• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMUTAKHIRAN DAN PUBLIKASI DATA PEMILIH

d) Kelompok Kerja Pembantuan

E. PEMUTAKHIRAN DAN PUBLIKASI DATA PEMILIH

Pemutakhiran di sini dimaknai sebagai kegiatan untuk membuat, membaca, memutakhirkan dan menghapus (create, read, update, and delete-CrUd) sejumlah informasi dalam data pemilih. Pemutakhiran ini dimaksudkan untuk membuat daftar pemilih yang baik dengan kriteria komprehensif, akurat dan mutakhir, sehingga siap digunakan.

Pemutakhiran data pemilih ini dilakukan dengan cara: di belakang meja (

1. on desk) yaitu pemutakhiran yang dilakukan oleh KPU,KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/kota dengan cara memeriksa dan mencocokkan dPt pemilu terakhir dengan data Kependudukan Pemerintah dengan menggunakan mekanisme CrUd. Pemutakhiran

on desk ini dilakukan secara berkelanjutan.

verifikasi faktual yaitu pemutakhiran yang dilakukan dengan pencocokan

2.

dan penelitian di lapangan, dilakukan dengan empat langkah:

PPdP membawa daftar pemilih yang diberikan oleh KPU Kabupaten/ a.

Kota berkoordinasi dengan pengurus rt untuk memeriksa kebenaran informasi nama-nama pemilih dalam daftar pemilih pada setiap lingkungan rt.

PPdP mendatangi masing-masing keluarga (

b. door to door) untuk

melakukan verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi tersebut,

dan ditempeli stiker. Sebagai upaya kontrol terhadap kinerja PPdP, serta untuk memastikan setiap keluarga telah didata, diperlukan pula tanda tangan kepala keluarga atau yang mewakili kepala keluarga dalam form bukti telah terdaftar.

Hasil pemutakhiran disahkan oleh petugas secara bertingkat (PPS, c.

PPK, KPU Kabupaten/Kota) ditandai dengan pemberian tanda tangan dan stempel lembaga.

dPt Pemilu terakhir diserahkan kepada Pemerintah/Pemda sebagai d.

bahan pemutakhiran data Kependudukan.

dalam pelaksanaan pemutakhiran data pemilih, tanggung jawab masing- masing jenjang adalah sebagai berikut:

KPU melakukan konsolidasi, sinkronisasi dan analisis data 1.

kependudukan dengan dPt pemilu terakhir dan menyerahkan hasilnya berupa daftar pemilih kepada KPU Kabupaten/Kota melalui KPU Provinsi.

KPU Provinsi menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Kabupaten/ 2.

Kota atas nama KPU, menerima/mengkoordinasikan dan melakukan pengecekan dPt dari KPU Kabupaten/Kota, dan menyerahkan dPt kepada KPU.

KPU Kabupaten/Kota menerima daftar pemilih dari KPU Provinsi, 3.

selanjutnya melakukan pengecekan dan penyusunan daftar pemilih berdasarkan pengelompokkan tiap kecamatan dan desa/kelurahan, dan menyerahkan daftar pemilih kepada PPS melalui PPK. KPU Kabupaten/ Kota menerima/mengkoordinasikan dan melakukan pengecekan dPt dari PPS melalui PPK, dan menyerahkan kepada KPU Provinsi.

Untuk data pemilih di luar tahapan pemilu, pemutakhiran data pemilih pada tingkat KPU Kabupaten/Kota dilakukan dengan melakukan kerja sama (koordinasi) dengan dispendukcapil Kabupaten/Kota, meminta perubahan data kependudukan yang terjadi selama kurun waktu tertentu. Pemutakhiran data pemilih pada tingkat ini dapat dilakukan 3 bulan sekali setahun. Setelah mendapat data perubahan data kependudukan dari dispendukcapil Kabupaten/Kota, data pemilih dimutakhirkan, atau dikenal dengan mekanisme pemutakhiran “on desk” atau “di atas meja”. Pemutakhiran “di atas meja” ini dilakukan pada masa antar pemilu.

PPK menerima daftar pemilih dari KPU Kabupaten/Kota, selanjutnya 4.

menyampaikan daftar pemilih kepada PPdP melalui PPS, menerima, mengkoordinasikan, dan menyerahkan dPS dan dPS HP kepada KPU Kabupaten/Kota.

PPS dan PPdP. dalam masa penyelenggaraan pemilu, data pemilih 5.

yang sudah dimutakhirkan secara “on desk” oleh KPU Kabupaten/ Kota tersebut dilanjutkan dengan pemutakhiran dengan menggunakan metode “door to door registration” oleh PPS dan PPdP. Untuk mendapatkan data pemilih terkini (mutakhir), pemutakhiran dengan “door to door registration” sebaiknya dilakukan menjelang pemungutan suara (selama 3 bulan dalam tahapan pemilu). Mekanisme kontrol untuk memastikan bahwa proses dan hasil pemutakhiran data pemilih berjalan baik, dilakukan dengan cara petugas PPdP, PPS dan petugas kelurahan menandatangani formulir data pemilih yang telah dimutakhirkan, dan disertai tanda tangan masing-masing kepala keluarga (atau yang mewakili) sebagai bukti telah didaftar dan silanjutkan dengan penempelan stiker pada masing-masing rumah

yang telah diverifikasi.

PPS dan PPdP adalah petugas rt/rW yang dinilai mengetahui secara 6.

persis warganya. namun demikian, seringkali dikhawatirkan petugas rt/rW dinilai partisan, dalam kondisi itu maka anggota PPS dan PPdP dapat dipilih dari pengurus rt/rW lainnya yang non-partisan. Jumlah PPdP yang ideal adalah 1 petugas PPdP bertanggung jawab teradap 1 tPS.

Publikasi merupakan salah satu rangkaian dari pemutakhiran data pemilih. Publikasi ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang waktu, tempat, dan metode dilakukannya pemutakhiran data pemilih. Selain itu publikasi berupa pengumuman daftar pemilih, baik yang masih berstatus masih sementara sebagai bahan pemutakhiran, maupun daftar pemilih tetap sebagai informasi untuk menentukan lokasi tPS.

KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota diharapkan mengembangkan inovasi strategi dalam publikasi daftar pemilih dengan memanfaatkan tempat dan forum yang selama ini berkembang di masyarakat (publikasi berbasis budaya masyarakat). Publikasi ini dimaksudkan agar daftar pemilih mudah diakses masyarakat dan memudahkan masyarakat untuk

memberikan tanggapan dan masukan, termasuk di dalamnya daftar pemilih dapat diaudit oleh publik, dan pada akhirnya diperoleh kualitas daftar pemilih yang komprehensif, akurat dan mutakhir.

Publikasi dilakukan pada empat tahapan, yaitu:

Publikasi daftar Pemilih Sementara (dPS) (di Kantor Kelurahan/desa/ 1.

tempat strategis, diedarkan sesuai tingkat rt, dan diserahkan kepada peserta pemilu, dan website KPU dan KPU Kabupaten/Kota) sebagai bahan pemutakhiran;

Publikasi daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (dPSHP); dan 2.

Publikasi dPt (di Kantor Kelurahan/desa/tempat strategis, diedarkan 3.

sesuai tingkat rt, dan diserahkan kepada peserta pemilu, dan website KPU dan KPU Kabupaten/Kota).

Publikasi dPt tambahan (dPtb yaitu pemilih yang tidak masuk dalam 4.

dPt, namun pernah masuk dalam data kependudukan/dPS/dPSHP dan/atau dPt pemilu sebelumnya dapat dimasukan ke dalam dPtb paling lambat 10 hari sebelum pemungutan suara).

F. METODE DAN MEKANISME MENYUSUN