• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung data kualitatif untuk memperkaya data dan informasi yang diperoleh. Sehingga hasil penelitian ini dapat lebih memahami fenomena sosial yang terjadi di lapang. Penelitian kuantitatif diperoleh dengan menggunakan metode survei menggunakan instrumen kuesioner. Hal ini sesuai dengan pandangan Singarimbun et al. (1989), “penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok”. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan berdasarkan teori yang sudah ada. Kemudian variabel-variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hasil dari indikator yang telah ditetapkan tersebut kemudian dibuat dalam bentuk kuesioner yang terdiri dari pilihan jawaban dan skor-skor yang telah di tentukan peneliti.

Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji konsep industrialisasi, perubahan kepemilikan lahan, faktor-faktor internal yang berhubungan dengan keterlibatan petani , serta strategi gerakan para petani yaitu secara bentuk dan sifat. Sedangkan penelitian kualitatif dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi terkait. Data kualitatif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan mengenai kronologi lahan tiga desa di wilayah Telukjambe Barat, faktor-faktor eksternal terdiri dari organisasi pendukung dan kesempatan politik para petani berhubungan dengan keterlibatan gerakan sehingga mengatur strategi gerakan.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini adalah di wilayah Telukjambe Barat. Terdapat tiga desa yang lahan pertaniannya dalam kasus ini akan dijadikan indsutri yaitu Desa Wanasari, Wanakerta, dan Margamulya. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja atau purposive, yaitu berdasarkan data bahwa para pemilik lahan di tiga desa tersebut melakukan gerakan untuk mempertahankan kepemilikan lahan mereka dari industri. Selain itu, sengketa lahan ini telah berlansung selama 20 tahun lebih yaitu berawal sejak PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP) mengklaim menguasai lahan 350 hektar. Kemudian diakuisisi sekitar 50 persen sahamnya oleh Agung Podomoo Land untuk dijadikan wilayah industri.

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu empat bulan terhitung mulai bulan Juni 2015 sampai Desember 2015. Pada bulan Juli dan Agustus, penelitian dihentikan sementara karena peneliti harus melakukan tugas Kuliah Kerja Nyata Berbasis Profesi selama kurang lebih dua bulan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Penelitian ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian, survei penjajagan, kolokium proposal penelitian, perbaikan proposal penelitian,

pengambilan data lapangan, draft skripsi, uji petik, sidang skripsi dan perbaikan laporan skripsi (lihat Lampiran 1).

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan langsung di lapangan dengan cara observasi, survei, serta wawancara mendalam yang dilakukan langsung kepada respondern maupun informan. Alat ukur yang digunakan dalam mengumpulkan data kuantitatif adalah kuesioner yang ditujukan kepada responden. Pengisian kuesioner dipandu oleh peneliti untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pengisian jawaban.

Sedangkan data sekunder diperoleh melalui informasi tertulis di kantor desa, data-data dan literatur-literatur yang mendukung kebutuhan data mengenai fokus penelitian seperti sejarah lahan di Telukjambe Barat, profil desa, monografi, daftar pemilik lahan yang lahannya terkena sengketa. Adapun juga berupa literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian seperti buku-buku mengenai gerakan sosial, industrialisasi, serta literatur-literatur terkait.

Responden adalah orang yang memberikan keterangan mengenai informasi ataupun data di sekitar lingkungannya yang berhubungan dengan penelitian ini. Populasi dalam penelitian terdiri yaitu para petani pemilik lahan sengketa dengan PT SAMP di wilayah Telukjambe Barat, yaitu di Desa Wanasari, pada blok 14, Desa Wanakerta pada blok 9, dan Margamulya pada blok 3.

Teknik Penentuan Responden dan Informan

Unit yang digunakan adalah individu yaitu para petani yang lahannya bersengketa dengan PT SAMP di tiga desa yaitu Desa Wanakerta, Wanasari, dan Margamulya di wilayah Telukjambe Barat. Alasan individu petani tersebut adalah karena mereka yang mengalami dampak langsung proses-proses perusahaan masuk, lahan mereka yang terpaksa dialihkan kepada perusahaan, dan melakukan strategi untuk perlawanan. Metode pengumpulan sampel akan menggunakan simple random sampling. Prosedur menentukan sampel yang terpilih dari pengundian tabel acak yang dilakukan dengan melihat pada kerangka sampling. Kerangka sampling merupakan daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling. Penelitian ini menggunakan kerangka sampling yang merupakan daftar para petani pemilik lahan bersengketa dengan PT SAMP di tiga desa yaitu Wanasari, Wanakerta, dan Margamulya. Khususnya pada blok 14, 9 dan 3. Kemudian menggunakan tabel angka acak. Penelitian ini akan menggunakan 32 sampel dari keseluruhan populasi tiga desa karena mengingat syarat minimal sampel adalah 30 dan melihat kemampuan serta jangkauan terhadap responden ketika di lapang (lihat Gambar 2).

Gambar 2 Metode pengambilan sampel

Total populasi adalah 278 orang yang menyebar di tiga desa yaitu Wanasari berjumlah 131 orang, Wanakerta berjumlah 48 orang, dan Margamulya berjumlah 99 orang. Secara keseluruhan daftar pemilik lahan blok- blok tertentu dari setiap desa telah direduksi dari nama pemilik yang lebih dari satu. Hal ini agar memiliki peluang yang sama. Desa Wanasari memang terpilih lebih banyak dibandingkan dua desa lainnya. Selain itu, beberapa pemilik lahan sudah ada yang pergi keluar desa sehingga membutuhkan beberapa pergantian responden. Sebelumnya telah dilakukan pengambilan lebih dari 32 sampel untuk antisipasi hal tersebut. Sementara itu, pemilihan terhadap informan akan dilakukan secara sengaja (purposive) dan jumlahnya tidak ditentukan. Informan adalah pihak yang memberikan keterangan dan informasi yang dibutuhkan dan digunakan sebagai pendukung data penelitian. Orang-orang yang dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini adalah aparatur desa, tokoh masyarakat, LSM, ormas yang mengetahui jelas perkembangan sengketa lahan di wilayah Telukjambe Barat.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini memiliki dua jenis data yang akan diolah dan dianalisis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif menggunakan aplikasi Microsoft Excell 2007 dan SPSS. for windows 21.0. Pembuatan tabel fekruensi serta tabel tabulasi silang untuk melihat data awal responden masing-masing variabel secara tunggal menggunakan Microsoft Excell 2007. Selanjutnya dan SPSS. for windows 21.0 digunakan untuk membantu dalam uji statistik yang akan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Rank Spearman digunakan untuk melihat hubungan antara industrialisasi dengan strategi gerakan para petani.

Data kualitatif digunakan sebagai data pendukung yang akan diolah dan dianalisis dengan konten analisis. Pengolahan dan analisis data kualitatif dilakukan dengan mereduksi atau meringkas data dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data

sedemikian rupa sehingga sesuai dengan keperluan untuk menjawab pertanyaan analisis di dalam penelitian. Selanjutnya ialah penyajian data yang berupa menyusun segala informasi dan data yang diperoleh menjadi serangkaian kata- kata yang mudah dibaca ke dalam sebuah laporan. Verifikasi adalah langkah terakhir yang merupakan penarikan kesimpulan dari hasil yang telah diolah pada tahap reduksi.

Dokumen terkait