• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapatan Daerah

Dalam dokumen RPJMD KKA BAGIAN AWAL ii (Halaman 104-109)

III.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

III.1.1. Pendapatan Daerah

Tingkat kemampuan masing-masing daerah dalam mendanai kebutuhan daerah berbeda-beda, tergantung dari pendapatan daerahnya. Pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih, dan begitu pula dalam pengelolaan keuangan daerahnya. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengelola dengan baik sumber sumber keuangan dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat yang lebih efisiean dan efektif pada daerahnya masing-masing berdasarkan pedoman yang ada.

Hal tersebut terdapat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana terakhir diubah dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pendapatan daerah diperoleh melalui sumber-sumber meliputi: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

NO KETERANGAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015

I PENDAPATAN DAERAH A PENDAPATAN ASLI DAERAH

1 Pendapatan Pajak Daerah 260.829.993 2.624.363.020 6.765.394.867 8.691.020.435 9.870.192.186 5.481.925.106 2 Pendapatan Retribusi Daerah 215.173.385 232.641.183 472.274.893 952.993.430 1.257.407.143 852.734.005 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

- - - 125.136.386 1.989.290.081 2.337.645.627

4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

10.083.773.344 35.550.258.587 26.870.718.058 21.354.515.861 8.372.696.383 8.545.347.302

Jumlah Pendapatan Asli Daerah 10.559.776.722 38.407.262.789 34.108.387.819 31.123.666.112 21.489.585.793 17.217.652.040

B PENDAPATAN TRANSFER

1 Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan

1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 74.060.737.285 77.513.344.799 68.096.161.713 56.331.247.189 74.425.742.628 85.030.307.650 1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

(Sumber Daya Alam)

412.251.760.091 411.209.291.759 603.101.963.626 536.445.854.154 421.801.076.177 193.534.825.640

1.3 Dana Alokasi Umum 213.045.068.000 208.627.263.000 169.458.624.000 233.124.880.000 215.651.064.000 184.263.823.000 1.4 Dana Alokasi Khusus 12.463.770.000 25.716.675.000 21.931.095.000 45.486.721.000 61.703.520.000 87.922.100.000 Jumlah Pendapatan Transfer Dana

Perimbangan

711.821.335.376 723.066.574.558 862.587.844.339 871.388.702.343 773.581.402.805 550.751.056.290

C LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 1 Dana Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

10.247.366.465 6.785.118.641 21.019.759.567 10.559.397.394 35.079.819.864 17.126.160.974

2 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

450.000.000 36.748.179.200 4.155.163.000 6.383.516.000 6.419.880.000 26.154.845.000

3 Bantuan Keuangan dan Provinsi Pemerintah Daerah Lainnya

- 11.116.913.200 12.047.514.852 21.455.714.540 21.701.754.704 28.068.701.000

4 Pendapatan Hibah 5.000.000.000 5.000.000.000 - - - - 5 Pendapatan Lainnya 2.236.084.800 402.143.649 - - -

Jumlah Lain Lain Pendapatan yang Sah

17.933.451.265 59.650.211.041 37.624.581.068 38.398.627.934 63.201.454.568 71.349.706.974

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 740.314.563.363 821.124.048.389 934.320.813.226 940.910.996.391 858.272.443.166 639.318.415.304

Sumber: Catatan Atas Laporan Keuangan APBD Tahun 2010 – 2015

Tabel III.2. Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2010-2015

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS 2016-2021

91

Pendapatan dan belanja daerah mengalami peningktan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013,dan kemudian mulai mengalami penurunan dari tahun 2013, dan bahkan penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2015 yang diakibatkan oleh penurunan harga minyak dunia. Tren tersebut sejalan juga dengan belanja daerahnya. Akibat dari penurunan harga minyak dunia tersebut menghasilkan pertumbuhan pendapatan daerah yang fluktuatif, sehingga apabila dirata-ratakan nilai pertumbuhan pendapatan daerah dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 adaah sebesar negatif 2%, sedangkan untuk belanja daerah memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 6%. Berikut dapat dilihat dengan grafik pendapatan dan belanja daerah yang terjadi pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.

2016* Data Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Tahun 2016.

Nilai pertumbuhan pendapatan daerah yang negatif menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatannya mengalami penurunan, seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa hal tersebut disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia. Anjloknya harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap kondisi pendapatan daerah Kabupaten Kepulauan Anambas yang pendapatan daerahnya sebagian besar berasal dari data perimbangan sebagai daerah yang memiliki sumberdaya minyak. Kontribusi dana perimbangan terhadap total pendapatan daerah dari tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Kontribusi 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016* Rata Rata Kontribusi 2010-2015 Pendapatan asli daerah 1,43 4,68 3,65 3,31 2,50 2,69 3,17 3,04 Dana perimbangan 96,15 88,06 92,32 92,61 90,13 86,15 87,35 90,90 Lain lain pendapatan daerah

yang sah

2,42 7,26 4,03 4,08 7,36 11,16 9,47 6,05

Sumber: Analisis Terhadap Data CALK Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2010 – 2015

Rata-rata kontribusi dana perimbangan terhadap total pendapatan daerah dari tahun 2010- 2015 adalah sebesar 90,90%, bahkan pada tahun 2015 kontribusinya sebesar 86,15% mengalami penurunan dari awal tahun 2010 yang kontribusinya sebesar 96,15%. Penurunan kontribusi dana perimbangan ini berindikasi positif terhadap ketergantungan pemerintah daerah pada dana perimbangan untuk pembiayaan pembangunan semakin kecil. Implikasi positif lainnya terhadap menurunnya kontribusi komponen dana

500,000 1,000,000 1,500,000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*

Pendapatan dan Belanja Daerah

(Juta Rupiah)

PENDAPATAN DAERAH BELANJA

Gambar III.1. Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah Sumber: Catatan Atas Laporan Keuangan APBD Tahun 2010 - 2015

Tabel III.3. Kontribusi Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2010 - 2015

RPJMD KKA 2016-2021

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

92

perimbangan adalah meningkatnya kontribusi komponen yang lain, terutama kontribusi pendapatan asli daerah.

III.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah adalah salah satu dari tiga komponen penerimaan daerah seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pendapatan Asli Daerah atau yang sering disingkat dengan PAD diperoleh dari beberapa sumber yaitu pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Berikut adalah besaran masing-masing sumber penerimaan pendapatan daerah Kabupaten Kepulauan Anambas. N

O KETERANGAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015

PENDAPATAN DAERAH

A PENDAPATAN ASLI DAERAH

1 Pendapatan Pajak Daerah 260.829.993 2.624.363.020 6.765.394.867 8.691.020.435 9.870.192.186 5.481.925.106 2 Pendapatan Retribusi Daerah 215.173.385 232.641.183 472.274.893 952.993.430 1.257.407.143 852.734.005 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

- - - 125.136.386 1.989.290.081 2.337.645.627

4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

10.083.773.344 35.550.258.587 26.870.718.058 21.354.515.861 8.372.696.383 8.545.347.302

Jumlah Pendapatan Asli Daerah 10.559.776.722 38.407.262.789 34.108.387.819 31.123.666.112 21.489.585.793 17.217.652.040

Seperti yang terlihat pada grafik kontribusi pendapatan daerah terlihat bahwa rata-rata kontribusi pendapatan asli daerah adalah sebesar 3,04%. Meskipun rata-rata-rata-rata kontribusi pendapatan asli daerah ini tergolong sangat kecil dan paling kecil diantara komponen lainnya, namun tren kontribusinya meningkat dari yang semula hanya 1,43% pada tahun 2010 menjadi 3,71% pada tahun 2015. PAD bersumber dari empat sumber pemasukkan seperti detail pada tabel diatas. Sumber utama berdasarkan rata-rata kontribusi terbesarnya dalam pendapatan asli daerah yaitu 70,67% berasal dari lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, dan diikuti oleh pendapatan pajak daerah yang berkontribusi sebesar 22,47%. Berikut adalah tabel kontribusi yang menunjukkan kontribusi masing-masing sumber pendapatan asli daerah.

NO PERSENTASE KONTRIBUSI

PENDAPATAN ASLI DAERAH 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rata-Rata % Kontribusi 1 Pendapatan Pajak Daerah 2,47 6,83 19,83 27,92 45,93 31,84 22,47 2 Pendapatan Retribusi Daerah 2,04 0,61 1,38 3,06 5,85 4,95 2,98 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan 0,40 9,26 13,58 7,75

3.04

90.90

6.05 RATA-RATA PERSEN KONTRIBUSI PENDAPATAN DAERAH

PENDAPATAN ASLI DAERAH

DANA PERIMBANGAN

Gambar III.2. Rata-rata Persen Kontribusi Pendapatan Daerah Sumber: Catatan Atas Laporan Keuangan APBD Tahun 2010 - 2015

Tabel III.4. PAD Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2010-2015

Tabel III.5. Persentase Kontribusi Komponen Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2010-2015

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS 2016-2021

93

Daerah Yang Dipisahkan

4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

95,49 92,56 78,78 68,61 38,96 49,63 70,67

Tren persentase kontribusi yang meningkat juga sejalan dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan asli daerah yang mengalami peningkatan cukup signifikan mulai dari tahun 2011 – 2015, yaitu sebesar 39%, sedagkan masing-masing sumber komponen lainnya dapat dilihat detail pada tabel dibawah ini:

NO KETERANGAN 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata Pertumbuhan 2011-2015 PENDAPATAN DAERAH

A PENDAPATAN ASLI DAERAH

1 Pendapatan Pajak Daerah 906 158 28 14 (44) 212 2 Pendapatan Retribusi Daerah 8 103 102 32 (32) 43 3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan

1.490 18 754

4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 253 (24) (21) (61) 2 30 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 264 (11) (9) (31) (20) 39

Meskipun sejak tahun 2012 – 2015 persentase pertumbuhan pendapatan asli daerah terus melangalami penurunan, namun nilai rata-rata pertumbuhan PAD masih cukup besar, hal ini dikarenakan angka pertumbuhan pada tahun 2011 yang sangat besar yaitu sebesar 253%.

III.1.1.2. Dana Perimbangan

Dana Perimbanganadalahdanayang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah (otonom) untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. JumlahDana Perimbanganditetapkan setiap tahun anggaran dalam APBN. Dana perimbangan ini bertujuan mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah dan pemerintah daerah dan antar pemerintah daerah, dengan kata lain agar tercipta keseimbangan keuanngan antara pemerintah pusat dan daerah dan antara pemerintah daerah.

NO Pertumbuhan Dana Perimbangan 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata Pertumbuhan 2011-2015

1 Dana Bagi Hasil Pajak 5 (12) (17) 32 14 4 2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

(Sumber Daya Alam)

(0) 47 (11) (21) (54) (8)

3 Dana Alokasi Umum (2) (19) 38 (7) (15) (1) 4 Dana Alokasi Khusus 106 (15) 107 36 42 55

Jumlah Dana Perimbangan 2 19 1 (11) (29) (4)

Apabila dilihat secara keseluruhan/total pendapatan dari komponen dana perimbangan ini terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan dari tahun 2011 - 2015 adalah negatif sebesar -4% atau mengalami penurunan dana perimbangan. Meski memiliki persentase penurunan yang kecil, namun perlu diingat bahwa komponen dana perimbangan ini memiliki persen kontribusi lebih dari 95% yang mengakibatkan penurunan -4% memiliki dampak pengurangan yang cukup besar terhadap total pendapatan daerah.

Tabel III.7. Pertumbuhan Dana Perimbangan Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2010-2015 Tabel III.6. Pertumbuhan Pendapatan Daerah Tahun 2011 - 2015

RPJMD KKA 2016-2021

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

94

Dana perimbangan itu sendiri memiliki empat sumber seperti yang disebutkan dalam tabel. Dari keempat sumber tersebut komponen bagi hasil bukan pajak (sumber daya alam) memiliki kontribusi lebih dari separuh atau sebesar 55,99% dari jumlah keseluruhan dana perimbangan. Kemudian diikuti oleh Dana Alokoasi umum sebesar 27,75%. Untuk lebih detail tersaji dalam tabel berikut:

No Persentase Kontribusi Dana Perimbangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata % Kontribusi

1 Dana Bagi Hasil Pajak 10 11 8 6 10 15 10,09 2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 58 57 70 62 55 35 55,99 3 Dana Alokasi Umum 30 29 20 27 28 33 27,75 4 Dana Alokasi Khusus 2 4 3 5 8 16 6,17

III.1.1.3. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Pendapatan daerah yang bersumber dari pendapatan daerah yang sah terdiri dari pendapatan hibah, pendapatan dana darurat, pendapatan lainnya bantuan keuanngan pemerintah provinsi, serta pendapatan lainnya.

Rata-rata pertumbuhan lain lain pendapatan daerah yang sah sejak tahun 2010 – 2015 adalah sebesar 55%. Pertumbuhan tersebut dikarenakan terjadi peningkatan nilai dana penyesuaian dan otonomi khusus yang sangat drastis pada tahun 2011. Pada kurun waktu tersebut yang menjadi sumber pemasukan dari pendapatan lain-lain yang sah berdasarkan rata-rata kontribusinya adalah dari Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah lainnya, serta diikuti oleh bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya. NO LAIN LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 10.247.366.465 6.785.118.641 21.019.759.567 10.559.397.394 35.079.819.864 17.126.160.974 2 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 450.000.000 36.748.179.200 4.155.163.000 6.383.516.000 6.419.880.000 26.154.845.000 3 Bantuan Keuangan dan Provinsi Pemerintah Daerah Lainnya - 11.116.913.200 12.047.514.852 21.455.714.540 21.701.754.704 28.068.701.000 4 Pendapatan Hibah 5.000.000.000 5.000.000.000 - - - - 5 Pendapatan Lainnya 2.236.084.800 402.143.649 - - -

Jumlah Lain Lain Pendapatan yang Sah

17.933.451.265 59.650.211.041 37.624.581.068 38.398.627.934 63.201.454.568 71.349.706.974

Tabel III.8. Kontribusi Komponen Dana Perimbangan

Tabel III.9. Pendapatan lain-lain yang sah

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS 2016-2021

95

Dalam dokumen RPJMD KKA BAGIAN AWAL ii (Halaman 104-109)