi peyelenggara pelatihan ketenagakerjaan
11. Peningkatan kuantitas dan kualitas
pelayanan publik. Memperbanyak jumlah institusi pelayanan publik 12. Peningktan kepuasan kualitas
pelayanan publik Menyelenggarakan jaminan mutu kepuasan layanan publik 13. Peningktan kualitas database dalam
format digital di semua urusan Menyiapkan manajemen database dalam format digital di semua urusan 14. Peningkatan Sistem Informasi yang
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Menjamin sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi 15. Peningkatan informasi melalui media
massa Membuka saluran informasi untuk media massa bagi semua urusan 16. Peningkatan penggunaan teknologi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 29
MISI KETIGA
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi
daerah dan pemerataan pendapatan. 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 2. Menciptakan pmerataan pendapatan antar sektor pertanian dan industri. 3. Meningkatkan investasi melalui promosi
dan pelayanan perizinan. 2. Peningkatan peran Lembaga
Keuangan Mikro di pedesaan. 1. Memperbesar volume keuangan pada lembaga keuangan mikro. 2. Memperkuat kapabilitas institusi
Bumdes. 3. Peningkatan kontribusi PAD dari
semua sektor. Peningkatan kontribusi PAD dari semua sektor dengan memaksimalkan SDA yang ada.
4. Peningkatan sumber PAD
berdasarkan pola ruang. Mengembangkan potensi smber PAD berazas pola tata ruang. 5. Peningkatan peran investasi swasta
dalam pembangunan. 1. Memperbesar peran investasi swsata dalam sektor pertanian dan industri. 2. Membuka negatif investasi daerah untuk
mendrong investasi kemitraan. 6. Peningkatan pengunaan tenaga kerja
tempatan oleh pihak swasta 1. Mengembangkan pola kemitraan dalam penggunaan ketenagakerjaan daerah. 2. Memetakan pola penggunaan dan produktivitas ketenagakerjaan daerah untuk sektor pertanian dan industri. 3. Mengembangkan pola kemitraan dalam
penggunaan ketenagakerjaan daerah. 4. Memetakan pola penggunaan dan
produktivitas ketenagakerjaan daerah untuk sektor pertanian dan industri.
MISI KEEMPAT
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui akreditasi Puskesmas dan RS.
Meningkatkan kualitas sarpras, SDM & mutu pelayanan.
2. Peningkatan kesehatan ibu dan anak
serta status gizi masyarakat. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta status gizi masyarakat. 3. Peningkatan infrastruktur kesehatan
masyarakat. Memperbesar peran masyrakat dalam pengembangan infrastruktur kesehatan 4. Peningkatan prosentase rumah dan
lingkungan sehat. Memperbanyak jumlah rumah sehat
5. Peningkatan jumlah penduduk yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 30
6. Peningkatan standarisasi lingkungan
sehat dan prilaku hidup bersih. 1. Mensosialisasi prilaku hidup bersih dan sehat.
2. Meningkatkan peranserta dan
pemahaman masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui peningkatan kapasitas masyarakat dengan sistem sel
7. Peningkatan peran swasta dalam
pelayanan kesehatan. Memperbanyak pihak swasta melaksanakan pelayanan kesehatan dalam 8. Peningkatan kemitraan pemerintah
dan dunia usaha, dalam pelayanan kesehatan
Memperbanyak program kemitraan dalam pelayanan kesehatan bagi dunia usaha
MISI KELIMA
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Peningkatan pembangunan kawasan
strategis 1. Meyediakan pengembangan kawasan strategis Perencanaan dan 2. Memperbanyak kerjasama pemerintah dan swasta untuk pengembangan kasawsan strategis
2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur pedesaan
1. Memperbanyak partisipasi masyarakat dalam mebnagun infrastruktur pedesaan 2. Memperbanyak institusi dunia usaha
dalam mengembangkan infrastruktur pedesaan
3. Peningkatkan nilai tambah ekonomi
yang berkelanjutan dengan
membangun sektor-sektor unggulan. 4. Peningkatan peranan sektor sektor
yang non unggulan dengan
memperhatikan dampaknya pada kehidupan sosial dan lingkungan hidup.
Memperbanyak pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui perluasan ruang terbuka hijau, pengendalian produksi, pengendalian konsumsi dan pengendalian aktivitas yang kurang ramah lingkungan.
5. Peningkatan sarana dan prasarana
ekonomi untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi, pemanfaatan lahan, diversifikasi, intensifikasi serta pengembangan sentra ekonomi
1. Memperbanyak jumlah
sarana/prasarana pendukung
perekonomian daerah
2. Mensinergikan berbagai potensi sektor-sektor ekonomi masyarakat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi, pemanfaatan lahan, diversifikasi, intensifikasi serta pengembangan sentra ekonomi.