• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistematika Penulisan

Dalam dokumen RPJMD KKA BAGIAN AWAL ii (Halaman 48-52)

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dokumen RPJMD Kabupaten Kepulauan Anambas 2016-2021 ini disajikan dalam sistematika sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Mengemukakan mengenai latar belakang penyusunan RPJM Daerah, dasar hukum, konsistensi antara dokumen RPJM Daerah dengan dokumen perencanaan lainnya seperti RPJMN, RPJP Kabupaten dan RTRW, sistematika dan maksud serta tujuan penyusunan RPJMD

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang RPJM Daerah, kedudukan RPJM Daerah dengan dokumen yang ada diatas dan dibawahnya serta pedoman dalam merumuskan dokumen.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RPJM Daerah, baik yang berskala nasional, maupun lokal. Dalam hal ini kalau di daerah telah diterbitkan Peraturan Daerah (PERDA) atau Peraturan Kepala Daerah (PERKADA) yang mengatur tentang perencanaan dan penganggaran ataupun tentang tata cara penyusunan dokumen perencanaan dan pelaksanaan musrenbang, perlu dicantumkan.

1.3 Hubungan Antar Dokumen

Bagian ini menjelaskan hubungan RPJM Daerah dengan dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya. Keterhubungan dengan dokumen lain, seperti: RPJM Nasional, RPJP kabupaten dan RTRW kabupaten

1.4 Sistematika Penulisan

Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RPJMD terkait dengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab didalamnya.

1.5 Maksud dan Tujuan

Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumen RPJMD bagi daerah yang bersangkutan dan sasaran penyusunan dokumen RPJMD bagi daerah yang bersangkutan

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bagian ini sangat penting untuk menjelaskan dan menyajikan secara logis dasardasar analisis, Gambaran Umum Kondisi Daerah yang meliputi Aspek Geografi dan Demografi serta Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspekdaya saing daerah. Bagian ini dijabarkan berdasarkan hasil analisis dan kajian gambaran umum kondisi daerah pada tahap perumusan. Tidak seluruh informasi dalam perumusan tentang gambaran umum kondisi daerah ditampilkan dalam penyajian. Hanya informasi yang relavan dan penting saja yang perlu dicantumkan untuk mendapatkan fokus yang baik dalam dokumen. Suatu informasi dianggap relevan dan penting jika menjelaskan gambaran umum kondisi daerah yang selaras dan mendukung isu strategis, permasalahan pembangunan daerah, visi/misi kepala daerah, dan kebutuhan perumusan strategi.

2.1 Aspek Geografi dan Demografi

Pembahasan mengenai Aspek Geografi dan Demografi berisikan tentang kondisi umum geografi daerah, potensi pengembangan wilayah, dan wilayah rawan bencana. Dalam bagian ini, dijelaskan pula mengenai kondisi demografi seperti ukuran, struktur dan distribusi penduduk.

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS 2016-2021

35

keberhasilan daerah berdasarkan capaian indikator kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial serta seni budaya dan olahraga

2.3 Aspek Pelayanan Umum

Pada aspek pelayanan terbagi atas layanan wajib dan pulihan. Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, yaitu bidang urusan pendidikan dan kesehatan. Sementara untuk layanan urusan pilihan fokus pada bidang investasi, pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, industri, pariwisata dan bidang ekonomi lainnya

2.4 Aspek Daya Saing Daerah

Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah berupa fasilitas wilayah atau infrastruktur dan iklim berinvestasi. Fokus berikutnya adalah pada sumber daya manusia.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

Bagian ini menguraikan kinerja pelaksanaan APBD yaitu dengan menganalisis perkembangan pendapatan yaitu proporsi sumber pendapatan dan pencapaian kinerja pendapatan. Selanjutnya menganalisis gambaran realisasi belanja daerah yang terdiri dari belanja lansung dan tidak langsung. Pada bagian ini juga membandingkan realisasi APBD daerah dengan daerah lain juga standar nasional, menganalisis faktor pendorong dan penghambat realisasi APBD, dan menggali potensi dan tantangan perkembangan ke depan ditinjau dari perspektif regional, dan nasional. Terakhir bagian ini juga menguraikan mengenai Perkembangan Neraca Daerah, Analisis Rasio Likuiditas, Analisis Rasio Solvabilitas dan Analisis Rasio Aktivitas.

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Bagian ini menjabarkan tentang pengelolaan keuangan melalui analisis terhadap proporsi pengggunaan anggaran. Proporsi penggunaan anggaran ini digunakan untuk melihat seberapa besar persentase penggunaan anggaran yang digunakan untuk membiayai belanja pegawai dari total pengeluaran pemerintah daerah. 3.3 Kerangka Pendanaan

Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Kapasitas riil dilihat berdasarkan analisis belanja, pengeluaran periodik, proyeksi data masa lalu, perhitungan kerangka pendanaan dan proyeksi pembiayaan daerah.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Analisis isu-isu strategis menjadi dasar utama visi dan misi pembangunan jangka menengah. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis.

4.1 Permasalahan Pembangunan

Pada sub bab ini menyajikan permasalahan pada penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang relevan yang berdasarkan analisis yang merujuk pada identifikasi permasalahan pembangunan daerah. Permasalahan-permasalahan yang disajikan menjadi agenda utama rencana pembangunan daerah dalam 5 (lima) tahun ke depan.

4.2 Isu-Isu Strategis

Bagian ini merumuskan isu strategis berupa permasalahan, peluang, kekuatan dan tantangan pembangunan yang berasal dari dunia international, kebijakan nasional maupun regional. Isu strategis yang disajikan adalah isu yang bersifat dapat memberikan manfaat/pengaruh di masa datang terhadap daerah tersebut.

RPJMD KKA 2016-2021

PENDAHULUAN 36

Bab ini berisi rumusan visi, misi, tujuan serta sasaran. 5.1 Visi

Memuat visi daerah yang hendak dicapai dalam lima tahun periode RPJMD. Selanjutnya visi dijabarkan berdasarkan makna yang terkandung dalam kalimat visi tersebut.

5.2 Misi

Mermuat rumusan misi yaitu merupakan penjabaran misi yang berisi upaya yang akan dilakukan agar visi dapat terwujud.

5.3 Tujuan dan Sasaran

Memuat rumusan tujuan dan sasaraan yaitu sebagai turunan misi sebagai wujud pencapaian terhadap misi. Tujuan dan sasaran bisa diartikan sebagai upaya-upaya yang dilakukan agar misi dapat tercapai.

5.4 Agenda Prioritas

Merupakan penjabaran agenda-agenda prioritas yang sifatnya lebih konkrit sehingga perwujudan dari misi-misi tersebut menjadi lebih dapat dibayangkan dan terukur. Agenda-agenda prioritas berisi janji-janji politik Kepala dan Wakil Kepala Daerah yang telah disampaikan pada saat kampanye.

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini menjelaskan tentang rumusan perencanaan komprehensif tentang pemerintah daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

6.1 Strategi

Sub bab ini menjelaskan terkait strategi yaitu merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif yang mewujudkan visi dan misi.

6.2 Arah Kebijakan

Menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian tahapan kebijakan yang akan dilakukan agar tujuan dan sasaran tersebut dapat tercapai

BAB VII

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan daerah yang dirumuskan pada bab vi strategi dan arah kebijakan untuk merumuskan program pembangunan daerah dan indikator kinerja (outcome) dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang diuraikan dalam bab v visi, misi, tujuan dan sasaran.

BAB VIII

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Pada bab ini menguraikan seluruh program yang hendak dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun, disertai dengan indikator program, target kinerja program serta pagu indikatif seluruh program.

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Pada bab ini menetapkan indikator kinerja daerah yang bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Indikator kinerja daerah juga digunakan sebagai indikator pembanding guna mengetahui tingkat keberhasilan daerah dengan daerah lainnya. Indikator kinerja daerah dibagi dalam 3 (tiga) aspek meliputi (i) aspek kesejahteraan masyarakat, (ii) aspek pelayanan umum, dan (iii) aspek daya saing daerah.

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Pedoman transisi dimaksudkan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD ini berakhir, sehingga RPJMD Kabupaten Kepulauan Anambas 2016-2021 menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama di bawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati terpilih. Sementara kaidah elaksanaan digunakan untuk mendukung efektifitas dan efisiensi implementasi RPJMD

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS 2016-2021

RPJMD KKA 2016-2021

PENDAHULUAN 38

Dalam dokumen RPJMD KKA BAGIAN AWAL ii (Halaman 48-52)